•Buona Lettura•
Cilla mengayuh sepeda kayunya. Ia mengayuh sepedanya menuju warung bibi Ani.
Sawah yang membentang indah, ditambah lagi dengan bukit-bukit yang indah. Indahnya desa Cilla tempati. Cilla menikmati pesona alam desanya. Banyak tanaman dimana-mana membuat desa ini mendapatkan julukan desa hias. Tak membutuh waktu yang lama Cilla tiba di warung bibi Ani. Cilla menaruh sepedanya didekat pohon.
"Hai bibi Ani" sapa Cilla dengan tersenyum.
Bibi Ani yang sedang menaruh gas ia menoleh ke belakang.
"Akhirnya Cilla datang juga" ucap bibi Ani sembari tersenyum.
Bibi Ani mengambil 5 kotak kue untuk diantarkan ke toko kue yang merupakan langganannya.
"Antarkan ke toko pak Toto yaa" bibi Ani menyodorkan 5 kotak kue.
"Siap bibi" ucap Cilla seraya menerima 5 kotak kue itu.
"Kalo gitu Cilla pergi dulu ya bi" pamit Cilla lalu berlari ke arah sepedanya.
"Iya Cilla hati-hati dijalan ya nak" teriak bibi Ani.
Namun Cilla sudah pergi dengan sepeda kayunya.
_________________________
"Lalalala."
Jarak warung bibi Ani dengan pak Toto cukup jauh. Bahkan Cilla harus melewati jalan desa yang bergelombang. Namun semangat Cilla tak pernah berkurang yang terpenting ia bisa hidup dan makan.
Namun saat dijalan. Cilla dihadang oleh sekumpulan remaja yang tinggal di desa ini. Mereka menghadang Cilla dengan motor balap mereka.
"Hai cantik, mau kemana sih" goda laki-laki itu yang merupakan pemimpin gang nya.
Cilla hanya diam tanpa membalasnya. Ia mengayuh sepedanya sedikit cepat.
Namun laki-laki itu tak mau kalah, ia melajukan motornya mengejar Cilla.
"Jangan kabur dong cantik, sini temenin saya aja" tawar laki-laki itu yang bernama Tani.
Cilla memberhentikan sepedanya lalu ia mengambil sebuah batu berukuran sedang dibalik saku celananya.
"Nah gitu dong, cantik-cantik nurut lagi."
Cilla hanya tersenyum sinis. Tak lama kemudian ia melempar batu yang ia pegang ke arah muka Tani.
BUGH...
Satu batu tepat mengenai sasaran. Tani terjatuh dari motornya. Wajah Tani mengeluarkan darah di area pipinya.
Anak buah Tani terkejut melihat bosnya terkapar sambil memegang wajah.
"Jadi orang sopan dikit!" sinis Cilla. Lalu pergi meninggalkan mereka.
"Dasar gadis kurang ajar, akan kubuat dirinya berlutut kepadaku" geram Tani melihat Cilla yang sudah pergi. Dirinya dipapah oleh anak buahnya.
_________________________
"Pak Toto..." panggil Cilla.
Toto yang sedang mencatat pemasukan barang ia menoleh kearah suara yang memanggilnya.
"Eh, ada Cilla, sini masuk dulu."
Cilla mengangguk, ia menaruh sepeda kayunya di parkiran. Cilla membawa 5 kotak kue yang pak Toto pesan.
"Ini pak Toto kuenya" ujar Cilla seraya menyodorkan 5 kotak kue kearah pak Toto.
Toto meletakkan pensilnya diatas meja. Lalu ia melihat kue yang ia pesan. Ia menghitung isi didalam kotak itu.
"Pas, tunggu sebentar" Toto mengambil dompet dari dalam sakunya lalu ia merogoh satu lembar uang.
Toto mengeluarkan uang 50.000 dari dompetnya dan memberikannya kepada Cilla.
"Pak Toto ini berlebihan, Cilla ikhlas kok pak" tolak Cilla halus.
"Udah terima aja, saya tidak suka penolakan" kekeh Toto. Ia mengambil telapak tangan Cilla dan memberikan selembar uang berwarna biru.
"Sudah terima aja."
"Baiklah pak Toto, makasih pak Toto" ucap Cilla sambil tersenyum senang.
"Iya sama-sama Cilla."
"Kalo gitu Cilla pamit dulu ya pak Toto, dadah" Cilla beranjak dari toko pak Toto lalu berlari kearah sepeda kayunya.
"Iya hati-hati Cilla."
"Siap pak Toto."
_________________________
Roma, Italia
Michael tertidur pulas di ranjang rumah sakit. Ia sudah dipindahkan keruangan VIP. Mengingat dirinya sudah seminggu berada dirumah sakit. Dan hari ini ia akan pulang.
"Signore, signore" Mario mengguncang tubuh Michael. Namun Michael tak kunjung bangun.
"Signore, signore" ucap Mario dengan nada sedikit tinggi.
Michael yang merasa muak mendengarnya. Ia melempar guling dan menumbuk wajah Mario.
BUGH...
Mario mengusap wajahnya.
"Dasar bedebah, kau mengganggu tidurku!" bentak Michael.
"Maaf signore, bukannya tadi signore menyuruh membangunkan signore jam segini" Mario menunjukkan jam tangannya kearah Michael.
"Iya aku tau itu."
Michael terduduk diatas ranjang.
"Bagaimana? Kau sudah menemukan mereka?."
"Sudah signore, kami telah memborgol mereka di markas."
"Bene, aku ingin kesana."
Michael bangkit dari ranjang, lalu ia mengganti pakaian rumah sakitnya dengan pakaian mafianya.
"Apakah signore baik-baik saja?" tanya Mario melihat Michael yang begitu santai memakai pakaian tanpa rasa sakit.
"Kau kira aku ini anak kecil yang suka merengek jika tak diberi lolipop" cibirnya.
"Scusate signore Michael."
"Nessun problema."
Setelah berpakaian Michael dan Mario keluar dari ruangan inap.
Tempo di uccidere.
•Continua•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
cilla.kerennnnnn
2020-07-26
2
Saya Saya
Chilla oh chilla
2020-07-16
2
Krey Nazaditori
chilla berani juga yaa..cocok jdi jodoh seorang mafia😙
2020-07-16
1