IW3 - Abercio Marion Delando

Keluarga besar menyambut kelahiran putra Caithlin dan Sky dengan suka cita. Cucu tampan mereka telah terlahir ke dunia, membuat mereka menyandang gelar sebagai seorang nenek dan kakek.

"Aku ingin menggendong cucuku, bergantian lah!" seru Jordan yang tak lain ayah dari Sky.

Pria paruh baya yang sedang menggendong bayi itu menolak,"Enak saja, aku baru saja menggendongnya." Tolak mentah-mentah Darren, ayah dari Caithlin.

Melihat para pria paruh baya yang merebutkan cucu mereka, membuat Caithlin mengulas senyum. Kesedihan karena Sky yang tak ada di dekatnya perlahan sirna. Berbeda dengan seorang wanita yang tak lain ibunya Sky, wanita itu berusaha menjadi penengah.

"Sudah jangan berdebat! Ini rumah sakit! Kalian bisa bergantian tanpa perlu berdebat."

Jordan menatap sang istri dengan tatapan memelas,"Tapi aku ingin menggendong cucuku," rajuknya.

"Bisa bergantian. Jangan seperti anak kecil!" seru ibu Sky.

Jordan hanya bisa menarik nafas panjang, tak berani melawan titah dari istri tercinta. Bisa berabe nanti, bisa-bisa dirinya tidur di sofa jika membuat ratunya kesal.

"Baiklah," ujarnya dengan suara lirih.

Sarah, yang tak lain ibunya Sky menatap ke arah Caithlin yang masih berbaring di atas ranjang pasien. Wanita itu mengelus tangan sang menantu.

"Apa kau sudah mempersiapkan nama untuk cucuku, nak?" tanyanya dengan suara lembut.

Caithlin mengangguk dengan ragu,"Sudah, hanya saja aku sedikit ragu, Mom." cicitnya.

"Beritahu nama yang kau berikan untuk putramu," pintanya Sarah.

"Abercio Marion," jawabnya dengan suara kecil, ia sangat takut jika nama yang di berikan terlalu jelek dan berujung di cibir oleh ibu mertuanya.

"Abercio Marion Delando," ralat Sarah, Delando sendiri adalah nama keluarga Sky. Yang artinya, keturunan Sky akan menggunakan nama keluarga Delando.

"Nama yang bagus itu, aku sangat menyukainya," timpal Jordan yang sangat menyukai nama cucunya itu.

Darren sepakat dengan apa yang dikatakan oleh besannya itu, ia pun ikut bersuara.

"Aku akan memanggilnya dengan sebutan 'Cio'"

Para orang tua sepakat, permasalahan nama tak ada lagi yang perlu di debatkan. Hanya saja ada satu yang terus membuat Caithlin kepikiran.

Kemana Sky? Kenapa sejak dirinya selesai melahirkan pria itu tak kunjung menampakkan mukanya di hadapan Caithlin. Alih-alih memberi dirinya ucapan selamat karena telah melahirkan anaknya, yang Caithlin dapatkan justru sebaliknya. Hanya kesedihan dan kepahitan saja.

"Jangan sampai kau stress, Cath. Kasihan Cio nantinya," batin Caithlin. Dari pada memikirkan Sky, Caithlin memilih untuk menyusui putranya yang menangis karena kehausan.

***

Di sebuah tempat, Sky saat ini sedang sibuk berkumpul dengan sebayanya. Pria itu tampak asik menyesap dan menenggak minuman beralkohol hingga tandas.

Brandon sejak tadi terus menatap ke arah Sky. Pria itu masih setia ada di club malam, bukankah saat ini istri tengah berjuang melahirkan keturunannya?

"Kenapa kau masih di sini? Harusnya kau menemani istrimu yang sedang melahirkan anakmu," omel Brandon sambil menepuk keras bahu Sky.

Sky menatap ke arah Brandon dengan tajam, tapi yang di tatap justru acuh dan terus mengomeli Sky. Berharap jika pria yang telah menyandang gelar ayah itu lekas sadar.

"Aku takut da*rah," jawabnya dengan singkat.

"Itu bukan sebuah alasan, jika kau takut, kau bisa menemaninya dari luar. Bukan menghabiskan waktumu dengan minum di club seperti ini," ucap Brandon.

Sky terdiam, tapi tak lama ia kembali bersuara.

"Tak ada alasan pasti untuk aku menemaninya. Kau tahu bukan jika aku menikahinya hanya sebatas tanggung jawab, tak lebih?"

Brandon tentu tahu akan hal itu, tapi ia juga tak menyangka jika Sky bisa mengacuhkan Caithlin sampai sebegitunya.

"Tentu saja ada, anakmu! Apa kau tak penasaran dengan wajah anakmu?" tanya Brandon yang terus membujuk Sky untuk pulang dan menemani Caithlin di rumah sakit.

"Lebih baik aku tak melihat wajahnya sekalian. Toh, setelah ini aku akan menceraikan Caithlin," jawab Sky.

"Lagipula kau tahu aku, bukan? Aku tak ingin menikah, aku ingin menikmati masa mudaku. Tapi kejadian malam itu justru merusak semuanya!" sambung Sky.

"Sebentar lagi aku bercerai, itu artinya aku bebas melakukan apapun yang diinginkan tanpa ada yang mengekang diriku,"

Brandon benar-benar tak menyangka dengan jalan pikiran Sky. Sepertinya alkohol telah merusak otak Sky saat ini.

"Kau benar-benar Breng*sek, Sky. Kau benar-benar tak punya hati." umpat Brandon.

"Aku harap kau takkan menyesal karena telah melakukan hal ini pada Caithlin dan anakmu!" tekan Brandon yang memilih keluar dari club meninggalkan Sky seorang diri. Susah berbicara dengan orang egois seperti sky, yang ada hanya membuatnya kesal setengah mati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!