Ada apa?!

"Pada ngeliatin siapa sih?" Tania memukul lengan adam pelan

Semua terkejut dan melihat kearah tania

"Hay baby" adam menyapa kekasihnya dan mempersilahkan tania duduk disebelahnya

"Ngeliatin siapa sih? Serius amat" Tania kembali bertanya dan melihat kearah yang dilihat oleh kekasihnya serta teman temannya

"Ngeliatin itu tuh wanita berhijab disana, mereka berdua mgeliatin dia dan aku ikutan" jawab adam

"Ooh si wanita tak tersentuh itu?" Jawab tania santai dan sambil memakan makanannya

"Wanita tak tersentuh?" Bryan bingung dengan ucapan tania

"Iya maksudnya apa sih?" Saut sean

Tania tidak menjawab pertanyaan teman temannya, ia malah asik dengan makanannya

"Tan..." bryan kembali meminta jawaban

"Sabar dulu donk, gue laper" tania masa bodoh, ia kembali menikmati makanannya

Bryan hanya bisa mencibir, sesungguhnya bryan sungguh penasaran dengan kata kata tania yang menyebutkan jika sheina adalah wanita tak tersentuh

"Udah makannya?" Giliran adam yang menanyakan pada tania

"Ooh kamu mau tau juga baby? Jangan macem macem ya!" Tania menatap adam tajam, ia menyeruput kuah yang ada dimangkoknya

"Aku hanya ingin tau baby, you know my taste hmm" adam menjawab kesal dan tania terkekeh

"Oke jadi dia itu namanya sheina satu jurusan sama aku baby" tania menyuruput minumannya, ia sudah selesai menikmati makanannya

Bryan dan sean sudah tidak sabar mendengarkan kelanjutan cerita wanita tak tersentuh dari tania

"Kenapa dia dibilang tidak tersentuh? Ya karena dia g mau disentuh, salaman sama dosen aja kagak" tania benar benar sudah menyelesaikan makan dan minumnya

"Dia g mau seorang lelakipun menyentuhnya, walaupun itu hanya bersalaman" sambung tania

"Jadi kalau dia salaman sama dosen atau teman teman cowo tu gini nih" tania mempraktikkan cara sheina bersalaman, dengan menyatukan kedua telapak tangannya didepan dada lalu ia melanjutkan memuaskan dahaganya, ia meminum minuman kekasihnya adam

"Ooh pantesan tadi pas gue nabrak dia, dia g mau ditolongin, padahal uda ngulur tangan gue tuh sebagai pria yang bertanggung jawab, eh tapi dikacangin" ucap bryan

"Unik juga tu cewek ya" saut sean

"Unik apaan coba? Kuno tau g" jawab tania

"Tan, ada no handphonenya g? Bagi donk" pinta bryan

"G ada, minta sendiri kalau mau" tania ketus dan mengajak adam pergi

"Yuk sayang, aku uda kelar jumpa dosennya, temenin aku ke mall ya baby" tania merayu

Adam melihat kedua temannya meminta tolong dan temannya diam seribu bahasa, seketika bryan dan sean mendapatkan tatapan tajam dari adam

Adam digeret oleh tania untuk menemaninya belanja, dan bryan serta sean hanya melihat sambil tertawa, adam mencintai kekasihnya tania namun ia juga tidak ingin terus terus menemani tania ke mall, ia sungguh muak menemani pacarnya yang terus saja berbelanja hingga berjam jam lamanya

...****************...

Sheina dan nadia sudah menyelesaikan makan mereka, dan mereka bersiap siap untuk pergi ke perpustakaan melanjutkan pekerjaan mereka yang tertunda dikantin yaitu mengerjakan revisi skripsi mereka

Melihat sheina pergi bryan bergegas berdiri untuk menghampiri sheina dan sean mengikuti bryan

"Hai" bryan menghentikan sheina yang berjalan

Sheina melihat bryan sebentar lalu ia kembali menunduk untuk melanjutkan jalannya, ia ingat betul wajah bryan yang menabraknya, ia berusaha untuk tidak memperdulikan bryan

"Sheina" bryan sedikit mengeraskan suaranya

Sheina berhenti dan berpikir "Dari mana pria ini tahu namaku?"

Sheina kembali melanjutkan perjalannya tanpa memperdulikan bryan dan sean, ia berjalan cepat untuk menghindari bryan

"😂😂" sean tertawa

"Enakan lo dikacangin" ucap sean

"Buset ni cewek, sok jual mahal banget" ucap bryan kesal

Dipejalanan menuju perpustakan sheina terus memikirkan dari mana bryan tahu namanya

"Nad? Dia siapa sih? Kenapa bisa tau namaku?" Sheina penasaran, masalahnya ia tidak pernah kenal dan tidak pernah bertemu dengan bryan selama mereka berada dikampus karena memang mereka beda jurusan dan beda kelas

"Aku juga mikir gitu sih" ucap nadia

"Atau secret admire kamu kali nak" sambung nadia, sheina melihat nadia dengan kening yang berkerut dan nadiapun tertawa

Sedang asik mengobrol tiba tiba mereka berpapasan dengan tania dan adam yang sedang bergandengan

"Hai sheina" tegur tania sambil melambaikan tangannya

"Hai tania" sheina menjawab lembut dan adam sedikit tertegun dengan suara lembut sheina

Sheina berusaha tidak menatap laki laki yang ada didepannya, ia sangat menjaga pandangannya, ia melihat tania lawan bicaranya dan sesekali ia akan menunduk

Tania memang gadis yang usil dan resek namun ia tidak membenci sheina, ia sangat percaya diri dan merasa tidak ada yang bisa

"Mau keperpus ya?" Tanya tania basa basi, sheina hanya tersenyum mengangguk dan taniapun berlalu pergi

Nadia dan sheina tersenyum melihat sikap tania yang centil namun lucu

"Tania" ucap nadia terkekeh dan mereka kembali melangkah menuju perpustakaan

Tania semakin mengeratkan genggaman tangannya ditangan adam

"Liat sendiri kan sayang?" Ucap tania pada adam

"Liat apaan?" Saut adam tidak mengerti

"Sheina, g liatin kamu kan? Dia hanya menatap aku atau g nunduk" tania berbicara santai

"Benarkah? Aku sih g merhatiin" jawab adam cuek

"Iih kamu, aku juga g kamu perhatiin?" Tania berucap kesal

"Menurut kamu?" Tania tersenyum mendengar ucapan adam, ia tahu betul bahwa adam mencintainya

Saat adam dan tania menuju mobil mereka, adam melihat sahabatnya sedang menunggunya dimobil

"Kenapa kalian dimobil adam? Minggir, kita mau pergi" tania kesal dan langsung masuk kemobil pacarnya

Bryan, sean dan adam hanya melihat tingkah tania, mereka sepertinya sudah terbiasa dengan pacar sahabat mereka yang seperti ratu

Siang menjelang, sheina sudah selesai dengan revisi skripsinya, kali ini dia tidak bersama nadia dikarenakan nadia masih ada kelas kuliah yang ia ikuti

Disaat Sheina hendak pergi kemushola kampus untuk melaksanakan sholat dhuhurnya ia kembali bertemu dengan bryan dan sean tanpa disengaja

"Sheina" ucap bryan

Sheina hanya melihat bryan sekilas dan melanjutkan jalannya, sheina mulai sedikit ketakutan karena menurutnya bryan selalu mengikutinya

"Sheina, lo budek ya!" Bryan berucap kesal

Sheina berhenti dan melihat bryan sebentar

"Ada apa?!" Sheina menegaskan suaranya

Bryan tertegun ternyata sheina cukup berani dalam diamnya

Melihat bryan hanya diam saja, sheina kembali berbalik dan berjalan menuju musholla

Setelah sheina menjauh sean menepuk bahu temannya bryan untuk menyadarkan bryan

"Wuuuuu bengongkan lo" sean tertawa meledek bryan

"Bisa bicara juga dia" bryan masih tertegun

"Jadi menurut lo dia bisu? Come on man" sean menepuk bahu bryan untuk kedua kalinya

Bryan melihat lihat kearah dalam musholla, ia ingin melihat sheina, walaupun ia tidak tahu sheina dimana, ia yakin sheina berada dimusholla karena jalan yang mereka lewati adalah satu satunya jalan untuk ke musholla

.

.

.

Bersambung

jangan lupa like, subcribe dan vote ya teman

terimakasih 🙏

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!