Part 1 perkenalan

Part 1

Untukmu pujaan hatiku, aku berharap kau adalah jodoh yang tuhan berikan untukku menemani di sisa umurku dan membantuku menuju Jannahmu.

~Namira R.K~

Cintaku padamu bukanlah ilusi ataupun khayalan, aku mencintaimu dalam diam dan tak akan mampu untuk mengungkapkan.

Cintaku padamu tidak melebihi rasa cintaku kepada sang pencipta yang telah menciptakan diriku, kamu, serta semua yang ada di muka bumi dan isinya.

Kau lelaki yang pertama mengukir namamu dalam relung hatiku membuatku tertawa sendiri membayangkan masa depan kelak jika takdirku yaitu kamu! sekaligus memberi cinta serta luka yang amat mendalam saat engkau melamar seorang wanita yang tak lain saudara kandungku.

Di setiap malam, kusebut namamu dalam sepertiga malam agar kau kelak menjadi imam yang tuhan berikan untukku.

Banyak hal yang kutulis dalam buku harian dan menceritakan yang terjadi kepada kalian, tetapi kita sama sekali belum mengenal bukan? peribahasa mengatakan tak kenal maka tak sayang dan tak sayang maka tak cinta. Aku Namira Rayna Kusuma nama yang bagus bukan? aku terlahir dari ayah yang sangat aku kagumi bernama Danu Sastro Kusuma dan ibu Dian Putri Jelita, ya ibuku sangat cantik jelita seperti namanya tentu saja hehehe, aku anak ke2 dari dua bersaudara, mbakku bernama Cahya Putri Kusuma dia sangat cantik bahkan lekuk wajahnya seperti orang luar negeri padahal kami bukanlah blasteran melainkan asli warga pribumi. Aku anak yang sangat manja dengan mereka yang ku sayangi, tapi jangan bilang siapa siapa ya soalnya aku malu jika ada yang mengetahui aku ini manja, karena yang mereka lihat aku gadis tangguh dan tidak pantang menyerah.

"Assalamualaikum ibu, Rana pulang" ucapku pada ibu yang sedang menata makanan di meja makan.

"Wa'alaikumsalam" jawab ibuku.

"Ibu Rana kangen sama ibu" seruku dengan nada merengek dan sambil memeluk ibuku.

"Kamu ini sudah besar tapi tetap saja manja pada ibu, malu sama mbakmu itu" jawab ibu seraya menunjuk mbak Cahya yang ada di belakang aku.

Kulihat mbak Cahya keluar dari kamar dan menemui kami serta mengejek karena aku selalu bersikap manja seperti anak kecil katanya, ya gapapa kan anak kecil itu lucu berarti aku lucu dan imut dong.

"Mbak sudah pulang, sejak kapan, kenapa tidak mengabari Rana dulu, Rana kangen sama mbak, mbak bawa oleh oleh gak? awas saja kalau enggak" tanyaku dengan beruntun seperti polisi mengintrogasi tersangka dan sambil memeluk erat mbak yang aku rindukan.

"Kamu itu, selalu saja itu yang kamu tanyakan setiap mbak pulang, bukannya tanya mbak apa kabar, mbak sehat atau enggak, bukan malah bertanya oleh olehnya mana" jawab mbakku dengan menjewer telingaku gemas.

Mbak cahya baru pulang dari luar negeri setelah libur semester ganjil di Australia, karena dia sangat menyukai hewan kangguru maka dia memilih Australia sebagai tujuan untuk dia menempuh jenjang pendidikan. Mbak Cahya sangat pintar dia mendapatkan beasiswa di autralia sehingga semua uang kuliah dan lainnya di tanggung pihak kampusnya, dia baru bisa pulang hari ini karena ibu bilang ada urusan penting makanya dia pulang kalau tidak ya cuma pulang di saat lebaran saja, bukannya dia engga mau pulang ya? tetapi akan menghabiskan ongkos jika dia sering pulang pergi kan kasihan mbak, lagi pula pasti capek kalau bolak-balik terus.

"Hehehe maaf mbak, mana oleh olehku" tanyaku lagi dengan cengiran yang sangat menyebalkan bagi dirinya.

"Ada di atas kasur di kamar mbak, sana ambil sendiri" jawabnya sambil melepaskan pelukanku.

"Terimakasih mbak, mbak memang mbak paling terbaik" pujiku kepada mbak Cahya, sedangkan mbak Cahya hanya memutar bola matanya malas mendengar ucapanku.

"Hoek" katanya sambil menirukan orang yang sedang muntah.

"Kalau ada oleh olehnya aja muji mbak" sindir mbakku yang memang tepat sasaran.

"Hehehe".

Aku segera berlari kedalam kamar mbak Cahya untuk mengambil oleh-oleh yang mbak Cahya bilang tadi, sesampainya aku menemukan paper bag berlogo salah satu brand terkenal di Australia lalu segera aku buka yang ternyata isinya pakaian khas aussie serta tas kecil yang sangat lucu berbentuk kepala kangguru (uh imutnya, pasti aku akan terlihat begitu lucu kalau memakai ini menggunakan gamisku yang berwarna mint) batinku mengkhayal, setelah itu aku turun tak lupa menutup kamarnya lalu membawa tas mini tadi yang aku taruh di genggaman tangan dan berpose ala-ala model papan atas, lalu menyusul mereka ke dapur setelah menaruh tas tadi pada sofa ruang tamu.

"Ibu, Rana bantu susun piring ya" ujarku agar bisa membantunya.

"Gausah nak, kamu ganti baju sana setelah itu turun dan langsung makan siang" titahnya.

"Siap ibu negara" jawabku sambil menaruh tanganku di pelipis mata memperagakan tentara yang sedang hormat sedangkan ibu dan mbakku hanya memutar bola matanya malas pasti dalam hati keduanya mulai lagi deh sikap alaynya.

Aku pun naik tangga menuju kamarku yang terletak di lantai tiga rumahku yang cukup besar, kamar ku adalah kamar satu satunya yang berada di lantai tiga karena aku tidak ingin ada yang mengganggu di saat aku menulis buku harian, serta alasannya juga, jika aku menangis tidak ada yang akan mendengar suara tangisanku. Sudahlah aku akan mengganti pakaian ku menggunakan pakaian rumah yang biasa kupakai sehari-hari bermotif kodok, lalu aku turun kebawah untuk makan, perutku sudah minta di isi karena setelah sarapan pagi aku berangkat sekolah dan belajar yang mengakibatkan otakku kosong dan perutku menjadi lapar, hehehe kalau mengingat masakan yang di masak sang bidadariku pasti air liur ini akan menetes saat teringat masakannya yang sangat enak serta paling enak di dunia. Aku menuruni anak tangga dan aku mengernyit kala melihat ada laki laki yang aku kenal, dan mungkin barang kali orang tuanya berbincang dengan ayah secara serius. Atau mungkin kedatangannya kemari memiliki tujuan yang penting toh tidak mungkin dia singgah kerumah ini ingin menemui aku upss aku selalu mengkhayal terus kalau mas Faiz datang kemari untuk menemui sang putri kesayangannya ayah ini.

"Ehh, ada mas Faiz" sapa aku ramah pada mas Faiz yang sedang melihatku turun dari tangga.

"Iya dek, mas ada urusan di sini".jawabnya to the point.

Kalau kalian ingin tahu mas Faiz lah cinta pertamaku, dia yang membuat aku tertawa, dan orangnya sangat tampan, biar aku deskripsikan wajahnya! dia memiliki mata indah matanya berwarnah hitam pekat bak seperti malam tanpa bulan dan bintang yang memenuhi langit, hidung mancung bak perosotan anak tk, rahang tegas, lesung pipi di keduanya sehingga jika dia tersenyum hemm akan sangat sangat sangat tampan masyaalah (ah aku terlalu lebay maaf ya) nikmat mana lagi yang kamu dustakan. Lah kok jadi aku sih yang lebay, hehehe maklum jika sudah dekat mas Faiz aku akan salah tingkah. Namanya orang suka pasti ya kek gini kalau sudah bertemu yakan. Eh atau aku saja ya?? yang kalau merasakan jatuh cinta akan seperti ini, maklumlah baru pertama kalinya ini.

Episodes
1 Blurbb
2 Part 1 perkenalan
3 Part 3 Patah Hatiku
4 Part 4 Kok Jadi aku Sih
5 Part 2 setelah perkenalan
6 Part 5
7 Part 6
8 Part 7 Sebentar lagi akad kok malah pergi
9 Part 8 SAH
10 Part 9 ngajak pindah
11 Part 10 rumah baru
12 Part 11 saat yang di tunggu
13 Part 12 kelaparan
14 Part 13 Menantu Idaman Mama
15 Part 14 Cucu
16 Part 15 Ngebet cucu
17 Part 16 Niat becanda malah awal pertengkaran
18 Part 17 Rian brengsek
19 Part 18 Hamil, Alhamdulillah
20 Part 19
21 Part 20 Hari spesial berujung gagal
22 part 21 telpon dari nomor baru
23 Part 22 mencari keberadaan Cahya
24 Part 23 POV RANA
25 Part 24 tentang cahya
26 Part 25 Tak peduli dengan Rana
27 Part 26
28 part 27
29 Part 28 Marah
30 Part 29 ya Allah Cahya
31 part 30 bingung pilih mana
32 part 31 surat persetujuan
33 Part 32 sah jadi miliknya
34 Part 33 Di Acuhkan
35 Part 34 mencoba seperti biasa saja
36 Part 35 rujakan
37 Part 36 Jalan-jalan ke Pasar malah bertemu Mereka
38 Part 37 Salah Orang untung saja
39 Part 38 Check Up kandungan Barengan
40 Part 39 POV FAIZ
41 Part 40 Kedatangan Mama Mila
42 Part 41 Ternyata bik Suti orang kepercayaan mama
43 Part 42 Sick
44 Part 43 Eksekusi Aryo
45 Part 44 Nina
46 Part 45 Begitu pulang langsung perang
47 Part 46 Makin Runyam
48 Part 47 Pertarungan
49 Part 48 Kembali Pulang
50 Part 49
51 Part 50 Menangis
52 Part 51
53 Part 52 Semakin Sakit Hati
54 Part 53 Tiba-tiba Akrab
55 Part 54 Check Up kandungan Barengan Sama Mbak Cahya
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Blurbb
2
Part 1 perkenalan
3
Part 3 Patah Hatiku
4
Part 4 Kok Jadi aku Sih
5
Part 2 setelah perkenalan
6
Part 5
7
Part 6
8
Part 7 Sebentar lagi akad kok malah pergi
9
Part 8 SAH
10
Part 9 ngajak pindah
11
Part 10 rumah baru
12
Part 11 saat yang di tunggu
13
Part 12 kelaparan
14
Part 13 Menantu Idaman Mama
15
Part 14 Cucu
16
Part 15 Ngebet cucu
17
Part 16 Niat becanda malah awal pertengkaran
18
Part 17 Rian brengsek
19
Part 18 Hamil, Alhamdulillah
20
Part 19
21
Part 20 Hari spesial berujung gagal
22
part 21 telpon dari nomor baru
23
Part 22 mencari keberadaan Cahya
24
Part 23 POV RANA
25
Part 24 tentang cahya
26
Part 25 Tak peduli dengan Rana
27
Part 26
28
part 27
29
Part 28 Marah
30
Part 29 ya Allah Cahya
31
part 30 bingung pilih mana
32
part 31 surat persetujuan
33
Part 32 sah jadi miliknya
34
Part 33 Di Acuhkan
35
Part 34 mencoba seperti biasa saja
36
Part 35 rujakan
37
Part 36 Jalan-jalan ke Pasar malah bertemu Mereka
38
Part 37 Salah Orang untung saja
39
Part 38 Check Up kandungan Barengan
40
Part 39 POV FAIZ
41
Part 40 Kedatangan Mama Mila
42
Part 41 Ternyata bik Suti orang kepercayaan mama
43
Part 42 Sick
44
Part 43 Eksekusi Aryo
45
Part 44 Nina
46
Part 45 Begitu pulang langsung perang
47
Part 46 Makin Runyam
48
Part 47 Pertarungan
49
Part 48 Kembali Pulang
50
Part 49
51
Part 50 Menangis
52
Part 51
53
Part 52 Semakin Sakit Hati
54
Part 53 Tiba-tiba Akrab
55
Part 54 Check Up kandungan Barengan Sama Mbak Cahya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!