Memulai hari setelah wekeend Keyra, berangkat pagi ini ke kantor dengan outfit kece, sebagai marketing senior Keyra selalu berpenampilan all out. Tubuh tinggi berisinya membuat aura nya semakin bersinar. Pagi ini ia mengenakan kemeja bahan tisu berwarna putih, setelan blazer gantung dan rok span marun di atas lutut, sepatu putih dan tas putih. Rambut ikal gelombang nya di ikat tanpa poni dengan riasan yang tipis.
"Selamat pagi, Key," sapa Mia sahabatnya yang bekerja sebagai asisten HRD di kantor yang sama.
"Pagi, Mi, gimana acara kemarin Mi, rame?" tanya Key basa basi.
"Oh iya gue belum sempat hubungi lo, Key, pengantin nya bukan nya itu pacar lo ya? Si Pram? Kok lo gak cerita ke gue sih Key?"
"Kejadiannya begitu cepat, Mi, gue belum sempat cerita," Key duduk di meja ruangannya, Mia mengikuti nya.
"Gue siap dengerin cerita lo kapan pun Key, jangan di pendam sendiri, berbagi lah dengan sahabat mu ini Key,"
"Iya Mi," Key menopang kedua tangannya di dagu,"
"Lo, sudah dapat berita belum?" tanya Mia.
"Apaan?" tanya Key penasaran.
"Lo belum di panggil Pak Andre?"
"Kenapa gue di panggil?" tanya Key lagi bingung.
"Ni gue bocorin ya tapi keep silent, nama lo dipromosikan di pindah ke pusat ke kota A," bisik Mia pelan di depan Key.
"Hah? Serius lo?" Key kaget.
Mia menganggukkan kepalanya, "Serius lah, masa gue mengada-ada,"
"Daftar nama-nama yang di pindah ke pusat sudah ada sama gue,"
"Termasuk si Dion bagian IT yang naksir lo itu," goda Mia.
"Apaan sih lo, Mi, jangan buat gosip,"
"Ya kan semua juga tau Key, sudah jadi rahasia umum juga di kantor ini, Dion naksir lo," Mia menaik turunkan alisnya.
"Udah sono, kerja lagi malah ngegosip," Key mengusir sahabat nya agar segera balik ke ruangannya. Lama-lama di ruangannya lambe Mia bisa jadi dower ngegosip.
"Okey lah, semangat Key, hilang satu tumbuh seribu Key," Mia memberi semangat ke sahabatnya. Ia berjalan kembali ke ruangannya.
Key akan memberikan laporan mingguan ke bagian administrasi pemasaran.
Baru mau keluar dari mejanya Mia datang kembali ke mejanya.
"Key, di panggil Pak Andre," ucap Mia.
Mereka berjalan beriringan masuk ke Divisi HRD.
Key mengetuk pintu ke bosnya Mia, kepala HRD.
"Masuk," terdengar suara Pak Andre dari dalam.
Key membuka pintu dan masuk ke ruangan kepala HRD.
"Duduk, Key,"
"Baik Pak,"
"Begini Key, dari evaluasi di kantor pusat, di karenakan pencapaian target kerja mu sangat memuaskan, selalu di atas target, dari pusat mempromosikan kamu untuk menjabat sebagai manager marketing dan akan bekerja di kantor pusat mulai lusa," jelas Pak Andre serius.
Key kaget, "Lusa Pak?" matanya membola.
"Kenapa? Apa ada masalah? Apa kamu keberatan?"
"Ti-dak Pak,"
"Untuk pekerjaan di sini yang menggantikan kamu sudah ada orang nya, bersiap-siaplah, selamat ya Key, kamu memang layak menjabat sebagai manager marketing Key, dan di pusat tantangan pekerjaan lebih besar, berhati-hatilah di sana Key," pesan Pak Andre.
"Semua akomodasi keberangkatan sudah clear, kamu tinggal berangkat saja," tambah nya lagi.
"Baik Pak, terimakasih Pak," Key tersenyum.
"Baiklah itu saja yang saya sampaikan, di sana nanti kamu langsung ke HRD nya bertemu dangan Ibu Vika, "
"Baik Pak, kalau begitu saya permisi," Key menyalami Pak Andre.
Keyra kembali ke mejanya, membereskan semua berkas di mejanya. Ia akan mengosongkan mejanya. Mulai lusa ia akan bekerja di kantor pusat dan besok ia akan meninggalkan kota ini. Kota yang membesarkan dirinya, ia sendiri tidak tau di mana dirinya di lahir kan apakah di kota ini atau bukan.
"Key, jadi kamu akan pindah?" tanya Mia.
"Iya Mi, lusa gue udah kerja di kantor pusat, besok gue berangkat," ucap Key.
"Hiks, hiks, kita terpisahkan jarak Key," Mia memeluk sahabatnya.
"Sukses di tempat baru, Key, tutup lembaran lama buka lembaran baru ya Key, mana tau di sana jumpa pangeran kuda putih Key, yang lebih baik dari pacar mu yang sudah menikah itu,"
"Hussh.. jangan berisik, nanti ada yang dengar," Key meletakkan telunjuknya di bibirnya.
"Apa kita tidak rayakan perpisahan ini Key?"
"Gak sempat Mi, nanti aja kita makan siang bareng sama anak-anak marketing lainnya,"
"Oke deh, siip," Mia memberikan jempolnya ke Key dan ia kembali ke ruangannya.
***
Key yang baru datang di kota A sudah berada di apartemen yang di sediakan oleh perusahaan. Karena Key di promosi kan dan jabatannya di naikkan ia mendapat kan fasilitas tambahan dari kantor, biaya apartemen di tanggung oleh kantor.
Key masuk ke ruangan apartemen dan menatap takjub, apartemennya sangat mewah, ruangannya besar ada dua kamar, dapur dan ruang tamu.
Key membuka pintu kamar dilihatnya interior kamar sesuai dengan warna favoritnya lilac. Sara menggeret kopernya masuk ke kamar, ia merebahkan dirinya di kasur empuk, kasur mahal jauh dari kasur nya di rumah empuk nya. Harum kamar beraroma bunga membuat perasaannya menjadi tenang.
Key tertidur di kamarnya. Tanpa terasa waktu sudah gelap, Key terbangun dari tidurnya karena bunyi telpon di ponsel nya. Ia melihat nama penelpon.
Ibu Erna.
"Assalamu'alaikum Bu, iya Bu, Key sudah sampai di apartemen, sebentar lagi Key makan Bu, Ibu jaga kesehatan, Key sayang Ibu,"
"....................... "
"Baik, Bu, Ibu jangan khawatir, Key akan jaga diri baik-baik Bu, waalaikumsalam," Key menutup ponselnya.
Key beranjak dari kasurnya, ia masuk ke kamar mandi. Selesai membersihkan diri. Key bersiap untuk keluar mencari makan.
Dengan outfit casual Key yang rambut nya di kucir satu dengan anak rambutnya yang keluar dari ikatan menambah kecantikan di wajahnya, Key tidak mengenakan riasan hanya liptint tipis di bibirnya agar tidak kering.
Key berjalan sambil menunduk melihat pesan-pesan masuk, tanpa ia sadari ia menabrak seorang lelaki yang sedang menerima telpon dan tidak melihat ke depan.
Brukkk..
Key, terduduk di halaman depan cafe. Key masih menunduk. Begitu ia mendongakkan kepalanya. Matanya membola.
"Pram,"
"Maaf.. maaf Nona," lelaki tersebut segera mematikan ponselnya dan mengulurkan tangannya.
" Pram, kamu di sini?" tanya Key.
Lelaki tersebut mengernyit kan alisnya.
"Pram? Saya Pras Nona, bukan Pram, apa anda kenal dengan saya?" tanya Pras heran.
Key mengernyitkan alisnya.
"Pras?" tanya Key bingung.
"Kamu Pram kan? Kenapa kamu pura-pura ganti nama Pram? ini gak lucu Pram, kamu mau mengerjai aku?" sarkas Key.
Pras kembali bingung.
"Maaf Nona, ayo berdiri dulu," Pras masih mengulurkan tangannya.
Key menerima uluran tangan Pras. Ia berdiri menatap dengan meneliti wajah tampan sama persis dengan wajah mantannya.
Key mengernyitkan alisnya melihat ada tahi lalat kecil di pipi kiri cowok di depannya ini.
"Maaf Nona saya buru-buru," cowok tersebut pergi begitu saja.
Key masih terbengong, memandangi kepergian cowok yang tadi bertabrakan dengannya.
Kenapa wajahnya sama dengan Pram? Apakah mereka kembar? Tetapi Pram tidak pernah cerita kalau punya saudara kembar, batin Key.
Key berjalan memasuki cafe. Ia masih diselimuti kebingungan. Ia mencari tempat duduk yang nyaman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ🍾⃝ͩᴄᷞᴀͧᴄᷠᴀᷧ🍒⃞⃟🦅ᵒᶠᶠ✅
wih berarti kembar gimana tuh ya/Facepalm/
2024-05-26
5
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
aihhh ternyata ketemu Pras nah jodoh mu key itu, gak jadi sama Pram sama kembaran nya/Proud/
2024-05-26
1
⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf𖤍ᴹᴿˢ᭄Nit𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅
bagus key jauh lebih baik biar bisa move on 👍👍👍👍
2024-05-26
1