Chapter 2

"Demi Tuhan, Tuan Surya Magenta, aku tidak menyangka kau sanggup melakukan pemerkosaan! Aku akan menghubungi pihak yang berwajib!"

Pemerkosaan? Surya Magenta?

Jantung Bening serasa berhenti berdetak. Tidak. Tidak mungkin Surya Magenta? Bagaimana mungkin ia melakukan kesalahan bodoh yang mengerikan seperti ini? Ini tidak mungkin terjadi.

Bening berbalik untuk menghadap pria yang telah membangkitkan gairahnya... Jantungnya serasa mencelus, ia bisa merasakan darahnya mengalir deras di seluruh bagian tubuhnya. Bening bukan menjebak Tuan Aksara yang ramah, seperti yang ia rencanakan kemarin. Ia sudah melemparkan diri pada Tuan Surya Magenta, pengusaha yang di kenal paling ketus dan arogan.

Bening harus memperbaiki ini semua. "Dia tidak menyakitiku," pekiknya panik. Ada keinginan terus melanjutkan sandiwara ini agar ia tak di langkahi oleh adiknya, namun ada juga kengerian yang membayanginya. Bening tak bisa membiarkan ini terjadi. Tidak bisa! Dimana Aksara Gibran?

"Nona, diamlah!" sang pendeta memperingatkan Bening. "Aku tidak akan membiarkan dia mengintimidasimu!"

Tatapan mata Surya yang dingin menembus diri Bening. Wajah pria itu muram, ekspresinya marah, dan Bening merasa tubuhnya di rambati ketakutan yang menggelisahkan.

"Aku akan bertanggung jawab sepenuhnya," ujar Surya kasar.

"Sudah seharusnya!" balas sang pendeta tajam, ia menoleh ke arah Bening dan menatap rambutnya yang berantakan dan pakaiannya yang kusut. "Ya, Tuhan!" kata sang pendeta, suaranya mendesis, ekspresinya benar-benar ngeri. Dia melemparkan tatapan ngeri pada Surya. "Ini tidak bisa di biarkan! Anda sudah mencemari wanita ini. Anda akan membayarnya!" tatapan Pendeta itu beralih ke Diana. "Tolong temani wanita ini, kami akan mendiskusikan masalah ini dengan Tuan Budi," sang pendeta menyebut salah satu hakim setempat.

"Ini bukan tindak kejahatan," Bening mencoba mencegah mereka pergi. "Aku yang sudah..."

"Diam!" bentak sang pendeta, ia dan Surya akhirnya keluar dari coffee shop .

Sementara itu Diana menggandeng Bening menuju lantai dua. Bening berjalan terseret-seret, napasnya pendek dan dangkal. Sungguh ia telah melakukan sesuatu yang keji, ia ingin muntah rasanya.

"Oh Bening, percayalah! Pendeta akan memastikan Tuan Surya mendapatkan ganjaran yang setimpal atas perbuatannya."

"Dia tidak melakukan kejahatan apapun," pekik Bening putus asa. "Akulah yang membuat dia melakukan ini! Aku yang merayunya."

"Bening kau tidak perlu membela dia," ucap Diana. "Dia sudah memanfaatkanmu."

Keesokan harinya beberapa pria datang ke coffee shop, Bening mencoba menjelaskan kepada mereka bahwa kejadian itu akibat dari perbuatannya, namun ketika di desak alasan kenapa ia melakukan itu, Bening tak bisa mengungkapkan alasan yang sebenarnya.

Para pria itu beranggapan Bening tak dapat memberikan alasan yang memuaskan tentang alasannya melakukan perbuatan tercela karena ia berbohong, Bening di anggap berbohong sebab takut pada Surya Magenta.

Ya, bening memang takut pada Surya Magenta. Ia belum pernah mendengar siapa pun mengatakan hal yang positif tentang pria itu. Surya Magenta di kenal suka menyendiri, arogan dan selalu memandang rendah orang lain. Namun pria itu tak pantas menerima apa yang sudah Bening timpakan padanya.

...****************...

Surya Magenta terus mondar-mandir di ruang kerjanya, hal itu ia lakukan untuk menghilangkan bayangan akan dirinya bercumbu dengan seorang wanita di coffee shop kemarin. Bayangan vulgar itu terus menghantui dirinya setiap saat, hingga ia tak bisa berkonsentrasi membaca laporan hasil perkebunannya.

Selama ini Surya Magenta berusaha keras menjauhkan dirinya dari perbuatan tak bermoral, ia tak pernah mengenal wanita apa lagi bermain-main, sebab ia begitu menjunjung tinggi reputasinya. Tapi kejadian kemarin membuat segalanya hancur, ia telah menjatuhkan dirinya dalam kekacauan sebab tak dapat menahan hasratnya.

Surya menyalahkan Aksara, ia mengutuk sahabat baiknya yang selama ini skandalnya selalu ia tutupi. Tanpa di ketahui publik, Aksara pernah menghamili dua orang wanita dan enggan bertanggung jawab pada kedua wanita tersebut, bahkan hingga keduanya mengalami keguguran.

Semalam saat Surya kembali dari kamar kecil untuk menyaksikan pertunjukan paduan suara, ia melihat seorang wanita memberikan sepucuk surat dan permen kepada seorang bocah laki-laki berusia tujuh tahun, bocah itu memberikan surat tersebut pada Aksara.

Aksara terlihat membacanya sepintas kemudian mer*mas dan membuang surat itu ke lantai, lalu pria itu bergegas keluar dari gereja mengejar sang gadis. Dengan rasa penasaran Surya memungut surat itu, dan membacanya.

Aku tunggu kau di seberang gereja.

Surya mengantongi surat itu dan mengikuti Aksara melintasi halaman gereja, ia ingin memergoki sahabatnya itu berkencan dengan seorang gadis. Setelah keluar gerbang, Surya memang tidak lagi melihat Aksara lagi, namun ia melihat sebuah Coffee Shop dalam keadaan galap dan pintu terbuka sedikit. Surya menyakini bahwa sahabatnya itu ada di sana, tapi ketika tiba di depan pintu, Surya sempat ragu sebab tak ada suara apapun di tempat itu.

Surya melihat sekeliling nampak sepi, ia kembali yakin bahwa Aksara tak akan mungkin ke tempat lain selain ke Coffee Shop itu. Begitu Surya masuk ke tempat itu, ia langsung mendapatkan serangan bibir yang begitu memabukan hingga ia kehilangan akal sehat dan membuka pakaian Bening.

Surya memejamkan matanya untuk mengusir bayangan yang mengerikan itu dari benaknya. Baju Bening yang terkoyak, mata birunya yang membelalak terkejut. Sambil mengerang, Surya menekan pelipisnya keras-keras, ia sudah menyakiti wanita itu di luar batas.

"Tuan."

Surya tersentak ketika mendengar suara Toto, asisten pribadinya. "Ya?" sahut Surya.

"Tuan Budi, pendeta Crish, dan dokter Leo ingin menemui Anda."

Surya mendesah. Mungkin mereka akan menjadi penyelamatnya atau mungkin juga mereka bertiga akan memasukannya ke penjara. "Suruh mereka masuk!" ia kemudian duduk di sofa ruang kerjanya dengan gelisah.

"Aku tidak akan memperpanjang masalah pelik ini," ujar Tuan Budi ketika mereka bertiga sudah duduk di sofa. "Kami sudah menemui Nona Bening dan menanyainya, dia tidak mengajukan tuntutan dan berkeras bahwa ini adalah kesalahannya."

"Akan tetapi dia setuju bahwa ini adalah hal yang memalukan," sambung sang pendeta. "Oleh karena itu satu-satunya pilihan untuk menutup maslah ini adalah melimpahkan semua kesalahan padamu dengan dugaan pemerkosaan atau..."

Perut Surya melilit, meski ia seorang pengusaha terpandang, ia tetap tak bisa lepas dari jerat hukum.

"Atau kalian menikah, menghindari skandal yang akan dapat merugikan kalian berdua."

Surya menelan ludah, sembari menghitung kancing sang pendeta. 'Penjara, menikah, penjara, menikah...' batinnya.

"Kami sudah menasehati Nona Bening, bahwa menikah dengan pria kejam berarti menerima kekejaman seumur hidup," lanjut sang pendeta.

Surya tak menyahut, kancing keenam menikah. Mendadak bayangan tubuh Bening kembali merasuki pikirannya.

"Namun Nona Bening berkeras akan mengambil resiko itu untuk menyelamatkan nama baik keluargamu dan keluarganya."

Surya tak ingin menikahi Bening, tapi ia tak punya pilihan lain. "Siapa keluarga besar wanita itu?" ia memandangi pria-pria itu bertukar pandang, mereka terlihat muak karena Surya tak mengenali siapa wanita yang semalam ia nodai.

"Astara's Family, Adik tiri dari Banyu Sagara Astara."

Ya Tuhan, Sekarang Surya ingat dua tahun lalu ia melihat gadis itu tengah berdansa dengan Aksara. Entah mengapa dari sekian banyak pasangan yang berdansa saat itu hatinya begitu kesal melihat gadis itu berdansa dengan Aksara, ia sampai tak sanggup untuk menoleh ke arah mereka.

Terpopuler

Comments

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

dari awal rupa nya surya sudah menyukai Bening,

2024-01-03

3

໓աiɛ🌸

໓աiɛ🌸

Hmmm ternyata yang playboy malah aksara...
Bening kau seharusnya bersyukur..tidak menjerat aksara

2023-12-04

4

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

wah ternyata Surya sudah mengamati beningnswjakn2ntahun yang lalu terus mengapa begitu bersentehan dengan bening seperti Surya begitu menikmatinya

2023-10-26

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!