Episode 2

"Tidak bisa, kau harus ada waktu" ucap Keyra.

"Kenapa?" ucap Elvano seketika heran mendengar jawaban dari bocah kecil yang ada di depannya.

"Karena jika kakak tidak memberitahukan kakakku tentang operasi plastik aku tidak akan bertengkar dengan kakakku." ucap Keyra.

"Emm ucapan mu masuk akal. Jadi katakan padaku, perlu aku melakukan apa?" tanya Elvano.

"Bisakah kakak berpura pura menjadi kakakku? Kemudian temui guruku" ucap Keyra kecil dengan mata sembab nya.

"Kau dipanggil gurumu? Kesalahan apa yang kau buat?" tanya Elvano.

"Aku tertidur di kelas, memang malam hari aku selalu menyelesaikan sketsa ku" ucap Keyra dia memang suka sekali melukis bahkan membuat sketsa.

"Apa kau tidak bohong?" ucap Elvano.

"Tidak, aku tidak bohong" ucap Keyra.

"Apa yang kau bicarakan dengan bocah itu" ucap Dion tiba tiba saja datang.

"Dion aku pulang dulu, Tante mana?" tanya Elvano.

"Mamah di bawah, aku antar" ucap Dion.

Keyra menatap ke arah Elvano dan Dion yang meninggalkan nya. Dia mengikuti kakaknya dari belakang.

"Tante aku pamit pulang dulu" ucap Elvano.

"Makan dulu El" ucap Mamah Nadine.

"Maaf Tante, El ada pekerjaan. Mungkin lain waktu Tante" ucap Elvano sopan.

"Baiklah hati hati" ucap Mamah Nadine.

Diambang pintu.

"Kakak sekarang sudah siang, ikutlah makan siang dulu?" ucap Keyra kecil mencoba menahan Elvano yang masih belom memberikan jawaban yang pasti untuknya.

"El, untuk apa berbicara omong kosong dengan anak SD" ucap Dion tiba tiba muncul.

"Kau yang anak SD, aku sudah SMP kelas 2." ucap Keyra.

"Waw kau sudah SMP, hebat sekali" ucap Dion.

"Kau masih SMP kelas 2, kalau begitu usiamu 14 tahun?" tanya Elvano.

"Apa kau mau bilang aku terlihat sangat pendek?" ucap Keyra.

"Benar itu maksudnya" bisik Dion kepada Elvano.

"Bukan itu maksudku, jangan salah paham." ucap Elvano.

"Aku malas berbicara dengan kalian. Pokoknya aku akan tumbuh lebih tinggi lagi." ucap Keyra tidak terima jika semua orang mengira dia masih kecil.

"Kau tenang saja, kau tidak akan tumbuh lagi."

"Tapi ada kelebihannya, saat kau berusia 35 tahun, kau masih terlihat seperti 18 tahun." ucap Dion.

"Siapa namamu?" tanya Elvano.

"Keyra Syifabela" jawab Keyra.

"Sekolah mu dimana?" tanya Elvano.

"Di SMP RV kelas 2." ucap Keyra.

"Emm baiklah Keyra, besok kakak akan ke sekolahan mu" ucap Elvano mengusap lembut rambut Keyra dan berjalan pergi meninggalkan rumahnya.

"Byee kak" ucap Keyra terus menatap ke arah Elvano dengan jantungnya yang terus berdetak dengan cepat.

Keesokan harinya benar saja, Elvano datang langsung ke sekolahan Keyra. Hal itu pun membuat sosok Keyra kecil semakin jatuh ke dalam pesona Sabahat kakaknya itu.

Setelah hari itu, Keyra tidak pernah lagi bertemu dengan kakaknya dan juga Elvano. Mereka melanjutkan studi mereka di Amerika.

Keyra menjalani kehidupan nya kembali seperti semula, namun ia tidak lupa menulis beberapa keinginan agar kembali bertemu dengan Elvano. Keyra menaruh semua keinginan nya di dalam kotak miliknya.

.

.

.

4 Tahun kemudian.

Seorang gadis berwajah oval, memiliki lentik mata yang indah dan juga senyum yang selalu di ikuti dengan lesung pipi membuatnya semakin terlihat sempurna.

Yah dia Keyra, dengan usianya sekarang 18 tahun namun tetap saja memiliki tubuh mungil.

Namun tidak menjadi masalah, Keyra tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Banyak teman di sekolahnya yang mengungkapkan perasaan nya kepada Keyra, namun Keyra tetep tidak ingin memiliki hubungan dulu.

Keyra segera bersiap, ia adalah murid yang teladan. Tidak pernah ia telat bahkan dihukum. Setelah bersiap, Keyra berjalan menuju meja makan.

"Naa naaa naaaa naaaa, pagii yangg cerahh untuk semuanyaaaa" suara Keyra memenuhi seluruh ruangan rumah, bahkan Keyra tidak menyadari seseorang berada di kursi televisi.

"Ehmmm" membuat Keyra menoleh.

"Hmm Kapan kau sampai?" ucap Keyra dengan pipi yang masih terisi dengan permennya.

"Kenapa wajahmu seperti itu, aku sudah tidak lama melihatmu. Kau tidak ingin memelukku?" ucap Dion merentangkan tangannya.

"Tidak, syukurlah kau masih ingat rumah" ucap Keyra berjalan duduk di kursi meja makan. Di ikuti Dion yang berada di belakangnya.

"Mah lihatlah, dia begitu sombong denganku" ucap Dion mengadu kepada mamahnya.

"Emang aku harus bagaimana wahai kakakku" ucap Keyra.

"Disambut kek, atau dikasih hadiah gitu" ucap Dion.

"Emm hadiah, ohh yah aku ingett" ucap Keyra langsung berlari menaiki tangga mengambil sesuatu untuk diberikan kepada kakaknya.

"Kalian itu udah pada dewasa, tapi kalau dirumah masih aja jadi anak kecil mamah" ucap Mamah Nadine tertawa.

"Keyra tetep saja bocah kecil mah, tingginya aja masih sama dengan terakhir aku ketemu" ucap Dion.

"Dion jangan mengatai adekmu bocah, dia sudah besar" ucap Papah Dafa.

"Hehehe iya pah, maaf" ucap Dion menggaruk rambut nya yang tidak terasa gatal.

Selang beberapa menit Keyra datang membawa sebuah kotak berwarna hitam.

"Itu buat aku?" tanya Dion, dijawab anggukan oleh Keyra.

"Kakak harus janji, tidak boleh membuang hadiah dariku dan harus kakak pakai" ucap Keyra mengangkat jari kelingking nya.

"Hmm ya janji" ucap Dion, membuka kado dari Keyra.

"Apa ini Keyy" ucap Dion memicingkan Kedua matanya.

"Pakailah, itu ku beli buatmu kak waktu aku berlibur dengan teman teman" ucap Keyra tersenyum puas.

Yah benar sepasang sandal dengan motif gorila dilengkapi dengan bulu bulu nya.

"Kenapa harus gorila?" tanya Dion.

"Karena tubuhmu seperti gorila, hahahahhaa" ucap Keyra tertawa puas, bahkan mamah dan papah tidak bisa berkata kata lagi melihat tingkah kedua anaknya.

"Kakak sudah janji, sekarang pakai lah" ucap Keyra, dengan terpaksa Dion memakai sandal pemberian Keyra.

"Hahahaha pas bangettt" ucap Keyra memberikan dua jempol kepada Dion.

Mereka melanjutkan kan sarapan mereka, suasana semakin lengkap dengan kembalinya Dion anak pertama mereka.

"Pah Dion pinjem mobilnya ya, buat pindahan ke kampus utama" ucap Dion.

"Apa barangmu cukup banyak sampai bawa mobil?" tanya Papah.

"Engga sih, cuma Dion males pakai angkutan umum." ucap Dion.

"Kalau ngga salah kampus utama dekat dengan sekolah Keyra" ucap Mamah.

"Bener, Dion bisa sekalian antar jemput Keyra" ucap Papah.

"Aku tidak mau" ucap Keyra dan Dion bersamaan.

"Aku sudah besar pah, aku tidak mau mengurus anak kecil" ucap Dion membuat Keyra memicingkan matanya.

"Aku juga tidak mau pah, aku sudah besar SMA kelas 3" ucap Keyra.

"Itu yang terbaik" ucap Dion.

"Jadi bagaimana pah, boleh Dion pinjam mobilnya. Nanti sore Dion mau pindah barang barang Dion sama teman sekamar Dion" ucap Dion, membuat Keyra langsung berhenti makan dan menatap sang kakak.

"Selama kamu tidak menindas adekmu, kamu boleh melakukan apa saja" ucap Papah.

"Teman sekamar yang mana?" tanya Keyra.

.

.

.

.

.

"Selamat membacaaa

semoga kalian terhibur yaaa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!