Capitolo 2: Indifeso

•Buona Lettura•

Setelah acara mandi selesai, Michael memakai setelan jas berwarna hitam. Mengingat dirinya suka berwarna hitam yang artinya hidup penuh kegelapan dan kesunyian.

Setelah memakai setelan hitamnya. Michael menatap dirinya di depan cermin.

Kegelapan dan kesunyian selalu menemani diriku.

Tak lupa Michael memasukkan pistolnya dibalik jasnya. Setelah semuanya siap Michael bergegas keluar dari kamar apartemen.

CEKLEK

Michael menutupi kembali pintu tersebut. Ketika ia hendak melepaskan kartu hotel.

DOR... DOR...

Dua peluru yang hampir saja mengenai dirinya. Michael lansung menghindar dan mengeluarkan pistolnya di balik jas. Michael membalas tembakannya ke arah dua pelaku yang menembaki dirinya.

DOR... DOR...

Michael bersembunyi dibalik tembok sebagai pelindung. Namun kedua orang itu cukup pintar menghindari balasan serangan dari Michael.

Bedebah selalu mengganggu saja.

Michael nampak sedang berpikir. Sangat tidak mungkin melawan mereka berdua yang ada dirinya mati ditangan musuh. Namun pikirannya terganggu oleh sebuah granat yang berguling-guling disampingnya. Sontak Michael mengambil granat itu dan melempar kembali ke arah musuh.

DUAR...

Namun granat itu meledak saat Michael melemparnya. Alhasil granat itu tak mengenai para musuh. Michael harus mencari solusi di keadaan seperti ini.

DOR... DOR... DOR... DOR...

Para musuh menembaki Michael secara brutal dibalik tembok. Michael merasakan peluru panas itu berhasil menembus pundaknya dan bagian perutnya. Hancur sudah pertahanan Michael. Dirinya terjatuh pingsan.

Sedangkan para kedua pelaku itu menghampiri Michael. Mereka berdua berjongkok di hadapan tubuh Michael.

"Dia sudah mati sepertinya" ucap pelaku itu sembari menatap darah segar yang mengalir dari mulut dan pundak Michael.

"Kurasa seperti itu, dasar lemah" ejek pelaku satu laginya seraya mengacungkan jari jempolnya kebawah kepada Michael.

"Misi telah selesai, mari kita pulang saja!" titah pelaku seraya berdiri dari jongkoknya.

"Baiklah" ujar pelaku satu laginya ikut berdiri.

Mereka berdua lansung pergi dan meninggalkan lokasi kejadian.

Michael terkapar tak berdaya. Empat peluru berhasil meruntuhkan pertahanan dirinya. Kini Michael pingsan dengan darah mengalir terus keluar. Dan keadaan di lantai atas sangatlah sepi. Namun alarm siaga lansung berbunyi. Para penjaga apartemen berlari ke arah lift menuju lantai teratas.

TINGGG...

Para penjaga hotel berlari keluar dan memeriksa sekitar. Sangat sulit bagi mereka, mengingat apartemen ini sangat luas. Tiba-tiba mereka dikejutkan satu pria dengan keadaan mengenaskan.Tanpa basa basi mereka semua mengecek pria itu.

"Dia masih hidup" ucap salah satu penjaga apartemen dengan memegang denyut nadi pria itu.

"Apalagi yang kita tunggu! Bawa dia sebelum hal buruk menimpa dirinya!" titah satu penjaga apartemen itu dengan sigap mengeluarkan satu tandu.

"Baik, angkat dia perlahan-lahan" penjaga itu mengangkat pria itu dengan perlahan-lahan dibantu oleh penjaga lainnya.

Setelah itu mereka semua berlari tergesa-gesa menuju lift. Tak lama kemudian pintu lift terbuka lebar. Mereka semua lansung masuk dan satu penjaga menekan tombol lantai 1.

TINGGG...

Lift yang mereka tumpangi telah tiba di lantai bawah. Mereka semua bergegas berlari keluar dari apartemen. Banyak para tamu apartemen melihat hal itu. Mereka semua menatap iba ke arah Michael.

"Apa kau sudah menghubungi rumah sakit?" tanya penjaga apartemen sembari berlari.

"Sudah, bahkan ambulan telah sampai" jawab penjaga apartemen itu dengan kedua tangan mengangkut tandu.

Mereka semua berlari dengan cepat kearah ambulan. Mengingat keadaan pria ini sekarat.

Tak lama kemudian sebagian penjaga apartemen ikut ke dalam ambulan, dan sebagiannya lagi tidak ikut.

Dan ambulan pun berjalan sangat cepat menuju rumah sakit.

Rumah Sakit

Mereka semua keluar dari ambulan. Para perawat dan dua penjaga apartemen mendorong brankar ke arah kamar ruang operasi.

"Mohon maaf signore, silahkan menunggu diluar" ucap perawat itu lansung menutupi pintu ruangan operasi.

Mereka berdua mengangguk dan menunggu diluar.

2 ore dopo...

"Atas nama keluarga signore Michael Morrone?" tanya dokter itu pada dua penjaga apartemen.

"Bukan, kami berdua hanya penjaga apartemen" jawab salah satu penjaga apartemen.

Dokter itu mengangguk. Kemudian ia berkata lagi "Apakah keluarga signore Michael Morrone ada?."

Mereka berdua menggeleng tidak tau.

"Baiklah, dari saya lihat pasien mengalami luka tembak pada bagian pundak dan lambung. Untung saja luka itu tidak terlalu cukup serius. Sehingga kami dapat menanganinya" jelas sang dokter itu.

Kedua penjaga apartemen itu bernafas lega mendengar penjelasan sang dokter.

"Baiklah saya permisi dulu" pamit dokter itu lalu berjalan keluar meninggalkan mereka berdua.

"Dan satu lagi signore boleh menengok pasien" ucap dokter itu tanpa menoleh ke arah mereka berdua dan berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Apa kita harus masuk kesana?" tanya penjaga itu bingung kepada temannya.

"Kurasa harus, bagaimana pun kita harus menghubungi keluarganya" jawab penjaga apartemen itu.

"Baiklah."

Mereka berdua masuk ke dalam ruang operasi.

CEKLEK

Kedua penjaga hotel itu melihat keadaan korban tadi dengan keadaan terkapar lemah. Mereka berdua melangkah ke arah pria itu tidak lupa menutup pintu.

"Signore" penjaga apartemen itu menepuk lengan pria itu. Sementara temannya ia menunggu reaksi dari pria itu.

Michael berusaha membuka matanya perlahan-lahan. Mata Michael terbuka sempurna. Spontan ia merasa aneh kenapa semua ruangan berwarna putih? Apakah dirinya sedang di surga bersama orang tuanya?.

"Akhirnya anda sadar signore" ucap mereka berdua bersamaan.

Michael menoleh ke arah samping. Ia melihat dua pria asing yang sama sekali ia tidak kenal. Sekilas ia mengingat kejadian tadi yang menimpa dirinya.

"Apa mau kau!" sinis Michael ke arah mereka berdua.

Kedua penjaga apartemen itu terkejut mendengarnya.

"Maaf kami penjaga apartemen yang membawa signore ke rumah sakit".

"Omong kosong! Kau yang menembaki diriku bukan! Jawab bedebah!" bentak Michael. Ia sudah tidak peduli dengan keadaan dirinya.

"Tenang signore, kami hanya penjaga apartemen saja" ujar penjaga apartemen itu sembari menyentuh lengan Michael.

Michael menepis lengan penjaga apartemen itu dengan kasar. Ia tidak mau disentuh.

"Jika kalian penjaga apartemen, hubungi para mafiosoku!" titah Michael.

Kedua penjaga apartemen itu nampak terkejut mendengarnya.

"Maaf signore, kami tidak mengerti".

"Ck dasar bodoh" cibirnya.

"Kalian cari ponselku!" titah Michael.

Kedua penjaga apartemen itu mengangguk. Mereka berdua mencari ponsel milik signore Michael. Tidak membutuhkan waktu yang lama ponsel milik Michael berhasil ditemukan.

"Ini signore" penjaga apartemen itu menyodorkan ponsel milik Michael.

Michael lansung menerimanya dan menelpon para mafiosonya.

•Continua•

Terpopuler

Comments

Siti Aisyah

Siti Aisyah

kya lgi nton film action nih...

2020-08-27

2

Aily Nursehati

Aily Nursehati

baru baca
langsung tertarik sama kisah nya ..
moga aja seru kelqnjiatan nya

2020-08-24

3

Nur Elisya Susanti

Nur Elisya Susanti

bagus authoorr saya suka ceritanya.... dari kemaren baca cerita Inggris dan jepang nah sekarang saya baca cerita italia berasa jalan jalan nih, gara gara baca novel dengan beda latar tempat😂😂😂🗣️

2020-08-23

2

lihat semua
Episodes
1 Capitolo 1: Primo
2 Capitolo 2: Indifeso
3 Capitolo 3: Ragazza Forte
4 Capitolo 4: Tempo Di Uccidere 1
5 Capitolo 5: Tempo Di Uccidere 2
6 Capitolo 6: Tortura
7 Capitolo 7: Incontrare
8 Capitolo 8: Rapimento
9 Capitolo 9: Cibo Strano
10 Capitolo 10: Salvatore
11 Capitolo 11: Cura
12 Capitolo 12: Attacco Improvviso
13 Capitolo 13: Arrabbiato
14 Capitolo 14: Un Bacio Al Mattino
15 Capitolo 15: Pagamento Costoso
16 Capitolo 16: Trenta Giorni
17 Capitolo 17: Preoccupazione
18 Capitolo 18: Bella Ombra
19 Capitolo 19: Michael contro Bean
20 Annuncio
21 Capitolo 20: Caldo
22 Capitolo 21: Godimento
23 Capitolo 22: Sparatorie Improvvise
24 Capitolo 23: Amico
25 Capitolo 24: Io Vado
26 Capitolo 25: Storie Passate
27 Capitolo 26: Freddo
28 Capitolo 27: Ritorno
29 Capitolo 28: Arrivo
30 Capitolo 29: Passione
31 Capitolo 30: Passione 2
32 Capitolo 31: Scopare In Bagno
33 Capitolo 32: Perdere Di Notte
34 Capitolo 33: Strage Di Membri
35 Capitolo 34: Strage Di Membri 2
36 Capitolo 35: Strage Di Membri 3
37 Capitolo 36: Medicina Della Donna
38 Capitolo 37: Atak Niespodziewany
39 Capitolo 38: Aiuto da Cosa Nostra
40 Capitolo 39: Tristezza (End)
41 Stagione 2: Presto
42 Stagione 2: Fallito
43 Stagione 2: L'amore perduto
44 Stagione 2: Incontra è Proponi
45 Stagione 2: Sesso Magnifico
46 Stagione 2: Essere preso
47 Stagione 2: Stupito
48 Stagione 2: L'amore è unito
49 Annuncio
50 Annucio
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Capitolo 1: Primo
2
Capitolo 2: Indifeso
3
Capitolo 3: Ragazza Forte
4
Capitolo 4: Tempo Di Uccidere 1
5
Capitolo 5: Tempo Di Uccidere 2
6
Capitolo 6: Tortura
7
Capitolo 7: Incontrare
8
Capitolo 8: Rapimento
9
Capitolo 9: Cibo Strano
10
Capitolo 10: Salvatore
11
Capitolo 11: Cura
12
Capitolo 12: Attacco Improvviso
13
Capitolo 13: Arrabbiato
14
Capitolo 14: Un Bacio Al Mattino
15
Capitolo 15: Pagamento Costoso
16
Capitolo 16: Trenta Giorni
17
Capitolo 17: Preoccupazione
18
Capitolo 18: Bella Ombra
19
Capitolo 19: Michael contro Bean
20
Annuncio
21
Capitolo 20: Caldo
22
Capitolo 21: Godimento
23
Capitolo 22: Sparatorie Improvvise
24
Capitolo 23: Amico
25
Capitolo 24: Io Vado
26
Capitolo 25: Storie Passate
27
Capitolo 26: Freddo
28
Capitolo 27: Ritorno
29
Capitolo 28: Arrivo
30
Capitolo 29: Passione
31
Capitolo 30: Passione 2
32
Capitolo 31: Scopare In Bagno
33
Capitolo 32: Perdere Di Notte
34
Capitolo 33: Strage Di Membri
35
Capitolo 34: Strage Di Membri 2
36
Capitolo 35: Strage Di Membri 3
37
Capitolo 36: Medicina Della Donna
38
Capitolo 37: Atak Niespodziewany
39
Capitolo 38: Aiuto da Cosa Nostra
40
Capitolo 39: Tristezza (End)
41
Stagione 2: Presto
42
Stagione 2: Fallito
43
Stagione 2: L'amore perduto
44
Stagione 2: Incontra è Proponi
45
Stagione 2: Sesso Magnifico
46
Stagione 2: Essere preso
47
Stagione 2: Stupito
48
Stagione 2: L'amore è unito
49
Annuncio
50
Annucio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!