Bab 5 (kak Bella)

...happy reading all......

"Tuh." Tunjuk Cilla dengan dagunya ke arah remaja itu.

"Lah kok bisa?" Tanya Siska dengan heran kenapa remaja yang masih mengenakan seragam SMA itu bisa masuk ke kantor yang bisa di katakan cukup ketat pengawasan nya.

"Nggak tau, mungkin anak bos kali." Asal Cilla membuat Siska juga menganggukkan kepala tanda mengerti.

Setelah makan  siang di kantin Cilla langsung kembali ke ruangannya, rasanya tubuhnya benar benar harus istirahat karena selama ini dia selalu memforsir tenaga dan otaknya, apalagi dengan keadaan perusahaan yang tidak stabil.

Cilla melirik handphone nya yang ada di samping laptop.

Cilla membuka galeri melihat beberapa foto foto lama dan beberapa foto baru.

"I Miss you boy." Lirih Cilla tak bersemangat.

Cilla menghela nafas berat dan tersenyum untuk memberi semangat kepada dirinya sendiri.

"Semangat Cilla, bentar lagi gajian." Kata kata penyemangat Cilla untuk dirinya sendiri.

Setelah mengucapkan itu Cilla kembali duduk dengan tegap dan mulai berkutat dengan laptopnya, sesekali memeriksa email yang masuk dari handphone nya.

Cilla melirik sebentar handphone nya yang sudah bergetar karena alarm jam pulang kantor yang sengaja di pasang oleh Steven sejak dahulu.

Ting! Satu pesan masuk dari Steven menyuruhnya pulang, namun tidak di hiraukan nya.

Cilla mengambil handphone nya dan membuka aplikasi chat untuk mengirim pesan kepada Siska untuk menyuruhnya pulang duluan.

"Sis, kamu pulang duluan aja, jangan nunggu aku. Hari ini aku lembur." Ketik Cilla. Dan tak lama Siska membalas pesannya.

"Ok." Balasnya dengan di akhiri tambahan emoji jempol.

Cilla kembali berkutat dengan laptopnya menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya untuk besok.

Ketika matahari mulai membenam, handphone Cilla kembali berdering beberapa kali namun di acuhkan cilla, kerena handphone nya terus berbunyi Cilla memutus untuk melihat handphonenya dan ternyata ada panggilan masuk dari Bella istri Steven.

"Assalamualaikum kak." Salam Cilla ketika mereka telah terhubung.

"Wa'alaikumussalam Cilla sayang, kata Steven kamu belum pulang dari kantor benar?" Tanya Bella langsung to the poin.

"Eh nggak kak, ini udah pulang kok." Jawab Cilla berbohong.

"Bohong dosa Lo Cill." Bella mengingatkan karena nada suara Cilla yang gugup.

" iy- iya kak ini aku mau pulang bentar lagi." Cilla gelagapan.

"Bagus, pulang sekarang! Dan jangan alih kan pikiran kamu dengan dalih pekerjaan yang banyak dan percayalah rencana tuhan itu yang terbaik." Nasihat Bella yang membuat Cilla langsung meneteskan airmata tanpa sadar.

"Aku nggak ngalihin pikiran aku kok, ini beneran kerjaan kantor emang lagi banyak banyaknya kakak udah tau kan dari Steven." Dalih Cilla dengan suara yang sedikit bergetar membuat Bella di belahan bumi sana menghela napas panjang.

"Iya iya kakak percaya kamu pulang ya istirahat, sama satu lagi jangan keras keras sama suami kakak." Pinta Bella membuat bibir Cilla mengerucut.

"Aku nggak keras kok, suami kakak aja yang drama." Cilla tak terima.

"Oke oke, aku percaya, sana pulang." Stelah mengucapkan itu Bella langsung memutuskan. Sambungan telponnya membuat Cilla mendengus kesal.

"Huh, kebiasaan." Dengus Cilla dan mulai membereskan berang barangnya bersih untuk pulang.

Di perjalanan pulang Cilla mampir terlebih dahulu ke mushola karena sudah masuk waktu shalat Maghrib, sekali shalat magrib berjamaah Cilla kembali berhenti di gerobak gerobak makanan tradisional yang ada di dekat depan gerbang mesjid.

Cilla menghampiri ibuk ibuk yang menjual telur gulung dengan hati senang.

"Bu, satu tusuk berapa?" Tanya Cilla yang ingin membeli.

"Cuma seribuan aja neng." Jawabnya.

Cilla yang mendengar itu langsung kegirangan karena jarang jarang masih ada yang menjual telur gulung, bukannya tidak ada tapi Cilla dengan segudang kesibukannya tidak ingin melihat ke dunia luar walau sejenak.

"Dua puluh ya Bu." Pesan Cilla dan langsung di buatkan oleh ibu penjual itu.

"Neng baru pulang kerja ya?" Tanya ibu itu dengan penasaran karena Cilla masih memakai pakaian kerjanya.

"Hehe, iya Bu kerjaan saya di kantor lumayan banyak jadi akhir akhir ini saya lembur." Jawab Cilla dengan ramah.

"Ih, sama kayak anak ibu, lembur mulu tapi nggak di kasih bonus lembur nya, udah ibu suruh resign aja tapi dia nggak mau, katanya nyari kerja jaman sekarang susah." Terangnya membuat Cilla mengangguk anggukkan kepalanya.

"Iya sih Bu, kadang aku juga gitu di kasih kerja lembur tapi nggak bayar, mau resign juga lapangan kerja terbatas apa apa harus pakai syarat umur, tinggi badan lah, pengalaman sekian tahun lah, terus bekerja di bawah tekanan di kira kira robot kali yah bu." Cerita Cilla juga yang merasa kesal karena masih banyak perusahaan yang tidak menggaji karyawan yang lembur.

"Iya, dulunya ibu juga pernah kerja di perusahaan tapi sejak menikah ibu resign karena mau fokus untuk kehamilan tapi waktu umur anak ibu tiga tahun suami ibu meninggal dan ibu cari kerja lagi tapi nggak bisa Karna umur yang udah kelewat makanya ibu milih buat kerja jualan telur gulung gini, ya walaupun kelihatan remeh tapi ibu bersyukur bisa bertahan hidup dengan berjualan telur gulung ini ya walaupun penghasilan nya nggak banyak. Eh ini pedas nggak neng?" Jeles ibu itu sambil bertanya kepada Cilla.

"Pedes Bu." Tangan ibu itu dengan lincah menyiapkan telur gulung itu ke dalam plastik dan memberi saus juga.

" ini Bu, terimakasih." Cilla memberikan uangnya dan mengambil jajanan nya.

"Sama sama neng." Ibu itu ramah.

"Kamu melupakan ku nona Dira." Lirih ibu itu sedikit sedih.

Setibanya di rumah Cilla langsung menuju dapur untuk menyimpan jajanan yang di belinya tadi.

Sangat banyak aneka jajanan yang di beli Cilla seperti telur gulung, putu ayu, cilor, batagor, bakso bakar, aneka gorengan, onde onde, kue cucur dan minuman boba yang porsi jumbo.

Setelah menyimpan itu Cilla langsung masuk ke kamarnya tanpa menyapa Siska yang berpapasan dengan dirinya.

Siska pergi ke dapur dan melihat sangat banyak aneka jajanan yang

Sangat mengunggah selera itu.

Saat tangan nya hendak membuka bungkusan gorengan tangannya menggantung karena mendengar suara Cilla yang nyaring dari kamar mandi.

"Jangan ada yang Lo ambil sebelum gue keluar kamar!" Teriak Cilla.

"Iya!" Balasnya sedikit jengkel. "Pelit Lo jadi orang." Kesalnya.

"Senangnya dalam hati, uhuy uhuy, kalau jajan ku banyak, serasa lemakku, hilang semua." Nyanyi Cilla dengan ruang keluar dari kamar dengan rambut yang setengah basah.

"Yok makan." Ajak Cilla pada Siska yang sudah berada di meja makan.

"Lo habis borong di mana Cill," heran Siska yang melihat Cilla jajan begitu banyak, meskipun begitu dirinya juga sangat bahagia akhirnya Cilla yang membelikan nya jajanan sebanyak ini.

"Di pedagang kaki lima lah."

......**terimakasih sudah membaca.......

...jangan lupa tinggalkan jejak, like dan komen....

...to be continued**....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!