"ya Presdir, silahkan anda menunggu dikamar anda dan aku akan segera mengirimkan dia kepada anda." jawab manajer Utomo begitu sampai didepan pintu kamar yang akan ditempati oleh Presdir, dengan percaya diri dan yakin bahwa dia tidak akan salah orang.
"baiklah aku akan menunggu dikamar, tapi jika kau salah mengirim orang! maka semua kesalahan mu kepada perusahaan ku. Tidak akan ku maafkan!" ancam Presdir direktur menekan manajer Utomo, karena manajer Utomo cukup sering melakukan kecurangan dan dia mengetahui semuanya.
Satu-satunya alasan mengapa dia belum memecatnya, karena manajer Utomo adalah salah satu bawahnya yang sudah cukup lama bekerja padanya. Selain itu manajer Utomo juga cukup berjasa dalam memajukan hotelnya.
"baiklah Presdir. Tapi anda harus menepati janji untuk memaafkan saya, jika wanita yang saya kirim benar!" kata manajer Utomo mencoba membuat kesepakatan, meski sebetulnya hatinya sangat ketakutan. Karena Presdir telah mengetahui semuanya keburukan tentangnya.
"Okey!" jawab Presdir direktur singkat, lalu kemudian masuk ke kamarnya, sementara para pengawalnya menunggu diluar kamar.
Setelah Presdir direktur masuk ke kamarnya, manajer Utomo pun menarik nafas lega dan menyeka keringat diwajahnya. Padahal pendingin di ruangan itu menyala, namun tetap saja dia berkeringat. dia bahkan meninggalkan lantai sembilan dan kembali keruangan nya, yang berada dilantai sepuluh dengan terburu-buru.
"Ada apa ini sebenarnya?! kenapa Presdir direktur datang secara tiba-tiba!" bisik seseorang pria berdasi putih dengan jas berwarna hitam pada pria berdasi lainnya, yang tadi juga ikut menyambut kedatangan Presdir dan berjalan dengan tergesa-gesa bersama yang lainnya, mendekati manajer Utomo yang baru saja kembali dari lantai sembilan, dengan terburu-buru dan terlihat sangat gelisah, hingga memancing banyak pertanyaan bagi siapapun yang melihatnya.
Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya? tapi hari ini dia terlihat seperti bukan dirinya?!" jawab pria berdasi lainnya yang juga sedang berjalan dengan tergesa-gesa diikuti dengan beberapa pegawai lainnya, mendekati manajer Utomo dan mencoba mencari jawaban darinya.
"bukan hanya itu! Dia juga minta kamar untuk nya dan juga seorang wanita untuk menemaninya. sepertinya sekarang dia sudah benar-benar menjadi pria berengsek! Dua istri tidak cukup untuknya, dan sekarang dia ingin memiliki wanita simpanan!" ujar Utomo mencoba menjawab pertanyaan teman kerjanya, dengan nada bicara berapi-api dan wajah kesal.
"benar-benar pria bejat! jika dia tidak cukup dengan istri keduanya, kenapa dia tidak meminta istri pertamanya untuk kembali?!" ujar staf wanita yang bernama Siska, ikut terbawa emosi setelah mendengar penuturan manajer Utomo.
"bagaimana bisa dia melakukan itu? Dia bahkan mengirim istri pertamanya keluar negeri agar jauh darinya, Dihari ketujuh usia pernikahannya! tepatnya setelah dia menikahi nyonya Mia Hasdiana istri keduanya!" ujar seluruh pegawai saling menimpali dengan perasaan geram, baik pria dan wanita merasa sangat kesal setelah mendengar penuturan manajer Utomo, sekaligus menjawab pertanyaan Siska.
"tapi mau bagaimana lagi? Kita harus menurutinya dan mengirim salah satu pegawai wanita yang dia inginkan!" kata Utomo sambil memijat keningnya dan kembali menyulut emosi semua orang yang mendengar.
"betul-betul berengsek! Apa dia ingin menjadikan para pegawai wanita sebagai wanita penghibur?!" tutur Siska, sekaligus adik kandung dari manajer Utomo yang juga bekerja disana.
"entahlah kita tidak bisa berbuat apa-apa, selain menuruti keinginan sang pemilik hotel sekaligus pemilik perusahaan group oh!." ujar manajer Utomo sambil menghempaskan pantatnya ke kursi kebesarannya.
"kamu benar kak." ujar Siska setuju dengan ucapan kakaknya. "Tapi siapa wanita yang dia inginkan itu?!" tanya Siska kembali, adik kandung Utomo yang bekerja sebagai staf hotel itu, mewakili pertanyaan yang lainnya, karena di ruangan itu ada enam orang.
"Hmm, pegawai baru yang bekerja di lobby." jawab Utomo sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, berharap dapat mengurangi kegundahan hatinya.
"gadis itu?!" tanya Siska dengan kening mengkerut, seperti sedang memikirkan sesuatu namun kemudian menyerah karena dia tidak bisa mengingatnya. Padahal dialah yang menerima pegawai tersebut dan membaca biodatanya.
"ya, gadis itu!" jawab Utomo tanpa melihat kearah Siska.
"ha, padahal gadis itu sangat cantik. Sungguh sangat disayangkan nasibnya akan seperti ini!" ujar Siska menyesali nasib gadis tersebut, dan akan berjalan meninggalkan ruangan kakaknya, tapi langsung dicegah oleh sang kakak.
"mau kemana kamu Siska?" tanya manajer Utomo saat menyadari bahwa adiknya akan berjalan keluar dari ruangannya.
"kembali keruangan ku." jawab Siska cepat sambil melihat wajah kakaknya.
"jangan! Kamu harus menemui gadis itu dan dua pegawai lainnya untuk mengantikan tugas gadis itu. Selama gadis itu bersama Presdir!" ujar Utomo memberikan tugas kepada adiknya, karena menurutnya hanya adiknya itu yang bisa melakukan tugas tersebut.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments