...----------------...
"Mama! Mama jangan pergi!" Gralind berteriak disamping tubuh sang ibu yang sudah tidak bernyawa.
Darah mengalir dari pelipis sang ibu, menggenangi aspal yang sudah dibanjiri air hujan kala malam itu, malam itu mereka terusir dari rumah keluarga mereka dikarenakan sang Ayah lebih memilih menceraikan ibunya begitu saja demi wanita lain.
Di tengah putus asa mereka, sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menghantam tubuh sang ibu, Gralind tinggal terpuruk dibanjiri hujan, menangis dalam diam, menatap tubuh yang sudah tidak bernyawa.
"ARGH!"
Gralind membuka matanya, air hujan masih membasahi tubuhnya, dia meringkuk di halte bus, saat kejadian enam tahun lalu itu teringat kembali.
Sejujurnya dia menderita Post Traumatic Disorder terhadap hujan, dimana saat turun hujan, dia selalu tenggelam dalam masa lalunya, sebentar vitage film yang bergerak dengan cepat, menghantam jiwa Gralind.
"Lind! Lind!"
Gralind membuka mata, dia menatap sosok perempuan lain di sampingnya. "S-Siapa, kamu?"
Perempuan itu menelisik wajah Gralind malas, dia menghela napas panjang karena tahu akan begini jadinya. "Gralind, ini gue Vinoy, asisten lo."
Gralind menundukkan kepala dia menghela napas panjang kemudian kembali mengingat. "Ah, aku tidak ingat!"
Vinoy tampak meraih sebuah laptop dari dalam tasnya kemudian memperlihatkan semua ingatan-ingatan penting untuk Gralind.
"Gimana, inget?"
"Yah, aku inget, maaf yah, efek hujan aku jadi begini lagi, biasanya kalau hujan kita selalu kabur ke kota lain," jawab Gralind yang perlahan mengingat semuanya.
Vinoy hanya bisa menghela napas, asisten sekaligus sahabat Gralind itu sudah paham, semenjak ibu Gralind meninggal, Gralind memang mengalami trauma panjang terhadap hujan yang membuatnya amnesia jangka pendek, tapi sepanjang itu pula Gralind membangun dirinya menjadi orang yang terkenal.
Di usia yang sudah menginjak dua puluh enam, Gralind sudah menjadi pengusaha muda di kota lain, dan Vinoy adalah asistennya.
Gralind menatap langit mendung sehabis hujan, ia menatap dalam ke arah jalan yang basah sembari menunggu bus.
"Lo yakin gamau gue anterin aja ke kost-an itu, gausah naik bus kali, lagian disini rawan hujan, gue khawatir aja lo bakalan kenapa-kenapa, Lind."
Gralind terhenyak. "Tekadku udah bulat Noy, dendam enam tahun lalu harus dibalas tuntas, dan jalan satu-satunya adalah ini."
"Tapi Lind."
"Udahlah Noy, aku tahu maksud kamu baik, tapi aku udah memikirkan ini matang-matang jadi jangan halangi aku."
Gralind melirik ke arah samping, tampak Bus datang dan berhenti di depan halte tempat Gralind dan Vinoy duduk.
Gralind meraih tasnya, dia memakai jaketnya yang dipadu dengan kaus polos dan celana jeans dengan rambut di kuncir kuda, berbeda jauh dari penampilan yang biasanya.
"Kamu pantau aku dari jauh aja yah, aku gamau penyamaran identitas ini terbongkar dan sebisa mungkin gak ada yang tahu kalau kepindahan diriku ke kota ini juga dikarenakan aku menjadi dosen di salah satu universitas disini."
Vinoy mengangguk, dia menatap Gralind yang sudah membawa Tasnya masuk ke dalam Bus, Vinoy dengan berat hari melepaskan kepergian Gralind yang akan menuntaskan dendamnya.
Dia akan melakukan itu dengan nama Gralind tapi bukan berstatus Dosen atau Pengusaha kaya, melainkan seorang Gadis desa yang harus tinggal di kost-an milik Wanita yang sudah merenggut kebahagiaan ibunya, enam tahun lalu.
...----------------...
Tambahkan ke Perpustakaan kamu yah, jika kamu suka dengan Karya ini! Btw karya ini akan mengandung hubungan sebelum pernikahan, adegan sentuhan yang tidak boleh ditiru, ambil sisi hiburan yah~ cerita ini tidak terpaut dengan agama atau alokasi kehidupan dunia nyata.
Ini adalah cerita fiksi berbasis tulisan untuk hiburan, be smart, and i love u!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
X'tine
hadir thor.. awal bagus thor...
2024-11-05
1
Lies Atikah
nyimak thor
2024-11-26
0
Zainab Ddi
ok author
2024-05-17
0