Wanita beruang

Wanita beruang itu, kenapa sepertinya ada sesuatu dihatiku yang bergetar saat melihatnya. gumam Felix.

Felix melihat kepala beruang yang dipakai oleh Vero tadi, kemudian dia berusaha mengejar Vero, tapi Vero menghilang begitu saja, lalu dia berinisiatif untuk bertanya kepada salah satu karyawan yang ada disana.

"Permisi mba, apa mba tahu wanita yang memakai kostum beruang tadi berlari ke arah mana?" tanya Felix.

"Oh dia berlari ke tangga sana, mungkin ke perpustakaan." sautnya.

Felix pun kemudian mencarinya di semua lorong diantara buku buku yang ada diperpustakaan itu.

"Akhirnya aku menemukanmu!" ucap Felix yang membuat Vero tersentak kaget.

"Ini kepala eskimo mu!" timpanya.

Vero tidak menjawab dengan kata kata karena dia masih merasa malu dengan bajunya yang sedikit terbuka di depan Felix tadi.Dia hanya mengambil kepala beruangnya itu dan kemudian berlalu pergi dari hadapan Felix.

"Tunggu, maafkan kejadian yang tadi di lift!" ucap Felix yang membuat Vero menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke arah Felix.

Felix pun melangkah berjalan kehadapan Vero.

"Apa kamu bisa merekomendasikan buku yang cocok untuk pria yang baru saja keluar dari penjara selama 8 tahun?"

"Sebentar." dengan malu Vero kemudian berjalan ke lorong buku dimana dia mengambil sebuah buku berjudul "Man's search for meaning karya Victor E Frankl.

"Ini." ucap Vero memberikan bukunya.

"Terima kasih banyak." saut Felix yang segera berlalu dari hadapan Vero.

Felix pun kemudian pergi menuju ke apartemennya.

Felix memang seorang mantan napi yang baru saja keluar dari penjara. Tapi karena pergaulannya baik bisa bergaul dengan siapa saja, dia beruntung ada orang yang memang juga baru saja keluar dari napi karena kasus kepemilikan narkoba. Orang itu bernama Richard, dia pernah satu sel bersama Felix.

Pernah suatu ketika dia bercerita tentang kehidupannya yang memang anak dari seorang yang kaya raya, hingga orang tua nya berpisah, dan dia menjadi kurang kasih sayang, dia melampiaskan semua kekecewaannya dengan obat obatan terlarang itu.

Dia sangat berterima kasih pada Felix yang mau menolongnya ketika dia baru saja datang menjadi penghuni jeruji besi disana, beberapa napi menghampirinya dan dia menjadi korban bully para napi lain, dia diremehkan dan juga salah satu orang napi memukul wajahnya.

Felix yang memang sudah lama di sana sangat mengenal para napi di sana, dan dia selalu melindungi orang yang baru saja masuk menjadi penghuni jeruji besi di sana. Dari sana mereka mulai akrab satu sama lain. Richard lalu memberikan alamat rumahnya kepada Felix dan nomer ponsel yang bisa dia hubungi kelak ketika dia keluar dari sel.

Beberapa bulan lalu saat Felix keluar dari sel nya, dia ingat betul siapa yang akan dia hubungi untuk pertama kalinya, yaitu Richard. Dia kemudian langsung menemui Richard kala itu, untungnya Richard masih ingat betul dengan sahabatnya Felix waktu dia masih dalam sel jeruji besi itu.

Richard lalu memberinya tempat tinggal dan dia juga mempekerjakan Felix di club' malam tempat temannya bekerja. Disana Felix dipekerjakan sebagai waiters. Meskipun belum pernah bekerja sebelumnya, Felix senang dengan pekerjaannya kali ini, karena dia bisa mendapatkan uang dari pekerjaannya.

Dari pekerjaannya sebagai pelayan itu dia juga mendapatkan kekasih yang bernama Ariana. Ariana adalah seorang make over terkenal di kotanya, dia sering sekali menghibur diri disana, dan kebetulan dia tertarik dengan Felix.

Felix yang tentu saja merasa senang karena wanita cantik itu memang tergila gila padanya, tapi belum ada desiran perasaan yang lebih untuknya. Dia dan Ariana hanya bersenang senang saja, tidak ada perasaan lebih.

Kenapa setelah bertemu wanita beruang itu aku tidak bisa melupakan wajahnya, dia memang tidak cantik, tapi keluguannya itu sangat menarik. Bathinnya ketika dia baru saja sampai di kamar apartemennya.

Dia membaca buku yang tadi Vero rekomendasikan untuknya, sampai ketika waktu menunjukan dia harus bekerja.

Pekerjaan yang baginya menyenangkan, dia bisa melayani tamu dengan attitude yang baik dan sopan, dia juga senang karena banyak tamu yang sudah mengenalnya selalu saja meberikan nya minuman beralkohol, tentunya dia bisa mendapatkan nya dengan cuma cuma.

Dia berpikir untuk apalagi dia hidup kalau tidak bisa bersenang senang, lagipula dia sudah tidak punya siapa siapa di dunia ini. Setiap hari dia selalu mabuk setelah pulang kerja, makanya masyarakat di sekitar tempatnya tinggal menilainya sebagai pemabuk. Karena siangnya dia ada dilingkungan tempat tinggalnya, mereka tidak tahu kalau sebenarnya dia juga bekerja, mereka hanya menilai kalau Felix adalah seorang berandalan.

Selepas bekerja dia tidak langsung ke kamarnya, dia lebih suka menghabiskan waktu di roof tops tempat tinggalnya, melihat pemandangan kota, sambil merenungi nasibnya, juga membayangkan apa yang akan terjadi kelak dalam kehidupannya.

Sambil memegang botol beer dia duduk diujung roof tops memandangi pemandangan sekitar, lalu terbayang lagi olehnya wanita dengan kostum beruang itu.

Sial, kenapa wajahnya sekarang sering melintas di dalam otaku! gerutunya dalam hati sambil mengacak rambutnya kasar.

Karena lelah dan juga mabuk alhasil Felix sampai ketiduran di atas roof top itu dia terbangun pada saat matahari sudah mulai di atas, panasnya sudah mulai ke ubun ubun, dengan lemas dia menuju ke kamarnya, untuk sejenak merebahkan diri, lalu mebersihkan dirinya.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!