Noval mengelus perutnya.
"Kenapa? Lapar?" tanya Draka.
"Iya nih," jawab Noval sekenanya.
"Mau mampir ke resto terdekat? Biar ditemenin?" tawar Draka.
"Ng...nggak usah. Rumah udah dekat kok," jawab Noval.
Noval menunjuk rumah berpagar putih ber cat hijau.
"Makasih banyak yah." Noval tersenyum manis. Draka menatap perempuan itu dan mengangguk.
"Yuk...bang Jay... Brai..." salam Noval.
"Gak cepika cepiki dulu?" tanya Jay sambil tertawa.
Noval tersenyum menanggapi dan masuk ke dalam rumah.
"Assalamu'alaikum, Ma."
"Wa'alaikum salam, Nak. Ayok ganti baju biar makan. Mama masak rendang kesukaanmu," ucap mama. "Eh...yg ngantar kamu tadi siapa? Cowok yah?" goda mama.
"Ih...apa sih mama...kepo...nggak...temen," jawab noval.
"Ganteng gak?" tanya mama.
"M..." noval berfikir membayangkan wajah Draka. "Aneh sih."
"Itu mobilnya sendiri? Wah...mantep," mama semangat.
"Mulai deh keluar matrenya," omel noval.
"Semua cewek pasti matre donk, Sayang. hanya saja ada porsinya," ucap mama membela.
"Iya deh ma terserah. Noval dah laper banget nih," ucap noval.
"Oh...iya anak manis. Mama tunggu di meja makan."
***
Sementara itu di kediaman Draka.
"Lo yakin mau lepasin dia gitu aja?" tanya Jay frustasi.
"Gue gak bisa Jay," jawab Draka.
"Tapi cuma dia satu satunya yg bisa nyelamatin mama kamu," jelas Brai.
"Trus aku harus bagaimana?" tanya Draka.
"Lo harus ngebujuk dia dateng ke sini, kalo perlu gue juga bakal dekatin temennya buat mancing dia juga," ucap Jay.
"Jangan libatkan orang yg gak penting, FAHAM!" ucap Draka menggeram.
"Aku rasa memang cuma kamu di komunitas kita yg seperti kamu begitu juga dengan mamamu, yg memiliki hati seperti mereka," ucap Brai.
"Tapi, yah...justru karena mereka campuran maka mereka sangat kuat dan jadi raja kita jauh kekuatannya dari kita," ucap Jay.
"Hanya dia satu-satunya perempuan yang punya simetris yang sempurna yang bisa nyelamatin ibunda ratu," tandas Brai.
"Ya aku faham...aku faham...hanya saja..." Draka tidak meneruskan ucapannya. Dia juga bingung dengan perasaan yang dirasakannya sekarang.
***
Di kediaman Rehan.
"Dek, Noval sudah punya pacar belum?" tanya Rehan tiba-tiba.
"Ih... Abang nih kenapa? Abis kesambet apa tanya-tanya gitu?" tanya Dea.
"Yah... abang lihat dia sudah menjadi gadis yang manis," puji Rehan tulus.
"Beneran bang? Abang beneran suka Noval?" Ingin rasanya dia menceritakan bahwa Noval dari dulu suka abangnya. Tapi karena Noval sudah mengatakan bahwa biar dia sendiri yg mengungkapkan dia pun mengurungkan niatnya.
"Kapan-kapan ajaklah dia main ke sini De," ucap Rehan.
"Oke pak bos, siap," ucap Dea menghormat.
Di kediaman Noval.
Noval tengah memperhatikan tangannya yg awalnya berbekas dan sakit namun saat Draka menciumnya bekasnya menghilang. Dia masih merasakan detak jantungnya berdebar. Wajahnya memerah. Dia mengingat-ingat bagaimana pria tampan itu memperlakukannya. Bohong banget kalau dia tidak mengakui ketampanan pria itu. Tapi, seperti ada yg aneh. Noval membuang jauh- jauh fikiran yg tidak masuk akal.
"Val... Mama mau ke pengajian nih ke rumah bu Retno, kamu ikut gak?" tanya mama. "Nggak ada orang di rumah lho. Bibi tadi permisi pulang karena anaknya sakit. Papa pulangnya malem. Mama juga kemungkinan pulangnya malem. Nggak pa-pa kamu sendirian?" tanya mama lagi.
Noval berfikir.
"Iya deh mah. Noval ikut," jawab Noval. Segera mengganti pakaiannya dengan memakai jilbab.
"Mama tunggu di depan yah sayang," ucap mama.
"Iya mah," Ucap Noval bergegas menyambar tas kecilnya yg berisi dompet dan ponsel.
"Duh...anak mama sholehah banget," ucap mama memeluknya. "Tiap hari gini lah Nak pakai jilbab termasuk ke sekolah," ucap mama.
"Nanti mah, kalo Noval sudah mantap. Noval gak mau berubah jika karena orang lain," ucap Noval.
"Semoga hidayah segera datang padamu Sayang," ucap mama sayang.
Tak lama taksi muncul dan melaju ke rumah bu Retno.
Di tengah perjalanan macet panjang.
"Duh...kenapa sekarang? Bisa telat kita Nak," ucap mama.
Noval tidak memeperhatikan. Dia asyik mendengarkan musik dari ponselnya. Tanpa dia sadari sepasang mata tengah mengamatinya dari balik sebuah mobil di sebelah mereka.
***
hai...hai...hai...maaf yah para pembaca lama menunggu lanjutannya. do'ain yah biar penulis semangat terus menulisnya. 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments