Sekian Lama

"Gimana Put, lo di izinin?" tanya Bela. Putri menjawab dengan anggukan dan merangkul Bela keluar kelas.

"Tumben daddy ngizinin lo, biasanya 'kan itu ga boleh, ini ga boleh hehe,"

"Iya ... itu juga ada syaratnya, Maya sama bang Jojon harus ikut,"

"Bang jojon?" tanya nya heran. Putri lupa Bela belum tau kalau selama ini dia selalu diantar oleh bang Jojon.

"Emmm ... dia bodyguard gue,"

"Sumpah lo, sampe segitunya bokap lo, trus Maya? kayanya dia bukan sekedar sahabat lo deh, iya kan?"

"Ya, Maya dan Rani assisten gue anak dari supir bokap dan assisten rumah tangga gue." selama perjalanan menuju gerbang sekolah Putri menceritakan semua kehidupannya pada Bela

"Gue ga nyangka ternyata kehidupan lo seperti cerita dongeng, pantes Rani sama kak Maya selalu ngelayanin lo,"

"Emangnya keliatan ya?"

"Ya jelaslah keliatan, mereka selalu setia nungguin lo kemanapun lo pergi."

Bener juga apa yang di katakan Bela, Putri jadi merasa tidak enak pada Maya dan Rani. Walau bagaimana pun juga mereka pasti ingin bebas merasakan masa-masa remaja mereka.

Aku kayanya harus membicarakan ini sama daddy biar mereka ga perlu selalu memperhatikanku, pikir Putri.

"Pdahal gue udah bilang klo di sekolah mereka harus bersikap biasa aja, tapi tetap saja mereka seperti itu,"

"Ya ... mungkin saking hormatnya mereka sama lo,"

"Mungkin ... gue sangat bersyukur punya daddy, momy dan orang-orang yang ada di rumah gue. Mereka semua benar-benar sayang sama gue,"

"Dan sekarang lo juga punya gue yang sayang sama lo." ucap Bela sambil memeluk Putri dan dia pun membalas memeluknya. Putri selalu bersyukur pada Tuhan, karena dia selalu di kelilingi oleh orang-orang yang penuh dengan kasih sayang.

**Gerbang Sekolah**

Keadaan sekolah masih sepi tidak seramai biasanya, karena kelas 2 dan 3 masih pada mengikuti pelajaran.

"Hei kalian! lama banget sih, gue jamuran nih," kata Satya sedikit emosi.

"Sorry, tadi gue nelepon bokap dulu, Romi mana?"

"Ngambil motor," jawabnya singkat

"Loh kalian ga bareng gue aja?"

"Terus, motor Romi dikemanain? males banget kita harus balik lagi kesekolah,"

"Oh ya udah, berarti kita janjian di sana aja ya."

Tid ... tid (suara klakson motor ninja hijau yang di kemudi Romi). Romi mengajak Satya untuk segera naik keatas motornya.

"Kita tunggu di mall ya, jangan lama!" ucap satya.

"Iiiya baweeel." ucap Bela. Putri pun menelepon Maya untuk menjuruh bang Jojon menjemput mereka. Tidak butuh waktu lama mobil camry putih tiba tepat di depan Putri dan Bela.

"Siang nona." sapa bang Jojon. Putri dan Bela pun menjawabnya. Sambil membuka pintu mobil, langkah Putri terhenti saat Bela menarik tangannya dan memberikan isyarat untuk menggenalkan nya pada bang Jojon.

"Bang, kenalin ini Bela temen sebangku gue,"

"Hai bang, gue Bela." sambil menggulurkan tanya dan senyum genitnya.

Tidak dipungkiri kalau bang Jojon alias Joni memang berparas lumayan cakep, tinggi dan bertubuh kekar. Ditambah cara berpakaiannya rapih dan selalu serba hitam membuat dia lebih berkarisma. Putri dan Bela pun memasuki mobil dan melaju menuju mall.

"May, Rani mana?" tanya Putri pada Maya yang duduk di depan disamping bang Jojon.

"Rani juga sama non lagi pergi sama kelompoknya, untuk beli bahan-bahan tugas,"

"Oh gituuu." jawabnya singkat.

"Put ...." bisik Bela.

"Emmmm ..." jawab Putri sambil membalas WA Satya yang sudah tiba di mall.

"Bang Jojon cakep yaa, udah punya pacar belum?" bisik Bela.

"Baaang ....." Putri terhenti seketika, karena Bela mencubit kecil lengan Putri.

"Ya non ...."

"Ga jadi, gue lupa." katanya karena Bela memberi isyarat.

Tring...tring

*Grup WA mode On*

Bela : "lo mau ngapain manggil bang Jojon?"

Me :"Mau nanya klo doi dah punya pacar pa belon, kan lo tadi nanya 😅😅* "

Bel : "Ih ... ga langsung nanya juga kali 😣😣"

me :"Hahahahahahahahaha"

*Grup Wa mode Off**

Selama perjalanan Putri dan Bela saling bercanda dan berbagi cerita tentang kehidupan mereka masing-masing. Akhirnya Putri bisa mendapatkan teman berbagi selain Maya dan Rani.

** Mall **

Romi dan Satya sudah menunggu keduanya di lobby mall dan mereka mulai membeli bahan-bahan tugas. Mereka berdua heran melihat laki-laki tinggi kekar memakai setelan hitam-hitam.

"Satya, Romi kenalin ini bang Jojon dan ini Maya dia sekolah di sekolah kita juga kelas tiga,"

"Oh hai ...." sambil keduanya menggulurkan tangan.

Mereka berempat mulai memasuki mall di ikuti Maya dan bang Jojon di belakang. Sudah hampir satu jam mereka berkeliling mall dan satu persatu bahan sudah di beli.

"Ini tugas tuh buat apa ya? heran deh gue," keluh Romi.

"Sama gue juga, apalagi sih yang belum di beli, gue cape nih mana laper," Bela.

"Bentar gue liat dulu, emmmm kayanya tinggal cat air sama senter, ya udah mending kita makan dulu aja gimana," ajak Putri.

"Asiiiiiik" teriak Bela. Mereka berenam (tidak lupa Maya dan bang Jojon) memutuskan makan di restoran cepat saji kf* yang berada di lantai atas. Selama berjalan menuju lantai atas Putri dan Bela tak henti-hentinya tertawa melihat kelakuan Romi dan Satya.

** KANTOR **

"Pak ini ...." kata Chandra sambil menyerahkan map hijau kepada Rio. Map yang berisikan informasi tentang keluarga Arta.

Sedikit cerita tentang tentang keluarga Hikaru dan Agatha. Arta Hikaru (ayah Tristan) pria campuran jepang indonesia. Dia adalah sahabat karib Rio dan Kirana semasa kuliah begitu juga dengan Lesty istri dari Arta. Hubungan kedekatan mereka berlanjut sampai lulus kuliah dan keduanya menikah. Arta mempunyai perusahaan di bidang bursa saham. Hubungan antara dua pasang sejoli ini sangat erat dan keduanya sudah mengganggap kalau mereka keluarga.

Lesty dan Kirana sedang mengandung anak pertama mereka dan mereka berniat akan menjodohkan anak mereka, apabila berbeda kelamin. Tapi sayangnya anak pertama mereka sama-sama berjenis kelamin laki-laki. Itu tidak menggurungkan niat mereka untuk tetap menjadi besan suatu hari nanti. Enam bulan kemudian Kirana kembali mengandung buah cinta dia dan Rio. Kemungkinan kata Dokter kalau anak kedua mereka berjenis kelamin perempuan, membuat kedua keluarga ini sangat bahagia.

Tiga tahun berlalu, keluarga Agatha mengalami duka, karena harus kehilangan buah cinta pertama mereka Sony Agatha yang mengalami kecelakan saat penculikan. Disisi lain keluarga Hikaru pun mengalami musibah yaitu saham yang dia beli anjlok turun drastis membuat mereka kehilangan hampir seluruh harta mereka. Sebenarnya Arta bisa saja meminta pertolongan pada Rio, karena begitu banyak perusahaan yang Rio punya, tapi Arta memilih diam, karena keluarga Rio sedang dalam keadaan berduka. Arta tidak ingin menambah beban untuk kedua sahabatnya itu, kemudian Arta sekeluarga menghilang tanpa kabar.

Rio baru mengetahui masalah yang di alami oleh sahabatnya segera menyuruh orang untuk mencari mereka tapi hasilnya nihil. Dan membuat kedua keluarga ini hilang kabar selama 10 tahun.

"Siapkan mobil sekarang! dan kita jemput nyonya." perintah Rio.

"Baik pak" Mobil Rolls- Royce Cullinan membawa sepasang suami istri itu menuju kediaman Arta.

"Sayang, aku udah ga sabar untuk ketemu Lesty dan juga Arta, gimana keadaan mereka sekarang ya?"

"Mereka baik-baik saja sayang, oia aku mau memperlihatkan ini (Rio menunjukan layar hp)."

"Ini siapa? " tanya Kirana penasaran.

"Ini putra kedua Arta,"

"Kita belum sempet melihat dia lahir, sekarang dia sudah sebesar ini mukanya tampan sangat mirip seperti ibunya."

'Tak terasa sampai sudah di kediaman Arta. Rumah yang sangat sederhana dipenuhi berbagai macam bunga dan pohon yang rindang. Sejak dulu Lesti memang sangat suka bercocok tanam. Rio dan Kirana memasuki halaman rumah sahabatnya itu.

"Sayang, rumahnya sepi," ucap Kirana sambil melihat sekitarnya.

"kita coba tekan belnya saja."

Ting tong ting tong, sudah dua kali bel di bunyikan tapi tidak juga ada tanggapan.

"Maaf kalian siapa?" tanya seorang perempuan yang tepat berada di belakang Rio dan Kirana.

" Lesti ...." teriak Kirana langsung menghampiri Lesti dan memeluknya. Lesti yang kaget dengan kedatangan dua sahabatnya itu menjatuhkan tas belanjaan yang di bawanya dan membalas pelukan Kirana. Tak terasa air mata kedua perempuan cantik itu mengalir, keduanya melepas kerinduan setelah sekian lama mereka tidak bertemu. Rio yang menyaksikan kedua perempuan itu tersenyum haru.

"Kalian kok bisa sampai kesini? oh iya aku sampai lupa kita masuk ke dalam dulu yu!" Kirana pun membantu Lesti mengambil tas belanja yang tadi sempat jatuh dan masuk menuju ke dalam rumah.

"Kalian berdua duduk dulu ya, aku bikin minum dulu,"

ucap lesti.

"Lesti nanti saja kita belum terlalu haus kok, kamu duduk sini dulu," kata Kirana.

"Sayang, kayanya aku balik ke kantor dulu ya, kamu di sini saja ada yang harus aku urus nanti sore aku akan menjemputmu. Lesti, saya nitip Kirana ya, jangan biarkan dia terlalu lama menangis. Karena hampir setiap malam dia selalu menangis menggingatmu," kata Rio sambil tersenyum.

"Tidak akan 'ku biarkan lagi air mata keluar di matanya," ucap Lesti.

"Kalian berdua apaan sih, mulai deeh pada lebay banget, ya udah kamu hati-hati di jalan ya." Rio pamit mengecup kening istrinya dan langsung meninggalkan mereka berdua.

"Kirana kita masuk ke dalam yu! aku membeli beberapa kue kesukaanmu. Setiap ke pasar aku selalu membelinya untuk melapas kerinduan ku padamu." dengan cepat Kirana memeluk kembali sahabatnya itu dan meneteskan air mata.

"Aku udah janji sama Rio tidak akan membuatmu menangis. Ayolah, kita masuk biar kita santai di halaman belakang rumah" Lesty menarik tangan Kirana.

Dihalaman belakang rumah kedua wanita itu berduduk santai sambil menikmati kue cuhcur kesukaan kirana dengan segelas teh manis hangat.

"Lesti gimana kabar Arta, Tristan dan ...."

"Raka ..." lanjut Lesti.

"Oh namanya Raka, aku sudah melihat foto dia tadi dari Rio. Dia tampan dan wajahnya mirip sekali dengan mu. Maafkan aku tidak ada saat kamu tertimpa masalah." Lesti seketika menunduk dan kembali menjatuhkan air matanya.

"Harusnya aku yang minta maaf karna kita tidak ada di saat keluargamu sedang berduka,"

"Lesti ga ada yang salah dan kamu tidak harus meminta maaf padaku. Sudahlah kamu bisa menyimpan dulu ceritamu, aku sekarang ingin melepas kerinduanku padamu. Oia sekarang apa yang Arta lakukan?"

"Dia... driver online,"

" Apaaaaaaa??? uhuk uhuk." Kirana tersedak saat sedang minum ketika mendengar jawaban Lesti.

"Pelan-pelan Kirana, kamu ga apa-apa kan?" Lesti sambil menepuk punggung Kirana.

"Kamu kenapa ga pernah mencari aku dan Rio?"

"Kita banyak berhutang budi pada kalian, dan kita tidak mau selalu menyusahkan kalian."

Arta orang yang sangat pekerja keras, dia menolak untuk mawarisi perusahaan ayahnya yg ada di Jepang dan memilih membuka perusahaan sendiri. Rio pun membantu semua akomodasi dan pendanaan perusahaan yang baru dibangunnya, sampai berkembang dengan pesat dan Arta pun langsung mengganti dana yang sudah di keluarkan Rio. Tapi Rio menolak menerimanya, karena Rio ikhlas memberikan semua itu untuk sahabatnya.

"Aku selama ini tidak pernah merasa di kalian menyusahkan kita,"

"Bunda, aku pulang!" teriak seorang anak laki-laki yang bisa di pastikan itu Raka.

"Kamu sudah pulang sayang, sini masuk! kenalin ini sahabat bunda tante Kirana," Raka pun mencium punggung tangan Kirana

"Panggil mommy aja ya, kamu benar-benar sangat tampan." Kirana langsung memeluk Raka meluapkan rasa bersalahnya, karena baru sekarang dia bisa bertemu dengannya. Raka hanya terdiam dan tidak mengerti.

"Raka kamu ganti baju dulu sana! trus langsung makan ya,"

"iya Bun, Tan ... eh momy Raka masuk dulu yaa." Kirana mengangguk tersenyum dan raka pun pergi memasuki kamarnya yang tak jauh dari ruangan itu.

"Benar-benar anak manis seperti ibunya." kedua wanita itu kembali ke halaman belakang rumah dan melanjutkan obrolan mereka yang sempat terpotong oleh Raka.

** MALL **

"Akhirnya perut gue terisi full," ucap Bela sambil mengusap perutnya.

"Ya gimana ga full? lo makan ampe tiga porsi," ucap Satya.

"Ih ... sirik aja sih lo ya suka-suka gue donk," Putri dan Romi hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan mereka berdua.

Dret dret (getaran hp bang Jojon)

"Ya tuan , baik tuan"

"Siapa?" tanya Putri.

"Ini nona tuan menyuruh nona segera pulang,"

"Tapi kan, gue belom beres,"

"Udah ga apa-apa, biar kita bertiga aja yang beli sisanya," ucap Romi.

"Tapi Bela gimana, lo pulang sama siapa?"

"Tenang aja nanti gue suruh supir jemput gue."

"Guys maaf yaaa (dengan nada yang menyesal), sampe ketemu besok bye." katanya dan pergi meninggalkan mereka bertiga berjalan menuju parkiran mobil.

"Daddy ga bisa deh liat anaknya seneng bentar," keluh Putri

"Tadi tuan pesan kita tidak pulang kerumah,"

"Yaa ... trus kemana?"

"Nanti juga nona tau, silahkan masuk nona!" Putri dan Maya langsung masuk ke dalam mobil.

Selama perjalanan Putri melihat Maya sudah tertidur pulas disampingnya. Mungkin dia kelelahan, karena banyak tugas yg harus dia kerjakan di sisa sekolahnya. Dia pun mengambil ponselnya yang disimpan di tas dan mulai membuka galeri ponselnya yang di penuhi dengan foto Tristan. Semenjak istirahat Putri sudah tidak melihat batang hidungnya, tapi rasa rindu ini sangat menyiksanya.

"Bang masih lama ga?" tanya Putri, karena rasa kantuk yang mulai terasa berat.

"Kira-kira 30 menit lagi non,"

"Kalau gitu gue tidur dulu ya bang. Kalau sudah sampai bangunin gue aja." tidak ada yang berani membangunkan dia saat tidur makanya dari itu dia memberikan izin untuk membangunkan dirinya pada bang Jojon sebelum Putri menutup matanya.

"Iya, non siap!"

.

.

.

.

~Bersambung~

TERIMAKASIH SEMUANYAAAA

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Driver on line?? Tapi gaya Tristan kayak anak orang kaya,Ke sekolah aja bawak mobil bukan motor..

2024-01-07

0

Tuty rahayu Rahayu

Tuty rahayu Rahayu

jgn2 Raka LG yg mau di jodohin ke putri yah bukn tristan

2021-05-11

0

re

re

kayanya dijodohkan

2021-03-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!