Dipecatnya Wina dari perusahaannya

Wina memikirkan semua itu. Dia merasa bahwa kini dia tidak sendirian lagi. Ada Cello yang menemaninya. Baginya dialah harta yang paling berharga untuknya saat ini.

"Nak..baiklah. Ceritakan nanti saat kamu ingin cerita" lanjut Widuri lalu mereka diam selama perjalanan ke rumah sakit.

Taxi melaju ke rumah sakit terdekat. Taxi pun akhirnya sampai di rumah sakit yang dituju setelah sepuluh menit perjalanan. Kemudian Wina meminta tolong pada petugas medis yang kebetulan sedang lewat. Tenaga medispun menolong Widuri dengan membawakan kursi roda dan segera dibawa ke ruang periksa.

Setelah beberapa saat pemeriksaan Widuri, kini Wina dipanggil oleh salah seorang dokter bahwa Widuri harus di opname karena terdapat keretakan pada sebelah kakinya.

"Maafin aku ya, bu. Karena aku tidak segera membawa Bu Widuri ke rumah sakit tadi. Pasti sangat sakit bukan?!" ucap Wina setelah mendapatkan penjelasan dari dokter.

"Tidak apa-apa. Lagi pula ibu sudah tua, jadi wajar kalau kecelakaan mengalami hal seperti ini. Yang muda saja bisa mengalaminya juga bukan. Apalagi yang sudah seusia ibu. Kamu jangan khawatir ya. Hanya luka sedikit. Tidak begitu parah" jelas Widuri dengan tutur kata yang lembut.

"Apakah ada nomor dari keluarga ibu yang bisa aku hubungi? Mungkin mereka bisa melihat kondisi ibu saat ini. Dan pasti mereka sedang mencari ibu" ujar Wina merasa khawatir.

"Ibu tinggal sendiri. Ibu tidak memiliki keluarga. Adapun dari mereka tempat tinggalnya sangat jauh. Bisakah aku minta tolong padamu?" ucap Widuri mengheningkan ruangan pemeriksaan seketika.

"Katakan saja, bu. Apa yang bisa aku bantu?" jawab Wina merasa iba pada Widuri.

"Temani aku di sini ya. Dan, bolehkah aku tahu dimana tempat tinggalmu?" kini Widuri bertanya lagi. Karena jika Widuri lihat dari penampilan Wina yang lusuh itu sambil menggendong tas besar, tampaknya Wina dan anaknya tidak memiliki tempat tinggal dan sedang butuh bantuan.

"Baik, bu. Saya akan menemani ibu selama ibu di rawat di sini. Tempat tinggalku....aku...aku tidak memiliki tempat tinggal sekarang, bu. Aku dan anakku akan mencari tempat tinggal setelah menemani ibu selama ibu dirawat" jawab Wina dengan hati yang getir. Menurutnya saat ini adalah waktu yang sangat menguntungkan baginya karena sementara dia akan menginap di rumah sakit selama belum mendapatkan tempat tinggal sementara atau kos-kosan.

"Sepertinya dia wanita yang baik. Sungguh malang nasibnya dan anaknya. Baiklah aku akan melihatnya lebih lama di sini selama merawatku" batin Widuri menatap Wina dan putranya kasihan.

"Semoga mendapatkan tempat tinggal yang cocok buat kalian ya, nak" sahut Widuri. Dia hanya ingin menguji seberapa baiknya Wina menurutnya.

Waktu berjalan begitu cepat. Wina dan bayinya yang saat ini berada di rumah sakit itu merasa baik-baik saja dan Wina merasa sangat bersyukur bisa menolong Widuri. Namun, dia juga bingung harus kemana dia mencari kos yang murah dan cocok untuknya juga bayinya. Apalagi di kota besar seperti ini. Bahkan Wina dikeluarkan dari perusahaan dimana ia bekerja membanting tulang dengan alasan Wina sudah terlalu lama ijin tidak masuk karena menyelesaikan perceraiannya dan merawat Widuri. Saat ini Wina hanya bisa pasrah dengan keadaannya saat ini.

"Ya Allah, aku harus bagaimana lagi untuk menghidupi anakku ini? Baiklah besok setelah tugasku selesai merawat ibu Widuri, aku akan mencari kos lagi dan mencari pekerjaan yang bisa membawa anakku bekerja" doa Wina dalam hati kemudian menghembuskan nafasnya kasar dan tersenyum pada Cello yang berada dalam pangkuannya. Hal itu dilihat oleh Widuri.

Widuri merasa kasihan dan hatinya tercubit ingin menolongnya. Entah mengapa Widuri merasakan kenyamanan berada dekat dengan Wina. Seolah Wina adalah keluarganya. Sangat sulit Widuri merasakan hal seperti saat ini. Karena baginya sulit mempercayai orang lain ketika dia sudah pernah mendapatkan sebuah penghianatan oleh keluarganya sendiri. Meskipun pikiran itu pernah ia tepis bahwa tidak semua orang seperti itu.

"Nak, bawalah kemari cucuku" pinta Widuri sambil memberi isyarat tangannya menepuk ranjang untuk diletakkan di sebelahnya.

...******************...

Bersambung.....

Episodes
1 Perceraian
2 Wina Pramesti
3 Dipecatnya Wina dari perusahaannya
4 Penawaran tempat tinggal
5 Cerita masa lalu
6 Mencari kamar kos
7 Tangisan Cello menggemparkan masjid
8 Mimpi itu
9 Akhirnya Wina menerima tinggal bersama Widuri
10 Bersiap untuk pulang
11 Kawasan elit
12 Salah masuk rumah
13 Ilustrasi pemain utama dulu yah
14 Rumah Mewah Widuri
15 Ganti Identitas
16 Penjelasan Widuri
17 Ternyata....
18 Masa lalu ibu Wina
19 Teman Wina
20 Leon Meyers : Membuat Aroma parfum
21 Bantuan Angela
22 Bagaimana bisa kau memiliki pria kecil yang tampan itu?
23 Visual
24 Wanita di persimpangan koridor rumah sakit
25 Penawaran Kerjasama
26 Menu Favorite yang sama
27 Menguntit Angela
28 Sahabatku ternyata calon yang dijodohkan
29 Pertengkaran Cello
30 Siapa papaku, ma?
31 Flashback
32 Aku anak "pungut?"
33 Siapakah lelaki itu?
34 Bertemu 2 makhluk masa lalu
35 Bule udik
36 Wewe Garong
37 Tidak ada kemiripan
38 Tes DNA
39 Hasil Tes
40 Semeja dengan Leon
41 Pertemuan tak terduga
42 Tersenyum menatapnya
43 Pertama kalinya
44 Terluka
45 Diikuti Tedi
46 Ditakdirkan menjadi sahabat
47 Pengakuan Tedi
48 Pengakuan Angela
49 Rencana Ega
50 Tes DNA
51 Hasil Tes Paternitas Cello
52 Apakah hasil itu salah?
53 Tak tau dirinya Tedi
54 Surat Pengakuan Anak
55 Tedi datang ke rumah Angela
56 Tedi tak akan menyerah begitu saja
57 Episode special for you kakak readers
58 Kemarahan Angela
59 Visual para asisten bos besar
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Perceraian
2
Wina Pramesti
3
Dipecatnya Wina dari perusahaannya
4
Penawaran tempat tinggal
5
Cerita masa lalu
6
Mencari kamar kos
7
Tangisan Cello menggemparkan masjid
8
Mimpi itu
9
Akhirnya Wina menerima tinggal bersama Widuri
10
Bersiap untuk pulang
11
Kawasan elit
12
Salah masuk rumah
13
Ilustrasi pemain utama dulu yah
14
Rumah Mewah Widuri
15
Ganti Identitas
16
Penjelasan Widuri
17
Ternyata....
18
Masa lalu ibu Wina
19
Teman Wina
20
Leon Meyers : Membuat Aroma parfum
21
Bantuan Angela
22
Bagaimana bisa kau memiliki pria kecil yang tampan itu?
23
Visual
24
Wanita di persimpangan koridor rumah sakit
25
Penawaran Kerjasama
26
Menu Favorite yang sama
27
Menguntit Angela
28
Sahabatku ternyata calon yang dijodohkan
29
Pertengkaran Cello
30
Siapa papaku, ma?
31
Flashback
32
Aku anak "pungut?"
33
Siapakah lelaki itu?
34
Bertemu 2 makhluk masa lalu
35
Bule udik
36
Wewe Garong
37
Tidak ada kemiripan
38
Tes DNA
39
Hasil Tes
40
Semeja dengan Leon
41
Pertemuan tak terduga
42
Tersenyum menatapnya
43
Pertama kalinya
44
Terluka
45
Diikuti Tedi
46
Ditakdirkan menjadi sahabat
47
Pengakuan Tedi
48
Pengakuan Angela
49
Rencana Ega
50
Tes DNA
51
Hasil Tes Paternitas Cello
52
Apakah hasil itu salah?
53
Tak tau dirinya Tedi
54
Surat Pengakuan Anak
55
Tedi datang ke rumah Angela
56
Tedi tak akan menyerah begitu saja
57
Episode special for you kakak readers
58
Kemarahan Angela
59
Visual para asisten bos besar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!