part 2

jems Menyelesaikan biaya administrasi, setelah itu Ariana memanggil bellboy untuk membawa barang barang pemilik kamar presiden suite, jems menghampiri Dirga yang masih sibuk dengan ponselnya.

" Tuan kamarnya Sudah siap " ujar James pelan Dirga dan jems serta pengawalnya berjalan beriringan menuju kamar yang sudah dipesankan oleh jems. Setelah tiba di kamarnya Dirga langsung melepaskan jasnya serta melonggarkan dasinya dan menuju sofa yang ada di pojokan.

"James, ambilkan Wiski " Tita Dirga kepada Jmes yang berdiri di sampingnya, Jems menuju meja yang berada di samping sofa. Iya sama sekali tak melihat minuman alkohol, Ia hanya melihat teko dan gelasnya saja. ia mendekat meja yang ada di dekat pintu, tapi hasilnya sama saja, Ia juga tak melihat satupun botol minum yang diinginkan Dirga. "gawat, " Gumannya khawatir.

" Mana wiskinya Jmes " seru Dirga.

Jems berjalan mendekati Dirga " maaf tuan minuman yang tuan inginkan tidak ada." sahutnya pelan.

" Apaaa." teriak Dirga begitu marah, setelah itu, ia menatap James tajam yang sedang menundukkan kepalanya. "Apa!!! kamu sedang bercanda? Jems, Hotel sebesar ini sama sekali tidak menyediakan minuman alkohol" seru Dirga begitu marah.

" Maaf tuan saya akan menghubungi resepsionis untuk menyediakan Wiski." Ujar Jems begitu gugup jika Dirga sudah marah maka tak ada lagi yang ucapannya didengarkannya.

" Katakan kepada mereka Jika dalam waktu 1 menit Minuman itu belum tiba maka tutup hotel ini dengan segera." serunya marah.

" Baik Tuan." ucap Jems langsung menghubungi reptionis.

"ya, ada yang bisa dibantu? tanya Ariana yang menjawab sambungan telepon." Jika dalam waktu 1 menit, kalian tidak menyediakan minuman wiski di kamar presiden suite, maka Tuan Dirga akan menutup hotel ini segera!" seru jems yang langsung mematikan sambungan telepon.

Ariana yang mendengarkan itu cukup panik Iya sama sekali tak mengerti dengan ucapan pria yang meneleponnya tadi, Kirana yang berada di samping Ariana ia dapat melihat wajah tegang Ariana yang baru saja menerima sambungan telepon dari seseorang.

"Ariana, Ada apa? Kenapa mukamu begitu panik? tanya Kirana. " tadi kamar presiden suite menghubungiku, Jika dalam waktu 1 menit tidak mengantarkan minuman Wiski, maka hotel ini akan ditutup segera" jelas Ariana Tampa ia sadari waktu terus berjalan.

" sudah lebih baik kamu antarkan saja" sahut Kirana.

Ariana langsung menghubungi pihak Room Service untuk menyediakan minuman tersebut. Jmes yang sudah menunggu di depan pintu, sejak tadi, sama sekali belum ada yang mengantarkan pesanan tuannya. dengan marah, ialah langsung menuju keloby. Ariana yang melihat seorang pria yang memesan kamar presiden suite, segera berdiri.

" ini sudah lebih dari 1 menit Mana minuman wiskinya " ucap jems begitu marah.

" maaf tuan mungkin sedang disiapkan Tuhan bisa menunggu sebentar lagi " jawab Ariana begitu lembut.

" Saya sudah tidak mau mendengarkan alasan apapun mana manajer hotel ini." Ariana waktu memegang gagal telepon ia langsung menghubungi pihak kantor terlihat pria baru daya yang menghampiri mereka Ariana menjelaskan terlebih dahulu sebelum Jems.

" kami akan menutup hotel ini." ujar jems "maaf tuan akan kelalaian pelayanan hotel kami, kami akan mengantarkan minuman Wiski ke kamar presiden suite." sahut Manager.

" sudah terlambat, hotel ini, akan tetap di tutup segera." seru jems yang langsung mengambil ponselnya yang berada di saku celananya. setelah itu ia langsung menghubungi beberapa orang penting yang ada di kota ini. dengan menyebut nama Dirga Lewis, dan menyebut Apa keinginan bosnya. maka dengan cepat semuanya terkabul.

"Pak, bagaimana ini? jika memang benar, hotel ini ditutup, kami akan bekerja di mana Pak?" ucap Ariana lemas.

" tenang, ini hanya gertakan saja, lebih baik kamu Segera hubungi Room Service untuk menyediakan wiskinnya." ujar Manager itu.

jems yang mendengar itu hanya tersenyum mengejek lalu berlalu dari hadapan mereka, manajer yang ingin melangkahkan kakinya menuju ruangannya mendengarkan suara deringan telvon di saku celananya dengan cepat ia langsung mengangkatnya.

" apa yang kalian lakukan." seru seseorang dari ujung sana yang merupakan pemilik Hotel. " Maaf Pak kami memang tidak menyediakan minuman alkohol." jelas Manajer.

" kalian tahu siapa yang memesan kamar itu." bentar seseorang di ujung sana.

"Maaf Pak, kami tidak tahu." ucap manajer.

" dia itu orang penting. Kenapa kalian membuat masalah dengan Dirga Lewis, semua karena kesalahan kalian yang sangat teledor!!! saya tidak mau tahu!!! cari cara agar Hotel itu tidak ditutup." panggilan langsung tertutup seketika.

Ariana melihat manajer yang sepertinya sangat panik, setelah menerima sambungan telepon, Entah dari siapa ia bertanya.

" Ada apa? " tanya Ariana. " kamu tahu, Hotel kita akan ditutup oleh pemilik kamar presiden suite?" jelas Manajer.

"Ya Tuhan, Bagaimana ini pak? " ucap Ariana yang menutup mulutnya dengan telapak tangannya. " dia sepertinya bukan mainmain dengan perkataannya. " ucapnya.

" Bapak Tenang saja, saya akan memohon kepada pria itu, agar hotel ini tidak ditutup." ucap Ariana berlalu menuju kamar presiden.

Ariana, melihat room service, menuju lift sambil membawa nampan.

" Mau Dibawa Ke Mana." Tanyanya yang tahu jika di atas nampan ada minuman alkohol.

" kamar presiden suite." ucap rekan nya.

"Biar aku saja Kebetulan aku juga sedang ada urusan dengan kamar presiden." tawar Arian.

" Baiklah kalau begitu." Ariana mengambil ahli nampan itu dan membawanya ke dalam lift perasaan Ariana cukup taku ia memikirkan kata-kata agar Hotel Lucky tidak ditutup.

Ting.

pintu lift terbuka Ariana langsung menuju kamar presiden suite.

" Kenapa aku begitu gugup tak seperti biasa nya Aku gugup seperti ini." gumannya yang begitu takut. kini Ariana sudah tiba di kamar presiden suite. " tenang Ariana Kamu pasti bisa." ucapnya yang menyemangati dirinya sendiri ia menghembuskan nafasnya setelah itu ia mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu Tapi belum sempat tangannya mengetuk pintu ruangan itu sudah terbuka.

Seorang pria yang tidak lain adalah Jems yang berdiri di hadapan Ariana, ia langsung ketakutan saat melihat mata tajam jems.

" ada apa." tanya Jems dengan tatapan tajamnya.

" saya membawa Wiski untuk tuan lewis." sahutnya yang sudah ketakutan.

Jems langsung mengambil nampan itu tanpa mengeluarkan kata setelah itu ia langsung menutup pintu. Ariana yang baru saja membuka mulut untuk minta maaf malah mendengus kesal karena pintu sudah tertutup. " Ah dasar Aku baru saja membuka mulut untuk mintah maaf malah pintunya sudah ditutup." gerutu Ariana.

jems meletakkan nampan itu yang berisi Wiski di atas meja tempat di hadapan Dirga.

" Lebih baik singkirkan Minuman itu dari pada aku pecahkan dengan kepalamu." bentak Dirga.

" Maaf Tuhan saya akan membuangnya." ucap Jems ketakutan baru saja ia mengangkat nampak itu terdengar suara ketukan pintu " Siapa itu." ucap Dirga. " tidak tahu Tuhan sepertinya wanita yang mengantar miskin tadi." jawab jems yang meletakkan kembali nampan itu. " panggil dia." Titah Dirga. Jems berjalan menuju pintu terlihat Ariana yang masih berdiri di hadapan pintu kamar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!