Kedatangan Anita

Sekertaris Jonathan yang masuk ke dalam ruangan itu terkejut mendengar suara aneh dari arah kamar istirahat tuan nya itu.Seketaris yang langsung faham apa yang sedang terjadi dengan tuan nya itu.Baru saja membalikkan badan nya,wanita itu terkejut melihat Anita yang berdiri tepat di belakang nya.

"Astaga!" Pekik nya terkejut.

Raut wajah Anita terlihat tegang dan mata nya mulai berkaca kaca.

"Nona sebaik nya keluar dulu." Ucap Sekertaris itu khawatir.

"Tidak.Benarkah yang di dalam itu Nathan?" Tanya Anita terus menatap ke arah pintu kamar sumber suara aneh itu.

"Bukan,nona,,eh maksud saya,,," sekertaris itu bingung harus bicara apa.

"Siapa wanita yang di dalam sana?" Ucap Anita dingin.

"Itu,,," sekertaris itu terdiam ketika mendengar suara teriakan keras dari kedua insan yang baru saja melakukan pelepasan.

Hati Anita terasa hancur.Ia bahkan tidak bisa menggerakkan kaki nya melangkah memergoki mereka ataupun pergi dari sana.Ia tak percaya pria yang sangat ia cintai akan berlaku demikian walau pun Nathan melakukan itu bersama istri nya.Namun yang Anita tahu adalah pernikahan itu hanya untuk bisnis semata.Dan Nathan selalu berkata tidak pernah menyentuh Louisa.

Kenyataan ini sangat menghempaskan diri nya yang selalu merasa Nathan hanya milik nya.

"Kau keluarlah.Aku akan menunggu nya." Ucap Anita berusaha tegar.

"Baik nona." Sahut Sekertaris itu dan berlalu meninggalkan Anita.

Berusaha terlihat tegar,Anita mengayunkan kaki nya menuju sofa dan duduk di sana.Walah perasaan nya sedang bergemuruh ia harus terlihat kuat seperti tidak terjadi apa apa.

Tak berapa lama kemudian Jonathan keluar sambil merapihkan dasi nya dan seketika membeku di tempat nya melihat sosok wanita yang di cintai nya duduk manis di sofa.

Louisa yang baru saja keluar dari kamar melihat pemandangan yang sangat menyenangkan bagi nya.Ia menyeringai licik menatap punggung pria yang terdiam di hadapan nya.

"Ekhem,,," dengan sengaja Louisa berdehem.

Anita langsung menoleh ke belakang melihat ke arah sumber suara.Jonathan juga menoleh sebentar ke arah Louisa namun kembali menatap Anita yang terlihat datar menatap mereka.

Jonathan berjalan mendekati Anita dan ia tidak tahu harus mengatakan apa pada wanita yang mungkin sedang terguncang melihat sosok Louisa berada di sana.

"Sangat membuat ku senang,," gumam Louisa pelan.

"Sejak kapan kau datang?" Tanya Jonathan berusaha menyembunyikan kepanikan nya.

"Baru saja." Sahut Anita tersenyum manis seperti tidak ada apa apa.

"Seperti nya kau terang terangan menemui kekasih mu yang adalah suami orang." Ejek Louisa menyeringai mendekati mereka.

"Louisa!" Bentak Jonathan.

"Kenapa? Apa ada yang salah dari perkataan ku?" Louisa tersenyum sepele.

"Nyonya Louisa yang terhormat,anda mungkin tidak akan lupa bahwa kalian menikah hanya untuk kepentingan bisnis.Jadi agar nyonya tidak merasa keberatan cari lah juga kekasih yang bisa mencintai nyonya yang agung ini." Balas Anita sambil tersenyum manis.

"Wow,ide bagus,," Louisa bertepuk tangan sambil tersenyum girang.

"Tapi aku tidak suka mencari kotoran sedangkan aku punya berlian yang bisa memuaskan ku." Seketika senyuman yang mengembang tadi berubah menjadi ekspresi dingin.

"Louisa cukup!" Bentak Jonathan yang sudah tidak tahan.

"Baiklah.Aku akan pergi." Louisa berjalan mendekati meja kerja Jonathan dan menyambar tas nya.

"Terimakasih sarapan pagi nya suami ku." Louisa mengedipkan sebelah mata nya ke arah Jonathan.

Raut wajah Anita terlihat sangat marah.

Lalu wanita yang bernama Louisa itu meninggalkan ruangan itu.

"Sejak kapan?" Ucap Anita tanpa menatap ke arah Jonathan.

"Apa nya?" Jonathan pura pura kebingungan.

"Kau sudah sarapan?" Jonathan kini duduk di samping wanita itu.

"Ku bilang sejak kapan!!" Bentak Anita keras membuat Jonathan melihat sisi Anita yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

"Anita,," lirih Jonathan.

"Kau bilang tidak pernah dan tidak akan menyentuh nya!! Aku mendengar semua nya Nathan!!!" Teriak Anita histeris.

Dada Jonathan terasa bergemuruh dan semangat nya hilang.

"Aku mendengar suara jijik kalian melakukan itu!!!" Bentak Anita yang kini menatap nyalang Jonathan.

"Anita,,," lirih Jonathan yang tak tahu harus berkata apa.

"Kau penipu!!! Kau penipu Jonathan!!!" Anita memukul dada bidang Jonathan meluap kan emosi nya.

Jonathan hanya pasrah wanita itu memukuli dada nya.Pasti yang di rasakan wanita itu lebih sakit dari pada rasa pukulan yang di layangkan nya.

Anita terisak isak dan pipi nya basah.Ia benar benar kehilangan akal.Belum lagi barusan Louisa sangat menjatuhkan harga diri nya.

"Maafkan aku Anita,," ucap Jonathan yang kini memeluk wanita yang mulai melemah itu.

Jonathan hanya bisa mengatakan itu.Anita kini menangis dalam pelukan Jonathan.

"Aku berjanji akan cepat mengakhiri ini.Maafkan aku." Lirih Jonathan sambil mengelus elus puncak kepala Anita.

"Aku harus menelan pahit ini semua,bagaimana pun Jonathan hanya mencintai ku bukan jal*ng itu." Batin Anita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!