part 4

"Saya minta maaf atas nama hotel luxery tuan, saya mohon Jangan tutup hotel ini." ujar Ariana yang ketakutan.

" urusanmu bukan dengan saya. lebih baik kamu masuk sekarang juga." titah jems yang berlalu meninggalkan Ariana. Ariana mengikuti langkah jems yang menghampiri pria yang sedang duduk di sofa. di belakangnya, berdiri pria pria yang mengunakan setelan berjas yang membuat nyali Ariana semakin menciut.

" Apa kamu yang membawa minuman ini." Dirga menunjuk kearah nampan yang ada di hadapannya.

" iyaa tuan " sahut Ariana gugup. "aku tidak membutuhkan minuman ini lagi " ucap dirga sambil menatap ke arah Ariana.

" Tuan atas nama hotel Luxery saya meminta maaf tolong Tuan Jangan Tutup hotel ini saya berjanji akan mengikuti perintah Tuan." ujar Ariana terbata-bata mohon sembari mengatupkan kedua tangannya.

" Apa kamu yakin dengan ucapan kamu." ucap dirga yang tersenyum mengejek.

" iya tuan asalkan jangan tutup hotel ini Tuan." Ucap Ariana yang kurang yakin.

"baik, kalau begitu, puaskan saya. jika kamu mau, saya tidak akan menutup hotel ini." ucap Dirga sambil menyesat rokoknya yang ada di jarinya. Ariana yang mendengar itu, sangat kaget, lantaran tubuhnya menjadi tawaran, agar hotel ini tetap berjalan." Tuan, apa tidak ada tawaran lain?" tawar Aryana.

" Jems apa kamu dengar seorang Dirga Lewis ditawar oleh perempuan ****** sepertinya." tunjuk Dirga kepada Ariana yang membuat bawahannya tertawa mengejek.

"apa Tuan tahu sejak Tadi saya sudah memohon untuk meminta maaf kepada Tuan. sekarang tuan menyamakan saya seperti ******. sedangkan tuan yang seperti ini, Apa pantas disebut dengan Dirga Lewis? tuan sama saja seperti anjing yang kekurangan umpan." Teriak Ariana. dan Hal itu membuat dirga menatap tajam ke arahnya. membuat Ariana menunduk kan kepalanya.

"Berani sekali kamu mengatakan saya seperti anjing Sedangkan kamu sendiri yang memohon kepada saya untuk tidak menutup hotel ini, dan aku peringatkan kepadamu, aku Dirga Lewis tidak ada satupun orang yang membantah ucapanku. termasuk diri mu." seru Dirga yang menunjuk ke arah Ariana.

" Jems beli hotel ini dan usir wanita ini jangan sampai Ia diterima di perusahaan manapun."

" apaaa " teriak Ariana

jems langsung menarik tangan Ariana untuk keluar namun Ariana sekuat tenaga memberontak.

" Dasar kamu aku sudah mengemis untuk minta maaf tapi kenapa kamu menyiksa ku." namun sama sekali tak di hiraukan oleh dirga, Ariana ketika dapat terlepas dia kembali mendekati pria sombong itu dan. " baik Aku akan pergi dari sini." tangan Ariana langsung menyambar alkohol yang berada di hadapan Dirga lalu menyiramkan isinya ke wajah Dirga membuat Dirga sangat marah, bahannya langsung mengelilingi Ariana yang membuat Ariana tak bisa kabur.

" kamuu!!! jems bunuh dia."

" Apaaa." Ariana berteriak cukup kencang.

Jems pembawa Ariana yang terus memberontak semua pegawai hotel dan tamu melihat ke arahnya, termasuk Kirana menyaksikan itu dia menghampiri pria yang membawa sahabatnya. " Tuan Apa kesalahan Ariana yang diperbuatnya sampai-sampai tuan membawanya seperti ini" tanya Kirana. " diam kamu ini bukan urusanmu." bentak jems yang langsung membuat Kirana terdiam ia membawa Ariana bak karung beras jems membawanya keluar dari hotel Lalu memasukkannya ke dalam mobil dan berlalu dari hotel. Kirana yang melihat itu tak kuasa menahan tangisannya. entah apa yang dibuat Ariana menjadi seperti itu. "Tuan, saya mohon, jangan hubungi saya, tuan." ucap Ariana yang sudah menangis, entah apa yang terjadi dengannya nanti. ia hanya bisa berdoa, agar tak terjadi sesuatu deNgannya.

" Diam kamu Apa kamu mau mati di tempat." ancam jems yang langsung membuat Ariana terdiam. ia menutup mulutnya. agar suara tangisannya tak terdengar oleh orang-orang yang ada di dalam mobil, mobil melaju meninggalkan perkotaan, menuju kawasan yang jauh dari pemukiman warga. kini mereka sudah tiba di rumah tua yang sangat jauh dari perkotaan Ariana hanya bisa pasrah ia menunggu. semoga saja ada keajaiban yang muncul untuk menolongnya.

Setelah turun dari mobil, Ariana langsung dibawa ke dalam rumah tua tersebut. Ariana hanya bisa menangisi, Ia mau meminta tolong, tapi entah dengan siapa. " cepat masuk." bentak pengawal yang bersama Jems. dengan tangisan nya Ariana mengikuti langkah pengawal tersebut. Ariana duduk di kursi yang ada di pojokan, dengan tangan dan kaki diikat.

" Tuan Saya mohon jangan bunuh saya Tuan tolong lepaskan saya." ucap Ariana yang terbatas-batas. " jika saya tidak membunuhmu maka saya yang akan dibunuh." sahut jems yang mengangkat pistolnya Ariana memejamkan matanya.saat jems ingin menarik pelatuknya ponsel yang berada di sakunya berbunyi saat melihat nama panggilan ia langsung mengangkatnya dan menurunkan pistolnya.

" iyaa tuan." ucap jems

"apa perempuan itu sudah kamu bunuh?" ujar seseorang yang berada di ujung telepon yang tak lain adalah Dirga lewis. " belum tuan, sekarang juga, saya akan membunuhnya." Sahut jems. " batalkan. setelah urusan kita selesai, bahwa dia pulang bersama kita. lalu tahan Dia di ruangan bawah tanah." ucap Dirga. " baik Tuan." jawab jems, Dirga Langsung mematikan sambungan telepon tersebut, lalu dia langsung melihat ke arah Ariana yang masih meMejamkan matanya.

lalu jems mendekati Ariana. " mungkin untuk saat ini kau akan selamat." saat mendengar itu Ariana langsung membuka matanya menatap ke arah jems ia masih belum paham dengan perkataan jems tadi.

" apa itu artinya saya tidak jadi di bunuh tuan." ujar Ariana pelan

" mungkin tidak, tapi kamu akan kami tahan di bawah ruangan bawah tanah, jadi kamu berdoa saja agar tuan Dirga bisa memaafkan mu." ucap jems yang menyilang kan kedua tangannya. lalu ia langsung berlalu dari ruangan tersebut. meninggalkan Ariana seorang diri. jems meninggalkan ruang tersebut, diikuti oleh pengawal Dirga. "kalian jaga tempat ini, jangan sampai perempuan itu kabur. jika sampai perempuan itu kabur, maka kalian akan tahu akibatnya " mereka hanya mengangguk saja. setelah itu, jems langsung menghampiri mobilnya. dan berlalu dari tempat tersebut menuju hotel tempat tuannya berada.

setelah Tiba di hotel Luxery jems langsung menuju ruangan manager untuk melakukan rapat pengalihan Hotel membuat Manager tersebut bingung bagaimana mungkin seorang dengan mudah mengalikan atas nama pemilikan Hotel hanya dengan berapa jam, Setelah dari ruangan manager ia langsung menuju kamar atasannya.

"Tuan, rapat akan dimulai" ujar jems yang berdiri di samping Dirga. " bagus, Bagaimana dengan perempuan itu?" tanya Dirga yang tak mengalihkan tatapannya dari iPadnya. "sekarang, ia, kami tahan di rumah tua yang jauh dari perkotaan." Dirga hanya mengangguk saja setelah itu, ia berdiri dari duduknya, menuju ruangan yang akan diadakan rapat diikuti oleh jems yang berada di samping, tak lupa pula para pengawalnya.

pintu ruangan meeting terbuka, terlihat seorang pria yang penuh Kharisma dan menakutkan masuk ke dalam ruangan meeting, diikuti beberapa orang pria, yang merupakan notasi, dan tangan kanan Dirga, Manager hotel, yang tahu dari awal tentang hotel yang akan ditutup, semakin ketakutan, apalagi dia sudah mendengar dari pemilik hotel jika pemilik kamar presiden suite, adalah orang yang sangat berpengaruh.

# bersambung

Terpopuler

Comments

Graziela Lima

Graziela Lima

Gak sia-sia!

2023-11-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!