Chapter 2

"Tebar pesona apalagi, apa kau tidak lihat tatapan mereka? Bahkan banyak air liur yang menetes karenamu!"

"Tapi Jean belum."

"Sudah kubilang kan mata pemuda itu rabun atau mungkin dia memang tidak normal." 

"Huusshh, Jean tidak seperti itu. Jadi berhentilah mengata-ngatai calon kekasihku." 

"Lama-lama ku pukul kau, Grace!" Kimi benar-benar sudah hilang kesabaran.

Level kebucinan Grace memang sudah diatas rata-rata. Gadis itu menyukai Jean sejak dua tahun yang lalu, tepat saat mereka memasuki sekolah menengah.

Dan mungkin, kesalahan terbesar Jean adalah pernah berbaik hati pada Grace. Karena sejak saat itu Grace tidak pernah berhenti mengejarnya.

...---...

Flashback On

Padahal hanya kejadian kecil, saat itu Grace tidak sengaja menduduki kursi yang ternyata sudah ditumpahi minuman sampai membuat rok yang ia pakai kotor dan basah. Karena merasa lucu sekumpulan siswa baru yang lain mulai mentertawakannya. 

Grace merasa tidak terima, gadis itu marah dan berteriak membuat semua orang yang mentertawakannya seketika terdiam. Kecuali Jean yang merasa terganggu, pemuda itu berdiri dan menghampiri Grace.

"Pakai ini dan berhentilah berteriak!" ucapnya seraya memberikan selembar jaket miliknya untuk menutupi rok Grace. 

Seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan, Grace merasa tersentuh dengan perlakuan sederhana Jean. Pemuda yang cukup tampan dengan alis dan bulu mata yang tebal dan tatapan yang tajam.

Cinta monyet. Ah tidak-tidak, sepertinya ini adalah cinta pada pandangan pertama.

Grace menerima jaket itu dengan senang hati, "Terima kasih." 

Salah Grace ada disini, dia salah mengartikan perlakuan Jean. Dia pikir Jean peduli padanya padahal sebenarnya Jean terganggu olehnya.

Sejak hari itu, segala macam cara Grace lakukan untuk lebih dekat dengan Jean dari mulai membawakan sarapan, membawakan minuman saat Jean berolahraga, atau memberi perhatian-perhatian kecil lainnya. Tapi Jean selalu menolaknya. Meskipun begitu Grace tidak pernah gentar.

Bahkan demi cinta, Grace sampai rela mengalah dalam bidang prestasi.

Ya, Jean ini adalah satu satu siswa berprestasi. Setiap tahun peringkat satu selalu berada di tangannya, sementara peringkat keduanya adalah Grace. Bukan karena Jean lebih pintar, tapi karena Grace yang sengaja ingin berada di bawah Jean.

Grace memang bodoh dalam hal percintaan, tapi tidak dengan otaknya. Otak sang opa menurun dengan sempurna padanya. 

"Apa Jee marah karena jaket Jee belum Grace kembalikan?" tanya Grace jika Jean menolaknya.

"Aku tidak peduli." 

"Lalu kenapa Jee selalu marah-marah pada Grace? Ini sudah dua tahun loh, Jee."

"Itu karenamu yang selalu menggangguku!" 

"Grace cuma ngajak Jee ngobrol, kok." bujuknya lagi.

Namun hanya angin yang menjawab ucapan Grace. Karena ternyata Jean sudah lebih dulu pergi meninggalkannya. Grace tidak pernah merasa tersinggung bagaimanapun respon Jean padanya. Gadis itu memaklumi mungkin Jean masih malu-malu, pikirnya.

Flashback Off

"Hei, lihatlah siapa yang datang!" teriak Felly, si pemilik acara. 

Gadis itu bersedekap dada dan mengangkat dagu, menunjukan kearogannya pada sang musuh bebuyutan.

Grace menanggapinya dengan senyuman manis, demi menunjukan keanggunannya maka Grace akan berusaha  menahan kekesalannya, dia mendekat dan berbisik, "Sebenarnya apa yang ingin kau tunjukan?"

Felly tertawa kesenangan kemudian balas berbisik, "Lihat saja nanti!" gadis itu melenggang pergi diikuti oleh ketiga babunya. 

Rupa-rupanya Felly mendatangi Jean, keduanya terlihat berbicara dengan akrab yang mana membuat Grace merasa heran. Karena sebelumnya mereka tidak pernah terlihat dekat.

"Grace, kau baik-baik saja kan?"

"Ayo kita ambil makanan!"

"Marah makan, badmood makan untung tubuhmu tidak gemuk."

"Itu karena tidak ada turunan gemuk di keluargaku."

Acarapun dimulai, tetap tidak ada yang menarik dari pesta yang terasa membosankan ini. Grace bahkan terlihat tidak peduli disaat semua orang mengucap selamat kepada Felly. Dia dan Kimi hanya duduk menikmati makanan serta minuman yang tersaji. 

Meskipun bosan Grace tidak akan meninggalkan acaranya sebelum selesai, itu karena Felly yang menantangnya. 

Sampai MC menyebut nama Jean, disitulah perhatian Grace terpusat. Jean berjalan menuju panggung dengan sebuah gitar di tangannya. 

Pencahayaan tiba-tiba menggelap seiring dengan suara Jean yang mengalun indah, ternyata pemuda itu menyanyi. Lirik lagu romantis Jean bawakan untuk Felly yang hari ini berulang tahun.

"Apa-apaan ini!" marah Grace tidak terima. Gadis itu sampai memukul meja untuk meluapkan kemarahannya. 

"Tenang, Grace!" bujuk Kimi.

"Awas saja kau, Felly."

Grace ingin naik ke atas panggung dan menghentikan Jean menyanyi tapi Kimi langsung menahannya, "Jangan mempermalukan dirimu sendiri, Grace. Ayo kita pulang!" 

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Bodoh leee si grace, yaaa udh klo lalaki G mo respon pdmu 😫😫😫

2024-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!