Dirumah rahma cukup sepi,suami nya yuda masih tidur,abran anak laki-laki yang tertua pergi tidur ditempat temannya, sementara kakak nya yang tertua dan anak perempuan sulungnya sudah menikah dan tinggal dirumah suami mereka masing-masing tinggal lah ilham dan huda anak yang paling bungsu dirumah.
"eh wati,ada apa pagi-pagi sudah datang"sapa rahma heran,karna tak biasanya wati berkunjung kerumah nya.
"ini mbak,hari ini kami mau nanam padi,mbak rahma ada kegiatan ngk hari ini,kalau tidak ada wati mau minta tolong mbak ikut bantu"ucap wati ragu
"oooituuu...jam brpa berangkat nya,biar mbak nyusul sendiri"sahut rahma tidak keberatan.
"pagi ini mbak,siap sarapan pagi lah,kalau mbak belum sarapan nanti sarapan dirumah aja, untuk bekal makan siang juga udah Wati siapkan"jelas wati
"Oya udah,nanti mbak nyusul aja,kalau soal makan pagi biar mbak makan dirumah mbak aja, soalnya mbak juga udh masak"jawab rahma ramah.
selesai mengobrol wati pun lansung pulang untuk melanjutkan masaknya yang tertunda
ternyata sampai dirumah wati mendapati ana sedang menyambal telur dan nora sedang memblender bumbu mie goreng.
wati pun tersenyum lega,melihat kebijakan anak-anak nya itu,karna dalam kondisi buru-buru anak-anak nya bisa diandalkan.
selesai memasak, makanan pun lansung dihidangkan,wati pun masuk kekamar membangun kan suami nya.
"mas,mas bangun"ucap wati menggoyang kan badan suaminya.
Hasan hanya berdehemm tanpa membuka matanya.
"mas ayok makan"seru wati kembali.
"emmm,duluan aja"sahut hasan menarik selimut nya.
Wati pun mendengus kesal"ya sudah kami makan duluan,nanti mas makan sendiri, soalnya kami semua mau kesawah"ucap wati kemudian meninggalkan hasan.
"maa,ayah ngk ikut makan"tanya ana yang melihat ibunya keluar kamar sendiri.
"entahlah,ayahmu bilang hari ini ada urusannya tapi jam segini masih belum bangun"omel wati
"oyaa mie goreng nya udh kalian antar sama nenek kalian?" tanya wati
"belum maa"
"antar dulu,karna sibuk jadi lupa bilang"ucap wati.
"biasanya pagi-pagi buta nenek udah main kerumah"ucap nora sambil mengunyah makanan nya.
"sudah-sudah,cepat habis kan makanan kalian, setelah itu kita berangkat"seru wati pada anak-anak nya.
******
"nek,ini mie goreng "ucap ana meletakkan sepiring mie goreng
"apa itu naaa.."tanya hasrian yang keluar dari kamar.
"mie goreng om"sahut ana tersenyum
hasrian adalah anak bungsu halimah,karna halimah sudah tua maka dia kini memilih tinggal bersama hasrian,pada hal hasan dan wati sudah bersikeras untuk menahan ibunya agar tetap tinggal bersama mereka.
namun halimah tetap menolak, alasan halimah menolak karna sudah banyak tanggungan hasan dan wati,jadi halimah tidak ingin membebani nya lagi.
sementara anak-anak hasrian masih kecil-kecil jadi halimah memilih bersama hasrian saja,lagi pula halimah bisa sekalian menjaga cucu nya,kalau suli istri nya hasrian repot.
*Flashback
dari ketujuh anaknya,halimah memang hanya memiliki dua anak laki-laki saja,halimah adalah sosok ibu yang luar biasa,ketika semua anak-anak nya masih kecil,suaminya jatuh sakit,hampir dua tahun suaminya sakit dan hanya berbaring di atas tempat tidur.
tanpa putus asa,sejak dari itu halimah sudah menjadi tulang punggung keluarga, menghidupi anak-anaknya dan merawat suaminya.
Ahmad adalah suami halimah,ahmad memang sosok laki-laki pekerja keras, waktu itu ahmad pergi membersihkan rumput liar di kebun,ahmad menebangi pohon-pohon kecil,dan membersihkan nya memakai golok panjang.
tanpa sadar pisau atau golok yang dipakai meleset dari tangannya, hingga mengenai dibagian paha kaki nya.
cedera yang di alami ahmad membuat dia tak bisa berjalan lagi, semenjak dari itulah halimah harus mencari nafkah sendiri.
hampir dua tahun lamanya ahmad sakit,hingga suatu hari dia pun menghembuskan nafas terakhir nya ketika anak-anak masih membutuhkan sosok ayah.
kepergian ahmad membuat halimah merasakan kesedihan yang mendalam,namun status janda tidak membuat halimah ingin menikah lagi.
semenjak itu halimah hanya pokus membesarkan anak-anak nya,hidup yang pas-pasan membuat halimah tak sanggup menyekolah kan anak-anak nya dengan pendidikan tinggi.
rata-rata anak-anaknya hanya tamatan sekolah dasar saja, itupun halimah sudah bersyukur.
Setiap hari halimah jalani dengan tekun bekerja,baik hujan ataupun panasnya terik matahari tidak membuat halimah bolos bekerja demi sesuap nasi.
hari berganti hari,bulan berganti bulan hingga tahun berganti tahun halimah jalani,hingga pada akhirnya anak-anak tumbuh dewasa dan satu persatu menikah.
satu persatu anak perempuan nya menikah dan pergi kerumah suaminya,hingga kini semua anak-anak nya pun sudah menikah dan masing-masing dari mereka sudah memiliki anak.
masa tua halimah pun tinggal bersama anak bungsu nya, yaitu hasrian.
"kamu sudah makan,ayok makan sama"ajak halimah pada ana.
"ana makan dirumah aja nek,soal nya kami semua mau pergi kesawah"sahut ana
"kesawah,kenapa semuanya pergi,biasaya mamak kalian aja"potong hasrian.
"kata mama hari ini mau nanam padi,tante rahma juga ikut bantu"ucap ana lagi.
hasrian pun mengangguk paham.
"hasrian,antarkan mamak kesawah,mamak juga mau ikut"ucap halimah pada hasrian.
"yah,nanti mamak capek,mening dirumah aja"ucap hasrian cemas
"mana ada capek,disana pun cuma duduk-duduk aja"sahut halimah bersikeras
mau tidak mau hasrian pun harus mengikuti permintaan ibunya,karna kalau ibunya sudah ingin pergi,susah untuk melarang nya.
selain menjadi orang tua yang hebat,halimah juga termasuk sosok nenek yang penyayang pada semua cucunya.
jadi tidak heran halimah lansung mengomeli menantu nya jika melihat cucunya di pukul.
----------------
~Sarah~
"Sofi....."panggil sarah pada putri bungsu nya.
namun sofi belum juga menyahut,sofi yang tengah asik memainkan ponselnya sampai tidak sadar namanya dipanggil.
"sofiiii...."teriak sarah dari dapur mengagetkan sofi.
"iiyaaa maa"sahut sofi lalu datang kedapur
"apaan sih maa,kok teriak-teriak"timpal sofi ketus.
"kamu itu kalau dipanggil itu susah amat,coba kalau sekali panggil itu langsung datang,kan ngk perlu mamak teriak-teriak"omel sarah.
"ya udah kenapa manggil tadi"ucap sofi masih ketus merasa tak bersalah
"bersihkan dulu dapur sama rumah,kalau semua pekerjaan sudah beres baru main"ucap sarah.
"lagi-lagi sofi,nyuci piring,nyapu,ngambil air,selalu sofi"ucap sofi menghentakkan kakinya.
"jadi siapa lagi dirumah ini yang bisa bantu mamak, kakak-kakak mu?"ucap sarah geram
"kamu tau sendiri kakak-kakak cuma datang pas ganti baju sama makan aja,apa itu yang bisa diharapkan "timpal Sarah kembali,sofi pun lansung diam.
walaupun dengan wajah merenggut tapi sofi tetap mengerjakan nya, tapi selalu ada drama kecil setiap awal pekerjaan.
Sarah adalah anak tertua halimah dan ahmad,sarah menikah dengan kamal laki-laki biasa juga.
dari pernikahan sarah dengan kamal, mereka di karuniai anak delapan,dua di antaranya adalah perempuan.
Hampir semua kakak laki-laki sofi kini sudah berumah tangga,hingga kakak perempuan nya juga sudah menikah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Uthie
Wahh.. maaf, sy kalau udah banyak nama pemeran dalam sebuah cerita gini udah aga kurang bisa nyimak lagi ceritanya ☺️🙏🙏🙏
2023-11-11
0
Mukmini Salasiyanti
wahhh
byk anak byk rezeki nih, thor😁
2023-11-01
0