Terjebak

Tubuh Tia menggelusur turun dan ia pun terduduk di lantai. Ia baru sadar kalau upah yang ditawarkan memang tidak masuk akal. Jika hanya menjadi seorang perawat, gaji tiga puluh juta sebulan itu memang terlalu besar. Tidak masuk akal. Sekarang terjawab sudah rahasia di balik gaji yang fantastis itu.

Tia bukan dipekerjakan menjadi perawat, tetapi disekap untuk menjadi perawat. Jika keadaan sang tuan muda itu tidak parah, mungkin hanya sebulan Tia merawatnya. Tapi, bagaimana jika tuan muda yang menyebalkan itu tidak kunjung sembuh? Tia harus tersekap di pulau itu selamanya. Membayangkan hal itu, Tia menjadi lemas tak bertenaga.

"Bawa dia kemari!" perintah Erwin dengan tatapan tajam.

Kedua pengawal itu membantu Tia bangun dan menariknya sampai berdiri di samping ranjang. Tubuh Tia gemetar. Keringat dingin mulai keluar dari pori-pori kulit putihnya.

"Kamu pikir … kamu bisa lari dari sini? Di pulau ini, tidak ada tempat lain yang bisa kau gunakan untuk berlindung dari para binatang liar di hutan sana. Itu poin pertama. Poin kedua, kau … sudah menandatangani surat kontrak. Apa kau tidak membacanya dengan teliti?" Erwin menatap Tia dari atas sampai ke bawah. 

"Apa yang ka-kau lihat?" tanya Tia dengan bibir bergetar.

"Tubuhmu itu lumayan bagus. Rasanya, sayang sekali jika kau kembali ke rumah dalam keadaan menjadi mayat," ucap Erwin tanpa berkedip.

"Apa maksudmu?"

"Poin ke delapan bagian kesatu, jika kau melarikan diri dari sini, maka kau akan diburu seperti kelinci, dan …. Fiww. Mati. Keberadaanku tidak boleh diketahui siapapun. Jadi, siapapun yang sudah bertemu denganku, tidak akan pernah bisa melarikan diri." Erwin mengancam Tia dengan kesepakatan kontrak antara dirinya dan ayah dari Erwin, Budi Harto.

"Kalian! Aku baru tahu kalau ternyata kalian seperti sekawanan serigala. Kau dan ayahmu sudah menipuku. Ayahmu berkata aku hanya harus menyiapkan makan dan minum selama satu bulan, tapi kenyataannya kalian menyekapku di pulau ini. Kalian jahat!" cerca Tia. Ia menangis memikirkan nasib sang ibu, jika ia tidak pernah kembali ke rumah.

"Kalian tinggalkan dia di sini!"

"Baik, Tuan muda!" jawab mereka bersamaan. Mereka keluar dan kembali berjaga di depan pintu.

"Siapkan air mandi dan kau harus membantu memandikanku!" perintah Erwin. 

Namun, Tia masih terpaku di tempatnya. Pikirannya menerawang, pandangan matanya kosong. Seakan jiwanya telah pergi meninggalkan raganya di sana.

"Masih tidak mau pergi? Atau kau harus kulempar ke tengah hutan dulu baru akan bergerak?" tanya Erwin sambil mengancam.

"Ba-Baik, Tuan muda," jawab Tia dengan tergagap. Ia segera berlari ke kamar mandi dan mengisi air hangat di bak mandi.

Ya Tuhan, apa salahku? Kenapa aku mengalami hal seburuk ini? Bagaimana jika dia tidak bisa sembuh? Aku harus tinggal bersama orang ini, di sini, selamanya. Tolonglah aku Tuhan. Segera sembuhkan dia. Aku ingin pulang. Berbaring di pangkuan Mama, makan masakan Mama, memeluk Mama saat tidur.

"Hei! Kenapa lama sekali?" teriak Erwin.

Dia pantas mengalami kelumpuhan seperti ini. Dengan sikapnya yang pemarah, mungkin saja dia stroke karena darah tinggi.

Tia segera berlari menghampiri Erwin.

"Airnya sudah siap, Tuan," ucap Tia melapor. Ia harus bisa membuat Erwin segera sembuh, agar ia bisa segera pulang kepada Sukaesih, sang ibu, yang mungkin sedang mencarinya saat ini.

"Kau tidak akan membantuku bangun?" tanyanya dengan ketus.

"Maaf, Tuan." Tia segera menghampiri dan membantu Erwin untuk bangun pelan-pelan. Ia mengambil kursi roda dan membantu Erwin duduk di sana. Setelah Erwin duduk, Tia mendorongnya menuju kamar mandi.

_________________

Hai readers,

Dukung author dengan cara klik LIKE, KOMEN, RATE, dan vote seikhlasnya.

Terima Kasih       

Terpopuler

Comments

Idah Mulyani

Idah Mulyani

ok lah

2021-10-11

1

Sriginting Ginting

Sriginting Ginting

lanjut thor...

2021-07-12

2

Nadia Oktavia

Nadia Oktavia

sku absen kakak author

2021-07-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!