"tidak ada." jawab rekan kerja Kaira, menjawab tawaran Kaira sebelum Kaira keluar dan menatap Kaira dengan pandangan aneh. ya, mereka memang menganggap Kaira aneh, karena mereka mengetahui bahwa Kaira tahu tidak ada yang menyukainya, namun dia masih tetap bertahan bekerja di perusahaan yang sama dengan mereka.
tapi bukannya kecewa Kaira justru tersenyum ramah kepada mereka semua, dan pergi keluar dengan perasaan hati kesal, tapi wajahnya terlihat santai meski telinganya terasa sangat panas dan seperti akan terbakar.
rasanya dia sangat ingin membungkam mulut mereka semua, namun alih-alih menanggapi gosip-gosip itu dia justru memilih duduk disalah satu bangku tanam yang terdapat disekitar tanam hotel.
Untuk mendinginkan telinganya, awalnya Kaira hanya duduk menikmati hembusan angin malam yang bertiup sepoi-sepoi, mempermainkan rambut ikal panjang miliknya, namun perlahan ingatan kembali kemasa beberapa tahun silam.
Yaitu saat dia baru berusia dua belas tahun, ketika ibunya baru tiga bulan meninggal dunia. Dan ayahnya pulang dengan membawa wanita baru dalam hidupnya mengantikan posisi ibunya Kaira.
Saat itu Kaira sangat kecewa terhadap ayahnya, dan kekecewaannya semakin bertambah parah setelah sang ayah mengantarkannya kesebuah panti asuhan. Yang bernama Budi Kasih, sebulan setelah ayahnya menikah kembali.
Saat itu Kaira tidak pernah menyangka dan mengerti, bagaimana ayahnya bisa membuangnya hanya karena tidak ingin menjadi duda kembali, alias kehilangan istri barunya yang tidak menyukai Kaira.
Sungguh saat itu Kaira tidak mengerti bagaimana seorang pria bisa begitu mudah membuang darah dagingnya sendiri, hanya untuk seorang teman hidup. Namun lambat laun setelah Kaira dewasa dan melihat banyaknya berita tentang anak-anak yang ditelantarkan.
Akhirnya Kaira tahu satu hal, bawa di dunia ini sangat banyak orang-orang tua yang tidak bertanggung jawab, seperti ayahnya yang tega meletakkannya ke panti asuhan tanpa pernah menjenguknya. bahkan bagi Kaira hampir semua pria itu berengsek.
Dan malam ini dia kembali melihat satu lagi pria berengsek, yang juga pernah menorehkan luka dihatinya. tepat setelah Kaira kembali masuk ke hotel untuk melanjutkan kembali pekerjaannya, bersamaan dengan itu sebuah mobil mewah yang dikawal dengan beberapa mobil dibelakangnya, berhenti tepat didepan pintu utama hotel group oh.
Semua pegawai serta staf dan beberapa para manajer berlari menyambut tamu tersebut, menandakan yang datang itu adalah orang penting, dan sebagian orang yang tidak tahu akan berpikiran yang datang itu adalah bangsawan.
Begitu pula dengan pegawai yang bekerja sebagai resepsionis, semua sibuk merapikan penampilan mereka dan berdiri tegak menghadap kearah pintu, hanya Kaira yang terlihat biasa dan seperti tidak terlalu peduli dengan siapa yang datang.
Dia lebih memilih melakukan tugasnya sebagai resepsionis, menyambut tamu yang datang kepadanya untuk memesan kamar, atau sekedar bertanya.
"lihat itu Presdir direktur! semakin kesini dia semakin terlihat tampan." ujar rekan kerja Kaira berbicara dengan suara berbisik pada yang lainnya, sementara pandang matanya terus melihat kearah orang yang baru saja datang, dan membuat sedikit kegaduhan dengan kedatangannya secara tiba-tiba.
"iya! Tapi kenapa Presdir direktur datang kemari secara mendadak dan tiba-tiba, tanpa memberi kabar terlebih dahulu akan kedatangannya?" ujar Lia bertanya-tanya dan mulai berpikir kalau ada yang tidak beres, karena menurutnya tidak mungkin Presdir direktur datang secara mendadak dan tiba-tiba, jika tidak ada masalah dengan perusahaan dan para pegawainya.
"benar juga tidak biasanya Presdir direktur datang seperti ini, pasti ada sesuatu dengan hotel!" ujar Doris mulai ikut berpikiran yang tidak-tidak, ditambah lagi saat dia melihat wajah-wajah cemas para staf yang memiliki jabatan lebih tinggi dari nya, dan juga kepanikan di wajah beberapa manajer hotel.
Padahal sang Presdir direktur belum bicara sepatah katapun sejak dia keluar dari mobil, hingga dia sudah berada ditengah-tengah area lobby. Dia hanya diam menatap lurus kearah Kaira yang berdiri disebelah Lia, dan sibuk menanggapi permintaan para tamu. Membuat Lia menjadi salah tingkah karena dia mengira Presdir direktur sedang melihatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments