Saat Sarah dan Dion sudah tak terlihat lagi di depan mata Dimas, entah kenapa tulang kaki Dimas menjadi lunak sehingga tak mampu lagi untuk menopang berat badannya. Ia pun langsung terjatuh berlutut di atas aspal tersebut dengan tak berdaya.
"Hiks... Tega sekali mereka Ya Tuhan. Padahal mereka tahu, aku hanyalah orang miskin tak punya apa-apa. tetapi dengan teganya mereka malah memanfaatkanku dan merampas semua hasil kerja kerasku. Kini aku tidak punya apapun lagi. Apakah aku boleh meminta agar engkau segera menjemput nyawamu ini Tuhan. Hiks.." racau Dimas di dalam keheningan itu.
Saat dirinya sedang putus asa dan menangis meratapi nasibnya yang malang itu. saat itu juga, tiba-tiba saja, gemuruh petir langsung terdengar dari atas langit dan dalam sekejap hujan pun turun membasahi bumi menemani Dimas yang sedang menangis di jalan dan bersimpuh di atas aspal tersebut.
"bahkan.. hujan pun ikut menangis sambil meledek. ia pasti menertawakan kebodohan ku." racaunya lagi.
Badannya terguyur air hujan yang dingin itu, Tapi, walau bagaimanapun, Dimas sama sekali tak ada niat untuk beranjak dan berteduh. seolah ia ingin, air hujan dapat mengaliri hatinya dan mendinginkan otaknya yang saat ini tengah mendidih akibat rasa kesal dan amarah yang ia ciptakan sendiri.
Di langit sana, lagi-lagi gemuruh bersahutan memecah keheningan malam di tengah badai hujan. Tapi tetap saja Dimas tak beranjak dari posisinya tersebut sampai akhirnya satu b
Sambaran petir yang menyebar mengenai dirinya.
Jeder !!!
"Arrrrrggggg......!!!!!!!" Teriak Dimas saat dirinya mengenai sambaran petir tersebut dan langsung meninggal dunia. mayatnya langsung tergolek tak berdaya di atas aspal. kondisi jalan yang sepi mengakibatkan dirinya tidak langsung ditemukan dan dievakuasi.
Namun ternyata, sesuatu hal yang tidak lama terjadi. Tak berselang lama dan hanya terhitung sekitar 5 menit. tubuh yang tergeletak tak sadarkan diri di bahu jalan itu, tiba-tiba tangannya mulai menunjukkan pergerakan. Pelan-pelan tubuh itu kembali membuka matanya.
"Ugh... " Rintihnya dengan suara lirih.
Ia mendapati tubuh ini tengah berada dalam guyuran hujan yang sudah agak mulai mereda Dengan posisi yang tengkurap akibat sambaran petir, Dimas mulai menggulingkan bola matanya ke sana kemari mengamati posisinya dan tempatnya saat ini. Tapi tiba-tiba karena merasa tempat ini adalah tempat yang asing baginya, perlahan ia mulai mengangkat tangannya dan ia jadikan sebagai penopang tubuhnya untuk bangun dari posisi itu.
" Agh.. di mana ini..??. Aneh sekali... Apakah aku merasuki tubuh seorang bocah..??" ujar Dimas merasa aneh. ia kembali mengedarkan pandangannya ke sana kemari seolah Belum puas untuk mengamati.
"Sepertinya aku memang sudah melakukan perjalanan waktu." Ujar Dimas atau tepatnya jiwa yang asing yang merasuki tubuh Dimas.
Flashback on
"Hahaha.. kau akan mati Dimas Barata. Kau akan segera aku lenyapkan dari dunia persilatan ini. Hahaha." Ujar Rakhar. Ia berdiri berdampingan dengan seorang perempuan.
"Rakhar.. Kenapa kamu melakukan hal ini kepadaku..??" Tanya Dimas Barata dengan nada suara yang terbata-bata akibat kehilangan banyak darah setelah melakukan pertempuran tak seimbang dengan Rakhar yang sudah ia anggap sebagai sahabat dan bahkan melebihi dari itu.
"Kenapa ?? Tentu saja. aku menginginkan hanya aku yang menjadi terkuat di dunia persilatan ini. Dan halangan terbesarku adalah dirimu.!!! Karena itu aku mendekatimu dengan berkedok menjadi sahabatmu. karena aku tahu, tak satupun orang yang bisa kamu percaya di dunia ini. Aku dan pacarku mahlini datang menawarkan persahabatan dan memberikan kepercayaan sehingga kamu memberikan dan menaruh harapan kepada kami sepenuhnya hahaha.!!!! sampai akhirnya aku melaksanakan Apa yang menjadi tujuan ku. Dan yang terakhir, serahkan cincin ruang dari artefak kuno yang kamu miliki. Karena kamu sudah tidak pantas memiliki barang pusaka berharga seperti itu." Ujar Rakhar lagi sambil mengulurkan tangannya meminta barang pusaka yang telah menyatu dalam diri Dimas Barata.
Dimas Barata yang mendengarkan penuturan tersebut langsung menjunjungkan senyum sinis. karena cincin itu telah menyatu dalam jiwanya jadi tidak akan ada yang bisa mengambilnya. dan kalaupun pemiliknya juga telah meninggal, maka yang menjadi pewaris lah yang akan memilikinya.
"Tidak usah bermimpi. Sampai aku mati pun aku tidak akan memberikan benda pusaka yang aku dapatkan dengan susah payah kepada penghianat seperti kalian." Ujar Dimas lagi dengan sorot mata tajam walaupun nyatanya ia sudah tidak kuat lagi untuk melawan. Rakhar yang mendengar penuturan Dimas langsung tersulut emosi.
"Baiklah... Kalau begitu kamu juga sudah tidak pantas berada dalam dunia ini." Rakhar pun mulai mengeluarkan kekuatannya dan langsung melenyapkan Dimas saat itu juga sehingga Dimas tak bisa diselamatkan oleh siapapun. Sebelum Dimas benar-benar menutup matanya, Ia menyampaikan rasa penyesalan yang ia miliki.
"Aku menyesal telah mempercayai kalian. Dan andai saja dulu aku tidak terpedaya, maka akhir seperti ini tidak akan aku temui. Tapi sampai kapanpun, kalian juga tidak akan mampu menguasai daratan. Karena orang yang serakah seperti kalian tak akan puas dengan pencapaian yang kalian miliki."ujar Dimas dengan terbata-bata sambil menuju detik-detik dirinya akan berpulang ke Rahmatullah. Saat itu juga terjadi petir dahsyat yang menyambar-nyambar seolah menyambut ucapan penyesalan dan juga sekaligus pernyataan yang dikeluarkan oleh Dimas.
Flashback off
dan kini, Dimas Barata merasuki tubuh seorang pemuda bernama Dimas sama seperti dirinya. ia merupakan anak yatim-piatu dan tidak tau siapa keluarga atau kedua orang tuanya. ia pun saat ini hanya berkerja serabutan untuk menyambung hidup nya.
kisah Dimas barata ternyata tak jauh beda dengan Dimas sang pemilik tubuh. Dimas Barata juga merupakan seorang anak yatim yang ditinggal oleh ayahnya saat pergi berperang dan hidup bersama dengan ibunya. Dia tumbuh menjadi seorang anak yang memiliki pemikiran atau daya tangkap yang cepat sehingga ia dijuluki sebagai pendekar jenius.
Walaupun, kategori jenius berbeda dari zaman kuno ke zaman modern. Namun Dimas Barata tetaplah seorang jenius yang mampu beradaptasi di manapun ia berada. Namun kini dirinya meninggal akibat dikhianati oleh kedua orang yang sangat ia percayai dan telah Ia anggap sebagai keluarga sendiri.
Dan akhirnya dia berakhir di tubuh seorang pemuda miskin yang juga hidup yatim piatu bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, walaupun begitu dirinya tetap masih bisa melanjutkan pendidikan walau dengan kondisi ekonomi yang sangat pas.
"Sial..!!! Kalau saja aku masih bisa kembali ke zaman kuno. Aku pastikan akan membalas dendam kepada kedua orang yang telah mengkhianati kepercayaanku. Tapi aku juga bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk hidup." Ujar Dimas lagi di sela-sela kemarahannya. Dimas juga sadar bagaimana pemilik tubuh ini menjalani kehidupannya.
"Ternyata hidupmu tak jauh berbeda denganku sobat. Maafkan aku telah lancang mengambil jasad mu. Tetapi berbahagialah dirimu di sana, karena kamu tidak akan merasakan pahit dan susahnya hidup lagi." Ujar Dimas Barata lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Samudra
ceritanya gak jelas amat Thor,maksudnya gimna ya om🤔
2023-11-05
1
Jimmy Avolution
ayo
2023-11-02
0
Halu
Langit
2023-11-01
0