Rasyid melihat jasmine yang perlahan memasuki rumah sambil tersenyum simpul “ menarik” gumam Rasyid
“plak” Rasyid menepuk keningnya saat teringat sesuatu yang terlupakan begitu saja padahal itu adalah sesuatu yang sangat penting
“bodohnya aku, kenapa tadi aku tidak bertanya namanya” rutuk Rasyid pada dirinya sendiri karena kebodohannya yang melupakan hal terpenting, nama, Rasyid tidak sempat menanyakan nama pada wanita yang ia temui barusan
“ah nanti pasti aku juga tahu siapa namamu” kekeh Rasyid bergegas menyalakan mesin mobilnya untuk pulang ke rumahnya
Saat Jasmine memasuki rumahnya, para pelayan mondar-mandir saking cemasnya karena Jasmine yang tak kunjung pulang padahal waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam
“nona” teriak pelayan saat melihat Jasmine memasuki ruang tamu
Jasmine menatap sinis ke arah para pelayanan mamanya “apa-apaan sih kalian teriak-teriak gitu” Jasmine heran melihat kehebohan para pelayan di rumahnya pada saat ia pulang ke rumah
segera saja mereka mengontrol kepanikan yang tadi mereka rasakan “maaf nona, kami cuma khawatir karena nona yang tak kunjung pulang dan tak mau di ikuti pengawal ataupun mang Jojo” ucap Yana kepala pelayan di rumah mama Raya
“aku hanya jalan-jalan sekitar sini saja kok, maaf sudah membuat kalian khawatir yang penting mama belum pulang kan?” balas Jasmine merasa tak enak hati pada para pelayan di rumah mamanya yang begitu khawatir dengannya karena pulang terlambat
“ya sudah kami siapkan makan malam dulu untuk nona ya” ucap bik yana, segera menyuruh para bawahannya mempersiapkan makan malam untuk Jasmine
“iya bik, saya mau mandi dulu ya” Jasmine menaiki tangga menuju kamarnya agar bisa segera membersihkan diri
Setelah membersihkan diri, Jasmine turun ke bawah menuju ruang makan, Jasmine menikmati makan malamnya dalam diam seorang diri karena ternyata mama Raya yang belum pulang ke rumah walau saat itu sudah pukul 10 malam
1 minggu kemudian
Kini tiba saatnya Jasmine tinggal di rumah ayahnya sesuai jadwal yang telah disepakati keluarga Jasmine untuk bergantian setiap satu bulan agar kedua orang tua Jasmine bisa menikmati waktu bersama Jasmine
“putri ayah” sapa ayah Jasmine yang bernama Kendra Arasyid langsung memeluk putrinya saat memasuki rumah mama Raya yang kini sudah menjadi mantan istrinya
“iya ayah” balas Jasmine tersenyum membalas pelukan sang ayah
“sudah siap kan?” Tanya ayah Kendra
“sudah yah” balas Jasmine
Ayah Kendra mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah Mama Raya “dimana mamamu, Kamu tidak berpamitan dulu
dengannya” Tanya ayah Kendra yang tak melihat mama Raya mengantar kepergian Jasmine
Jasmine berdecih akan pertanyaan ayahnya “apa ayah lupa, mama paling tidak suka bertemu ayah jadi saat tahu ayah akan datang menjemput Jasmine, mama berangkat pagi-pagi sekali ke kantor” sinis Jasmine
“oh begitu” ayah Kendra terlihat kecewa karena kembali tak melihat mama Raya yang selalu menghindarinya
Jasmine menggandeng tangan ayahnya “ sudahlah yah jangan pikirkan mama, kan Jasmine akan menemani ayah selama satu bulan ke depan ” Jasmine mencoba menghibur ayah kendra karena kembali tak bisa melihat mama Raya
“ iya, ada putri ayah yang menemani, itu sudah cukup” Ayah Kendra mengelus tangan putrinya dengan begitu sayang
Ayah Kendra membukakan pintu mobil untuk Jasmine “ silahkan tuan putri” Ayah kendra mempersilahkan Jasmine masuk dalam mobil
Saat masuk dalam masuk Jasmine mengedarkan pandangannya ke penjuru mobil ayahnya “ayah bawa mobil sendiri?” Jasmine heran melihat ayahnya duduk di kursi kemudi dan bukannya sopir yang duduk di sana
“iya , ayah ingin lebih banyak waktu untuk putri ayah” ucap ayah Kendra dengan senyum tipisnya
Jasmine mengangguk “oh ya ayah apa wanita itu sudah pindah ke paviliun samping” Tanya Jasmine dengan nada tak suka
Mendengar pertanyaan putrinya ada rasa tak nyaman di hati ayah Kendra “apa kamu masih membencinya” Tanya ayah Kendra dengan hati-hati
Jasmine menghela nafas kasar “bukan benci sih yah, hanya tidak suka saja saat dia mencoba terus menjilatku, aku paling tidak suka wajah topeng miliknya” balas Jasmine dengan jujur
“tapi dia ibumu sayang” balas ayah Kendra mencoba menasehati Jasmine untuk menghormati orang yang kini menjadi istrinya dan otomatis menjadi ibu sambung Jasmine
Jasmine menatap tajam ayahnya “ibuku hanya satu seperti ayahku yang hanya satu” balas Jasmine dengan tegas
Ayah Kendra terkesiap dengan tatapan tajam putrinya “maaf sayang” Ayah Kendra tak enak hati pada Jasmine ketika membahas istrinya yang tidak di sukai Jasmine
Jasmine menghela nafas panjang “Jasmine sama sekali tidak masalah jika kalian menjalin hubungan dengan orang lain, tapi Jasmine tidak suka jika orang itu melewati batasan, Ingat ya ayah, kalau ayah gak menghormati
permintaan Jasmine maka Jasmine akan hidup sendiri saja
Ayah tahu betulkan Jasmine lebih dari mampu berdiri dengan kaki Jasmine sendiri tanpa bantuan ayah maupun mama” jelas Jasmine dengan nada tegasnya
Ayah Kendra hanya bisa menghela nafas kasar “iya sayang” balas ayah Kendra mengelus kepala putrinya dengan sayang
“kamu masih saja kecewa pada kami ternyata” batin ayah Kendra sedih melirik Jasmine dari balik kaca spion mobilnya
Jasmine hanya memandangi jendela mobil di sepanjang jalan dengan diam dan tatapan kosong membuat ayah Kendra menahan diri untuk tidak mengusik putrinya
Satu jam perjalanan mereka pun sampai di kediaman ayah Jasmine “sudah sampai sayang” ucap ayah Kendra menyadarkan lamunan Jasmine
Jasmine tersadar dari lamunannya mendengar suara ayahnya “ah iya yah” Jasmine bergegas turun dari mobil
Ayah jasmine menurunkan barang bawaan Jasmine dan menggandeng tangan putrinya memasuki rumah keluarga Arasyid “kenapa ayah bawa sendiri barang Jasmine, kan ayah bisa minta pelayan yang bawa” tanya Jasmine saat melihat sang ayah menenteng bawaan Jasmine yang tak begitu banyak itu sebab di rumah itu, barang-barang Jasmine masih cukup banyak jadi Jasmine tinggal membawa keperluan kesehariannya saja
“cuman segini saja ayah juga bisa sendiri, gak perlu suruh pelayan untuk bawa karena ayah masih bisa melayani putri tercinta ayah” balas ayah Kendra
“terserah ayah saja” Jasmine tidak mau mempermasalahkan hal itu dan tetap menggandeng lengan ayahnya
Jasmine memasuki kamarnya dan memandang dekorasi kamarnya yang baru dengan tatapan takjub “ayah yang melukis kamar Jasmine” Tanya Jasmine tersenyum bahagia melihat kamarnya terdapat lukisan yang begitu indah di dinding kamarnya yang sudah ia tebak pasti lukisan ayahnya karena Jasmine hafal betul gaya lukisan ayahnya
“iya ayah yang buat, apa kamu suka?” Tanya ayah Kendra
“suka, tapi memangnya ayah punya waktu untuk melukis ini, bukannya ayah sibuk ya” Tanya Jasmine sambil melihat setiap detil lukisan ayahnya yang begitu indah
“ayah memang sibuk tapi ayah pasti selalu ada waktu untuk putri ayah” balas ayah Kendra
“ayah melukis ini berapa lama dan lukisan ayah ini bagus sekali , jasmine suka sekali” puji Jasmine
Jasmine tersenyum bahagia memandangi lukisan di dinding kamarnya dan meraba setiap lukisan di dinding kamarnya yang terasa begitu asli
“ayah melukis ini semenjak kamu tinggal di rumah mama mu bulan lalu, dan baru selesai semalam” balas ayah Kendra
“lukisan ayah tambah bagus ya” tambah Jasmine, takjub akan lukisan ayahnya yang makin terlihat bagus saja
“lukisanmu juga bagus karena kamu anak ayah” puji Ayah Kendra akan lukisan Jasmine yang juga tak kalah bagus
Jasmine tersenyum miring “kenapa ayah pede sekali” kekeh Jasmine
“karena memang ayahmu ini hebat” kekeh Ayah Kendra
Jasmine memeluk ayahnya sekedar untuk berterima kasih “terima kasih ayahku tersayang” ucap Jasmine
“iya putriku tersayang” ayah Kendra balik memeluk putrinya dengan begitu erat
“oh ya yah, studio lukis ayah masih ada kan?” Tanya Jasmine membuka obrolan
Ayah kendra menoleh ke arah Jasmine dan mengerutkan keningnya "kenapa kamu bertanya studio ayah" tanya Ayah kendra penasaran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 270 Episodes
Comments