“aku tidak hanya sekedar membawamu, kita melakukan hal yang menyenangkan malam itu”
“itu hanya one night stand tidak lebih, jadi saya mohon untuk anda jangan merasa kita berada di dalam hubungan yang lebih dari itu”
Kina memutar tubuhnya untuk berjalan meninggalkan pria itu yang terlihat mulai emosi, namun Rafael menarik tangan Kina dengan kasar.
“tapi saya ingin bertanggung jawab atas itu”
“anda tidak perlu bertanggung jawab, saya tahu orang seperti anda sudah melakukan hal tersebut dengan banyak wanita, jadi untuk apa anda bersusah payah ingin bertanggung jawab?”
“bisakah kamu hanya menerimanya?”
“bisakah anda hanya menganggap semua itu tidak pernah terjadi?”
Kina menarik tangannya dan pergi berlalu saja dari hadapan Rafael.
Setelah Kina berlalu pergi Daniel memasuki ruangan bosnya.
“sepertinya nona Kina begitu marah, apa perlu saya turun tangan Tuan?”
“tidak perlu, seterusnya dia akan menjadi urusanku, tugasmu hanya mengawasinya”
“baik Tuan”
“siapkan dan lengkapi beberapa barang yang kita perlukan karena mulai besok tempat ini akan menjadi kantor kedua kita”
“maaf Tuan apa anda serius?”
“apa saya pernah bercanda?”
“tidak Tuan, maksud saya jika ini tentang nona Kina kita bisa membawanya bersama kita, namun jika ini menyangkut tentang pekerjaan yang akan kita akusisi akan sangat beresiko jika beberapa musuh kita mengetahui tentang hal ini”
Rafael berjalan kembali ke kursinya dan mengarahkannya ke arah pemandangan jalanan kota yang ramai.
“tentu saja saya sudah memikirkan hal ini, perusahaan ini akan kita jual saat Kina sudah dengan sukarela mau tinggal bersama ku, lagipula perusahaan kecil ini tidak akan memberikan keuntungan yang besar buat kita, sementara kantor ini akan aku jadikan kantor cabang untuk perusahaan propertiku”
Daniel mengangguk setuju dengan ide Tuannya.
“malam ini acara lelang akan dilaksanakan pada pukul 21.00 Tuan, apa anda akan hadir?”
“apa ada barang yang bagus?”
“seperti bulan lalu Tuan, hanya beberapa lukisan dan perhiasan”
“tidak menarik”
“tapi saya mendengar jika bulan depan akan ada barang bagus Tuan”
“apa itu?”
“batu Ruby, barang yang sudah lama dinanti -nanti semua orang”
“siapkan keperluan untuk itu, dan pastikan barang itu jatuh ke tangan kita”
“baik Tuan”
Kina dengan cepat membereskan beberapa barang pribadinya yang ada di atas meja maupun di dalam laci meja kerjanya, bibirnya tidak berhenti menggerutu tentang siapa yang barusan Ia temui.
Seharusnya Ia tahu pria tersebut bukan seseorang yang berasal dari kalangan biasa sejak Ia mengetahui pria itu pemilik salah satu club yang Ia datangi.
Apalagi melihat pria tersebut berada di ruang kerja bosnya dan mengaku sebagai bosnya yang baru, Kina rasa pria tersebut sudah gila.
Jika Ia masih tetap berada di sini hari harinya mungkin akan lebih suram.
"Kina, kamu mau kemana?"
Kina menoleh dan mendapati Bu Sila membawa 2 orang office boy di belakangnya.
"Saya izin pulang Bu Sila dan mungkin saya tidak akan kembali bekerja di perusahaan ini lagi"
Sisilia menggelengkan kepalanya dengan cepat
"Saya minta tolong untuk kalian berdua, bawa semua barang barang Kina ke ruang direktur"
"Baik Bu"
Kina memandang bingung Bu Sisilia dan Kina mencoba menahan barangnya namun dengan cepat Bu Sisilia menahan Kina untuk mengajaknya duduk sejenak guna menenangkannya.
"Bu Sila sebenarnya ada apa, kenapa barang barang saya di bawa ke ruang direktur?"
"mulai hari ini kamu diangkat menjadi personal assistant direktur yang baru"
feelingnya ternyata benar.
seharusnya dari awal Ia tidak terlibat dengan pria tersebut.
"saya tidak bisa Bu, Ibu bisa mencari orang lain yang lebih berkompeten dari pada saya yang hanya staf biasa"
"ini permintaan langsung dari atasan Kina, Ibu hanya menyampaikan dan menjalankan tugas"
"tapi Bu… sebenarnya hari saya sudah memutuskan untuk resign"
“resign?”
“benar Bu”
“apa suratmu sudah disetujui oleh pimpinan?”
Kina menggelengkan kepalanya, mengetik satu huruf pun belum
“saya memang tidak tahu apa yang pak Rafael tadi bicarakan denganmu Kina, tapi satu hal yang perlu kamu ketahui, jika keadaan perusahaan saat ini sedang tidak baik - baik saja, dan pak Rafael akan menjadi direktur baru kita yang akan meneruskan perusahaan ini”
Kina masih belum mengerti apa maksud perkataan dari sekretaris direktur ini, tapi jika Ia masih berada disini maka kedepannya akan menjadi hal yang sulit baginya.
“bu Sila tumben ibu ada disini?”
mereka berdua menoleh dan mendapati manajer marketing yaitu Revan tengah berdiri tak jauh dari mereka berdua duduk.
“ ada sedikit urusan dengan Kina”
Revan menatap Kina khawatir, apa dia sedang dalam masalah? apa ada pekerjaan yang tidak bisa dia handle?
“boleh saya tahu bu?”
“ nanti kamu juga akan tahu Revan”
Sisilia berdiri dari duduknya dan sedikit membungkuk ke arah Kina
“Kina tolong untuk dipikirkan kembali tentang permintaan pak Rafael” bisik Sisilia sebelum pergi dari hadapan Revan dan Kina.
Revan mengambil duduk di sebelah Kina dan memandang Kina dengan penasaran
“Kina sebenarnya ada apa? apa ada masalah?”
Kina menggelengkan kepalanya.
“bicaralah Kina, mungkin saja aku bisa membantumu”
“tidak perlu kak, aku bisa mengatasinya hanya saja aku butuh waktu”
Ia memilih menarik tasnya dan pulang ke apartemennya.
lagi pula Ia yakin barang - barangnya sudah dipindah ke ruang direktur baru itu, dan untuk apa dirinya masih berada di meja ini.
***
esok hari Daniel tidak mendapati Kina berada di kantor
saat menanyakan hal tersebut pada Sisilia
wanita tersebut pun tidak tahu karena sedari dirinya sampai di kantor dan mencoba menghubungi Kina, ponsel gadis itu tidak aktif.
“maaf Tuan, Nona Kina sepertinya menonaktifkan ponselnya”
“sepertinya ada seseorang yang ingin di jemput” ucap Rafael
Daniel menundukkan kepalanya menunggu perintah dari Tuannya yang masih duduk di kursi penumpang di belakangnya.
“ bukankah kita harus menjemputnya, Daniel?”
“baik Tuan”
mobil mewah itu berjalan pergi meninggalkan halaman kantor dan berjalan menuju apartemen wanita bosnya.
Sisilia yang melihat mobil direktur barunya itu keluar dari halaman kantor merasa penasaran
setelah seorang pria yang bernama Daniel yang selalu berada di samping pak Rafael menanyakan Kina padanya dan berlalu pergi setelah mengetahui jika Kina menonaktifkan ponselnya.
(apa hubungan mereka dengan Kina?) batin Sisilia
saat membalikkan tubuhnya Sisilia di kagetkan dengan Revan yang berdiri tepat di belakangnya
“astaga Revan! sejak kapan kamu berdiri di belakang saya?”
“maaf bu, soalnya ibu tidak menjawab saat saya panggil, jadi saya penasaran apa yang ibu lihat di bawah sana”
Sisilia kembali duduk di kursinya
“jadi, ada apa Revan?”
Revan menyodorkan berkas laporan mingguan yang harus ditandatangani oleh direktur.
setelah Sisilia memeriksanya, Ia mengembalikkan berkas itu pada Revan.
“cek ulang kembali laporanmu Revan, ada beberapa hal yang perlu kamu revisi”
Revan menyodorkan kembali laporannya
“tidak apa - apa bu, biasanya bapak tidak mempermasalahkan”
Sisilia mendorong berkas itu lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Chan Chandra
huff
2023-11-29
0
veve
/Heart/
2023-11-04
0