“bukankah saya sudah menginfokan di grup kantor jika direktur lama sudah tidak bekerja di kantor ini lagi? apa kamu belum membacanya, Revan?”
Revan terdiam.
karena memang benar jika Ia sama sekali belum membuka obrolan grup kantor di ponselnya.
“maaf bu, boleh saja tahu siapa direktur baru kita?”
“ sekarang belum saatnya Revan, beliau sedang mencari waktu yang tepat untuk mengenalkan dirinya ke para pegawai”
jika saja kemarin Daniel tidak mengatakan jika bukan pak Rafael yang akan menjadi direktur baru.
mungkin saja dirinya akan mengatakan pada Revan tentang pak Rafael.
tapi dirinya juga bingung.
jika pak Rafael tidak menjadi direktur di perusahaan ini
mengapa pak Rafael memilih menempati ruangan direktur? bahkan barang - barang Kina semua sudah berada di ruangan tersebut.
***
Kina dengan cepat melangkahkan kakinya ke arah pintu apartemennya saat mendengar suara bel berbunyi.
mungkin orderan makanan yang Ia pesan sudah sampai
tapi aneh juga
karena baru 10 menit lalu Ia memesan dan tumben pengirimannya cepat sampai
tanpa melihat melalui lubang pintunya, Kina membuka pintu tersebut lebar - lebar
“A….Anda…”
Rafael menampilkan smirknya saat melihat Kina membuka pintunya dengan pandangan bingung.
“lihat lah Daniel, ada pegawai yang sudah melanggar peraturan perusahaan”
dengan cepat Kina menutup pintu kamarnya serta tak lupa untuk menguncinya.
bel kembali berbunyi dan bunyinya semakin cepat dan kencang
“kamu ingin aku membuat keributan disini, Kina?”
tentu saja Kina tidak ingin.
yang ada dirinya akan dicaci maki oleh penghuni lain karena membiarkan seseorang membuat keributan di depan kamarnya.
Dengan sangat terpaksa Kina membuka pintunya.
namun hanya sedikit..
Hanya sedikit celah yang hanya menampilkan setengah muka Kina.
"Apa mau anda?"
"Bukankah tidak sopan membicarakan pekerjaan di depan pintu seperti ini?"
" Saya tidak bisa membiarkan orang asing masuk"
"Bagaimana bisa disebut orang asing jika kita sudah saling mengenal"
Rafael mencoba mendorong pintu yang masih ditahan oleh Kina dari dalam.
" Saya memang tidak mengenal anda "
"Ternyata kamu sangat keras kepala"
Dengan satu dorongan Rafael berhasil mendorong pintu tersebut dan membuat Kina terdorong beberapa langkah ke belakang.
dengan cepat Rafael memasuki apartemen Kina dan tak lupa untuk menutup pintunya.
meninggalkan Daniel di luar sendiri untuk berjaga
“tolong keluar dari sini sebelum saya menelpon petugas keamanan untuk mengusir anda”
dengan kasar Rafael melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya
perlahan - lahan melangkah ke arah Kina yang berusaha beberapa kali mencoba membuka kunci ponselnya yang terus gagal.
tanpa Kina sadari, Rafael sudah berdiri tepat di depannya dan dengan cepat merebut ponsel Kina dengan kasar.
“bisa kita memulai pembicaraan dengan santai?”
Kina mengepalkan kedua tangannya tak ingin menanggapi perkataan pria itu
karena Ia tahu pembicaraan yang ingin pria itu bahas tidak jauh seperti kemarin
lebih baik dirinya berusaha merebut ponselnya kembali.
Rafael yang melihat arah pandang kedua mata Kina yang terus - terusan tertuju pada ponselnya yang kini Ia pegang pun tahu jika Kina sudah merencanakan perebutan benda ini.
jadi Rafael dengan cepat memasukkan ponsel Kina ke dalam saku celana nya
“KAU!!!”
persetanan dengan sopan santun, Kina sudah yakin akan keluar dari perusahaan tempat Ia bekerja.
“tenanglah Kina, aku bahkan belum melakukan apapun”
"cepat katakan apa maumu, dan segera lah keluar dari apartemenku"
"Kenapa kamu selalu terburu - buru? Bukankah lebih enak jika kita membuka obrolan santai di atas sofa empuk ini?"
Rafael menepuk sebelah sofa yang Ia duduki, namun tentu saja Kina si keras kepala tidak memperdulikan perkataan Rafael dan tetap berdiri sembari melipat kedua tangannya didepan dada.
"Cepat katakan"
"Aku ingin kamu tinggal bersamaku"
"Apa anda gila?"
"Terserah kamu mau menganggapku seperti apa, tapi ikutlah bersamaku"
"Bukankah kemarin sudah saya katakan jika kejadian itu hanya one night stand, jadi jangan berharap lebih"
" Tapi aku menganggapnya kita seperti sedang bertukar rasa cinta ”
Kina menggusak kepalanya dengan kasar, sepertinya percuma terus berbicara dengan pria asing ini, menghindar pun tidak berguna lagi. Dan sepertinya jalan satu - satunya yaitu pergi dan bersembunyi ke tempat yang jauh
“jangan berfikir untuk bisa kabur lagi Kina, karena orang - orang ku tidak segan untuk menyeretmu kembali ke hadapanku”
“ saya punya hak atas diri saya sendiri dan tidak ada sangkut pautnya dengan anda …… jadi anda tidak berhak untuk mengatur atau memaksa apa yang akan saya lakukan”
“ tentu saja ada sangkut pautnya”
Kina menatap Rafael dengan tatapan bertanya, sedang Rafael menurunkan pandangannya pada arah perut Kina.
Kina yang melihat hal tersebut pun mengikuti arah pandang Rafael
“ bisa saja calon penerus ku mulai berkembang di dalam sana”
Kina tersenyum remeh
“kenapa anda begitu yakin? saya sangat jelas mengingat jika anda saat itu menggunakan pengaman”
“ jadi kamu sungguh ingat semua Kina?”
“ tentu saja, jadi jangan harap ada makhluk menyebalkan yang bersarang di dalam sini” Kina menunjuk perutnya
Kini Rafael yang tersenyum remeh
“berarti kamu ingat saat aku melepaskan benda itu dan kamu menarikku kembali untuk bercinta lagi, kan Kina? saat itu aku ingat jika keluar banyak sekali di dalam”
“ Sialan!!! persetanan dengan apa yang sudah terjadi, kalau pun ada sesuatu di dalam perut ini, saya akan melakukan apapun untuk mengeluarkannya dengan berbagai cara !!!”
Rafael otomatis berdiri setelah mendengar perkataan yang Kina keluarkan, seharusnya bukan perkataan itu yang Ia ingin dengar, seharusnya Kina memohon di depannya.
“ jangan memancing kesabaranku Kina, seharusnya kamu bersyukur aku masih bermurah hati padamu”
“ saya tidak pernah meminta itu dari anda, lagipula belum tentu sesuatu yang anda maksud sungguh ada di dalam sini (Kina menunjuk perutnya), jadi tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada anda, karena antara saya dan anda tidak memiliki ikatan hubungan apapun, jadi jangan temui saya lagi"
Rafael melangkah mendekati Kina
"kamu berharap aku akan mengiyakan permintaanmu, Kina?
belum sempat Kina membalasnya, tiba - tiba Daniel datang dengan langkah tergesa - gesa ke arah Rafael.
Membisikkan sesuatu yang tidak bisa Kina dengar, tapi dari raut wajah Rafael Ia bisa menebak jika yang Daniel bisikkan adalah sesuatu yang buruk, terlihat dari rahang Rafael yang terlihat mengeras.
"Siapkan semuanya"
"Baik Tuan" setelah menunduk sebentar, Daniel bergegas keluar dari apartemen Kina.
" Kali ini kamu selamat Kina, tapi ingat …. Beberapa hari lagi aku akan menemuimu untuk menjemputmu, jadi persiapkan dirimu "
"Apa kau gil ….."
'CUP'
belum sempat Kina menyelesaikan ucapannya, Rafael dengan cepat mengecup bibir Kina dan tanpa dosa meninggalkannya.
" AAAKKKHH …. DASAR ORANG SINTING "
Rafael menampilkan smirknya mendengar teriakan Kina setelah Daniel menutup pintu apartment wanitanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Tavia Dewi
y ampun segitu cinta y ma cewek
2023-11-27
0
putri arni
semangat kak
2023-11-05
0