My Special Wedding

My Special Wedding

BAB. 1 Tinggal di Rumah Pakde

"Siapa lu?" Seketika langkah kaki Shavana terhenti, lalu mendongakkan kepala menatap pada seseorang yang menghadang langkah kakinya.

Shavana menunduk memberi salam pada pria itu. "Aku Shavana, keponakannya pakde Reyhan," ucapnya.

Brian menelisik penampilan Shavana dari atas hingga bawah. Gadis itu sangat sederhana dengan rambut di ikat kuda, mengenakan baju kaos dan celana panjang, serta tas ransel yang di gendong di punggung dan snikers melekat di kedua kakinya.

Melihat itu ia tersenyum sinis.

"Jangan bohong! Mana mungkin Daddy punya keponakan kayak lu," ucapnya merendahkan.

"Aku nggak bohong, Mas. Aku beneran keponakannya pakde Reyhan," ucap Shavana membela diri namun Brian tentu saja tidak mempercayainya.

"Jangan coba-coba lu nipu gue! Gue nggak akan percaya, mending lu pergi dari sini," titah Brian.

"Buat apa nipu, aku beneran keponakan pakde Reyhan kok. Kalo Mas nggak percaya silahkan telepon pakde Reyhan buat mastiin," tantang Shavana.

"Gak perlu! Sudah jelas-jelas lu itu penipu. Sekarang lu pergi dari sini sebelum gue seret lu keluar!" ancam Brian menatap tajam pada Shavana.

Shavana menundukkan kepala kemudian menggeleng. "Aku nggak akan pergi sebelum ketemu pakde Reyhan," ucapnya.

"Pergi dari sini atau gue seret lu keluar?" tanya Brian sekali lagi.

"Nggak dua-duanya," jawab Shavana dengan kepala masih menunduk.

Kekesalan Brian tidak lagi bisa ditahan. Ia tidak suka ada orang asing masuk kerumahnya, di tambah lagi orang itu sangat kampungan.

Brian menarik kasar tangan Shavana membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Sstt, sakit. Tolong lepaskan tanganku ini sakit, Mas," pinta Shavana sembari terus melangkah mengimbangi langkah kaki Brian yang lebar.

Brian tidak mengindahkan permintaan Shavana. Pria itu terus menarik dan membawanya menuju pintu gerbang.

Brian melepaskan cekalannya lalu mendorong tubuh Shavana.

Brukk!

"Jangan coba-coba lu masuk lagi ke rumah gue!" kecam Brian menunjuk tepat di wajah Shavana.

"Tutup pintu gerbang," titahnya pada satpam sembari melangkah masuk.

Sementara Shavana hanya terdiam dengan masih terduduk di tanah menatap punggung Brian yang perlahan menjauh.

Tit dit.

Langkah Brian terhenti saat mendengar suara klakson mobil diluar gerbang. Betapa terkejutnya Brian setelah membalikan tubuh ia melihat ayahnya sedang membantu gadis yang tadi ia dorong untuk bangkit.

"Daddy," panggil Brian dan kembali keluar gerbang.

Pria yang dipanggil 'Daddy' oleh Brian itu juga membantu membersihkan pakaian Shavana yang kotor karena terjatuh di tanah.

"Daddy apa-apaan, kenapa bantuin dia?" tanya Brian tak percaya ayahnya melakukan itu.

"Kamu yang apa-apaan, Brian. Kenapa kamu tadi dorong Shavana sampai dia jatuh ke tanah?" tanya Reyhan menatap tajam pada Brian.

"Aku cuma ngusir dia, Dad. Tadi dia sudah lancang masuk ke dalam, untung kepergok jadi dia belum sempat masuk ke rumah kita."

"Jangan pernah kamu usir Shavana lagi, mulai sekarang dia akan tinggal di rumah kita," ucap Reyhan membuat Brian terbelalak.

"Memangnya dia siapa, kenapa dia akan tinggal di rumah kita?" tanya Brian.

"Dia keponakan Daddy dari Semarang," jawab Reyhan.

"Daddy gak boleh sembarangan bawa orang lain masuk ke rumah kita, kalau dia penipu gimana? Kalau dia pencuri gimana? Kalau dia_" perkataan Brian terpotong karena Reyhan berbicara lebih dulu.

"Cukup! Daddy gak butuh pendapatmu. Mending kamu urusi persiapan pernikahanmu," ucap Reyhan.

Brian mengepal kuat kedua tangannya kemudian membalikan tubuh dan berjalan kearah WO yang sedang mendekor halaman rumah karena acara pernikahannya akan berlangsung besok pagi.

Reyhan menoleh pada Shavana yang masih setia menundukkan kepalanya.

"Maafin anak Pakde ya, Ndok, kamu nggak apa-apa kan?" tanyanya kemudian.

'Ooh, jadi laki-laki tadi itu anaknya Pakde,' batin Shavana.

Shavana mengangguk. "Nggak apa-apa Pakde, maaf karena aku Pakde sama anak Pakde jadi berdebat."

"Udah nggak usah kamu pikirin. Mulai sekarang kamu tinggal di rumah Pakde ya, maaf kalau pakde gak jemput kamu ke Semarang jadi kamu datang ke sini sendirian."

"Iya Pakde nggak apa-apa aku tahu Pakde sibuk jadi nggak sempat jemput. Terima kasih udah ngasih tempat tinggal buat aku."

"Itu udah kewajiban Pakde sebagai saudara dari bapakmu. Ayo kita masuk kerumah," ajak Reyhan pada Shavana.

"Iya Pakde."

Reyhan tersenyum dengan tangan mengusap puncak kepala Shavana dan berjalan bersama masuk kedalam rumah. Reyhan sudah menganggap Shavana sebagai putrinya sendiri meski jarang sekali bertemu dengannya namun ia sangat menyayanginya.

Brian terus menatap ayahnya yang begitu akrab dengan gadis yang tidak ia kenal itu. Sampai sekarang ia masih tidak yakin bila gadis yang bersama Reyhan itu keponakan ayahnya.

"Awas aja kalau lu bikin masalah di rumah ini," kecam Brian menatap tak suka pada Shavana.

Tiba di dalam rumah, istri Reyhan menyambut dengan baik kedatangan Shavana, karena baginya keponakan suaminya ialah keponakannya juga.

*

*

"Pakde baik banget sih," ucap Shavana pada dirinya sendiri.

Saat ini ia sedang berada di balkon kamarnya. Shavana diberi kamar kosong yang berada di lantai dua dimana kamar di lantai itu biasa di tempati oleh anggota keluarga Reyhan.

Ia menatap ke arah bawah di mana orang-orang sedang sibuk mempersiapkan acara pernikahan untuk tuan muda di rumah itu.

"Jangan coba-coba lu manfaatin kebaikan bokap gue."

Suara itu Shavana mengenalinya. Suara pria yang tadi mendorongnya hingga jatuh ke tanah. Shavana menoleh ke arah sumber suara.

Brian sedang berdiri bersandar dipintu balkon sebelah dengan kedua tangan yang ia lipat didada. Rupanya kamar Shavana dan kamar Brian bersebelahan.

"Siapa juga yang mau manfaatin pakde." Shavana mencebikkan bibirnya.

"Lu lah, emangnya siapa lagi kalo bukan lu."

"Aku nggak mungkin manfaatin pakde. Pakde udah baik banget sama aku dan aku juga ingin membalas kebaikannya," ucap Shavana.

"Pake cara apa lu mau balas kebaikan bokap gue?" tanya Brian mengangkat sebelah alisnya.

"Mungkin ngasih uang bulanan," jawab Shavana polos.

"Hahaha. Lu mau ngasih duit bulanan buat bokap gue? Hehh! Ngaca! Lu aja pengangguran dan disini aja numpang. Mau pakai cara apa lu ngasih duitnya?" tanya Brian.

"Mas tenang aja, aku akan cari kerja kok, mungkin jadi OB atau pelayan cafe juga nggak apa-apa yang penting halal."

"Lu pikir gaji OB sama pelayan Cafe itu gede? Nggak! Buat bayar sewa kamar yang lu tempati aja itu nggak cukup, apalagi ditambah bayar makan lu sehari tiga kali di rumah ini. Inget lu itu orang miskin." Brian tersenyum sinis.

Setelah mengatakan itu ia masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Shavana yang menatap kesal padanya.

"Dasar sombong!"

Bersambung...

*

*

Jangan lupa tinggalkan jejak ya, beri like, komen dan votenya 😍😍

Terpopuler

Comments

sakura

sakura

..

2023-11-18

0

As Lamiah

As Lamiah

hadih tour semangat tour semoga sehat selalu 💪😘

2023-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Tinggal di Rumah Pakde
2 BAB. 2 Mencari Brian
3 BAB. 3 Frustasi
4 BAB. 4 Keputusan
5 BAB. 5 Gara-gara Ken
6 BAB. 6 Apa Harus Menerima?
7 BAB. 7 Jangan Jadi Pria Badjingan
8 BAB. 8 Permohonan
9 BAB. 9 Kacau
10 BAB. 10 Tak Ingin Kehilangan
11 BAB. 11 Sendiri
12 BAB. 12 Kemungkinan
13 BAB. 13 Harus Menerima
14 BAB. 14 Ketahuan
15 BAB. 15 Seklebet Bayangan
16 BAB. 16 Rumor
17 BAB. 17 Belum Bisa Menerima
18 BAB. 18 Benarkah Kamu Berbeda?
19 BAB. 19 Kedatangan Derrick
20 BAB. 20 Banyak Masalah
21 BAB. 21 Tak Menyangka
22 BAB. 22 Nggak Usah Sok Perduli
23 BAB. 23 Permintaan Bukde
24 BAB. 24 Dipantau
25 BAB. 25 Aku Merindukanmu
26 BAB. 26 Tak Mampu Menjawab
27 BAB. 27 Butuh Tenaga
28 BAB. 28 Dijodohkan
29 BAB. 29 Dilema
30 BAB. 30 Keputusan Vera
31 BAB. 31 Mabuk
32 BAB. 32 Itu yang Terjadi
33 BAB. 33 Tidak Ingin Memberi Tahukan
34 BAB. 34 Ngidam
35 BAB. 35 Gara-gara Martabak
36 BAB. 36 Jadi Sebal Sendiri
37 BAB. 37 Nggak Sengaja!
38 BAB. 38 Sudah Berbaikan
39 BAB. 39 Butuh Dukungan
40 BAB. 40 Hanya Masa Lalu
41 BAB. 41 Shavana Turun!
42 BAB. 42 Manjat Pohon
43 BAB. 43 Aku Yakin Kamu Mengerti Itu
44 BAB. 44 Bertemu Mantan Kekasih Suami
45 BAB. 45 Tidak Menutup Kemungkinan
46 BAB. 46 Iya Sayang, Iya
47 BAB. 47 Bertemu Ken
48 BAB. 48 Apa ini Jatuh Cinta?
49 BAB. 49 Menggoda Shavana
50 BAB. 50 Maaf
51 BAB. 51 Berbicara dengan Derrick
52 BAB. 52 Perawatan
53 BAB. 53 Dua Orang yang Tersakiti
54 BAB. 54 Andai ini Sungguhan
55 BAB. 55 Tetaplah di Sisiku
56 BAB. 56 Penjelasan Brian
57 BAB. 57 Ingin Memperbaiki
58 BAB. 58 Sudah Mengikhlaskan
59 BAB. 59 Dua Saudara yang Saling Menyayangi
60 BAB. 60 Berjuanglah
61 BAB. 61 Tak Bisa Menolak
62 BAB. 62 Antusias
63 BAB. 63 Belum Memberi Tahu
64 BAB.64 Bermain
65 BAB. 65 Rekaman CCTV
66 BAB. 66 Menerima Penjelasan
67 BAB. 67 Menghadapi Kenyataan
68 BAB. 68 Saran Daddy Reyhan
69 BAB. 69 Serba Salah
70 BAB. 70 Mengakui
71 BAB. 71 Hanya karena Satu Wanita
72 BAB. 72 Berangkat ke Jepang
73 BAB. 73 Ingin Meminta Hak
74 BAB. 74 Sama-sama Menikmati
75 BAB. 75 Akan Menjalani Lebih Dulu
76 BAB. 76 Berdamai
77 BAB. 77 TAMAT
78 Bukan Sekedar Sugar Daddy
79 Bukan Salahku Turun Ranjang
80 Wanita Samaran Menjadi Istri Kedua
Episodes

Updated 80 Episodes

1
BAB. 1 Tinggal di Rumah Pakde
2
BAB. 2 Mencari Brian
3
BAB. 3 Frustasi
4
BAB. 4 Keputusan
5
BAB. 5 Gara-gara Ken
6
BAB. 6 Apa Harus Menerima?
7
BAB. 7 Jangan Jadi Pria Badjingan
8
BAB. 8 Permohonan
9
BAB. 9 Kacau
10
BAB. 10 Tak Ingin Kehilangan
11
BAB. 11 Sendiri
12
BAB. 12 Kemungkinan
13
BAB. 13 Harus Menerima
14
BAB. 14 Ketahuan
15
BAB. 15 Seklebet Bayangan
16
BAB. 16 Rumor
17
BAB. 17 Belum Bisa Menerima
18
BAB. 18 Benarkah Kamu Berbeda?
19
BAB. 19 Kedatangan Derrick
20
BAB. 20 Banyak Masalah
21
BAB. 21 Tak Menyangka
22
BAB. 22 Nggak Usah Sok Perduli
23
BAB. 23 Permintaan Bukde
24
BAB. 24 Dipantau
25
BAB. 25 Aku Merindukanmu
26
BAB. 26 Tak Mampu Menjawab
27
BAB. 27 Butuh Tenaga
28
BAB. 28 Dijodohkan
29
BAB. 29 Dilema
30
BAB. 30 Keputusan Vera
31
BAB. 31 Mabuk
32
BAB. 32 Itu yang Terjadi
33
BAB. 33 Tidak Ingin Memberi Tahukan
34
BAB. 34 Ngidam
35
BAB. 35 Gara-gara Martabak
36
BAB. 36 Jadi Sebal Sendiri
37
BAB. 37 Nggak Sengaja!
38
BAB. 38 Sudah Berbaikan
39
BAB. 39 Butuh Dukungan
40
BAB. 40 Hanya Masa Lalu
41
BAB. 41 Shavana Turun!
42
BAB. 42 Manjat Pohon
43
BAB. 43 Aku Yakin Kamu Mengerti Itu
44
BAB. 44 Bertemu Mantan Kekasih Suami
45
BAB. 45 Tidak Menutup Kemungkinan
46
BAB. 46 Iya Sayang, Iya
47
BAB. 47 Bertemu Ken
48
BAB. 48 Apa ini Jatuh Cinta?
49
BAB. 49 Menggoda Shavana
50
BAB. 50 Maaf
51
BAB. 51 Berbicara dengan Derrick
52
BAB. 52 Perawatan
53
BAB. 53 Dua Orang yang Tersakiti
54
BAB. 54 Andai ini Sungguhan
55
BAB. 55 Tetaplah di Sisiku
56
BAB. 56 Penjelasan Brian
57
BAB. 57 Ingin Memperbaiki
58
BAB. 58 Sudah Mengikhlaskan
59
BAB. 59 Dua Saudara yang Saling Menyayangi
60
BAB. 60 Berjuanglah
61
BAB. 61 Tak Bisa Menolak
62
BAB. 62 Antusias
63
BAB. 63 Belum Memberi Tahu
64
BAB.64 Bermain
65
BAB. 65 Rekaman CCTV
66
BAB. 66 Menerima Penjelasan
67
BAB. 67 Menghadapi Kenyataan
68
BAB. 68 Saran Daddy Reyhan
69
BAB. 69 Serba Salah
70
BAB. 70 Mengakui
71
BAB. 71 Hanya karena Satu Wanita
72
BAB. 72 Berangkat ke Jepang
73
BAB. 73 Ingin Meminta Hak
74
BAB. 74 Sama-sama Menikmati
75
BAB. 75 Akan Menjalani Lebih Dulu
76
BAB. 76 Berdamai
77
BAB. 77 TAMAT
78
Bukan Sekedar Sugar Daddy
79
Bukan Salahku Turun Ranjang
80
Wanita Samaran Menjadi Istri Kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!