•Buona Lettura•
"Bagaimana kau menangkapnya Rio?" tanya Michael.
"Saya menangkapnya di kediaman mereka, dan saat itu mereka sedang mabuk, sehingga memudahkan saya menangkapnya signore" jawab Mario panjang lebar.
"Pekerjaan yang bagus, aku menyukai cara kerjamu" puji Michael.
"Terimakasih signore."
Kini keheningan melandai mereka berdua. Saat ini Michael berada di dalam mobil yang menuju ke sebuah tempat.
Tak membutuhkan waktu yang lama. Michael tiba di sebuah rumah yang tua sudah tak layak dipakai. Michael turun dari mobilnya. Disana ia melihat mafioso yang berjaga diluar sembari menunggu dirinya.
"Silahkan signore" salah satu mafioso membuka pintu.
Michael mengangguk sejenak ia menghela nafas. Lalu ia masuk kedalam rumah tua itu.
"Dimana mereka?" tanya Michael saat tak melihat orang-orang yang menembaknya waktu itu.
"Disini signore" tunjuk Mario ke arah sebuah pintu yang tertutup.
Michael melangkah kearah pintu itu dan membukanya.
CEKLEK
Pintu itu terbuka sempurna dan disana Michael tersenyum sinis melihat dua orang yang menembaki dirinya tak sadarkan diri dengan posisi duduk dan tangan yang diikat kebelakang. Michael melangkah masuk kedalam.
Kalian semua akan mati hari ini.
"Ambilkan satu ember berisi air dan siram mereka!" titah Michael.
"Baik signore" Mario pergi keluar mencari ember yang berisi air.
Michael mengambil kursi di sudut pintu lalu meletakkannya di depan mereka berdua namun berjarak dua meter. Michael mengeluarkan pistolnya dibalik jas miliknya. Ia memainkan pistol itu.
"Ini signore" ucap Mario di ambang pintu.
Michael menoleh, lalu ia berkata "Apa yang kau tunggu? Cepat siram mereka!." titah Michael.
BYURRR
Air membasahi tubuh mereka berdua yang tak sadarkan diri akibat dihajar oleh mafioso Michael.
Perlahan-lahan mata mereka mulai terbuka. Mereka mengerjapkan mata untuk menyesuaikan penglihatan mereka. Di saat mata mereka terbuka sempurna. Mereka berdua bertatap saling bingung. Ini dimana? Mengapa tangan kita terikat? Apa yang terjadi?. Itulah isi pikiran mereka saat ini.
"Ehem".
Mereka berdua menatap kearah suara deheman. Mata mereka membulat sempurna melihat sosok hantu Michael.
"Kau!" orang itu hendak menunjuk Michael namun sial, tangan mereka saat ini sedang terikat.
"Ya, apa kau merindukanku" ledek Michael dengan tangan kanannya memainkan pistol.
Mata mereka membelalak tak percaya. Apakah ini mimpi?. Sungguh ini sangat mengerikan.
"Kenapa kalian mereka berdua diam?" tanya Michael dengan senyuman tercetak di wajah tampannya.
Mereka berdua hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Michael.
"Apakah kalian tidak menjawab pertanyaanku? Ck apakah kalian tak memiliki pita suara" sinis Michael.
Mereka hanya diam tanpa menjawab.
"Dan kenapa kalian menyerangku? jawab!" bentak Michael. Habis sudah kesabarannya.
Sunyi dan diam.
DOR... DOR...
Michael menembak pundak mereka berdua.
"Arrrggghhh" teriak mereka berdua kesakitan.
"Segini saja kalian berteriak, hahaha" tawa Michael menggelegar isi ruangan.
Darah mulai mengalir dari pundak mereka berdua ditemani dengan teriakan kesakitan. Sungguh Michael merasa senang melihat pemandangan ini. Dirinya seperti psychopath saja.
"Riooo!" teriak Michael.
"Ya signore".
"Ambilkan aku satu samurai!."
"Siap signore."
Mario pergi keluar, kini tinggalah Michael dengan kedua orang yang sedang meringis sakit yang mendalam.
"Hidup kalian tak akan lama lagi" Michael membidik perut mereka satu per satu.
Mereka berdua menggeleng tak percaya disaat pistol itu mengarah ke perut mereka masing-masing. Mereka berdua menutup mata seolah-olah tak terjadi sesuatu.
"Hahahaha" tawa Michael, sungguh ini sangat lucu, sebenarnya ia sedikit bermain dengan kedua orang itu.
"Ini signore" Mario menyodorkan satu samurai kepada Michael.
Dengan senang hati Michael menerima pedang panjang tajam itu.
Michael berdiri dari kursi. Lalu melangkah kearah mereka yang ketakutan.
"Mati atau hidup" Michael meletakkan samurai tepat di leher mereka bergantian.
"Sig-signore" ucap mereka samaan dengan tubuh bergetar seakan kematian sudah tepat di depan mata mereka.
"Waktu kalian hanya 5 detik."
"Tap."
"Tidak ada tapi-tapian, jawab pertanyaanku dalam waktu 5 detik, kenapa kalian menyerangku?."
Ujian sangat berat bagi mereka berdua. Kini kesunyian yang melanda diruangan itu.
"Uno."
Mereka berdua hanya diam.
"Due."
Masih diam.
"Tre."
Tidak bergeming
"Quattro."
Michael mulai memilih leher untuk ditebas.
"Cinque."
SRASH...
Satu kepala berhasil lepas dari tubuh orang itu. Teman disebelahnya membuka mata disaat dirinya tidak merasakan apa-apa. Namun ia merasakan air yang mengenai pipinya. Ia membuka matanya dan menatap sebelah.
"Che cosa?!" teriak temannya menatap tak percaya melihat temannya ditebas secara brutal.
Sedangkan Mario hanya memejamkan matanya. Ia merasa mual melihat hal mengerikan ini.
Michael mengambil kepala yang bersimbah darah itu dan mengangkatnya lalu menunjukkan kepada temannya satu lagi.
"Bagaimana indah tidak?" ujar Michael.
Hoek...
Orang itu memuntahkan isi perutnya. Sungguh sangat menjijikkan.
"Aku akan memberikan waktumu satu jam nanti."
Michael membawa kepala itu dan meletakkanya dilantai berhadapan dengan orang itu.
"Jika lebih dari satu jam, aku akan mengirim kau ke tempat yang sangat fantastis."
•Continua•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Nadine Nabila
keren rhor
2020-08-30
1
Siti Aisyah
ih serem amt takuut
2020-08-27
3
Nur Elisya Susanti
suka deh novel yang ceritanya ada mafia mafia gitu.....
2020-08-23
1