Episode 5

"Aku tidak bilang akan meminumnya." ucap Keyra.

"Awas saja sampai kamu meminum yogurt itu, Tante Nadine udah berpesan sama aku untuk memantau kamu Key" ucap Vara khawatir.

"Iya iya Varaaaa" ucap Keyra.

"Hai Keyy" panggil salah seorang laki laki, teman sekelas Keyra bernama Bima.

"Hai Bim" ucap Keyra.

"Datanglah" ucap Bima memberikan undangan pesta ulangtahun nya kepada Keyra dan juga Vara.

"Okey Bim" ucap Keyra tersenyum manis, memang ia selalu ramah kepada semua temannya.

"Aku berharap banget kamu datang, jadi usahain datang yah" ucap Bima penuh dengan harapan.

"Iya iya Bim, Keyra bakalan datang bersamaku" ucap Vara terlihat menatap ke arah Bima dengan penuh artian.

Beberapa saat guu datang dan pelajaran pun di mulai.

.

.

Siang hari, Setelah sepulang sekolah Keyra segera masuk ke dalam kamarnya. Ia bahkan memeluk yogurt pemberian dari Elvano untuknya.

'Ceklek, mamah datang membawa mangkok berisi strawberry.

"Ini mamah bawain strawberry buat anak kesayangan mamah" ucap mamah duduk disamping Keyra yang fokus menggambar sesuatu.

Namun tiba tiba saja mamah Nadine melihat botol yogurd dan segera ia merebutnya.

"Kenapa ada yogurd di kamar mu key?" tanya Mamah.

"Mahh siniin, Keyra tidak akan meminumnya" ucap Keyra merebut botol itu.

"Untuk apa? Sini botolnya" ucap mamah Nadine.

"Botolnya terlihat lucu, jadi Keyra beli. Keyra buang dulu isinya" ucap Keyra berlari ke kamar mandi.

"Ada apa rame rame?" tanya Papah masuk ke dalam kamar.

"Keyra membeli yogurt pah" ucap Mamah cemas.

"Anak itu, mamah udah kasih tau Keyra?" ucap Papah Dafa geleng geleng.

"Oh yah, Keyy" panggil Mamah Nadine.

"Besok papah ada pekerjaan diluar kota, kemungkinan mamah sama mamah nginep di sana beberapa hari. Biar kakakmu nginep dirumah" ucap mamah.

"Tidak mau mah, aku tidak ingin bersama kakak" ucap Keyra.

"Tapi jika kamu sendirian, mamah tidak akan tenang" ucap Mamah Nadine.

"Pokoknya aku tidak mau" ucap Keyra melanjutkan menggambar.

"Keyra, apa nasehat papah?" ucap Papah Dafa.

"Dengarkan perkataan mamah, jangan biarkan mamah cemas" ucap Keyra.

"Tenang saja, papah akan mengurus kakakmu. Dia tidak akan menindas mu, jika dia menindas mu maka uang jajan nya akan papah potong" ucap Papah Daffa meninggalkan kamar Keyra.

"Mamah lanjutin masak dulu" ucap mamah mencium Keyra.

"Baiklah mah" ucap Keyra.

.

.

.

.

Keesokan harinya.

"Bocahhhh, Mamah menyuruhku untuk menjemput mu untuk pergi makan" teriak Dion masuk ke dalam rumah mencari Keyra.

"Bocahh bocahhh" panggil Dion, menaiki tangga menuju kamar Keyra. Namun setelah sampai tidak ada tanda tanda Keyra di sana.

Dion kemudian turun dari tangga, ia menelfon Keyra.

'Tringgg,,,Tringggg," suara Handphone milik Keyra.

Dion langsung melihat sekelilingnya, semu semu bunyi itu berada di belakang rumahnya. Huh benar saja, Keyra berada di ayunan taman belakang rumahnya.

"Kenapa kau tidak menjawab nya?" ucap Dion.

"Kenapa aku harus menjawabnya?" tanya Keyra dengan tetap membaca novel yang ia pegang.

"Berikan padaku!" ucap Dion merebut novel yang dipegang Keyra.

"Kembalikan!!" ucap Keyra berdiri berusaha mengambil novel miliknya.

"Mamah menyuruh ku menjemput mu untuk makan?" tanya Dion.

"Aku tidak mau" ucap Keyra malas.

"Terus kau makan apa?" ucap Dion.

"Aku tidak mau pergi. Aku ingin menikmati suasana yang sunyi ini" ucap Keyra.

Tringggggg,' bunyi telfon Dion.

"Halo gimana Lo udah selesai kerja?" ucap Dion.

"....."

"Baiklah tunggu 10 menit lagi" ucap Dion mematikan telfonnya.

Keyra menatap ke arah kakaknya.

"Kakak mengajak siapa?" ucap Keyra.

"Bukan urusanmu bocah, kau nanti ikut atau tidak? kalau tidak kau sendirian saja dirumah" ucap Dion melangkah menuju pintu masuk.

Keyra sedikit berfikir jika dirinya tidak ikut dengan kakaknya pasti dirinya akan makan malam sendirian.

"Tunggu aku akan bersiap" ucap Keyra menghentikan langkah Dion.

"2 menit." ucap Dion membuat Keyra menatapnya dengan tatapan tidak terima.

"3 menit."

"Baiklah 30 menit cepat" ucap Dion mengerti keinginan Keyra.

"Siap" ucap Keyra seperti hormat Bendera.

Setelah selesai mereka langsung pergi dengan mobil menuju suatu tempat untuk menjemput seseorang yang tadi menelfon kakaknya.

Namun tidak sesuai dengan ekspektasi Keyra, ternyata Dion menjemput Fei bukan Elvano. Terlihat Keyra menekuk wajahnya selama di perjalanan.

"Huhh ku pikir Kak Elvano" batin Keyra.

"Kenapa kau diam saja?" tanya Dion melihat ke arah Keyra.

"Hmm tidak" ucap singkat Keyra.

Namun sesaat mobil berhenti di depan sebuah Cafe.

"Ell cepat naik" ucap Dion memanggil Elvano yang sedang asik dengan handphone nya.

Seketika Keyra menatap ke arah Elvano yang terlihat sangat sangat tampan menurutnya. Keyra tersenyum manis kepada Elvano.

"Bukan kah katamu 10 menit" ucap Elvano masuk ke dalam mobil, duduk tepat di belakang Keyra.

"Tuan putri ikut, Lo tau lah bagaimana Persiapan tuan putri" ucap Dion menatap jengkel ke arah Keyra.

"Emm Maaf kak, membuatmu menunggu" ucap Keyra merasa bersalah.

"Tidak apa Key, ini semua salah Dion" ucap Elvano tidak ingin melihat Keyra di salahkan.

"Apa apaan itu bungg, kenapa aku?" Ucap Dion menatap ke arah Elvano.

"Benar adik, ini salah Dion. Dia yang tidak mengerti jika memang wanita membutuhkan cukup banyak waktu untuk mempercantik diri, benarkan adik?" ucap Fei membela Keyra.

"Benar sekalii kak Fei, kau memang begitu mengerti" ucap Keyra tersenyum kemenangan.

"Hmm benar ini semua salahku" ucap Dion mengalah.

"Hahahaha" tawa Keyra melihat ekspresi Dion.

Keyra beberapa kali mencuri curi pandang ke arah Elvano, entah kenapa suasana hatinya kembali membaik. Ia bahkan terlihat senyum senyum sendiri dengan pandangan ke depan.

Setalah beberapa menit akhirnya mereka sampai di loby mall yang cukup besar di kota.

"Kalian turunlah, aku akan memarkir kan mobil dulu" ucap Dion.

"Kakak biarkan aku ikut dengan mu saja" ucap Keyra sedikit gelisah.

"Tidak, turunlah! Tidak boleh parkir disini" ucap Dion.

"Aku ikut denganmu saja, kita turun bersama plisss" ucap Keyra, bersamaan pintu mobil terbuka.

"Turunlah" ucap Elvano kepada Keyra.

"Ikut lah dengan mereka" ucap Dion.

Keyra menatap ke arah Dion, namun Dion tetap saja menyuruh nya untuk turun. Keyra turun dari mobil, ia terlihat gelisah.

Elvano dan Fei berjalan dahulu, Keyra melihat sekeliling nya dengan memegang perutnya yang terasa sakit. Seolah olah terjadi sesuatu, Elvano melihat Keyra yang sedikit pucat berjalan pelan di belakangnya.

"Ada apa?" tanya Elvano.

"Apa kamu sakit?" tanya Elvano.

"Sedikit" ucap Lemas Keyra.

"Aku ingin mencari toilet dulu" ucap Keyra.

"Kamu sakit perut?" tanya Elvano, membuat Keyra terdiam bingung untuk menjawab.

.

.

.

.

.

#Selamat membacaa.

Semoga kalian terhibur yaaaa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!