" itu sangat tidak mungkin bang.." saut ketiga nya hampir bersamaan
Sedang kan Farrel menatap satu persatu di antar ke empat nya, mau menawar kan diri itu sangat tidak mungkin sekali bagi Farrel
" kenapa meski kami bang, itu sangat tidak mungkin sekali, apa lagi mengingat kita selalu bersama kemana pun, lagian kita ini kakak beradik bang.." bantah Aksa cepat
" ya.. sudah, kalau tidak ada yang mau, biar kan saja acara ini batal, toh Raina pun sedari awal belum mau menikah.." ujar Rayhan hendak berlalu ke depan sana
" mau kemana bang.." cegat Arya cepat
" mau membubar kan acara, mau apa lagi.." saut Rayhan singkat
" kenapa mesti di bubar kan, kenapa tidak di gantikan saja dengan dia.." tunjuk attaya si polos keluarga Al Fatih kepada Farrel
Seketika pandangan ke empat nya menoleh ke arah Farrel membuat Farrel seakan ngeri melihat tatapan ke empat nya kepada diri nya
" kamu tau siapa dia.." tanya Arya menoleh gugup kepada attaya
" Farrel kan.." saut attaya cepat
" iya ya.. kenapa gak dia saja sih.. gak kepikiran sejak tadi..," saut Rayhan mendekat ke arah Farrel
" Lo.. mau kan nikah sama adek gua.." lanjut Rayhan pula pada Farrel
" gua.." tunjuk Farrel pada diri nya sendiri sedikit gugup dan grogi
" ya elo lah.. siapa lagi.." Kesal Arya
" emang boleh.." tanya Farrel sedikit takut akan penolakan, apa lagi ia yang awal nya hanya sebagai tamu tak di undang saja
" ya.. boleh lah, kan gua yang nawarin elo, gimana sih.. " Rayhan berkacak pinggang menatap Farrel
" jangan belagu deh Lo,... gua tau Lo dulu suka sama kak Raina.. walau pun aku seperti ini, tapi aku selalu memperhatikan gerak gerik mu di kampus dulu.." ujar attaya
Membuat Farrel seakan tercekat, ia menatap ke empat nya kembali secara bergantian
" aku mohon tolong selamat kan nama baik keluarga kami, hanya kamu yang bisa menolong kami.." pinta Rayhan memohon pada Farrel
Farrel yang di minta pertolongan itu sedikit ragu, pasal nya ia tidak memiliki apa pun untuk di berikan kepada Raina
" tapi...
belum sempat Farrel berucap, Rayhan sudah menarik tangan Farrel masuk ke dalam aula
Itu lah mengapa Farrel bisa menggantikan posisi Andika, menjadi suami Raina
***
Lelah duduk di samping rajang menatap Raina, kini ia perlahan naik ke permukaan ranjang, ia membaring kan tubuh nya di samping Raina sambil memeluk Raina dengan penuh sayang
hal yang tak pernah Farrel bayang kan, bahwa ia bisa menikah dengan Raina, ia tidak pernah menyangka akan bersanding dengan Raina secepat ini
memeluk Raina penuh kasih sayang tanpa mengusik Raina, kini Farrel pun ikut tertidur di samping Raina mencari tempat ternyaman nya
***
pagi hari ketika Raina terbangun ia terkejut dengan tangan Farrel yang bertengger di perut nya
" apa-apaan dia, seenak nya tidur dan memeluk ku, apa dia pikir aku guling nya.." dengus Raina kesal dan mencoba menyingkir kan tangan Farrel
namun baru saja Raina mencoba menyingkir kan tangan Farrel dari perut nya, bukan nya terlepas, pelukan Farrel semakin memeluk Raina dengan era
'' heh.. Lepas kan tangan mu rel.. Aku tau kau sedang berpura-pura saat ini..'' sarkas Raina kesal dan mencoba menyingkir kan tangan Farrel sekali lagi
Namun tetap saja gagak, Farrel semakin merapat kan tubuh nya pada Raina
'' aku merindukan mu Raina, tolong jangan menjauhi ku lagi.." bisik Farrel tepat di telinga raina dengan suara kaa bangun tidur
Seketika Raina menoleh ke samping, untuk memastikan bahwa Farrel sedang mengigau atau sudah terbangun
'' selamat pagi bidadari surga ku..'' bisik Farrel lagi ketika mereka saling menatap
seketika Raina memaling kan wajah nya kembali, ia menatap lurus ke atas dan masih mencoba berontak dari Farrel
'' lepas kan aku rel, aku risih..'' ucap Raina lirih sekali
Karena lelah memberontak, Raina memilih membiar kan Farrel berbuat semau nya, mau melepas kan diri pun percuma
Farrel tetap membelit pinggang nya dengan sangat erat sekali
'' risih bagai mana Hem.. bukan kah kita sudah sah sebagai suami istri..'' ucap Farrel men**um sebelah pipi Raina
'' hei.. Jangan sembarangan menyentuh ku tuan.." sargah Raina galak
'' opss... Aku memang sengaja nona..'' saut Farrel terkekeh kecil
Farrel semakin mengerat kan pelukan nya kepada Raina membuat Raina seakan susah untuk bernafas
'' ayolah Farrel jangan bermain-main lagi, aku ingin mandi dan menunai kan sholat subuh ku..'' ucap Raina jengah
'' baik lah, aku akan melepas kan mu, tapi aku minta imbalan..'' ucap Farrel terkekeh kecil
'' yang benar saja, kau yang seenak nya memeluk ku, dan kau pula yang malah meminta imbalan kepada ku, bagai mana cerita nya ini, sedang kan aku hanya sebagai korban di sini..'' desis Raina mencabik kan bibir kesal menatap farel
Bukan nya merasa bersalah, Farrel malah semakin erat memeluk Raina dari samping dan menci**mi sebelah pipi Raina bertubi-tubi
'' hei..hei.. Semakin lancang saja kau ini.'' Raina mencoba menghalau Farrel
Namun apa lah daya, tenaga Raina tidak sebanding dengan Farrel, walau pun Raina mengeluarkan semua tenaga nya,
Itu hanya sia-sia saja, karena tenaga Farrel lebih unggul lagi dari Raina
'' panggil aku dengan sebutan yang lebih sopan sedikit Raina, walau bagai mana pun status ku kini adalah suami mu..'' pinta Farrel lembut sangat lembut
Raina hanya menanggapi ocehan Farrel biasa saja, karena mau bagai mana pun, status mereka masih janggal bagi Raina
'' itu sangat tidak penting rel.. Aku tidak meminta mu untuk jadi suami dadakan ku..'' ketus Raina memaling kan wajah nya ke arah lain
'' hei.. Tatap aku sejenak saja..'' Farrel meraih dagu Raina agar menghadap ke arahnya
'' aku tidak mau..'' bantah Raina cepat
membuat Farrel menghela nafas panjang ketika Raina tidak mau memaling kan wajah nya ke arah nya
'' aku tau dulu aku salah, aku minta maaf Raina.. Aku akan mencerita kan nya lain waktu jika itu sudah waktu nya .'' ucap Farrel menge Dur kan pelukan nya
Dengan cepat kilat pula Raina melarikan diri dari pelukan farrel, ia ingin menunai kan ibadah subuh nya
Farrel hanya memandangi Raina dari atas ranjang saja, sesekali ia menertawakan Raina yang lari pontang panting menghindarinya
raina yang berlari ke kamar mandi dengan nafas tersengal-sengal, jantung Raina berpancu lebih kencang, tidak seperti biasa nya
'' ada apa sebenar nya, kenapa detak jantung ku berdebar-debar begini..'' ucap Raina sembari memegangi dada nya
Ia masih saja terpaku di dalam kamar mandi, lama Raina terdiam, sampai Raina bisa menstabil kan diri, baru lah Raina beraktivitas
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments