Sara dan Papa Tomo

Setelah pulang dari cafe jam lima sore, Sara langsung masuk ke kamarnya membersihkan diri dan istirahat leyeh-leyeh di kasurnya. Sambil mendengarkan musik di earphonenya. Sara tidak mendengar bibi Ratna memanggil namanya dari luar dan mengetuk pintunya.

Bibi Ratna yang tidak mendapatkan jawaban dari dalam kamar Sara, perlahan membuka pintu kamar Sara, ternyata Sara sedang asyik mendengarkan musik dengan earphonenya, pantas saja dipanggil-panggil gak dengar batin bi Ratna.

"Non.. Non Sara." panggil bi Ratna menggerak-gerakkan lengan Sara.

Sara yang sadar menoleh, melihat wajah bi Ratna, ia melepaskan earphone nya.

"Iya Bi?"

"Maaf Non, itu Papa Non minta Non turun ke bawah, sudah di tunggu Non."

"Oke bi, Sara segera turun."

"Baik Non, bibi permisi dulu."

"Iya bi." Sara beranjak dari kasurnya merapikan rambutnya, berkaca sebentar di kaca rias di kamarnya. Setelah merasa sudah rapi dan wangi Sara keluar dari kamarnya, turun ke lantai satu menemui papanya.

Papa Rastomo Wijaya, papa yang Sara sayangi karena papa sendiri yang membesarkan dirinya dan mas Deva kakak satu-satunya. Mama Sara sudah meninggal saat Sara berumur 10 tahun karena sakit.

Sara melihat papanya yang sedang duduk di sofa di ruang keluarga. Sara berjalan mendekati papanya.

"Sore pa." sapa Sara ke papanya.

Papa mengangkat kepalanya, membetulkan kacamata bacanya, menatap wajah cantik putrinya.

"Sore, putri papa."

"Papa manggil Sara?" tanya Sara.

"Duduk dulu, Ra. Ada yang papa ingin sampaikan."

Sara menganggukkan kepalanya mengambil posisi duduknya di depan papanya.

"Ini hari apa?" tanya papa.

"Hari ini Kamis Pa?" jawab Sara.

Papa manggut-manggut.

"Ya.. ya.. Kamis, rencananya Sabtu malam nanti papa mau ajak Sara makan malam di rumah sahabat papa." ucap papa Tomo.

"Makan malam? dalam rangka apa pa?" tanya Sara menatap serius wajah papanya.

"Ya.. makan malam, ketemu sahabat baik papa. Kami udah janjian mau makan bareng, bawa keluarga masing-masing." jawab papa.

"Apa Mas Deva ikut juga pa?" tanya Sara.

"Mas Deva bukannya lagi keluar kota ada acara di rumah mertuanya." jawab papa.

Sara lupa jika mas Deva memang sudah 3 hari yang lalu berangkat ke kota C, untuk menghadiri pernikahan adik iparnya, adiknya mba Agni menikah.

Sara manggut-manggut.

"Jadi Papa ajak Sara? Gitu ya Pa?" tanya Sara lagi.

"Ya iyalah, putri papa sayang, jadi buat apa papa panggil kalau bukan untuk memberitahumu."

Sara masih manggut-manggut dan sedang berpikir.

"Apa hanya acara makan malam aja ya pa?" tanya Sara yang memang tidak mengetahui tentang dirinya yang akan bekerja sebagai sekretaris dan akan dijodohkan dengan anak lelaki sahabatnya tersebut.

Papa Tomo yang dipanggil oleh sahabatnya dengan nama depan Rasto adalah sahabat papa Juan, papanya Donny.

Mereka berdua memang ingin menjodohkan putra putri mereka sudah sejak lama, sejak mereka masih kuliah dan pacaran dengan pacarnya masing-masing.

Dua orang papa tersebut sengaja tidak akan memberitahukan ke Sara perihal perjodohan ini mereka akan membuat rencana agar Donny dan Sara lebih mengenal pribadi masing-masing, dengan mempekerjakan Sara sebagai sekretarisnya Donny di perusahaan Donny.

"Sebenarnya papa mau sampaikan juga ke kamu Ra." ucap papa sambil mengambil cangkir kopi di atas meja.

"Apa itu pa? Apa hal yang serius?" tanya Sara.

Papa terdiam sejenak. Kemudian menatap ke wajah putrinya.

"Begini, teman papa itu anaknya si Gilang sedang butuh sekretaris, dan sahabat papa Om Juan minta kamu yang akan menggantikan sekretaris yang lama." jelas papa.

"Hah? Sara Pa? Kenapa Sara Pa?" tanya Sara kaget. Ia masih belum bisa mencerna dengan benar apa yang disampaikan papanya.

"Iya kamu, sayang, om Juan maunya kamu yang bekerja sebagai sekretaris anaknya. Katanya om ingin melihat kamu bekerja di perusahaannya."

"Tapi Pa.." Sara ingin protes. Papa langsung memotong ucapan Sara.

"Tidak ada bantahan, Ra. Mulai Senin kamu yang akan bekerja sebagai sekretaris nak Gilang, anak lelakinya om Juan."

"Apa kamu mengenal anak om Juan?" tanya papa.

Sara menggelengkan kepalanya.

"Om Juan minta kamu jadi sekretaris anaknya biar om Juan juga dapat informasi dari kamu bagaimana kinerja anaknya karena Gilang itu menurut om Juan sangat tertutup apalagi jarang pulang ke rumahnya." jelas papa panjang lebar.

"Jadi maksud nya Sara jadi mata-matanya om Juan, Pa?" tanya Sara ia merasa keberatan.

"Bisa dibilang iya bisa juga dibilang tidak, Ra. Kalau menurut Papa ini bagus, kamu bisa mengaplikasikan ilmu yang kamu dapat saat kuliah. Kan selama ini kamu belum pernah bekerja secara formal menjadi sekretaris di perusahaan besar sayang." jelas papa lagi.

"Di perusahaan papa yang sekarang yang sudah diambil alih mas mu kamu juga gak mau kerja di situ."

"Ya kan Sara urus cafe Sara, Pa. Bukannya Sara gak mau kerja." jawab Sara masih juga menjawab.

"Ya sudah pokoknya mulai Senin nanti kamu mulai kerja di perusahaannya nak Gilang. Papa dan Om Juan sudah menyepakatinya, tidak ada bantahan, tidak ada penolakan." tegas papa.

"Waah Pa, ini sih pemaksaan judulnya Pa." Sara masih bertahan tidak mau menerimanya.

"Ikuti semua perkataan Papa, Ra. Papa tidak mau mengecewakan harapan om Juan sahabat baik papa.' ucap papa sambil beranjak dari kursinya.

" Satu lagi, persiapkan dirimu Sabtu malam nanti, nak Gilang juga akan hadir di sana." tutup papa sambil melangkah pergi meninggalkan Sara yang masih bengong.

Lama Sara merenung, kenapa jadi begini? Disuruh langsung kerja hari Senin, dimana dan siapa Gilang bos nya itu aja dia gak tau. Papa payah nih batin Sara, pemaksaan kehendak.

Sara yang tidak ingin membuat Papanya kecewapun hanya pasrah saja. Ingin menolak dan membantah papanya tapi melihat raut wajah papanya yang sangat berharap darinya, membuat Sara tidak tega dan menahan dirinya untuk tidak berbicara kasar ke papanya, mau gak mau, Sara tetap harus mau tidak ada pilihan.

Sara beranjak dari sofanya, dirinya menundukkan kepalanya. Berjalan lemah kembali ke kamarnya.

Sara merebahkan dirinya di kasur. Suara handphone berdering. Sara melihat siapa yang menelponnya.

"Assalamu'alaikum," jawab Sara.

"Waalaikumsalam, Ra, di mana Ra?, temani Mas yuk cari angin malam ini, Mas pingin makan malam di tempat yang viral mas liat di medsos." terdengar suara Mas Rasya yang menelpon Sara.

Sara yang lagi galau, mengiyakan ajakan Mas Rasya, meluruskan sejenak pikirannya yang tiba-tiba seperti banyak kabel listrik berserakan di otaknya.

"Mas jemput, kamu siap-siap ya. Mas tutup telponnya." terdengar nada putus-putus di telpon.

Sara segera beranjak dari kasur, mencuci mukanya dan mengganti bajunya.

Tidak lama terdengar suara pintu kamarnya di ketok.

"Iya bi" Sara membuka pintu kamarnya.

"Non, ada Mas Rasya di bawah." ucap bibi Ratna.

"Iya bi, ini Sara mau ke bawah." Sara menutup pintu kamarnya dan bersama bibi turun ke bawah

Di ruang tamu, Sara melihat cowok tampan dengan rambut disisir rapi dan berwarna coklat gelap sedang duduk di sofa memainkan handphonenya.

"Mas," panggil Sara.

Rasya mendongakkan kepalanya melihat gadis cantik sudah berdiri di depannya. Rasya mengamati penampilan Sara. Sangat cantik, pujinya dalam hati.

"Ayo Mas, kok malah bengong." Sara menarik tangan Rasya dan melangkah keluar pintu rumah.

Berdua mereka menaiki mobil Rasya mengukur jalanan kota yang ramai, menikmati angin malam menuju tempat makan yang sedang viral di medsos.

Terpopuler

Comments

Rahma AR

Rahma AR

rupanya sudah dijodohkan hihi

2023-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Donny Yang Galau
2 Donny Ketemu Gadisnya
3 Di Rumah Papa Juan
4 Sara dan Lovy Ketemu Donny
5 Sara dan Papa Tomo
6 Donny vs Rasya
7 Lovy ke Rumah Sara
8 Makan Malam di Rumah Papa Juan
9 First Day At Office
10 Sara Sekretaris Baru
11 Bersama Bos
12 Kedatangan Ensy
13 Dimana Bos Donny?
14 Di Apartemen Donny
15 Pertemuan
16 Sara dan Asumsinya
17 Makan Malam
18 Donny & Sara
19 Meeting di Eric'c Model (I)
20 Meeting di Eric's Model (II)
21 Lunch
22 Rasya and Parents
23 Donny dan Kenangannya
24 Di Rumah Papa Juan (I)
25 Di Rumah Papa Juan (II)
26 Rutinitas Sara
27 Rutinitas Baru Sara
28 Keinginan Rasya
29 Sara's Action
30 Ensy Yang Berulah
31 Donny Merayu Sara
32 Kejutan Buat Sara
33 Bos Donny Menghilang?
34 Sara Ketemu Rasya
35 Kegusaran Donny
36 Donny Meminta Penjelasan Ensy
37 Penjelasan dan Pengakuan Ensy
38 Hukuman Buat Ensy
39 Donny Bertemu Rasya
40 Donny & Mama Kinan
41 Donny dan Perasaannya
42 Menjelang Eric's Model Anniversary
43 Kejadian di Eric's Model Anniversary
44 Donny, Sara Kecelakaan?
45 Donny Sudah Sadar
46 Dimana Rasya?
47 Bekerja dari Rumah
48 Curhat Donny-Sara
49 Undangan Makan Malam
50 Rencana Melamar Sara
51 Lamaran Donny-Sara (I)
52 Lamaran Donny-Sara (II)
53 Masa Lalu
54 Menjelang Pernikahan
55 Hari H Donny-Sara
56 Pra Melepaskan Masa Lajang
57 Melepaskan Masa Lajang
58 Rendezvous
59 Honeymoon ala Donny-Sara
60 Kebahagiaan Donny - Sara
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Donny Yang Galau
2
Donny Ketemu Gadisnya
3
Di Rumah Papa Juan
4
Sara dan Lovy Ketemu Donny
5
Sara dan Papa Tomo
6
Donny vs Rasya
7
Lovy ke Rumah Sara
8
Makan Malam di Rumah Papa Juan
9
First Day At Office
10
Sara Sekretaris Baru
11
Bersama Bos
12
Kedatangan Ensy
13
Dimana Bos Donny?
14
Di Apartemen Donny
15
Pertemuan
16
Sara dan Asumsinya
17
Makan Malam
18
Donny & Sara
19
Meeting di Eric'c Model (I)
20
Meeting di Eric's Model (II)
21
Lunch
22
Rasya and Parents
23
Donny dan Kenangannya
24
Di Rumah Papa Juan (I)
25
Di Rumah Papa Juan (II)
26
Rutinitas Sara
27
Rutinitas Baru Sara
28
Keinginan Rasya
29
Sara's Action
30
Ensy Yang Berulah
31
Donny Merayu Sara
32
Kejutan Buat Sara
33
Bos Donny Menghilang?
34
Sara Ketemu Rasya
35
Kegusaran Donny
36
Donny Meminta Penjelasan Ensy
37
Penjelasan dan Pengakuan Ensy
38
Hukuman Buat Ensy
39
Donny Bertemu Rasya
40
Donny & Mama Kinan
41
Donny dan Perasaannya
42
Menjelang Eric's Model Anniversary
43
Kejadian di Eric's Model Anniversary
44
Donny, Sara Kecelakaan?
45
Donny Sudah Sadar
46
Dimana Rasya?
47
Bekerja dari Rumah
48
Curhat Donny-Sara
49
Undangan Makan Malam
50
Rencana Melamar Sara
51
Lamaran Donny-Sara (I)
52
Lamaran Donny-Sara (II)
53
Masa Lalu
54
Menjelang Pernikahan
55
Hari H Donny-Sara
56
Pra Melepaskan Masa Lajang
57
Melepaskan Masa Lajang
58
Rendezvous
59
Honeymoon ala Donny-Sara
60
Kebahagiaan Donny - Sara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!