Anne masuk ruangan paling ujung dekat gudang, begitu pintu terbuka terlihat rak kaca berjejer rapi menjulang tinggi di sebelah kanan kamera koleksinya tertata dan tersusun rapi di sebelah kanan tas2 branded dan sepatu sepatu berjejer memenuhi rak, di bagian tengah ruangan berjejer 3 rak buku pada barusan pertama berisi buku sejarah dan buku materi, barisan kedua berisi buku bisnis, dan barksan terakhir adalah rak yang paling Anne sukai, banyak buku novel, komik dan cerpen memenuhi rak dari atas sampai bawah.
ia berjalan menuju rak kedua mengambil tangga, menggesernya kedepan rak memilih Novel Horror setelah mendapatkan yang diinginkan ia menghampiri kursi dekat jendela menghidupkan musik siap menggeluti buku yang barusaja ia ambil.
"sayang kenapa kamu masih disini, ayo dong semua udah nunggui tuh di meja" tiba tiba mamah datang merebut buku.
"iiih mamah siniin bukunya Anne baru aja mulai bacanya" aku berusaha merebut buku di tangan mamah.
"nanti lagi deh lanjut bacanya, sekarang ayo ke meja makan papah udah nungguin tuh dari tadi" mamah terus membawa buku dan berjalan keluar ruangan.
"iya iya bentar dong mah tungguin"
anne berlari kecil menyusul mamah nya.
"pagi pah, dek" aku duduk disamping adiku dan mulai mengambil nasi plus lauk pauk dan mulai menyantap .
"pah, mah besok Justin ada kerja kelompok sama temen jadi kemungkinan malem baru pulang" justin berkata tanpa menoleh sedikitpun.
"Dek kamu itu ngga bisa apa diam di rumah sehari aja suruh temen kamu kerja kelompok disini juga bisa" anne selalu heran dengan tingkah adiknya
"Anne sayang biarin aja itu kan maunya adekmu toh kamu sendiri juga nga pernah tuh diem dirumah sehari nemenin mamah" mamah berbicara menatap anne dengan sedikit tersenyum.
"oh ya pah mah Anne mau izin yah, besok anne mau pindah ke rumah kecil deket toko roti Bill, sekalian pantau perkembangan toko plus cafe di sana, gimana pah mah" anne berkata agak memohon.
"eeeh ya jangan dong sayang, pah gimana nih emang papa ngizinin anak kita yang cantik ini tidur di rumah kecil sempit dan ngga terawat itu" mamah agak khawatir
"Iya itu yerserah kamu aja Anne, papah izinin aja" kata papah cuek
"ihhh pah, kok gitu sihhh" mamah agak kecewa dengan jawaban papah.
"udah lah mah biarin aja biar anne belajar mandiri toh itu kemauanya sendiri, tapi jangan lupa loh anne sayang, kamu tetep harus meneruskan perusahaan papah yang A " kata papah lantang
"ya udah deh mamah ikut papah aja" mama akhirnya menyerah
"iya pah santai aja Anne bakal pegang perusahaan A papah kok percaya sama anne, papah fokus aja tuh ajarin justin di perusahaan B" kata anne dengan senyum sumringah.
"oke deh" kata papah lagi
setelah percakapan panjang di meja makan Anne mulai membereskan barang barangnya ia sudah menyuruh beberapa orang membereskan rumah juga keperluan setelah dirinya pindah.
saat dia hendak mengepack beberapa buku di perpustakaan ia menemukan sebuah kotak merah dengan gembok yang sudah terbuka karena penasaran ia membuka kotak merah namun sebelum membuka si kotak Ia merasa pusing lalu muncul banyak gambaran seperti sebuah film di dalam pikiranya, entah gambar apa ia tak tahu namun ia seperti akrab dengan orang yang ada di gambaranya, sebelum selesai berpikir tiba2 pintu terbuka lagi lagi pasti mamah masuk yampa ketuk pintu.
"sayang itu udah ditungguin pak sopir di depan buruan" kata mamah memghampiri
"mamah nanti anne berangkat sendiri aja pake motor, motornya hdah dateng kan mah?"
"udah sih, beneran kamu nggak mau dianter nih" mamah meyakinkan
"bener mah nanti Anne sendiri aja" kataku yakin
"ya udah deh, mamah mau lanjut nonton tv lagi" kata mamah lalu beranjak meninggalkan ruangan.
Anne membawa kotak merah tadi menuju kamar dan mengepack bersama dengan buku2 nya di dalam koper.
ia menuruni tangga dan berjalan meninggalkan ruang tengah menuju motor matic hitam keluaran terbaru.
karena hanya ada mamah di rumah jadi anne langsung pergi.
"mah Anne berangkat dahh" teriak anne dari luar.
sebelum mamah balas menjawab teriakan anne, dia sudah menjauh meninggalkan kompleks rumahnya.
tak membutuhkan waktu lama Anne sampai di sebuah rumah tanpa halaman yang luas hanya ada dua kursi panjang di halaman dan satu lampu di depan rumah.
rumah ini memang tak seluas rumahnya eh ralat .. rumah papah dan mamahnya ..
tapi cukup jika hanya untuk ditempati anne seorang diri, rumah yang begitu elegan dan tak terlalu luas, enak dipandang mata karena banyak sekali tanaman bunga di halaman, persis seperti permintaan anne terakhir kali.
tak lama setelah masuk dan membereskan barangnya hari sudah menjelang sore jadi ia harus pergi ke toko untuk membeli sayur dan makanan persediaan, tak lupa kamera kesayangan mikiknya ia kalungkan di leher mulusnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments