CIO Pelindung Gadis Rese

CIO Pelindung Gadis Rese

bab 1

hari ini aulia yang biasa di panggil li tengah duduk santai santai di ruang keluarga, aulia tengah menikmati hari libur nya dengan menghabiskan waktu menonton drama korea ke sukaan nya.

di samping nya kakak nya juga tengah menikmati cemilan sambil menonton.

aulia ber usia dua puluh tahun, dia masih kuliah dan juga bekerja di salah satu perusahaan.

aulia tinggal bersama kakak dan kakak ipar nya, karena kedua orang tua aulia tinggal di desa tempat asal mereka.

andini kakak dari aulia, dia memang sudah menetap di kota ini sejak masa kuliah hingga sekarang sudah menikah, andini menikah dengan bara teman semasa kuliah, kedua nya ber usia dua puluh enam tahun dan kini di usia pernikahan yang sudah dua tahun andini baru mengandung di usia empat bulan.

bara datang bersama bos sekaligus teman nya, seperti biasa kedua nya akan makan siang di rumah bara karena bos nya itu juga selalu memberikan uang bulanan pada andini hitung hitung membayar makanan yang selalu bos nya itu makan.

zendra al fatih, bos dari bara, zendra mempunyai bengkel yang lumayan besar, dia mempunyai lima pekerja dan bara adalah orang kepercayaan nya.

zendra baru berusia dua puluh lima tahun, alasan dia tinggal di kota ini juga karena pekerjaan serta dia yang tengah mengenyang pendidikan s2 nya di kota ini.

zendra berasal dari ibu kota namun keluarga zendra, bara dan istri nya tak tau menahu sebab zendra tipe lelaki cuek dan tertutup.

zen dan bara tengah asik makan siang di layani istri bara.

aulia yang sama sekali tak di tawari ikut duduk di kursi meja makan sederhana.

dengan santai aulia mengambil ikan bakar dan menyimpan nya di piring nya, zen hanya manatap bingung apalagi di sana memang hanya ada satu ikan bakar pesanan nya pada andini.

"li itu punya zen kamu makan yang lain saja", ucap andini yang memang memasak itu untuk zendra.

"aku ini adik kakak, kenapa kakak selalu saja mengutamakan dia, dia sudah besar dan juga masih sehat, bukan fakir miskin yang harus di santuni setiap jam makan siang", ketus aulia sambil mencubit ikan bakar dan memasukan nya ke dalam mulut nya.

zen hanya mendengus kesal, dia malas meladeni gadis rese seperti aulia.

sementara bara dan andini hanya menggeleng, memang aulia tak tau jika kakak nya selalu mendapat uang bulanan dari zen, yang aulia tau zen hanya selalu menumpang makan di rumah kakak nya.

selesai makan zen dan bara kembali ke bengkel mereka yang memang cukup dekat dari rumah andini dan bara, itu sebab zen memilih selalu makan siang di rumah bara ketimbang dia harus makan di warung makan atau pesan makanan online, selain secara tidak langsung membantu per ekonomian bara, masakan istri bara juga cocok di lidah zen.

"lain kali kamu jangan seperti itu li, bagaimana pun zen itu bos kakak ipar kamu", ucap andini menasehati adik nya.

"bos ko numpang makan mulu sama anak buah nya", ketus aulia sambil memakan cemilan nya.

andini menghela nafas nya, dia selalu saja menahan kesal saat menasehati adik nya yang selalu menjawab saat di nasehati.

"zen tidak menumpang makan cuma cuma li, dia bahkan memberikan uang bulanan pada kakak lebih dari gaji kakak ipar kamu", ucap andini membela bos dari suami nya.

sebenar nya baik andini ataupun bara heran dengan zen yang selalu memberi andini uang bulanan yang jauh lebih besar dari gaji bara, zen juga selalu memaksa andini menerima nya setiap awal bulan.

sudah enam bulan ini bara bekerja pada zen, dulu bara bekerja di kantor namun kantor tersebut gulung tikar, dan pada saat yang sama zen membuka bengkel di dekat rumah nya, bara iseng iseng melamar dan di terima di bagian kasir dari mulai perbelanjaan barang sampai pembayaran para customer.

bara menjadi kepercayaan zen, dan saat tak sengaja bara akan pulang iseng bara menawarkan zen ke rumah nya untuk makan siang.

bara tak menyangka zen mau ikut dengan nya, dan setelah kejadian siang itu zen meminta andini memasakan untuk nya juga dan memberi uang bulanan pada andini.

hampir enam bulan ini juga zen dan aulia jarang bertemu namun setiap hari libur aulia pasti bertemu dengan zen dan selalu ber ulah mencari gara gara pada zen, laki laki itu tak pernah meladeni aulia membuat aulia makin kesal dan menganggap zen laki laki sombong namun juga pelit karena selalu makan di rumah kakak nya.

aulia sama sekali tak merasa bersalah pada zen apalagi pada kakak nya, meskipun kini aulia tau kalau zen tidak makan cuma cuma di rumah kakak nya.

pagi ini aulia akan berangkat ke kampus, dan siang hari akan berangkat ke kantor tempat dimana dia bekerja paruh waktu.

setelah sampai di kampus aulia melihat zen memasuki kampus dengan motor besar nya, laki laki itu memang kuliah di kampus yang sama dengan nya.

zen di kerubuni para wanita, namun laki laki itu selalu acuh dan pergi begitu saja.

semua gadis nampak kecewa dengan zen yang sama sekali tidak merespon mereka.

"sombong banget cowo batu itu", ketus aulia pada rani teman kampus nya.

"kak zen bukan sombong, dia memang pendiam dan tak mau di dekati cewek cewek gatal seperti mereka", jawab rani tak terima kakak kampus idola nya di cap sombong oleh teman nya.

"ga normal kali tu laki", ketus aulia meninggalkan rani.

rani mengejar aulia dan masuk bersamaan menuju kelas nya.

siang hari aulia tengah menunggu gojek pesanan nya yang belum juga sampai, dia menunggu dengan cemas karena sudah terlambat masuk kantor.

zen keluar dari parkiran memakai motor nya dan melewati begitu saja aulia yang berada di gerbang kampus.

aulia meneriaki zen, laki laki itu menghentikan motor nya dan menoleh ke belakang.

aulia segera berlari dan naik di atas motor zen.

"cepat antar aku sudah terlambat", ucap aulia sambil memukul punggung zen.

laki laki itu hanya mendengus, lalu melajukan kendaraan nya.

aulia heran karena zen mengarakan motor nya dan masuk ke dalam halaman rumah kakak nya.

"kenapa ke sini, aku mau ke kantor"?, bentak aulia memukul pundak zen.

zen mematikan motor nya dan melenggan begitu saja dan masuk ke ruang makan yang sudah ada bara dan andini yang tengah makan siang.

aulia melongo melihat zen masuk begitu saja ke dalam rumah, entah lupa atau sengaja kunci masih menempel di motor zen.

aulia tersenyum sinis.

suara motor melaju keluar halaman rumah membuat andini dan bara kaget.

"motormu", ucap bara hendak keluar rumah namun zen mencegah nya.

"adikmu yang pakai", ucap zen santai memakan hidangan yang tersedia.

"kalian pulang bareng dari kampus"? , tanya andini penasaran.

"adikmu yang maksa", jawab zen malas.

andini tersenyum kecil entah kenapa dia malah berharap kalau adik rese nya itu bisa berjodoh dengan zen.

selesai makan siang zen dan bara berjalan kaki menuju bengkel mereka.

Terpopuler

Comments

Andi Akbar Gagal Tobat

Andi Akbar Gagal Tobat

i like

2023-12-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!