pesan dari tante ida

Hari ini Gue berangkat kerja seperti biasa masih melewati rumah tante Ida. di depan rumahnya gue melihat tante Ida sedang menyiram tanaman. yang membuat gue kaget pagi ini karena gue lihat tante ida hanya menggunakan celana dan baju pendek. pemandangan itu sempat membuat fokus gue terganggu dan hampir saja menabrak motor di depan gue. untung kesadaran gue cepat kembali dan membelokan motor gue ke pinggir jalan . Sementara waktu gue terdiam di pinggir jalan untuk menenangkan diri. untung saja keadaan jalan saat itu tidak terlalu ramai jadi tidak banyak orang melihat kebodohan gue.

Di tempat kerja gue masih kepikiran apa yang gue lihat di perjalanan tadi, gue bener bener terpesona dengan keindahan tubuh tante ida. Untungnya hari ini toko cukup ramai pembeli jadi pikiran gue bisa sedikit teralihkan tidak terus menerus membayangkan keindahan tubuh tante Ida.

" Mas Agung nanti pulang kerja bisa mampir dulu ke rumah tidak ? kalau bisa tolong bawakan lampu tidur yg waktu itu saya tanyakan ya. bayarnya nanti di rumah, Bisa kan.? " isi pesan dari tante Ida.

Pesan whatsapp yg gue baca dari tante ida kirim. pesan itu seperti hujan di tengah kemarau panjang akhirnya setelah penantian panjang tuhan memberikan jalan agar gue bisa bertemu dengan tante Ida secara langsung lagi.

" Siap Bisa tante, apa sih yang tidak bisa untuk tante " jawab gue sedikit genit

jawaban pesan yg gue kirim kepada tante ida dengan sedikit godaan .

" terimakasih , Mas Agung Bisa saja " jawab tante Ida sepertinya dengan ekspresi malu.

" 😁😊 "

pesan balasan terakhir yg gue kirim ke tante Ida hanya emoticon senyum yang mengakhiri chat sore itu.

Dengan semangat Empat Lima gue menyiapkan pesanan tante ida dan mengikatnya di atas motor. rasanya sudah tidak sabar untuk cepat datang ke rumah tante ida.

" Selamat sore Tan saya sudah di depan rumah "

pesan itu yg gue kirim ke tante Ida saat gue sudah berada di depan gerbang rumahnya .

tidak lama tante Ida keluar dari rumah sambil tersenyum lebar. dunia gue seketika menjadi cerah karena melihat senyuman tante Ida yg mempesona.

" Masuk mas Agung , Boleh sekalian di pasang ya " ucap tante ida sambil membuka gerbang rumahnya .

" iya tan Bisa " jawab gue dengan sedikit grogi padahal senangnya bukan main.

Gue mengikuti langkah tante Ida masuk kerumahnya. bukan hanya sosok tante Ida yang membuat gue terpesona tapi gue juga sangat terpesona melihat kemewahan yang ada di dalam rumahnya. gue yakin kalau semua barang yg ada di rumah itu buka barang murah seperti yang ada di rumah gue.

Gue menghentikan langkah ketika sampai di depan pintu yg sepertinya itu pintu kamar tidurnya.

" Masuk mas kenapa berhenti? " tanya tante Ida.

" tidak apa apa tan masuk ke kamar.? " tanya gue ragu.

" masuk saja tidak ada orang juga , tante kan tinggal sendiri di rumah ini.

" Anak nya bapak Kan Kerja di Luar negri " jawab tante Ida menjelaskan

Tante ida melanjutkan ucapannya seolah tau apa yg ada di dalam pikiran gue saat itu. Lagi lagi gue ter nganga melihat apa yg ada di kamar tante ida. kasur yg luas , lemari baju yg terlihat mahal dan besar ditambah beberapa perlengkapan lain yg ada di kamar luas itu menambah semuanya jadi terlihat lebih mewah.

" Mas jangan kebanyakan bengong masih muda lo "

seketika ucapan tante ida menyadarkan lamunan gue . Gue hanya menjawab ucapan tante ida dengan anggukan kepala dan sedikit nyengir.

Setelah memasang lampu tidur, tante ida mengajak gue makan di rumahnya. katanya dia sengaja masak banyak hari ini karena tau mau ada gue dateng. sebenarnya gue sudah berusaha beberapa kali menolak ajakan makannya tante ida. tapi hati gue sedikit tersentuh ketika tante bilang kalau dia sudah kangen makan ada temannya. karena setelah kepergian suaminya dan anaknya kembali ke luar negri, setiap tante Ida makan pasti sendirian. dia juga bilang kalau dia tidak akan membayar pesanannya sebelum saya makan.

Akhirnya dengan sedikit terpaksa ( tapi hati bahagia ) gue meng iyakan ajakan tante ida untuk makan bersamanya.

Sesampainya di meja makan benar saja gue melihat banyak makanan di sana, bahkan ada beberapa makanan yg baru gue lihat pertama kali disitu.

" Tan ini yakin cuma kita berdua yg makan ? " tanya gue heran melihat banyaknya makanan dimeja.

" Iya , ini sengaja saya siapkan untuk mas agung sebagai tanda terimakasih karena sudah mau membawakan dan memasang lampu tidur. karena kalau harus saya yang pasang pasti tidak bisa " jawab tante Ida menjelaskan

" iya sih tan tapi apa ini tidak berlebihan ? " tanya gue lagi

" Enggak lah , apa sih yang enggak buat mas Agung " kini giliran tante Ida yang genit.

seketika gue terkejut dengan apa yg dikatakan oleh tante ida. Dia seolah membalas apa yang gue katakan.

Akhirnya kita makan berdua, saat itu tate Ida banyak bercerita tentang kehidupannya dari mulai latar belakang keluarganya sampai bagaimana akhirnya bisa menikah dengan Alm suaminya. disitu gue baru tahu kalau ternyata tante ida ini di jodohkan oleh kedua orang tuanya karena masalah ekonomi yang di hadapi keluarganya.

Tidak banyak yang gue katakan gue hanya berusaha menjadi pendengar yg baik dan sesekali merespon perkataan tante ida yang sekiranya perlu gue respon.

" Mas agung ini uang lampunya dan sudah saya lebihkan untuk mas Agung. diterima ya lumayan untuk mengganti bensin " kata tante Ida sambil memberikan amplop putih yang berisi uang.

" tan sebenarnya tidak usah di lebihkan, saya ikhlas beneran. lagi pula saya sudah di bolehkan makan itu sudah cukup . Saya datang dengan perut lapar tapi pulang dengan perut kenyang , Terimakasih lo tan " jawab gue.

" tidak apa apa mas Agung, Sekali lagi terima kasih sudah membantu saya dan mau mendengarkan cerita saya " kata tante Ida lagi

" Iya tan saya pulang ya sekali lagi terimakasih tan "

Setelah pamit pulang akhirnya gue pulang dengan perasaan senang dan perut kenyang .

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***