Seminggu sejak kejadian itu Louisa terlihat santai.Bahkan 3 malam Jonathan tidak pulang dan berada di rumah Anita,wanita itu tidak marah atau pun menunjukkan perlawanan.
Jonathan sedikit curiga.Rencana apa yang sedang di buat wanita itu ia sungguh tidak tahu.Malam ini Jonathan pulang ke rumah demi melihat reaksi Louisa setelah tidak pulang 3 malam.
Jonathan memasuki rumah megah itu dan mendapati Louisa duduk di ruang tamu sedang membaca majalah.
"Sudah pulang?" Tegur Louisa tanpa menatap ke arah suami nya itu.
Jonathan menaikkan satu alis nua terheran heran dengan tingkah Louisa.
"Kenapa berdiam diri di sana?" Tegur Louisa lagi kini menurunkan majalah yang di pegang nya ke atas meja.
Jonathan tidak menggubris nya dan melanjutkan langkah nya menuju kamar mereka.Louisa mengekor di belakang pria itu.
Sesampainya di kamar,Jonathan meletakkan tas kerja nya di atas sofa.Lalu melonggarkan dasi yang terlilit di leher itu.
"Kau tidak pulang ke rumah gundik mu itu?" Tanya Louisa dengan nada sepele.
Jonathan hanya diam malas meladeni Louisa.
Louisa berjalan mendekati Jonathan dan memeluk pria itu dari belakang.Jemari Louisa meraba raba dada bidang Jonathan.
"Seperti nya 3 malam ini kau melakukan nya dengan wanita itu.Aku berbaik hati,untuk malam ini kau tidak perlu menjadi budak pemuas nafsu ku.Kau istirahat saja." Ucap Louisa masih membelai dada bidang pria itu.
Jonathan mengepal erat jemari nya,Louisa sangat keterlaluan merendahkan diri nya.
"Kau sangat keterlaluan Louisa!!" Bentak Jonathan sambil melepaskan pelukan wanita itu dengan kasar dan menatapnya nyalang.
Louisa hanya tersenyum miring dengan wajah angkuh nya.
"Kenapa? Bukan kah kau melakukan semua ini karena di perbudak oleh uang?" Louisa tersenyum sepele.
Jonathan mencengkram erat kedua bahu wanita yang berdiri angkuh di hadapan nya.
"Angkuh sekali kau,,aku bisa saja melakukan itu tanpa harus kau minta.Hanya saja aku merasa sangat jijik menyentuh wanita seperti mu!" Balas Jonathan menatap tajam wanita itu.
Bukan nya takut,Louisa justru menyeringai gila menatap pria itu.
"Jijik kau bilang? Kau sangat menikmati aku saat melakukan itu." Ucap Louisa sambil tersenyum.
"Seharusnya aku yang jijik di sini.Pria yang ku nikahi membagi tubuh nya dengan jal*ng itu! Bahkan dari awal tubuh ku hanya kau yang menjamah nya!" Sarkas Louisa.
"Jadi jangan munafik." Louisa kembali menyeringai jahat.
Jonathan semakin geram.Ia menarik secara paksa Louisa dan menghempaskan tubuh wanita itu ke atas ranjang.Lalu Jonathan melepaskan dasi yang tergantung di lehernya dan mengikatkan pada kedua tangan Louisa yang ia lurus kan ke atas.
"Kau marah Nathan?" Louisa tidak ketakutan sedikit pun.Wanita ini benar benar iblis.
Jonathan mulai menyerang bibir wanita itu dengan kasar hingga saat Jonathan melepaskan pangutan itu,keluar sedikit dar*h dari bibir Louisa.
Jonathan melepaskan jas nya dan membuang ke sembarang arah dengan posisi berlutut di atas paha Louisa.Wanita itu meloloskan salah satu kaki nya dari bawah Jonathan dan kaki itu bergerak ke bagian dada Jonathan lalu perlahan turun sampai pangkal paha pria itu sambil berujar.
"Kau semakin seksi jika marah begini." Ujar nya terlihat senang.
Tapi ketika Jonathan ingin melanjutkan aksi nya ponsel nya berdering.Ia membuat nada dering khusus jika Anita yang menelpon nya.Dan karena panggilan itu aktivitas tadi terpaksa di hentikan oleh Jonathan.Pria itu meninggalkan Louisa yang sudah membuat ekspresi ingin membunuh itu.
Jonathan mengangkat telpon itu dan berbicara di balkon kamar.
"Jonathan sial*n!!" Maki Louisa geram.
"Ada apa?" Tanya Jonathan pada Anita di sebrang telpon.
"Kau tidak ke sini?" Tanya Anita terdengar lesu.
"Maafkan aku.Tapi malam ini aku harus pulang.Aku berjanji lain kali akan menemani mu lagi." Jawab Jonathan.
"Padahal aku ingin memberi kejutan pada mu.Tapi karena lain kali kau akan ke sini maka ku beri tahu lewat telpon saja." Ujar Anita.
"Apa itu?" Tanya Jonathan penasaran.
"Aku hamil." Jawab Anita singkat tapi membuat air muka pria itu terlihat berbeda.
"Hamil?" Ucap nya tak percaya.
"Iya.Kau tidak senang?" Tanya Anita dengan suara lesu.
"Bukan begitu.Aku sangat senang." Wajah Jonathan terlihat berbinar binar.
"Aku kesepian." Rengek Anita.
"Aku akan ke sana sekarang." Ujar Jonathan merasa senang.
"Baiklah.Akan ku tunggu." Sahut Anita.
Lalu panggilan itu terputus.Jonathan merasa sangat senang.Tapi ketika ia berbalik badan,terlihat Louisa berdiri di ambang pintu menuju balkon.
"Louisa?" Jonathan terlihat terkejut.
"Jadi kau akan pergi?" Ujar wanita itu dengan tatapan dingin.
"Ada hal mendesak." Ucap Jonathan tidak ingin menyebut nama Anita apalagi tentang kabar kehamilan wanita nya.
"Oh,pasti wanita itu." Gumam Louisa.
"Tidak." Jawab Jonathan cepat.
"Semoga dia tidak mendengar pembicaraan tadi." Batin Jonathan.
"Jangan bohongi aku Jonathan.Dan jangan memprovokasi ku." Ucap Louisa masih dengan ekspresi datar.
"Aku harus menenangkan wanita ini dulu." Batin Jonathan.
Louisa membalikkan badan nya dan berjalan meninggalkan Jonathan.Dengan segera Jonathan mengirim pesan teks pada Anita bahwa ia sedikit akan terlambat.Lalu Jonathan menyusul Louisa masuk.
Wanita itu terlihat berbaring di atas tempat tidur.Jonathan mendekatinya lalu menggerayangi tubuh Louisa.
"Hentikan! Aku tidak menginginkan ini." Ucap wanita itu datar.
"Aku tidak memperdulikan itu.Dan aku bukan lah budak nafsu mu." Ujar Jonathan sambil meluc*t* semua pakaian Louisa.
"Dasar munafik!" Sarkas Louisa.
Jonathan langsung membungkam mulut wanita itu dengan bibir nya.Dan kedua tangan Jonathan bergerak mengikat kedua tangan Louisa dengan dasi yang masih berada di sana.
Jonathan memimpin aksi panas tersebut dan membuat Louisa mengeluarkan suara suara indah menikmati permainan nya.
Adegan panas itu berlangsung hingga dua jam,sehingga ketika mereka mengakhiri aktivitas itu kedua nya terkulai lemas dan lelah.Jonathan pun tertidur sambil memeluk Louisa.Dan pria itu melupakan janji nya pada Anita.
Wanita yang bernama Anita itu berjalan gusar mondar mandir di depan pintu nya.Pria yang ia tunggu tidak kunjung tiba.Tidak biasa nya Jonathan mengingkari janji nya pada Anita.
"Apa dia sedang menghabiskan malam dengan wanita itu?" Pikir Anita.
"Kenapa belum datang juga? Tidak mungkin ia ingkar janji." Anita masih berpikir positif.Ia mulai menenangkan diri duduk di atas sofa.
"Pasti sebentar lagi,," gumam nya lalu mengubah posisi nya berbaring sambil memainkan ponsel nya.
Tanpa terasa,Anita pun terlelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments