tak terasa hari Senin pun tiba, semua murid dari antar daerah sudah mulai masuk sekolah. hari ini adalah hari pertama Nia masuk SD, dia melihat sekitar mencari keberadaan Devan.
" Nia.. mama pulang ya nak. nanti pulang nya kamu di jemput ayah " ucap mama
" iya ma.." jawab nya
" belajar yang rajin biar jadi anak yang sukses" ujar mana sambil menyalam Nia
" iya ma.. kalau gitu Nia masuk dulu ya ma " ucap Nia
Nia pun masuk ke kelas nya namun ia tidak melihat ada nya keberadaan Devan, tiba tiba ada seorang anak laki laki yang secara dadakan duduk di samping nya, Nia pun sontak terkaget dan tak sengaja meninju hidung anak laki laki tersebut. karena iya mengingat pesan dari ayah nya
" kalau ada yang jahat sama kamu, kamu tumbuk aja dia jangan segan-segan " pesan sang ayah
dan Nia tanpa segan langsung meninju anak laki laki tersebut
"DUAKK... " tinjuan maut Nia mengenai hidung anak laki laki itu
" aduuhhh... ya Allah Nia kamu kok ninju aku sih " tanya anak laki laki itu yang ternyata adalah Devan yang menggunakan masker
" maaf khilaf " jawab Nia " eh kamu Devan kan? emm aku minta maaf Devan aku gak tau ku kira tadi orang lain" ucap Nia dengan gemetar karena melihat darah yang keluar dari hidung Devan akibat tinjuan nya
" yah berdarah idung ku... " ucap Devan dengan santai sambil mengelap hidung nya
" hah... maafkan aku Devan aku tak sengaja, em bentar aku ada tisu" panik sambil mencari tisu di dalam tas nya
" udah lah berdarah dikit gak ngaruh" kata Devan sambil mengusap darah dari hidung nya yang terus keluar
Nia pun memberikan beberapa lembar tisu kepada Devan untuk mengelap darah dari hidung nya. kemudian guru pun masuk ke kelas mereka
" assalamualaikum anak anak...!" ucap guru
murid murid pun menjawab dengan serentak " waalaikumussalam buukkk...."
guru itu tak sengaja melihat ke arah Devan yang sedang sibuk sendiri dengan hidung nya, dengan Nia di samping nya ikut sibuk menyumpal hidung Devan dengan tisu. guru itu pun bertanya kepada kedua nya
" nak kalian kenapa ?" ujar guru itu sambil berjalan menuju meja mereka
" eh.. anu... itu buk tadi Nia gak sengaja ninju hitung nya Devan buk, soal nya tadi Nia kaget" ucap nya
"Yaudah gak apa apa kita ke UKS dulu ya " kata guru sambil membawa Devan
"buk Nia ikut boleh gak ? " tanya Nia
" boleh, ini kan salah mu Nia jadi kamu harus bertanggung jawab" ucap guru dengan pelan
mereka pun pergi ke UKS untuk mengobati Devan. di sana Devan di baring kan di tempat tidur untuk di obati, kemudian guru yang mengobati Devan keluar sebentar karena ia di panggil oleh kepala sekolah. tiba-tiba Nia tertawa yang membuat Devan pun terheran karena ia tidak tahu asal usul Nia tertawa
"HAHAHAAHAA.HA......... " tawa Nia
" Nia, kamu sehat kan ? aku jadi takut, kamu kok ketawa tiba tiba, atau jangan jangan di sini yang sakit kamu bukan aku? " ucap Devan dengan takut
" HAHAHAHA.... aman kok, tapi.... Hahaha... aku gak tau mau mulai dari mana, tapi intinya aku heran kenapa hidung mu bisa berdarah padahal cuma di tinju dikit" ucap Nia sambil ketawa
" Nia seperti nya kamu harus di rukiyah deh, soal nya itu tinjuan mu kek orang kerasukan bukan orang yang tidak sengaja " ujar Devan sambil terduduk
" hahahaha... tenang aja Devan aku aman kok masih sehat, jadi pak ustad nya kamu panggil kapan-kapan aja" jawab Nia
tiba tiba Devan pun lari keluar ruangan UKS dan meninggalkan Nia sendiri di dalam UKS, belakangan dari situ Nia pun ikut kembali ke kelas nya
...----------------...
°°jam pulang pun tiba... °°
Devan dan Nia pulang bersama, sepanjang jalan mereka bergandengan tangan, tak lama ayah Nia pun menjemput mereka pulang. ketika di dalam mobil Nia mengajak ayah nya untuk makan es krim di tempat biasa mereka makan ketika ia masih TK
" ayaaahh.. kita makan es krim yuk di tempat biasa, mumpung ada Devan " ucap Nia kepada ayah nya
" boleh, ngomong-ngomong tadi gimana kalian di sekolah nya? seru gak ? " tanya Ayah Nia
"oh seru banget om, sampai-sampai Devan merasakan tinjuan maut dari Nia " ucap Devan
"ya Allah Nia kamu parah banget, Devan kamu tinju ?" ucap ayah nya
" ya maaf ayah tadi Nia kira orang lain, kan ayah ada bilang kalau ada yang jahat tinju aja " jawab Nia
"gak gitu Nia, maksud ayah kalau ada yang mengganggu kamu, tapi memang nya Devan mengganggu Nia?" ujar sang ayah
"gak sih cuman dia ngagetin aja kok " ucap Nia
sesampainya mereka di toko es krim mereka langsung memesan menu es krim sesuai kesukaan mereka. di sana mereka berbincang-bincang tentang yang terjadi di sekolah hari ini. setelah selesai dari toko es krim mereka pun pulang ke rumah, seperti biasa Devan turun di kantor ibu nya
"terima kasih ya om.. da Niaaaa.. " ucap Devan sambil melambaikan tangannya kepada Nia
"tataaa... jumpa besok ya...." jawab Nia dengan riang
kemudian mereka pun pulang. sesampainya di rumah, Nia melihat mama nya sedang menyiram bunga di depan teras rumah nya. di karena lan garasi mobil jauh dari teras rumah, Nia berinisiatif untuk mengejutkan mama nya namun sayang nya, ia malah di siram dengan air oleh mama nya
"DOORRRR.... MAMAAA... " Nia mengejutkan mama
"ASTAGHFIRULLAHALADZIM....!" mama terkaget dan tak sengaja selang air yang di pegang nya mengarah ke muka Nia
" mama, mama... cukup maaa... anak mu ini udah mandi tadi pagi, malah di mandiin lagi..! " ucap Nia sambil mengusap muka nya
" ya Allah maaf ya nak, salah nya kamu ngagetin mama," kata mama sambil mulai tertawa
kemudian kia pun masuk ke rumah untuk mengganti baju nya yang basah karena terkena air
°°malam hari nya°°
Nia yang saat itu sedang menonton televisi di ruang tamu sendirian, tiba tiba mati lampu yang membuat nya berteriak teriak gak karuan dari ruang tamu
" ayaaaahhh..... mamaaa..... Nia takuuuuuttt....." teriak nya
" iya iya sebentar, lagi ambil lilin nih " ucap mama dari dapur
mama pun datang membawa lilin yang sudah menyala, tak lama kemudian ayah pun keluar dari kamar yang kebetulan selesai sholat. kemudian mereka pun duduk dan berkumpul di sofa ruang tamu itu, sambil bercerita, canda, dan tawa kecil Nia pun terlepas. beberapa saat kemudian lampu pun menyala
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments