“Siapa kamu! aku tidak suka mengulang pertanyaan!.” Ucap Harry lagi dengan menekankan kata - katanya.
Astaga , aneh sekali orang ini!
“Crystal Elizabeth namaku , apa masih kurangkah Sir?.” Kata Crystal sambil mengulur senyum manisnya.
“Sejak kapan kau bekerja diperusahaan ini?.” Tanya Harry , baru pertama kalinya dalam hidupnya ia berbicara banyak pada orang asing.
“Cukup lama , sekitar satu tahun. Kalau tidak ada kepentingan lagi, saya akan kembali bekerja.” Ucap Crystal, lagi - lagi ia begitu tenang menghadapi Harry yang menatapnya dengan tatapan dingin.
“Kenapa aku tidak pernah melihatmu?.” Tanya Harry bingung, tangannya mengetuk - ngetuk meja kerjanya.
“Tuan, anda ini sangat lucu sekali! bagaimana anda bisa melihatku sedangkan anda tidak pernah menampakkan diri diperusahaan ini.” Kata Crystal disertai tawanya yang menggelegar.
Oh astaga berikan pujian pada Crystal karna sudah berani menertawakan seorang Harry!.
“Cih kau menertawakanku!.” Geram Harry seraya tangannya menggebrak meja didepannya.
Deg.
Jantung Crystal berdegup sangat kencang , ia baru menyadari saat ini ia berhadapan dengan seorang ketua mafia Black Dragon pembunuh berdarah dingin , Crystal mematung menyadari kesalahannya bahwa Harry tidak suka disinggung!
Tok.. tok... tok...
“Tuan muda bolehkah saya masuk , ada yang harus saya sampaikan kepada anda.” Ucap Daniel dari luar ruangan.
Huh , untung saja kau menyelamatkanku tuan Daniel andai tidak , mungkin aku sudah diterkam karna sudah membangunkan singa yang tertidur.
“Masuklah”.
“Saya mendapat pemberitahuan dari perusahaan cabang , mereka menemukan seorang penghianat yang menggelapkan uang, Tuan.” Tutur Daniel sopan sambil membungkukkan badannya.
“Bawa dia kehadapanku secepatnya!.” Ucap Harry dingin, “Dan kau pergilah dari ruanganku!”.
Crystal bangkit dari duduknya dan kemudian melangkah melewati Daniel yang sedikit tersenyum licik kearahnya membuat Crystal bertambah kesal pada kedua atasannya yang sangat menyebalkan.
“Selidiki latar belakang gadis itu jangan sampai ada yang terlewat, aku penasaran bagaimana ia hidup selama ini.” Ucap Harry lagi - lagi tanpa bantahan.
“Yes Sir”.
Diluar ruangan Crystal terus saja menggerutu sampai ia akhirnya duduk dan membuat Berlin penasaran apa yang membuat sahabatnya itu terlihat sangat kesal.
“Crystal kenapa wajahmu terlihat kesal?.” Tanya Berlin seraya menghampiri meja Crystal.
“Huh , kau tau direktur itu sangat menyebalkan dan begitu bodoh! bagaimana mungkin dia akan melihatku sementara dia baru saja menampakkan wajahnya diperusahaan ini , benar - benar bodoh bukan?.” Jawab Crystal dengan nada kesalnya yang mendarah daging.
“Kau sudah mengumpatnya Crystal! Apa kau tidak takut kalau Tuan Harry akan marah?.” Berlin menangkup bahu Crystal yang sedari tadi terus mengumpat Harry.
“Tidak. Lagipula itu memang kenyataan, dia terlalu bodoh.” Crystal berusaha menenangkan dirinya. “Kembalilah kemejamu, aku akan melanjutkan pekerjaanku. Kalau tidak Tuan bodoh itu akan memarahiku lagi.”
Tanpa disadari Harry dan Daniel sudah berada dibelakang meja kerja Crystal , Harry yang mendengar umpatan dari bibir manis Crystal itu hanya mengunggingkan senyumnya karna baru pertama kali ada yang berani mengumpatnya.
Nyali anda sangat besar nona Crystal - batin Danil ngeri.
“Cepat selidiki latar belakang gadis itu , aku menunggumu sampai nanti sore!.” Ucap Harry kemudian melangkah menghampiri meja Crystal.
“Sepertinya aku memang bodoh dihadapanmu.” Harry mendekat pada Crystal , sontak membuat kedua gadis itu berdiri dan menundukkan kepalanya.
“Maafkan kami Sir.” Ucap kedua gadis itu bersamaan.
Tanpa menjawab Harry langsung pergi dari hadapan Crystal dan Berlin yang masih diam mematung karna dipergoki sudah menggosip Harry dibelakang.
“Crystal lain kali jaga bicaramu saat masih berada diperusahaan!.” Kata Berlin , seperti seorang kakak yang memarahi adiknya.
“Kau juga menyebalkan Berlin!.” Crystal langsung memfokuskan pada dokumen yang ada dimejanya tanpa mempedulikan Berlin yang masih setia duduk disampingnya.
Malam hari.
Daniel terburu - buru masuk ke mansion besar milik Harry , karna ia sudah mendapat latar belakang Crystal tak ada satupun yang terlewat itulah mengapa Daniel sangat diandalkan oleh Harry.
“Kerjamu bagus Daniel , aku naikkan gajimu 3kali lipat bulan ini.” Ucap Harry disertai seringai dibibirnya.
“Terimakasih Sir , kalau begitu saya undur diri.” Daniel kemudian membungkuk sopan dan segera pergi dari ruang kerja Harry.
Pertama kali melihat Crystal , Harry begitu tertarik karna keberaniannya dan setelah mendapat informasi latar belakangnya Harry juga kagum pada Crystal. Entah angin darimana saat ini Harry benar - benar mudah tersenyum setelah melihat Crystal ia mendapat perasaan aneh yang bergemuruh dihatinya.
“Gadis kecil bersiaplah kamu akan menjadi nyonya Smith dalam beberapa hari kedepan , kau mau atau tidak aku akan tetap memaksamu untuk berada disampingku!.” Gumamnya seraya meletakkan berkas pemberian Daniel diatas meja dan Harry segera keluar dari ruang kerjanya karna ingin menyegarkan tubuhnya.
Setelah bersiap Harry membawa pistol kesayangannya untuk segera mengintrogasi penghianatnya , Harry bisa membunuh musuhnya hanya dalam hitungan detik dan tidak pernah meleset sekalipun itulah mengapa nama Harry sudah tak diragukan lagi.
Saat sampai diruang bawah tanah Harry duduk dikursi kebesarannya sambil menunggu anak buahnya untuk menyeret penghianat itu kehadapan Harry.
Bug
Seorang pria yang sudah babak belur tak berdaya itu bersujud didepan Harry , tubuhnya gemetar karna merasa sangat takut ia masih sayang pada nyawanya tapi karna kesalahannya ia juga harus menanggung akibatnya.
Biarlah aku dipandang ******** dan tidak bermartabat , setidaknya aku tidak hidup menjadi seorang penghianat!
Itulah prinsip Harry selama ia menjadi ketua geng mafia , meskipun mempunyai sifat dingin ia sangat menyayangi orang terdekatnya sama seperti ia menyayangi sang adik perempuannya Grace Andeline Smith.
“Katakan dengan cepat siapa yang mengutusmu?!.” Tanya Harry dengan nada dinginnya sambil menepuk - nepuk pistolnya.
“Saya hanya menjalankan tugas Tuan.” Jawab pria itu gugup.
“Aku tidak suka mengulang pertanyaanku!”.
“Ampuni saya Tuan , saya hanya menjalankan tugas”.
Dorr.
Satu tembakan mengenai kakinya, “Ampuni saya tuan”.
“Siapa yang mengutusmu?!” Harry tetap mengulang pertanyaan itu tapi lagi - lagi pria itu hanya meminta pengampunan.
Dorr.
Satu tembakan lagi mengenai kakinya, “Saya mohon kasihani saya dan keluarga saya tuan” Pria itu hanya meminta ampun tanpa mempedulikan luka tembak dikedua kakinya.
Harry mendekat pada pria yang tidak berdaya itu, mengangkat dagunya. “Kalau kau tidak mengaku juga, kau akan melihat keluargamu menderita!.”
“Bawa dia pergi dari hadapanku , buat dia mengaku atau satu peluru lagi akan melayang kejantungnya!.” Ucap Harry seraya bangkit dari duduknya dan meninggalkan ruang bawah tanah itu.
-
Jangan lupa tinggalkan Like , Komen dan Votenya ya guys.
Happy reading:)
Yuhuuu.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Tri Maryati
nyimak thor
2021-11-19
0
Najwatirta
Harry... ❤
2020-11-18
1
Riska Olshopp
suka ma critanya
2020-11-16
2