Zevan Abraham sampai ke hotel miliknya lebih dulu daripada Yoga. Zevan menoleh ke Raymond yang berdiri di sisi kirinya, "Foto cewek yang satu lagi siapa?"
Raymond yang sudah mengikuti Zevan selama enam tahun langsung tanggap cewek mana yang dimaksud oleh Zevan. "Dia adik tirinya Non Gita. Namanya........"
"Aku tidak ingin tahu namanya" Zevan menyahut cepat dan Raymond langsung berkata, "Baik, Tuan Muda"
"Kalau dia adik tirinya Gita, kenapa dia sudah tidak suci? Kenapa saat aku tanya ke Yoga mana yang masih suci, Yoga jawab Gita?"
"Saya sudah menyelidikinya, Tuan. Adik tirinya Non Gita memiliki hubungan terlarang dengan Yoga. Saya sudah menyimpan bukti perselingkuhan mereka. Siapa tahu Anda membutuhkannya nanti, Tuan"
"Menarik juga kehidupannya gadis yang bernama Gita Gayatri Kusuma itu"
Raymond menunduk kaget ke tuan mudanya saat ia mendengar tuan mudanya menyebut lengkap nama Gita dan asisten tampan itu langsung membatin, Tuan Muda mau mengingat nama lengkap seorang gadis setelah Nyonya muda Diva? Apakah Tuan Muda sangat tertarik pada Non Gita?
Zevan memang hanya mau mengingat nama tiga orang wanita di dalam hidupnya. Mama kandungnya yang kebetulan memiliki nama Gita, Gita Achara (mama kandungnya Zevan adalah keturunan Jawa-Thailand), mama tirinya yang memiliki nama Victoria Devon, dan istrinya yang koma selama lima tahun, Diva Putri Chandra. Selain nama ketiga wanita itu, Zevan tidak pernah mau mengingat.
Tuan muda mau mengingat nama lengkap Non Gita, apa karena Non Gita memiliki nama sama dengan nama mama kandungnya? Batin Raymond.
Beberapa menit kemudian, Yoga dan Gita berdiri tegak di depan Zevan Abraham yang tengah duduk bersilang kaki sambil menyesap sebuah cangkir mungil berwarna biru langit yang sangat cantik dengan motif bunga melati.
Di .......dia a.....apakah turun dari langit? Ke....kenapa bisa ada makhluk Tuhan setampan itu. Bola matanya biru dan kulitnya putih pucat. Tampan sekali. Gumam Gita di dalam hatinya.
Zevan meletakkan cangkir tehnya lalu bersandar di kursi, bersedekap dan mengamati Gita.
Kulitnya tidak seputih Diva. Dia juga tidak memiliki lekuk tubuh yang sempurna seperti Diva. Rambutnya panjang bergelombang. Rambut Diva lurus, indah, namun sayangnya Diva tidak pernah memanjangkan rambutnya. Dia berhidung mungil dan cukup mancung, bibirnya......sial! Bibirnya sempurna! Batin Zevan.
Zevan langsung memalingkan wajahnya ke Raymond saat ia merasakan wajahnya sedikit terasa panas melihat bentuk bibirnya Gita yang sempurna menurut dia.
Raymond langsung tanggap dan berkata ke Gita, "Nona Gita, Anda harus ikut karyawati kami naik ke lantai atas untuk cek kesehatan"
Gita menoleh kaget ke calon suaminya dengan wajah penuh tanda tanya lalu ia bergegas melepaskan tanya di depan telinga Yoga, "Kenapa aku harus cek kesehatan, Mas?"
Yoga tersenyum canggung ke Zevan Abraham yang masih menatapnya dengan dingin dan wajah tanpa ekspresi. Lalu, Yoga berbisik di telinga Gita, "Udah nurut aja! Karena, Tuan Zevan itu orangnya perfeksionis. Dia ingin semua orang yang pergi ke resortnya yang ada di Jepang itu steril dari segala macam penyakit"
Gita kembali berbisik ke Yoga, "Kenapa Mas nggak diperiksa?"
"Aku sudah diperiksa kemarin. Itulah salah satu alasan aku ajak kamu ke sini karena aku bilang ke Tuan Zevan kalau kamu akan ikut aku keliling Jepang. Jadi, kamu harus cek kesehatan hari ini" Pria tampan mebel itu kembali berbisik di telinga Gita dan Yoga kembali berbohong kepada Gita.
Gita akhirnya menganggukkan kepala lalu bangkit berdiri tersenyum ramah ke pria tampan yang masih duduk bersilang kaki dan bersedekap, kemudian gadis berlesung pipit itu berkata, "Baiklah"
Zevan menoleh ke karyawatinya.
Karyawati hotel The Rain yang ditunjuk oleh Raymond untuk mengantarkan Gita ke kamarnya Zevan langsung berkata ke Gita, "Mari ikut saya, Nona"
Gita melangkah mengikuti karyawati hotel The Rain tersebut menuju ke lift dan langsung naik ke lantai paling atas sebelum rooftop. Gita masuk ke kamar yang ada di ujung lorong tanpa menaruh curiga sama sekali.
Kepala Zevan berputar mengikuti arah perginya Gita. Lalu, pria super tampan berbola mata biru itu menekuk jari telunjuknya ke Raymond.
Raymond langsung membungkuk dan mengarahkan telinganya ke bibir tuan mudanya.
Zevan berbisik ke Raymond, "Apa kau lihat lesung pipit tadi?"
Raymond menganggukkan kepalanya.
Zevan kembali berbisik, "Sial! Kenapa dia juga memiliki lesung pipit sama seperti almarhum Mamaku?"
Raymond hanya menganggukkan kepala karena ada Yoga yang masih berdiri tegak di depan tuan mudanya.
Zevan kemudian berkata, "Baiklah" Dan Raymond Kembali berdiri tegak lalu asisten tampan itu berkata ke Yoga, "Duduklah dan minum kopi kamu!"
"Terima kasih, Tuan" Sahut Yoga.
Setelah menyesal kopinya, Yoga bertanya ke Zevan Abraham, "Kenapa saya masih diharuskan menunggu?"
Zevan diam dan menyesap cangkir kopinya.
Raymond yang menyahut, "Karena Tuan Muda masih menunggu hasil pemeriksaan Non Gita. Kalau terbukti Non Gita sudah melakukannya denganmu, maka bersiaplah masuk penjara"
Yoga tersenyum lebar dan berkata, "Saya tidak akan masuk penjara karena Gita tidak pernah mengijinkan saya membuka segel kesuciannya. Gita hanya mau membuka segel kesuciannya setelah ia menikah. Kami akan menikah tiga bulan lagi"
Zevan menoleh ke Raymond dan Raymond langsung bertanya ke Yoga, "Kau akan tetap menikahi Non Gita setelah Tuan, ya, kau tahu apa maksudku"
"Iya. Karena saya sangat mencintainya dan saya harus bertanggung jawab karena saya sudah menjual Gita ke Tuan Zevan tanpa persetujuannya Gita" Sahut Yoga dengan ekspresi santai.
"Tapi, Tuan muda akan menahan Non Gita setelah Tuan melakukannya. Tuan muda menunggu kehamilannya Non Gita dan kalau Non Gita hamil, Tuan muda akan menahan Non Gita lagi sampai Non Gita melahirkan. Tuan Muda akan mengambil anaknya Non Gita lalu........"
"Hei! Itu di luar kesepakatan kita" Yoga tersentak kaget.
"Tandatangani kesepakatan yang baru, maka Tuan Muda akan mentransfer satu milyar sekarang juga ke rekening kamu"
Mendengar kata satu milyar, Yoga langsung berkata, "Baik. Saya akan tandatangani kesepakatan kita yang baru"
Setelah melihat Yoga menandatangani kesepakatan yang baru, Zevan bangkit berdiri dan melangkah ke lift sementara Raymond duduk di depan Yoga dan berkata, "Kau selamat hari ini karena Non Gita benar-benar masih suci"
Yoga menyeringai lebar, "Tentu saja ia masih suci. Gita gadis lugu yang benar-benar lugu"
"Sekarang kau boleh pergi dan jangan ganggu Non Gita selama satu tahun ke depan karena setelah ini Tuan muda akan menahan Non Gita sampai Non Gita hamil dan melahirkan keturunannya tuan Zevan Abraham"
Karena sudah mendapatkan transferan satu milyar rupiah, Yoga berkas dengan wajah santai, "Oke, no problem. Aku akan tetap menikahi Gita setelah Tuan Muda Zevan membuangnya. Satu tahun atau dua tahun saya akan tetap menunggu Gita"
"Kenapa kau mau menunggu Non Gita?"
"Karena saya sangat mencintainya"
"Kalau sangat mencintai Non Gita kenapa kamu menjualnya ke pria lain?"
"Karena ketenaran dan uang lebih penting dari Gita" Ucap Yoga sambil bangkit berdiri lalu pria tampan itu menganggukkan kepala ke Raymond dan melangkah pergi meninggalkan Raymond.
Gita sontak bangkit berdiri dan berlari ke balik sofa panjang saat ia melihat pintu kamar dibuka dokter Mey berlari keluar kamar dan Zevan Abraham melangkah masuk ke dalam kamar.
"Ke......kenapa dokter Mey keluar dan kenapa Anda lancang masuk ke kamar ini, Tuan?" Gita masih berdiri di balik sofa panjang.
"Lancang? Ini kamarku dan calon suami kamu, Yoga, sudah menjual kamu ke aku. Aku sudah bayar kamu sangat mahal. Jangan membuang-buang waktuku! Bersiaplah di ranjang dan aku akan lakukan dengan cepat lalu ......."
"Lakukan apa? Mana mungkin Mas Yoga menjualku!" Teriak Gita dengan mas melotot.
Wah, galak juga cewek ini. Batin Zevan.
Zevan lalu melemparkan kesepakatan kerja samanya dengan Yoga di atas meja kemudian ia mendelik ke Gita, "Lihatlah sendiri buktinya! Calon suami kamu sudah menjual kamu. Kamu harus mengandung anakku dan kita akan diskusikan peraturanku setelah aku membuka segel kesucian kamu dan........."
Gita melepas sandal hotel dan melemparkan semuanya ke Zevan sambil berteriak, "Dasar brengsek! Siapa yang mau mengandung anak kamu, hah?! Aku bahkan tidak mengenalmu!"
Zevan berhasil menghindari lemparan sandal hotel dan dia mulai menggeram kesal melihat sikap Gita yang tidak mau menurut padanya.
Gita menatap semua berkas yang ada di atas meja sofa dengan linangan air mata. Hatinya hancur saat ia melihat kenyataan mengerikan di depan matanya. Calon suaminya tega menjual dirinya ke pria asing yang sama sekali tidak Gita kenal.
Zevan terus melangkah mendekati Gita sambil melepas jas, dasi lalu melemparkan jas dan dasi itu ke sembarang arah. Kemudian pria tampan berbola mata biru itu melangkah pelan mendekati Gita sambil melepas satu per satu kancing kemejanya lalu ia lemparkan kemejanya ke sembarang arah tanpa melepaskan tatapannya dari wanita cantik berparas lembut dan berlesung pipit itu.
"Jangan, Tuan! Jangan dekati saya!" Gita berteriak dengan derai air mata dan terus melangkah mundur saat ia melihat Zevan melangkah ke balik sofa panjang.
Gita berlari kencang ke arah pintu saat Zevan terus melangkah mendekatinya.
Zevan berhasil mengejar Gita, menarik tangan Gita, dan membenturkan punggung Gita ke daun pintu.
Sial, tangguh juga cewek ini. Aku pikir dia bakalan menyerah kalah dan aku bisa segera bercinta dengannya. Tapi, ternyata dia melakukan perlawanan. Sial! Batin Zevan.
Saat punggung Gita menabrak daun pintu, Zevan langung melompat dan mengungkung Gita.
Zevan langsung memagut bibir Gita yang sejak tadi sudah membuatnya terpikat dan membuatnya ingin segera mencicipi bibir ranum dan berwarna merah muda alami itu. Zevan mengumpat kesal di dalam hatinya saat ia merasakan bibir Gita sangat manis dan dia tidak bisa berhenti mencicipinya. Gita menggigit bibir Zevan.
Zevan mendesis kesakitan dan refleks menarik bibirnya.
Saat ia melihat Gita melotot dan menggeram, "Lepaskan aku atau kamu akan menyesalinya!"
Zevan menyeringai mengejek, "Jangan sok suci! Aku tahu kau mengagumi ketampananku tadi. Sekarang diam dan nikmatilah!" Zevan menyusupkan bibirnya ke leher Gita dan bermain liar di sana.
Gita langsung membungkuk dan mendorong keras dada pria yang sudah berani melecehkannya, lalu ia berputar badan sambil menarik tangan Zevan, dan bruk! Gita berhasil membanting tubuh Zevan ke lantai. Gita lalu mengambil kunci chip dari atas meja yang ada di dekat pintu kemudian ia membuka pintu dan berlari kencang meninggalkan Zevan yang masih terkapar di atas lantai.
Zevan bangkit berdiri sambil mengeram kesal. Dia meraih kemejanya dan memakainya dan sambil berlari kencang mengejar Gita, ia menelepon Raymond.
"Ada apa Tuan Muda? Saya sudah siapkan semuanya di kamar. Apalagi yang kurang?" Tanya Raymond.
"Dia lari, Ray, cari dan tangkap dia!" Zevan memekik kesal.
"Apa?!" Raymond memekik kaget.
Gita terus berlari menuju ke loby hotel dan sambil sesekali mengusap air mata yang terus berderai membasahi pipinya, Gita menelepon calon suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Ratna Susanti
kisah ini sangat seru dan lucunya segar. saya suka 🥰
2024-02-27
0
Barat laut menuju chang'an
seru kak cerita nya😊
2024-01-09
0
💞Amie🍂🍃
Hahaha tau dah, kesel bgt
2023-12-01
0