BAB. 4 Keputusan

Brian mengurungkan niatnya untuk mengejar Vera karena melihat ada banyak orang dirumahnya dan khawatir bila ia nekat itu justru akan mempermalukan diri sendiri.

Pria itu memilih masuk ke dalam kamarnya dan langsung menuju kamar mandi membersihkan diri dibawah guyuran air shower.

Matanya terpejam menikmati titikan air shower menerpa tubuhnya. Ia mengingat-ingat apa yang ia lakukan bersama Shavana tadi malam.

Benarkah dirinya menodai gadis kampung itu?

Tapi sayangnya ia tidak mengingat apa-apa karena mabuk berat akibat terlalu banyak minum membuatnya tidak sadar dengan apa yang telah ia lakukan pada Shavana.

"Sial!" rutuknya sembari menjambak rambutnya sendiri. Ia tadi melihat dileher Shavana terdapat bekas kecupan dan itu pasti dirinya yang membuatnya.

Sungguh ini diluar kendalinya ia bisa melakukan semua itu.

*

*

Reyhan menatap Brian dan Shavana yang kini tengah duduk dihadapannya. Shavana menundukan kepala dengan jari tangan saling meremas, sementara Brian menatap ayahnya menantikan apa yang akan pria paruh baya itu katakan.

Diruang kerja itu tidak banyak orang hanya ada Reyhan dan Larissa yang duduk dihadapan anak dan keponakan mereka serta Vera yang duduk sendiri di sofa single.

"Kenapa kalian bisa tidur bersama?"

Pertanyaan itulah yang pertama kali Reyhan lontarkan. Ia mencoba menahan diri untuk tidak memukul Brian dan memilih mendengar penjelasan dari kedua orang dihadapannya.

"Aku mabuk, Dad."

"Apa kamu menodai Shavana?"

"Aku nggak tahu."

Jawaban Brian itu seketika membuat dada Vera terasa sesak, seolah ada benda besar menimpa dadanya membuatnya kesulitan untuk bernafas.

Berbeda bila Brian mengatakan bila tidak menodai Shavana maka ia akan mencoba mempercayainya meski rasa kecewa menyelimuti hatinya.

"Apa kamu tidak ingat apa yang sudah kamu lakukan pada Shavana?" tanya Reyhan dan Brian menjawab dengan gelengan.

"Shava, apa kamu juga tidak ingat apa yang kalian lakukan?" tanya Reyhan pada Shavana.

"Aku nggak ingat Pakde," jawab Shavana masih menundukkan kepala.

"Bagaimana bisa ini terjadi pada kalian?"

Shavana semakin menundukkan kepala mengaku salah sementara Brian mengalihkan pandangannya kearah lain tidak berani menatap ayahnya.

"Shava itu saudaramu, Brian, dia sepupu dua kali denganmu. Sebelum ayahnya meninggal dia menitipkan Shava pada Daddy untuk menjaganya. Tapi kamu justru merusaknya," ucap Reyhan benar-benar kecewa pada putranya.

"Kamu hari ini akan menikah, Brian. Lihat di sebelahmu sudah ada Vera calon istrimu dan di bawah sana, di halaman rumah kita sudah banyak tamu undangan yang datang. Sekarang apa yang harus Daddy katakan pada mereka semua?"

"Maaf, Dad." Brian menundukkan kepala hal yang baru saja ia lakukan.

Reyhan menggelengkan kepala benar-benar kecewa pada putra kebanggaannya. Brian yang selalu unggul dalam segala hal baik pendidikam maupun bisnis membuatnya merasa beruntung memiliki putra seperti Brian.

Tapi sekarang untuk pertama kalinya ia kecewa pada pria itu. Putranya sudah melakukan hal fatal, menodai Shavana yang berstatus keponakannya.

"Daddy tidak mau tahu, kamu dan Shava harus menikah," ucap Reyhan membuat semua orang yang ada diruangan itu terbelalak.

"Nggak bisa, Dad, aku udah mau nikah sama Vera," bantah Brian.

"Shava sudah kamu nodai dan kamu tetap akan menikah dengan Vera? Dimana otakmu, Hahh! Bagaimana kalau Shava hamil?"

Brian bergeming mendengar perkataan ayahnya. Sejujurnya ia juga kepikiran dengan hal itu tapi ia sudah akan menikah dengan Vera pernikahan yang selama ini ia nantikan.

"Pakde apa nggak ada jalan lain selain aku dan Mas Brian menikah?" tanya Shavana yang sejak tadi menundukan kepala.

"Kamu mau hamil tanpa suami?" tanya Reyhan membuat Shavana tersentak. Sungguh untuk pertama kalinya ia melihat kemarahan pakdenya.

Sepertinya pakdenya itu bukan hanya kecewa pada Brian saja tapi juga pada dirinya.

"Nggak Pakde," jawabnya dengan kepala kembali menunduk.

"Mas, pikirkan lagi bagaimana dengan Vera kalau Brian menikah dengan Shavana," ucap Larissa menasehati suaminya.

Reyhan mengalihkan pandangannya untuk menatap Vera yang sejak tadi hanya diam seperti patung hidup. Vera tidak ingin ikut bicara, dia hanya ingin mendengar penjelasan Brian dan keputusan apa yang akan diambil calon mertuanya.

"Vera, apa kamu akan tetap menikah dengan Brian setelah mengetahui bila dia sudah menodai Shavana?" tanya Reyhan pada Vera membuat pandangan semua orang tertuju pada gadis itu.

"A-aku ...."

"Honey, aku mohon."

Brian menatap penuh permohonan pada Vera agar tetap mau menerima dirinya. Tapi Vera seolah tak melihat tatapan Brian, ia justru melontarkan perkataan yang membuat Brian kecewa.

"Aku nggak mau, Om."

Seketika wajah Brian berubah masam. Rupanya cinta yang ia berikan pada Vera selama ini tak ada artinya hanya karena ia melakukan satu kesalahan.

"Dengar kan kamu Brian kalau Vera tidak mau menerima kamu lagi," ucap Reyhan pada Brian namun pria itu diam saja tak menyahut.

"Jadi keputusan Daddy sudah bulat. Brian akan menikah dengan Shavana hari ini juga."

Setelah mengatakan itu Reyhan bangkit dari duduknya dan keluar dari ruangan tersebut.

Brian menatap penuh harap pada Vera yang masih terduduk didekatnya, berharap wanita itu mau menerimanya kembali. Tapi lagi-lagi ia kecewa karena Vera tak memberinya kesempatan.

"Tante, sebaiknya aku dan keluargaku pulang aja," ucap Vera berpamitan pada Larissa.

Larissa menatap sendu pada calon menantu tapi nggak jadi. "Maafkan Brian ya, Vera," ucapnya sembari mengusap punggung Vera.

"Nggak apa-apa Tante, mungkin kami belum berjodoh," ucap Vera.

"Ver," panggil Brian berharap wanita itu mau menatapnya tapi Vera justru mengabaikannya. Wanita itu bangkit dari duduknya dan berjalan kearah pintu keluar.

"Sudah Mommy bilang, tadi malam jangan ikut minum tapi kamu ngeyel sih," omel Larissa pada Brian namun pria itu tetap bergeming.

Larissa mengajak Shavana ikut dengannya untuk dirias karena gadis itu akan menggantikan Vera menikah dengan Brian.

*

*

Reyhan mengumumkan pada semua tamu yang hadir dirumahnnya, bila pernikahan akan tetap berlangsung namun dengan pengantin wanita diganti oleh Shavana.

Tak sedikit orang bertanya-tanya alasan pengantin wanita diganti. Mereka semua jadi berasumsi masing-masinh sesuai dengan apa yang mereka pikirkan.

"Saya sangat kecewa pada keputusan anda yang memilih menikahkan Brian dengan gadis itu di bandingkan melanjutkan menikahkan Brian dengan Vera," ucap ayah Vera.

"Sekali lagi saya minta maaf, karena hanya itu yang bisa saya lakukan."

"Beruntung Vera tidak mau menerima Brian lagi, sehingga saya bisa menerima keputusan anda ini," ucap ayah Vera.

"Terima kasih anda sudah mau menerima keputusan saya."

Ayah Vera menganggukan kepala, kemudian mengajak Vera dan istrinya serta rombongan pengiring pengantin wanita untuk pulang.

*

*

Pernikahan itu akhirnya dimulai saat hari sudah menjelang siang. Shavana dan Brian duduk berdampingan dengan kepala ditutupi selendang putih senada dengan pakaian pengantin yang mereka kenakan.

Brian menyambut tangan penghulu, kemudian mengucapkan ijab qobul atas nama Shavana di hadapan semua orang yang menyaksikannya.

SAH!

Serentak semua orang mengucap kata sah membuat penghulu segera membaca doa setelah akad.

"Silakan ditandatangani." Penghulu menyodorkan berkas pernikahan kehadapan Brian dan Shavana untuk ditandatangani oleh mereka.

Setelah selesai Brian bangkit dari duduknya membuat semua pasang mata tertuju padanya.

"Kamu mau kemana?"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

🌺awan's wife🌺

🌺awan's wife🌺

loh koq sama

2023-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Tinggal di Rumah Pakde
2 BAB. 2 Mencari Brian
3 BAB. 3 Frustasi
4 BAB. 4 Keputusan
5 BAB. 5 Gara-gara Ken
6 BAB. 6 Apa Harus Menerima?
7 BAB. 7 Jangan Jadi Pria Badjingan
8 BAB. 8 Permohonan
9 BAB. 9 Kacau
10 BAB. 10 Tak Ingin Kehilangan
11 BAB. 11 Sendiri
12 BAB. 12 Kemungkinan
13 BAB. 13 Harus Menerima
14 BAB. 14 Ketahuan
15 BAB. 15 Seklebet Bayangan
16 BAB. 16 Rumor
17 BAB. 17 Belum Bisa Menerima
18 BAB. 18 Benarkah Kamu Berbeda?
19 BAB. 19 Kedatangan Derrick
20 BAB. 20 Banyak Masalah
21 BAB. 21 Tak Menyangka
22 BAB. 22 Nggak Usah Sok Perduli
23 BAB. 23 Permintaan Bukde
24 BAB. 24 Dipantau
25 BAB. 25 Aku Merindukanmu
26 BAB. 26 Tak Mampu Menjawab
27 BAB. 27 Butuh Tenaga
28 BAB. 28 Dijodohkan
29 BAB. 29 Dilema
30 BAB. 30 Keputusan Vera
31 BAB. 31 Mabuk
32 BAB. 32 Itu yang Terjadi
33 BAB. 33 Tidak Ingin Memberi Tahukan
34 BAB. 34 Ngidam
35 BAB. 35 Gara-gara Martabak
36 BAB. 36 Jadi Sebal Sendiri
37 BAB. 37 Nggak Sengaja!
38 BAB. 38 Sudah Berbaikan
39 BAB. 39 Butuh Dukungan
40 BAB. 40 Hanya Masa Lalu
41 BAB. 41 Shavana Turun!
42 BAB. 42 Manjat Pohon
43 BAB. 43 Aku Yakin Kamu Mengerti Itu
44 BAB. 44 Bertemu Mantan Kekasih Suami
45 BAB. 45 Tidak Menutup Kemungkinan
46 BAB. 46 Iya Sayang, Iya
47 BAB. 47 Bertemu Ken
48 BAB. 48 Apa ini Jatuh Cinta?
49 BAB. 49 Menggoda Shavana
50 BAB. 50 Maaf
51 BAB. 51 Berbicara dengan Derrick
52 BAB. 52 Perawatan
53 BAB. 53 Dua Orang yang Tersakiti
54 BAB. 54 Andai ini Sungguhan
55 BAB. 55 Tetaplah di Sisiku
56 BAB. 56 Penjelasan Brian
57 BAB. 57 Ingin Memperbaiki
58 BAB. 58 Sudah Mengikhlaskan
59 BAB. 59 Dua Saudara yang Saling Menyayangi
60 BAB. 60 Berjuanglah
61 BAB. 61 Tak Bisa Menolak
62 BAB. 62 Antusias
63 BAB. 63 Belum Memberi Tahu
64 BAB.64 Bermain
65 BAB. 65 Rekaman CCTV
66 BAB. 66 Menerima Penjelasan
67 BAB. 67 Menghadapi Kenyataan
68 BAB. 68 Saran Daddy Reyhan
69 BAB. 69 Serba Salah
70 BAB. 70 Mengakui
71 BAB. 71 Hanya karena Satu Wanita
72 BAB. 72 Berangkat ke Jepang
73 BAB. 73 Ingin Meminta Hak
74 BAB. 74 Sama-sama Menikmati
75 BAB. 75 Akan Menjalani Lebih Dulu
76 BAB. 76 Berdamai
77 BAB. 77 TAMAT
78 Bukan Sekedar Sugar Daddy
79 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 79 Episodes

1
BAB. 1 Tinggal di Rumah Pakde
2
BAB. 2 Mencari Brian
3
BAB. 3 Frustasi
4
BAB. 4 Keputusan
5
BAB. 5 Gara-gara Ken
6
BAB. 6 Apa Harus Menerima?
7
BAB. 7 Jangan Jadi Pria Badjingan
8
BAB. 8 Permohonan
9
BAB. 9 Kacau
10
BAB. 10 Tak Ingin Kehilangan
11
BAB. 11 Sendiri
12
BAB. 12 Kemungkinan
13
BAB. 13 Harus Menerima
14
BAB. 14 Ketahuan
15
BAB. 15 Seklebet Bayangan
16
BAB. 16 Rumor
17
BAB. 17 Belum Bisa Menerima
18
BAB. 18 Benarkah Kamu Berbeda?
19
BAB. 19 Kedatangan Derrick
20
BAB. 20 Banyak Masalah
21
BAB. 21 Tak Menyangka
22
BAB. 22 Nggak Usah Sok Perduli
23
BAB. 23 Permintaan Bukde
24
BAB. 24 Dipantau
25
BAB. 25 Aku Merindukanmu
26
BAB. 26 Tak Mampu Menjawab
27
BAB. 27 Butuh Tenaga
28
BAB. 28 Dijodohkan
29
BAB. 29 Dilema
30
BAB. 30 Keputusan Vera
31
BAB. 31 Mabuk
32
BAB. 32 Itu yang Terjadi
33
BAB. 33 Tidak Ingin Memberi Tahukan
34
BAB. 34 Ngidam
35
BAB. 35 Gara-gara Martabak
36
BAB. 36 Jadi Sebal Sendiri
37
BAB. 37 Nggak Sengaja!
38
BAB. 38 Sudah Berbaikan
39
BAB. 39 Butuh Dukungan
40
BAB. 40 Hanya Masa Lalu
41
BAB. 41 Shavana Turun!
42
BAB. 42 Manjat Pohon
43
BAB. 43 Aku Yakin Kamu Mengerti Itu
44
BAB. 44 Bertemu Mantan Kekasih Suami
45
BAB. 45 Tidak Menutup Kemungkinan
46
BAB. 46 Iya Sayang, Iya
47
BAB. 47 Bertemu Ken
48
BAB. 48 Apa ini Jatuh Cinta?
49
BAB. 49 Menggoda Shavana
50
BAB. 50 Maaf
51
BAB. 51 Berbicara dengan Derrick
52
BAB. 52 Perawatan
53
BAB. 53 Dua Orang yang Tersakiti
54
BAB. 54 Andai ini Sungguhan
55
BAB. 55 Tetaplah di Sisiku
56
BAB. 56 Penjelasan Brian
57
BAB. 57 Ingin Memperbaiki
58
BAB. 58 Sudah Mengikhlaskan
59
BAB. 59 Dua Saudara yang Saling Menyayangi
60
BAB. 60 Berjuanglah
61
BAB. 61 Tak Bisa Menolak
62
BAB. 62 Antusias
63
BAB. 63 Belum Memberi Tahu
64
BAB.64 Bermain
65
BAB. 65 Rekaman CCTV
66
BAB. 66 Menerima Penjelasan
67
BAB. 67 Menghadapi Kenyataan
68
BAB. 68 Saran Daddy Reyhan
69
BAB. 69 Serba Salah
70
BAB. 70 Mengakui
71
BAB. 71 Hanya karena Satu Wanita
72
BAB. 72 Berangkat ke Jepang
73
BAB. 73 Ingin Meminta Hak
74
BAB. 74 Sama-sama Menikmati
75
BAB. 75 Akan Menjalani Lebih Dulu
76
BAB. 76 Berdamai
77
BAB. 77 TAMAT
78
Bukan Sekedar Sugar Daddy
79
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!