Rumah Tate Ida

setelah sekitar lima belas menit perjalanan akhirnya gue sudah berada di depan rumah tante Ida. perasaan gue sedikit gugup bahakan sampai keluar keringat dingin. gue takut tidak bisa mengendalikan diri dan malah melakukan hal konyol tanpa gue sadari .

" Masuk mas gerbang tidak di kunci kok "

tiba tiba suara tante ida membuyarkan pikiran gue.

" Oh iya iya bu " jawab gue dengan sedikit terkejut .

" Mas mau minum apa? kopi apa yg seger seger ? " tanya tante ida padahal dengan melihat dia saja sudah seger lebih dari seger.

" Air saja bu " jawab gue spontan.

" iya selama ini kalau minum sih air, maksudnya mau kopi atau yg dingin seger " tante ida menjawab perkataan gue dengan sedikit tertawa.

" Bodoh lo Gung sudah di bilang kan jangan sampai melakukan hal konyol, ini mahal lebih konyol" dalam hati gue mengutuk kelakuan gue sendiri.

" Yg seger aja bu " jawab gue sambil balik badan menuju mobil untuk menurunkan pesanan tante ida sekalian menyembunyikan rasa malu akibat kekonyolan gue.

Setelah pesanan selesai di turunkan dan di simpan sesuai dengan keinginan tante Ida gue duduk di jok mobil dengan pintu mobil terbuka. tante ida keluar dari dalam rumah membawa dua gelas minuman untuk gue dan supir. jujur gue sangat terpesona saat melihat tante ida, dengan umur tante Ida yg sudah tidak muda lagi tapi penampilan tidak jauh dari ibu muda umur dua puluh Lima tahun.

" mas jangan melamun terus, ini minumnya. duduknya juga kenapa di mobil ini ada kursi " kata tante sambil menunjuk ke arah kursi yang baru saja gue turunkan. lagi lagi tante ida membuyarkan pikiran gue yang sedang asik mengagumi kecantikannya.

Untuk ke sekian kalinya gue lagi lagi di buat malu oleh tingkah laku gue sendiri. kenapa juga gue tidak bisa mengontrol diri dan menyembunyikan grogi di depan tante ida. padahal biasanya gue termasuk orang yang jago kalau di hadapkan dengan cewek manapun. tapi kali ini gue kalah hanya dengan melihat pesona tante satu ini.

setelah suasana mulai mencair dan gue sudah bisa mengendalikan diri dan lama kita ngobrol banyak hal ternyata tebakan gue salah, umur tante ida ternyata tiga puluh tahun. gue juga baru tau ternyata dia menikah dengan almarhum suaminya setelah istri pertamanya suaminya meninggal. pantes saja penampilannya masih stylis dan masih terlihat muda.

Tante Ida juga tidak kalah terkejut setelah mendengan cerita gue kalau umur gue baru saja delapan belas tahun dan baru lulus SMA. karena mungkin melihat penampilan gue yg lumayan tinggi badan berisi dan kulit sawo mateng gue jadi dia pikir umur gue sudah dua puluh lima.

" Maaf ya mas saya salah mengira, saya pikir mas umurnya sudah dua puluh lima tahun. jadi dari kemari saya manggil mas terus ternyata masih adek adek " ekspresi tante ida terlihat malu ketika mengatakan umur gue sudah Dua puluh lima tahu.

" Tidak apa apa bu, memang penampilan saya begini, boros di muka. Lagipula buka cuma ibu saja yg mengira umur saya sudah dua puluh lima tahun kebanyakan juga begitu " jawab gue sambil tersenyum berusaha untuk tidak membuat tante ida merasa bersalah dan malu.

Setelah minuman habis gue izin pulang karena tidak enak kalau lama lama di luar kasihan si Redi gye tinggal sendirian di Toko.

" bu saya pamit ya, terimakasih minumannya dan terimakasih juga sudah belanja di toko saya bu " sambi menyalami tangan Tante Ida.

DEG tiba tiba jantung gue berdetak sangat kencang ketika tangan gue bersentuhan dengan tangan halusnya tante ida. Gue yakin tante Ida tidak pernah mengerjakan pekerjaan berat karena tangannya sangat halus.

" Iya mas sama sma, eh iya dek maksudnya " tante ida menjawab ucapan gue dengan ekspresi yg terlihat bingung dan tidak enak.

" saya izin simpan nomer Hpnya ya, siapa tau nanti ada perlu lagi kan gampang kalau mau tanya tanya dulu " lanjut tante ida.

" Iya bu silahkan. tapi maaf ya bu panggil saja nama ya jangan mas atau dek, Agung bu nama saya Agung " menjawab ucapan tante ida karena gue juga risih kalau dipanggil mas atau Dek.

Gue yakin ekspresi dan tingkah gue saat itu pasti terlihat sangat konyol karen gue sendiri juga merasa risih dengan tingkah gue.

" oh iya Gung, kamu juga jangan panggil saya Ibu ya panggil saja Tante, saya masih muda kalau harus di panggi ibu " jawab tante ida lagi.

" hehe iya Tante " jawab gue sambil pergi meninggalkan tante ida yang masih berdiri di teras rumahnya.

Di perjalanan gue senyum senyum sendiri kaya orang gila, gue juga tidak bisa lupa bagaimana rasa lembutnya tangan tante ida dan yg lebih bikin gue seneng banget itu saat tau kalau tante ida bakalan simpan nomer hp Gue.

° POV Tante Ida

Setelah Agung izin pulang dua tidak begitu saja masuk ke rumah. pandangan dia terus tertuju pada mobil yang perlahan mulai pergi dari pekarangan rumahnya.

" Lucu juga Anak satu ini " hatinya berbisik sambil berjalan ke dalam rumah.

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjutkan Thor 😝😄💪👍🙏

2023-11-07

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Gw suka ma ceritanya, langsung favoritin daaahh....😝😄💪👍👍👍

2023-11-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!