Kisah Dua Tahun lalu.

kisah dua tahun yang lalu...

setelah pernikahan kedua adiknya kebiasaan Azriel berubah, ia menjadi pewaris tunggal harta milik Alzio. tapi keinginan Krystal dan Alzio hanyalah melihat Azriel menikah, mereka khawatir pada Azriel yang tidak memiliki pasangan padahal saat itu usianya sudah tiga puluh tahun. Azriel sendiri tidak tertarik dengan pernikahan, dekat wanita saja ia tidak bisa.

Azriel masih mencari siapa gadis yang ia sethbuhi malam itu, tidak ada bukti atau tanda tanda untuk menemukan gadis itu. padahal sudah dua tahun ia mencari, tapi tidak juga ia temukan bukti apapun.

"kapan kau akan menikah El, usiamu sudah tiga puluh tahun... " ucap Krystal saat melihat kedatangan Azriel, pria itu memang sering kali pulang ke rumah utama untuk bertemu ibunda tercinta.

"kenapa pertanyaan itu selalu muncul, dia bilang tidak akan menikah. yasudah turuti saja, tidak perlu bertanya.. " ucap Alzio yang ada disana, Krystal memukul pelan tangan suaminya itu.

"Mommy tidak penting aku menikah atau tidak, aku senang dengan hidupku sekarang tidak kekurangan apapun. " saut Azriel, ia menyesap kopi yang ia minta pada seorang pelayan. "aku tidak ingin ada wanita lain selain Mommy, dan dua adikku itu saja. "

"yasudah kalau begitu kami nikahkan saja kamu dengan Laura, putri teman Daddymu kamu pasti ingat kan gadis cantik itu. " ucap Krystal, Azriel menyipitkan matanya. ia ingat siapa Laura, memang gadis itu akan dijodohkan dengan dirinya sejak dulu tapi selalu ditolak. bahkan bisa dibilang Laura pasti punya pilihannya sendiri, dulu saja memang tidak ada ketertarikan antara keduanya.

"tidak! " saut Azriel satu kata, Krystal kesal karena sifat pria itu keras kepala seperti Alzio. Krystal melirik kearah Alzio, pria itu juga melirik istrinya.

"besok pulanglah, aku akan mengenalkanmu pada anak Antonio. dia ingin menjodohkan putrinya.. "

"kenapa kalian bersikeras menjodohkan aku, sudah kukatakan aku tidak butuh wanita dalam hidupku. keluarga dan diriku sendiri sudah cukup, tidak perlu ada wanita. " ucap Azriel yang akhirnya geram, Alzio menghela nafas menatap tajam putranya karena bicara dengan kasar di hadapan Krystal. Azriel tahu kesalahannya, ia menghela nafas kemudian melihat kearah Krystal. "maafkan aku, aku harus pulang Mommy. besok aku sibuk, tidak janji untuk pergi kemari. " ucap Azriel lagi, langkahnya cepat dan tegap keluar dari rumah itu.

"Alzio bagaimana ini, aku dan kau semakin tua. aku ingin melihat cucuku dari Azriel, aku ingin melihat Azriel versi kecil." ucap Krystal, Alzio tersenyum dan mengusap tangan Krystal.

"tenanglah, aku yakin dia akan menikah nantinya. tunggu saja... "

Azriel kesal mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, suara Krystal terus terngiang ditelinganya meminta dirinya untuk menikah. keadaan hujan deras membuat Azriel susah untuk melihat jalan, sampai ia dikejutkan dengan seseorang yang berdiri dihadapan mobilnya. hampir saja tertabrak mobil, Azriel berhenti tepat waktu dan turun dari mobilnya.

Azriel berlari untuk melihat siapa yang ia tabrak, seorang wanita yang terduduk dijalanan. ada orang yang melihatnya, dengan gerakan cepat Azriel membawa wanita itu masuk kedalam mobilnya.

"apa kau tidak waras, berlarian dijalanan seperti anak kecil. " tegas Azriel, wanita itu menggigil karena kedinginan. entah dari mana datangnya hati nurani Azriel, pria itu melepas jasnya dan memakaikannya pada wanita itu.

"sakit sekali, hiks... hiks... " ucap wanita itu, Azriel melihat luka bernoda darah didengkul wanita itu. pada akhirnya Azriel melakukan mobilnya lagi, berniat membawa gadis itu kerumah sakit.

sampainya dirumah sakit Azriel menggendong tubuh wanita yang tidak ia kenali, sampai bertemu dokter dan meminta dokter untuk mengecek keadaannya. Azriel terdiam diruang tunggu, itu bukan sifatnya kenapa harus khawatir pada seseorang yang tidak ia kenal. tapi andai saja mobilnya tidak menabraknya, Azriel juga tidak akan repot membawa wanita itu kerumah sakit.

"Azriel dia baik baik saja, mungkin hanya terkejut dan shock. " ucap Antonio, Azriel mengangguk dan kelegaan berada dibenaknya.

"Terima kasih paman dokter. "

"siapa dia, kekasihmu ya? " tanya Antonio, Azriel mengingat perkataan Alzio tentang perjodohannya dengan putri Antonio. entah kenapa Azriel reflek menganggukkan kepalanya, Antonio nampak terkejut. "Alzio membohongi ku, katanya kau tidak tertarik pada siapapun. "

"aku permisi paman dokter, aku ingin melihatnya.." ucap Azriel pergi dari sana, ia ingin melihat wanita itu bagaimana keadaannya.

terlihat wanita itu sedang duduk diatas brankar rumah sakit, ia menatap kakinya yang terbalut perban. wanita itu melihat kearah Azriel, pandangan mereka saling bertemu. karena tatapan Azriel sangat tajam, wanita itu menundukkan kepalanya.

"apa yang kau minta sebagai balasan rasa bersalah ku?" ucap Azriel, wanita itu menatap pria itu lagi. dilihatnya dari atas kebawah, ya dia yakin Azriel dari keluarga kaya itu terlihat dari pakaiannya dan mobil mewah yang dipakainya.

"berikan aku uang, aku butuh uang... " ucap wanita itu dengan bibir gemetar, sudah pasti itu yang akan terjadi menurut Azriel. wanita hanya akan minta uang padanya, dan pasti Azriel akan membuang uangnya yang tidak akan ada habisnya.

"katakan berapa, aku akan berikan .. "

"200jt, aku butuh itu. " Azriel terkejut dengan itu, ia menatap wajah polos wanita itu. merasa kasihan itu pasti, tapi yang diminta tidak main main banyaknya. hanya luka kecil ia menginginkan ratusan juta, bahkan wajah polosnya masih menatap Azriel. "tidak perlu dikasih, aku akan berhutang padamu. aku akan membayar uang itu nantinya, tapi aku butuh uang itu untuk cepat... " ucapnya lagi, Azriel belum mengatakan apapun ia masih sibuk menatap wanita itu. baginya tidak penting untuk apa gadis itu butuh uang, tapi pikirannya memiliki sebuah ide.

"siapa namamu, berhutang padaku aku harus tahu asal usulmu! " ucap Azriel, wanita itu mengangguk dan membuka tasnya lalu memberikan kartu identitasnya pada Azriel.

"namaku Sarah , usiaku 26tahun.aku tidak punya keluarga ataupun siapapun, aku bekerja di Elsea company bagian keuangan. gajiku hanya bisa mencicil setiap bulan jika membayar hutang itu, aku akan bersyukur jika kau memberikan uang itu padaku. " ucap wanita bernama Sarah, Azriel membawa identitas wanita itu yang bekerja di perusahaan miliknya. perusahaan itu baru dibangun dua tahun lalu jadi wanita itu bekerja sudah hampir dua tahun, menarik bagi Azriel karena ia tidak menyangka akan bertemu karyawannya sendiri.

"apa kau tidak mengenalku?" ucap Azriel, Sarah menatap Azriel tapi dia tidak mengenal pasti wajah Azriel. Sarah menggelengkan kepalanya, hal itu membuat Azriel menghela nafasnya. "kau akan mengenalku nanti, kapan kau butuh uangnya?" ucap Azriel, wajah Sarah langsung berbinar.

"sekarang, hari ini... " ucap Sarah, Azriel jengah dengan itu langsung merogo saku jasnya dan menemukan sebuah cek kosong disana. Azriel memberikan cek itu, Sarah tidak percaya Azriel akan dengan mudah memberikan cek kosong pada wanita yang tidak dikenal. Azriel pun tidak percaya dirinya melakukan itu, mungkin melihat Sarah adalah karyawannya yang mungkin bekerja dibagian paling bawah.

"kita akan bertemu lagi besok, kartu mu akan aku bawa sebagai jaminannya. " ucap Azriel pria itu pergi tanpa mengatakan satu kata, Sarah mengejar langkah Azriel tapi tidak ditemukan Azriel yang sudah berjalan jauh hilang entah kemana.

"dimana kita akan bertemu, dia tidak mengatakan siapa dirinya... " ucap Sarah, ia menatap cek kosong disana lengkap dengan tanda tangan Azriel.

Azriel sendiri bersembunyi dibalik tembok, ia meminta seluruh informasi tentang jati diri Sarah pada Nathan. setelah kepergian Sarah barulah Azriel keluar dari persembunyiannya, ia meletakkan kartu Identitas Sarah di saku celananya.

"kau akan tahu siapa aku, beraninya dia tidak tahu siapa direktur tempat ia bekerja. "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!