Pram yang patah hati begitu juga dengan Key hubungan cinta mereka seakan kandas karena perbedaan sosial, Pram akan menikahi Renata teman kecil nya anak sahabat papanya.
Renata gadis ceria dengan wajah oval rambut sebahu merasa senang bisa di jodoh kan dengan Pram teman dari kecilnya, meski setelah dewasa mereka jarang bertemu dan kuliah di negara yang berbeda meski sama-sama di luar negeri.
Renata yang lebih banyak menghabiskan masa remajanya di luar negeri memiliki gaya hidup yang terbiasa bebas. Ia tidak sungkan untuk memeluk atau mencium Pram di depan keluarga mereka.
Hari Minggu nanti mereka akan melaksanakan pernikahan karena perjodohan. Hari ini Pram dan Renata akan pergi ke butik untuk fitting baju pengantin.
Pram melajukan mobilnya dengan pelan, di sampingnya duduk calon istri pilihan papanya.
"Pram, apa kita tidak pergi makan terlebih dulu?" tanya Renata.
"Apa kamu lapar?" tanya Pram dingin.
"Emm.. tidak begitu sih,"
Pram berhenti di lampu merah, ia seperti melihat sosok gadis yang di kenalnya. Pram memakai kacamata hitam. Renata tidak tau kemana arah mata calon suaminya tersebut. Lama Pram memandangi gadis berambut ikal tersebut yang ternyata memang benar Keyra, kekasih nya yang belum di putuskan nya.
Pram memang merasa masih menjadi kekasih Keyra, meski Keyra sudah tidak menghubunginya lagi. Keyra lah yang meminta putus kepadanya tetapi ia tidak mengucapkan kata putus dari bibir nya dan ia memang tidak mau putus dengan kekasih yang di cintainya tersebut.
"Pram," panggil Renata sambil menggoyangkan lengan Pram.
Pram tersadar dari lamunannya.
"Itu sudah merah lampunya," ucap Renata.
Pram segera menginjak pedal gas, mobil melaju menuju butik langganan keluarga besar mereka.
Pram mempunyai ibu tiri yang sangat baik kepadanya, ibu tirinya lah yang merawat dan membesarkannya. Pram belum pernah melihat ibu kandungnya. Menurut cerita yang pernah di dengarnya ibu nya pergi meninggalkan papanya karena tidak tahan dengan keras dan tegasnya papanya.
"Pram, sudah sampai, ayo turun, kamu kenapa melamun terus?"
Pram tidak menjawab, ia memarkirkan mobilnya di halaman depan butik, mematikan mesinnya dan keluar dari mobil. Pram tidak membukakan pintu buat Renata dan tidak menunggu Renata, ia berjalan duluan meninggalkan Renata di belakang nya.
"Pram, tunggu, kok malah di tinggal sih," protes Renata.
Pram masuk ke butik di susul oleh Renata yang berjalan tergesa-gesa. Pram dan Renata akhirnya bisa berjalan berdampingan.Pram tidak menyadari ada seseorang gadis yang duduk di sudut sofa sedang menemani sahabatnya mengambil baju yang dipesannya di butik itu.
Key yang melihat Pram berjalan berdampingan dengan calon istri nya memalingkan pandangan nya. Hatinya terasa sakit. Ingin ia segera pergi dari sana tetapi ia masih menunggu sahabatnya, Mia yang sedang fitting baju juga.
"Key," panggil Mia yang tidak menyadari ada Pram dan calonnya sedang duduk di sofa seberang mereka.
Pram menolehkan begitu mendengar nama Key di panggil.
"Key," lirih Pram.
Renata yang mendengar suara pelan Pram mengikuti arah pandangan Pram, di lihatnya dua orang gadis cantik sedang berdiri dan saling berbincang. Renata tidak tau siapa Key dan yang mana satu Key.
Key sedang mengamati baju yang sedang di fitting Mia.
"Keren Mi, cocok sama tubuh mu, kapan mau di pakai?" tanya Keyra.
"Buat undangan anak temannya papa Key, gue pergi ma Keenan, anaknya rekan bisnis Keenan juga,"
Keyra manggut-manggut, tanpa sengaja matanya melirik ke arah Pram. Dilihat nya Pram menatap ke arahnya. Hati Keyra mencelos. Dadanya terasa sesak, ingin rasanya ia menghambur keluar dan pergi dari ruangan yang bikin dadanya sesak ini.
"Key, Key," panggil Mia.
"Ehh, iya, sorry, gue kebelet pipis Mi, bentar ya," Keyra pamit ke toilet.
Pram yang melihat Keyra ke belakang segera beranjak dari duduknya, Renata sudah masuk ke ruang fitting baju.
Pram melangkah ke belakang ke arah toilet. Ia menyusul Keyra ke toilet.
Ia menunggu di depan toilet. Begitu Keyra keluar ia segera menarik tangan Keyra, Keyra kaget matanya membola.
"Pram,"
Pram mengukung tubuh Keyra di dinding.
"Pram, jangan begini, lepaskan Pram," teriak Keyra.
"Pr.. mmmpphhh.." Keyra memelototkan matanya bibir Pram sudah menempel di bibirnya. Perasaan rindu yang mendalam Pram pada gadisnya. Pram yang sudah lama tidak mencium gadisnya kali ini ia bisa mendapatkan ciuman bibir lembut gadisnya.
Keyra memukul-mukul dada Pram. Setelah menyesap lama bibir gadisnya. Pram melepaskan ciumannya.
"Aku kangen, Key," ucap Pram sendu.
Keyra mendorong tubuh Pram, ia segera merapikan rambut dan pakaian nya sambil berjalan tergesa-gesa.
Pram tersenyum smirk, ia masih mencintai gadis cantik tersebut.
Pram merapikan rambut dan pakaiannya, ia berjalan kembali ke sofanya. Dilihatnya Renata masih belum selesai fitting. Pram duduk kembali dengan tenang.
Dilihatnya sofa yang tadi di duduki Keyra sudah kosong. Meski sebentar bisa mencium dan menghirup aroma tubuh gadisnya Pram merasa puas.
Keyra, I love you, batin Pram.
Renata keluar dari ruangan fitting, gantian Pram yang akan mem fitting baju pengantinnya.
Selesai dari butik Renata mengajak Pram singgah di cafe untuk membicarakan pernikahan mereka. Renata sangat antusias tetapi tidak dengan Pram, ia tidak bersemangat sama sekali.
Renata mengusulkan banyak ide, Pram hanya mendengarkan dan menganggukkan kepalanya. Di pikiran nya hanya ada satu nama, Keyra.
Keyra yang sudah kembali ke rumahnya setelah menemani Mia ke butik masuk ke kamar nya. Ibu Erna, ibu angkatnya Keyra melihat putrinya masuk ke kamar dengan tidak semangat menanyakan ke Keyra.
"Key, kenapa nak? Kenapa lemah begitu? Apa ada masalah?" tanya ibu Erna lembut.
"Gak ada apa-apa kok Bu, hanya sedikit lelah aja habis temani Mia ke butik," jawab Keyra.
"Ya udah, istirahat dulu di kamar, besok kamu kerja kan?"
"Iya Bu," Keyra mencium pipi ibu angkat nya tersebut. Ibu yang sudah membesarkannya sedari bayi, Ibunya lah yang bercerita kepadanya bahwa ia bukan anak kandung ibu Erna.
Ibu Erna menemukan bayi di depan rumahnya. Bayi di dalam box bayi yang mahal di dalamnya ada amplop dan juga nama bayi tersebut, bayi yang ada kalung dengan bandul kecil di lehernya.
Ibu Erna pun tidak tau siapa orang tua yang tega membuang bayinya tersebut.
Ibu Erna sudah ditinggalkan oleh suaminya tercinta karena sakit sewaktu Keyra berumur 6 tahun. Sepasang suami istri tersebut tidak mempunyai anak.
Keyra masuk ke kamar nya berbaring di kasur queen miliknya. Keyra bekerja sebagai marketing di perusahaan kosmetik yang pusatnya ada di kota A.
Keyra merupakan marketing senior yang pencapaian target nya selalu di atas rata-rata dari target yang di tentukan oleh perusahaan. Keyra gadis pekerja keras tidak mudah terintimidasi, tangguh dan sangat baik hatinya. Banyak teman-teman kantornya yang suka berteman dengan dirinya. Keyra yang supel dan ramah.
Keyra mengenal Pram saat menemani Mia yang akan membeli mobil di showroom milik Pram. Pram yang saat itu ada di showroom nya terpesona dengan kecantikan alami Keyra, wajah Keyra yang oval dengan bibir yang tipis dan hidung mancung, rambut nya yang ikal bergelombang sebahu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ🍾⃝ͩᴄᷞᴀͧᴄᷠᴀᷧ🍒⃞⃟🦅ᵒᶠᶠ✅
sama calon istrinya begitu ya/Shame/
2024-05-26
4
🍾⃝ᴇʟ͜ʟͩᴇ͡ᴀɴᷞᴀͧ ᷠᴡͣ͜ᴀ͡ɴɢ 🦃
semangat up
2024-05-26
0
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
emang susah lagi sayang sayang nya di tinggalkan begitu saja, di paksa menikah dengan orang lain
2024-05-26
0