Terjebak

Sheina yang telah menyelesaikan makannya akhirnya angkat bicara

"Untuk perlakuanmu tadi sudah aku maafkan dan berteman boleh saja semua orang bisa berteman bukan? Tapi tetap ada aturan antara pertemanan laki laki dan perempuan" singkat, padat dan jelas itula gambaran ucapan sheina yang sangat mengena dihati adam

"Kami permisi dulu, assalamualaikum" sheina berdiri dan beranjak pergi disusul oleh temannya nadia

"Oke, mungkin sedikit sulit, besok kita coba lagi" adam sedikit menepuk meja dengan kedua tangannya dan ia pun berlalu pergi

Setelah mengisi perut sheina kembali berkutat dengan skripsinya seperti biasa diperpustakaan, setelah menyelesaikan semuanya ia akan menemui dosen pembimbingnya

Diperjalanan menuju ruangan dosen sheina kembali bertemu dengan laki laki itu lagi, berapa muaknya ia bertemu dengan bryan, ingin segera lari dari sana tapi terap saja tidak bisa

"Eh ada sheina" ucap bryan

Adam dan sean pun melihat, sheina memejamkan matanya kesal

"Ya Allah kenapa aku terjebak disini" sheina bermonolog dalam hati

Sheina hanya diam tersenyum lalu duduk dikursi yang ada diluar ruangan dosennya, ternyata mereka sesama mengantri untuk bertemu dosen

"Mau jumpa dosen juga?" Tanya adam

Sheina hanya mengangguk dan bryan terlihat bingung begitupun dengan sean, sejak kapan adam bisa sok akrab

"Dosennya siapa? Apa uda selesai?" Adam kembali bertanya

"InsyaAllah sudah" sheina menjawab singkat ia kembali menundukkan kepalanya, rasanya sangat pergi dari sana namun ia harus menyelesaikan skripsi agar bisa mengikuti tahun ini

Bryan dan sean semakin heran karena adam sangat banyak bicara kali ini, ya adam termasuk orang yang irit bicara apa lagi dengan orang yang baru ia kenal, ia akan bicara jika itu sangat penting

Sheina lebih banyak diam walaupun bryan begitu bersemangat berinteraksi, bryan terus bertanya namun sangat jarang ditanggapi sheina, tak lama kemudian dosen yang ditunggu tunggu oleh keempat orang tersebut muncul dan memasuki ruangan

Melihat para dosen dosen mereka sudah memasuki ruangan merekapun ikut masuk untuk bertemu dosennya masing masing

Diantara mereka berempat sheina lah yang paling lama bertemu dengan dosen, melihat sheina masih berada didalam, ketiga laki laki itupun kembali menunggu

"Kapan lo kenal sheina dam? Uda akrab aja gue liat?" Bryan bertanya kesal

Adam menyunggingkan senyumannya, senyuman penuh makna

"Gue udah selangkah dari lo" adam tersenyum memainkan pulpen ditangannya

"Lo relakan aja lamborgini veneno lo untuk gue" adam menatap bryan mengejek, ia sangat percaya diri jika ia bisa mendapatkan mobil bryan

"Bangke lo, nggak akan aku biarkan" bryan berapi api ia sangat bersemangat untuk semakin mendekati sheina, ia tidak mau menyerahkan lamborgini kesayangannya kepada adam

Setelah lama menunggu akhirnya sheinapun keluar dari kantor dan ia sangat kaget jika ketiga laki laki itu masih menunggunya

"Uda selesai?"sebelum bryan menyapa sheina, adam terlebih dulu bertanya

"Alhamdulillah sudah, permisi, assalamualaikum" sheina berusaha melarikan diri namun mereka mengikutinya

"Sheina, tunggu dulu" bryan memanggil lembut

Sheina berhenti dan memejamkan matanya ia sedikit merasa kesal kemudian ia berbalik, ia sudah pasrah dengan ketiganya yang sedari tadi sangat mengganggunya, kali ini ia akan mendengarkan ketiganya agar tidak lagi menganggunya

"Kenalin aku bryan" bryan mengulurkan tangannya

Adam memukul tangan bryan pelan, bryan sedikit terkejut melihat kearah adam

"Bukan muhrim bro" ucap adam

Dan bryan langsung mengatupkan kedua tangannya didepan dada, sheina tersenyum melihat tingkah keduanya

Sheina sedikit mengangguk dan ingin melanjutkan perjalanannya namun kembali ditahan

"Sheina" kini giliran adam yang menahannya

"Mau aku anterin pulang nggak?" Adam menawarkan tumpangan

"Tapi tenang kita nggak berdua kok, bertiga sama temen kamu nadia" sebelum diprotes oleh bryan adam terlebih dulu menjelaskan

"Tidak terimakasih, permisi assalamualaikum"

Mendengar jawaban sheina seketika tawa bryan dan sean pecah, sheina pun berjalan cepat meninggalkan ketiga lelaki itu, ia tersenyum melihat tingkah konyol adam dan teman temannya

Sheina kembali menyusul nadia ditaman, ya nadia masih menunggunya karena mereka akan pulang bersama

"Gimana na?" Tanya nadia

Sheina tersenyum sambil menunjukkan sebuah surat ditangannya, lelahnya terbayarkan hari ini walaupun banyak hal hal yang sangat mengganggunya akhir akhir ini, tapi sheina senang dia akan segera menyelesaikan kuliahnya, ia akan wisuda tahun ini juga

Nadia ikut senang melihat sahabatnya akan segera menyelesaikan perjuangannya, ia juga berharap dirinya akan segera menyusul sheina dan mereka bisa wisuda bersama sama

Nadia mengajak sheina untuk pulang karena keperluan mereka dikampus sudah terselesaikan, disepanjang perjalanan sheina menceritakan apa yang terjadi padanya saat dikantor dosen

Saat sedang asik mengobrol tidak terasa akhirnya mereka sampai juga dirumah sheina, sheina mengucapkan banyak terima kasih dan say goodbye

Sheina sangat bersemangat menceritakan kepada kakek dan neneknya jika ia akan sidang akhir, ia juga mengabari umma dan abinya jika ia sebentar lagi akan graduation

"Alhamdulillah umma, doain kakak ya umma, kakak takut banget um" sheina menghubungi ummanya melalui panggilan suara diponselnya

"Umma yakin kakak pasti bisa, Allah akan bantu kakak dan umma akan terus dan selalu doain kakak" ucap umma

"Kabari abi juga ya um, kalau kakak lulus insyaAllah kakak akan segera wisuda um dalam 2 bulan kedepan"

"Alhamdulillah, besok jangan lupa berdoa sebelum sidang ya kak, umma yakin kakak akan berhasil sayang"

"Aamiin ya Allah, makasi umma, kakak sayang umma"

.

.

.

Bersambung

jangan lupa vote like dan subcribe

jangan bosan ya reader episode berikutnya akan lebih seru 😍🙏

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!