Dia Suamiku

Dia Suamiku

Hari Pertama

SMA KHARISMA DARMA UTAMA

Hari ini hari pertama Putri masuk sekolah menegah, setelah sekian purnama dia berdebat sama Rio untuk sekolah di sekolah umum. Selama ini dia hanya menerima pendidikan melalui homeschooling, saking ga bolehnya keluar dari rumah.

Putri Adele Andriana Agatha, anak tunggal dari keluarga Agatha. Bak seorang putri kerajaan kemana-mana selalu dikawal sama dua asisten dan beberapa bodyguard. Semenjak kematian kakak laki-lakinya enam belas tahun yang lalu, yang sama sekali putri tidak pernah bertemu dengan nya karena penculikan, dia di perlakukan seperti Putri kaca yang takut akan pecah.

suara klakson mobil, membuat semua siswa yang menuju gerbang sekolah menepi.

“Silahkan turun Nona!”salah satu bodyguard suruhan Rio memakai baju serba hitam membuka pintu mobil.

Putri jadi pusat perhatian semua siswa, gimana tidak? dia diantar dengan dua mobil yang satu mobil berisikan Putri, Rani dan Maya (anak dari supir di rumahnya) dan yang satu mobil lagi empat bodyguard. Kalau bukan karena persyaratan dari ayahnya, Putri ogah banget dianter sekolah seperti ini. Karena jujur dia ga suka jadi pusat perhatian.

“Makasih Bang. Bang kalian pulang aja ga usah nungguin aku pulang sekolah, aku ga enak di liatin,” ucapnya pada para bodyguard yang mengantarnya.

“Tapi Non, perintah tuan kita harus standby di depan kelas non,”

“Pokoknya aku ga mau!! jangan sampe aku ngamuk di sini,” ancam Putri.

Ya ... begitulah ga ada yang paling menakutkan di rumah kecuali amukan Putri.😁

“Rani, Maya ayo kita masuk!” ajak Putri pada kedua assisten yang seumuran sama dengannya. Kalau Maya adalah kakak Rani dia sudah kelas 3 SMA, Rio sengaja memindahkan sekolahnya kesini buat jagain Putri.

“Iya non,” sahut mereka berdua.

“Please deh Rani, Maya jangan panggil gue non! ini bukan rumah.” katanya kesal sambil berjalan meninggalkan mereka berdua.

**♥️♥️**

“Ayo semua siswa angkatan segera kumpul di lapangan!” kata salah seorang siswi cantik yang berdiri di atas podium sekolah.

“Aw ....” Putri meringis kesakitan memegang pundaknya.

“Non, eh Put kamu g apa-apa?” tanya Rani.

“Eh maaf ya! gue ga sengaja, gue lagi buru-buru” kata seorang pria yang bikin Putri mengaga.

Oh God mimpi apa aku semalem ketemu pangeran tampan disini, gumam nya dalam hati.

“Halooo... halooo... lo ga apa-apa 'kan?” katanya membuyarkan lamunan.

“Eh ga apa2 kok,” jawab Putri sambil senyum terpana melihat cowo tampan di depannya.

“Lain kali lo hati-hati dong, punya mata dipake!” ucap Maya emosi.

“May, gue ga apa kok. Gue ga apa-apa,” ucapnya pada orang yang menabraknya.

“Sekali lagi sorry ya! gue benar-benar buru-buru tadi. Kenalin nama gue Tristan, gue kelas dua,” katanya sambil menggulurkan tangan.

“Oh nama gue Putri dan sahabat gue Rani dan Maya,”

“Salam kenal ya, kalau gitu gue masuk duluan ya.” katanya sambil berlari masuk ke dalam.

** LAPANGAN **

“Selamat pagi semua,”

”Pagiiiiii ...,” teriak semua siswa.

“Selamat datang buat siswa baru disekolah tercinta kita. Kenalin nama gue Dewi, gue wakil osis di sekolah ini dan ini Tristan ketua osis kita yang paling tampan,”

“Hu ... hu ... hu ....” teriak siswa perempuan. memang wajah tampan Tristan bisa bikin tubuh melemas seketika saat melihatnya 😅.

“Ran, dia cakep ya, gue kayanya naksir deh,” bisik Putri.

“Iya, Non.” jawabnya singkat karna takut ketauan sedang mengobrol.

“Iiiiih kebiasaan deh risi tau gue di panggil non nama aja oke!”

“Hay kalian berdua, dari tadi gue perhatiin ngobrol terus, cepat berdiri di pinggir lapangan!” kata salah satu dari panitia yg dari tadi mengawasi keduanya dari belakang.

“Iya, Kak.” jawab Putri dan Rani.

Semua siswa melihat ke arah Putri dan Rani tak terkecuali Tristan, duuuuh mau di kemanain muka akuu 😔 kesalnya. Sambil menunduk Putri dan Rani berjalan menuju pinggir lapangan. Setelah sambutan dari kepala sekolah dan beberapa orang guru, siswa kelas 2 dan 3 di bubarkan menuju kelas masing2, dan siswa kelas 1 masih menetap di lapangan.

"Semua siswa duduk, kecuali kalian berdua!"

Ni orang galak amat sih, cakep tapi galak. Aku di rumah ga pernah di bentak2 gini kalo daddy tau anaknya semata wayang nya di hukum gini pasti daddy langsung panggil pengacara ke sekolah, gumamnya dalam hati kesal.

“Kenalin gue Rangga, dan gue ketua acara ospek ini. kalian sudah bawa tugas2 yg sebelumnya pihak sekolah kasih kan?”

Iya kaaak...... teriak seluruh siswa.

“Yang tidak bawa bisa gabung sama dua orang yang berdiri di sana,” katanya sambil menunjuk ke arah Putri dan Rani

“Ran, lo udah siapin keperluan gue kan?” bisik Putri karena memang dia ga pernah sama sekali menggurus keperluannya. Semua apapun yang dia butuhkan selalu di siapkan Rani dan Maya.

“Tenang aja udah kok, ga ada yang terlewat.” jawabnya.

Dua orang siswa berjalan dan berdiri di samping Putri dan Rani. Sudah di pastikan kalau mereka pasti tidak membawa tugas yg di berikan.

“Kalian berdua tidak membawa tugas?” teriak Rangga.

“Ketinggalan kak,” jawab perempuan cantik berkulit putih.

“Kalau lo?” tanya Rangga pada cowok yang juga ikut berdiri bersama mereka.

“Lupa, kak,” jawabnya cuek.

“Lo mau kesekolah atau mau maen? cepet benerin baju lo!” ucap Rangga melihat bajunya yang acak-acakan.

“Hay, nama gue Putri nama lo siapa?"ucap Putri sambil menghulurkan tangan.

“Gue Isabela, tapi panggil aja Bela,” jawabnya.

“Oh ya, ini Rani dia sahabat gue,”

“Hai.” sapa Rani.

“Lo siapa?" tanya Putri melirik ke arah cowok yang gayanya super cuek.

“Satya.” jawabnya singkat.

“Kalian berempat cepet kesini!” teriak Rangga.

Sebutin nama kalian,

Putri

Rani

Satya

Isabela

Mereka pun satu persatu menyebutkan nama.

"Hukuman kalian tulis 100 kali kata Rangga ganteng,"

“Duh mulai deh narsisnya.” ucap Dewi sambil pergi mengarahkan siswa-siswa yang lain.

Semua panitia menuntun siswa angkatan baru menunjukan kelas mereka masing-masing

Putri dan tiga orang yg dihukum masih menulis hukuman di lapangan. Sambil menulis mata Putri sesekali melirik ke arah pojok lapangan dimana Tristan sedang mengobrol dengan panitia lainnya.

Keduanya saling memandang, Tristan melemparkan senyumannya membuat Putri menunduk tersenyum malu.

Setelah menyelesaikan hukuman, mereka berempat bersama-sama mencari kelas, karena tinggal mereka berempat yang memang belum mengetahui kelas masing-masing.

“Non,” Rani berhenti seketika saat Putri memberi tanda kedipan mata.

“Eh Put, aku kelas X ipa 1, kayanya kita ga sekelas, aku duluan masuk kelas ga apa-apa?"

“Ga apa-apa kok, nanti gue nyari kelas bareng Bela sama Satya aja. Nanti istirahat lo ke kelas gue ya!”

“Siap Put, aku duluan ya Satya, Bela.” pamit Rani.

“Put, mudah-mudahan kita bisa sekelas yaa, gue udah nyaman sama lo,” sambil mengandeng tangan Putri.

“Ya semoga saja, gue juga kok.”jawabnya sambil tersenyum.

“Eh Putri, kita sekelas yeaaaaay akhirnya.” teriak Bela kegirangan.

“Satya sekelas juga kita,” kata Putri tapi tidak di hiraukan dan Satya langsung jalan masuk menuju kelas.

“Ih ... jutek banget sih,” gerutu Putri.

“Udah ga usah dihiraukan orang nyebelin kaya dia. Kita sebangku ya, Put!” kata Bela menarik tangan Putri.

Karena Putri dan Bela datang paling terakhir, jadi mereka dapat bangku pojok paling belakang sejajar dengan Satya dan entah siapa yg sebangku dengannya. Semua anak-anak yang ada di kelas sedang sibuk ngobrol dan berkenalan dengan teman sebangku mereka. Wajah Tristan masih saja gentayangan di otak Putri membuatnya hanyut dalam lamunan.

Duuuuh dia punya pelet apa sih sampe aku terus kepikiran dia, pikirnya.

“Put ... halo Putri, kok lo ngelamun aja sih? tuh di depan lo mau kenalan,” ucap Bela.

“Eh maaf hehe, hai nama gue Putri,”

“Nama gue Sarah, gue Citra," mereka berdua teman sebangku tepat di depan bangku Putri.

“Eh Put, Bel kalian asal sekolah mana?"tanya Sarah.

“Kalo gue sih SMP CAKRA UTAMA, lo sendiri?” jawab Bela.

“Gue sama Citra asal dari SMP, kalau lo Put?”

“Gue, Homeschooling,” jawabnya sambil tersenyum.

“Seriusan?? kok bisa?” tanya Bela penasaran.

“Yaaa ... ga ada alasan sih.” Putri tidak menceritakan yang sebenernya karena takut mereka menjadi canggung padanya

Semua siswa di kelas X ips 2 sibuk memperkenalkan diri, kelas ini banyak lanjutan dari SMP Kharisma dan cuma beberapa yg dari luar sekolah jadi dikelas ini. Sudah tidak canggung satu sama lain. Memang jam pelajaran sebelum istirahat di khusus kan untuk perkenalan dan tak terasa bel berbunyi. Rani dan Maya sudah menunggu Putri di depan pintu kelasnya

"Putri itu Rani kan temen lo yg tadi, terus satunya lagi siapa?" tanya Bela

“Oh itu Maya, kakanya Rani dia di kelas tiga, gue samperin mereka dulu ya,”

“Non eh Putri, saya sudah buatkan bekal buat Putri, pesan dari tuan sama nyonya kalo Putri ga boleh jajan sembarangan,” kata Maya sambil menyodorkan beberapa kotak makanan.

“Bener-bener deh daddy sama momy ga bisa apa lihat anaknya bebas dikit.” kesalnya.

“May please, gue pengen banget ngerasain makan di kantin,”

“Tapi Put, nanti klo tuan tau dia bakal marah,” katanya cemas.

“Ya, lo jangan sampe deddy tau donk. Sarah, Bela, Citra ayo buruan gue udah lapar,” katanya sambil jalan menuju kantin di ikuti ketiganya dan tidak lupa juga Rani dan Maya menyusul di belakang.

**KANTIN**

Putri sangat terpana dan kagum melihat kantin yang ramai, sebelumnya dia tidak pernah melihat bagaimana kantin sekolah. Ini sangat menyenangkan gumamnya dalam hati. Putri melihat ke pojok kantin disana ada Tristan, Dewi dan panitia yang lainnya sedang asik mengobrol dan menyantap makanan yang ada di depannya. Tiba-tiba mata Tristan tertuju pada Putri mereka saling memandang dan melemparkan senyuman.

“Put, lo kenapa bengong?” tanya Sarah.

“Ah ... ga kok, emmm kita mau makan apa?” tanyanya sambil mengalihkan pandangan.

“Disini tuh terkenalnya SOTO AYAM mbayun cobain deh.” jelas Citra. Mereka semua pun mencoba memesan yang di sarankan Citra.

“Non, inget yaa jangan pake sambel.” bisik Maya

Maya memang sudah kaya kakak perempuan Putri dan hampir mirip seperti ayahnya, karena selalu apa yang Putri lakukan di awasi olehnya. Mungkin karena dari kecil Putri sudah di asuh olehnya. Salah satu alasan ayahnya setuju Putri keluar dari sangkar alias sekolah seperti pada umumnya, karena Maya ikut sekolah di sini.

“Iyaaaaa, lama-lama lo sama cerewetnya kaya daddy,” kesalnya.

Setelah menikmati soto mbayun yang emang bener bener enak mungkin karna selama ini Putri makan makanan yg terkesan sangat higienis tanpa MSG. Jadi menurutnya makanan ini makanan terenak sedunia.

“Boleh gabung!” suara pria yang tidak asing di telinga, Putri pun menoleh kebelakang dan benar memang tidak asing.

“Eh, kak Rangga, sini kak duduk!" kata Citra.

“Kalian kenal?” tanya Bela.

“Yaelah Bel, siapa coba yang ga kenal kak Rangga, ketua club basket. Dari SMP sampai SMA semua kenal sama kak Rangga,” jelas Sarah.

“Eh, lo Maya 'kan yg murid baru di kelas gue?” tanya kak Rangga sambil menunjuk ke arah mata. Maya mengangguk tersenyum.

Putri hanya diam menikmati es jeruk tadi dia pesan, dan hanya ikut tersenyum saat Citra, Sarah dan yg lainnya sedang asik menggobrol. Sesekali tatapan mata Rangga menuju pada Putri sambil tersenyum.

Ni orang aneh banget perasaan tadi pas di lapangan juteknya ga ketulungan tp sekarang kok berbalik banget sih, gumam Putri

Tidak kerasa bel masuk sudah berbunyi Rani dan Maya pamit ke kelas masing-masing sedangkan Putri dan 3 orang beranjak dan menuju ke kelas.

“Eh Put, bisa ngobrol bentar g?” kata Rangga sambil menarik tangannya.

Sarah, Bela, dan Citra pamit duluan ke kelas sambil tersenyum meledek

“Ya, kak ada apa?" katanya sambil melpaskan tangan dari genggaman Rangga

“Pulang sekolah gue anter ya!” Putri sangat kaget dengan apa yang dikatakan Rangga.

“Putri ....” kata Rangga dengan raut muka yang bisa dibilang dia penasaran dengan jawaban Putri.

“Maaf kak, aku udah di jemput sama supir dan lagipula aku pulangnya bareng Maya dan Rani,”

“Oh gitu, tapi lain kali bisa kan?” tanya nya lagi.

“Mungkin ... aku permisi ke kelas dulu ya kak.” Putri pun pergi meninggalkan Rangga.

Yang aku naksir kan Tristan eh yg kecantol Rangga gumamnya.

Langkah Putri terhenti ketika melihat Tristan dan Dewi sedang jalan menuju kelas mereka sambil tertawa-tawa entah apa yg mereka bicarakan. Melihat mereka seperti itu membuat Putri terasa panas dan dengan cepat dia langkahkan kakinya menuju ke kelas. Entah perasaan apa ini karena baru pertama kali aku merasakan perasaan seperti ini bisiknya dalam hati.

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA NOVEL

**DIA SUAMIKU😘😘😘**

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

aq jg bgt; yg lamaaa d nanti" cln srjn s2, yg dtng mlmr om pengacara (skrg pengangguran bnyk acara) 🤔😥😵💔😂🤣

2022-12-27

0

Lia Eka Pratama

Lia Eka Pratama

duh masa SMA

2021-07-15

0

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

heyyyy thorrr q mampir kesini dengan 👍👍👍tentunya 😘😘😘

2021-05-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!