Sara sedang bermalasan di kamarnya. Ia sedang menonton drakor di kamarnya sambil memakan snack kesukaannya kentang goreng rasa barbeque.
Tuuut.. tuuut..
Bunyi dering handphone di nakasnya tak digubrisnya. Ia lagi asyik gak mau diganggu.
Tuuut.. tuutt..
Nada dering handphone nya memanggil-manggil. Ternyata Lovy sahabatnya yang menelpon.
"Assalamu'alaikum, iya beb? What's up?" tanya Sara tetap dengan mulut yang mengunyah kripik kentang.
"Lo lagi apa Ra?" tanya Lovy.
"Biasa drakor, napa?!" tanya Sara jutek.
"Uluh-uluh.. biasa aja kali jangan jutek gitu. Lagi pms lo?" tanya Lovy.
"Gak, gue lagi males aja." jawab Sara.
"Kalo gak males, gue mo ajak lo keluar mumpung anak-anak and Daddy nya lagi di rumah Opanya."
"Emang mo kemana?" tanya Sara.
"Nanti lo tau sendiri, ke sini aja dulu, jemput gue."
"Sipp.. gue mandi dulu." Sara hari ini memang setengah hari aja di cafe Lovely, cafe join bareng Lovy sahabatnya yang hampir 5 tahun mereka dirikan.
Dua puluh menit Sara sudah selesai dengan pakaian casualnya. Sara tidak tau kemana Lovy akan mengajaknya.
Sara melajukan mobilnya ke rumah Lovy. Tiba di rumah Lovy, terlihat sepi.
Sara mengucapkan salam, Lovy sudah menunggunya.
"Ayo kita langsung pergi aja." ajak Lovy menggandeng lengan Sara dan membawanya keluar rumah.
"Baru juga gue nyampe, beb, kasih gue bernapas dulu napa."
Lovy tetap menarik lengan Sara.
"Ayo buruan, gue pingin makan pecel lele di tempat biasa." ucap Lovy.
"Ngidam lo ya? Waahh..mantap, tokcer emang tu Daddy nya twins."
"Husshh.. sembarangan aja."
Sara dan Lovy masuk ke mobil, Sara melajukan mobilnya ke warung pecel lele langganan Lovy.
Sore hari begini dengan awan jingga yang menggantung di langit, membuat pemandangan menjadi semakin indah dipandang mata.
Dua wanita cantik masuk ke dalam warung makan yang tidak terlalu luas.
Lovy dan Sara memesan makanan mereka, pesanan Lovy seperti biasa, lele goreng kering, peedess dan gak pake lama. Sara juga sama.
Mereka masih menunggu pesanan datang saat mereka melihat cowok dengan cewek turun dari motor sportnya. Sara yang merasa pernah melihat motor sport tersebut tetapi lupa dimana kira-kira ia pernah melihatnya.
Begitu si cowok membuka helmnya. Sara dan Lovy kaget.
"Bukannya itu mas Donny ya?" tanya Lovy. Lovy mengamati dengan seksama.
"Iya bener, dengan siapa dia? Cewek cakep, keknya pernah liat dimana gitu ya?" tanya Lovy pada dirinya sendiri.
Sara yang melihat cowok yang sering menggodanya dan pernah menciumnya itu mengedikkan bahunya ke Lovy.
"Bomat" ketus Sara.
Cowok tampan tinggi tersebut lengannya di gelayuti manja oleh cewek cantik berambut pirang dengan warna mata birunya. Donny masuk ke warung makan tersebut tanpa menyadari ada dua orang cewek yang dikenalnya sudah duduk dan memperhatikan dirinya.
Sara yang duduk nya hanya berjarak beberapa meja di depan meja Donny, melihat dari ekor matanya Donny merapikan anak rambut cewek tersebut yang berterbangan kena kipas angin di tempat makan tersebut.
Sara yang melihatnya eneg sendiri dasar buaya darat, ya gitu, di sana sini cewek cantik batin Sara.
Lovy yang baru selesai menerima telpon dari suaminya mengamati raut wajah Sara yang manyun.
"Lo napa? Melamun? Napa wajah lo jelek gitu?" tanya Lovy.
"Udahan belum makannya, gerah nih." Sara mengipas-ngipaskan tangannya di wajahnya.
"Slow lah beb, gue biasa aja tuh gak terasa gerah, waaah.. gue tau nih pasti gara-gara liat pasangan romantis itu kan?" Lovy menunjuk ke arah Donny, dan kebetulan Donny melihat ke arah mereka.
Lovy yang melihat Donny sedang menatap ke arah mereka melambaikan tangannya. Dilihatnya Donny segera berdiri dari duduknya.
Lovy menyikut lengan Sara.
"Apaan sih Ra," Sara yang tak melihat ke arah Donny masih asyik dengan makanannya.
"Gue ke toilet bentar." ucap Lovy segera berdiri dan ngacir, ia tersenyum penuh arti ke Donny. Lovy sengaja meninggalkan meja Sara biar Donny bisa mengobrol dengan Sara.
Sara yang lagi asyik tak mendengar omongan Lovy yang mau ke toilet. Ia masih dengan makanannya dan sedang kepedasan.
Tangannya meraih gelas minum, tetapi tangan seseorang sudah duluan menyodorkannya di depannya.
"Hai cantik, ketemu lagi." Donny yang melihat Sara. seperti mendapatkan moodbooster. Wajah nya tampak cerah senyumnya sangat menggoda.
Sara yang mendengar suara Donny, mengangkat kepalanya. Ia kaget wajahnya langsung memerah.
"Ngapain Mas disini? Sana..sana..hushh..husshh" ketus Sara sambil mengibas-ngibaskan tangannya mengusir Donny disuruhnya pergi.
"Honey," terdengar suara lembut dengan aksen bulenya di telinga Sara.
Valen yang bersama Donny menghampiri Donny yang tiba-tiba pergi begitu saja. Ia menarik lengan Donny mengajaknya pergi.
"Ayo, gue mo ada job sebentar lagi." ucap Valen.
"Mas Donny." sapa Lovy yang datang dari toilet.
"Hai Mommy twins, gak sama Kenzou?" tanya Donny yang mencoba melepaskan tangan Valen yang memegang erat lengannya.
"Gak Mas, baby twins lagi di rumah opanya sama Mas Kenzou." jawab Lovy.
"Honey, ayo." ucap Valen.
Sara yang memang cuek tak mempedulikan keberadaan Donny dan Valen. Meski di sudut hatinya seperti terusik. Wajah Sara datar. Ia masih tetap asyik sendiri dengan makanannya.
"Okeylah, gue cabut dulu, Nona cantik jangan manyun gitu, ntar cantiknya hilang loh." goda Donny dengan terkekeh paling suka ia mengusik Sara.
Sara memelototkan matanya.
Donny segera pergi dengan Valen yang terus bergelayut manja di lengan Donny.
"Dasar buaya darat cap kadal." ketus Sara.
"Husshh.. " ucap Lovy.
Selesai makan di pecel lele, Sara dan Lovy mau mampir sebentar ke supermarket ada yang mau mereka beli.
"Menurut lo, siapa cewek bersama Mas Donny tadi Ra?"
"Pacarnya kali, gue mana tau siapa cewek itu. Gak urusan." jawab Sara.
"Cie.. cie.. ada yang kepanasan keknya nih. Kipas mana kipas ya. Haddehh.. gerah nih." Lovy mengejek Sara dengan mengipas-ngipas kan tangannya di depan wajahnya.
"EGP, bomad. Jangan jadi lambe dower ya lo Lov. Ntar gue kadukan lo ma Mas Kenzou." ancam Sara.
"Yeey yang lagi kepanasan, slow beb, kita minum es krim dulu, pasti lo langsung dingin, beb." ajak Lovy.
"Dasar lo, ada maunya aja gitu, ngomong-ngomong gue yakin ni lo pasti hamdan. Percaya kata-kata gue."
"Aammiin.. syukur lah kalo emang iya. Gue sih senang aja. Makanya lo jangan kelamaan anak gue dah mo tiga lo belum kelihatan jodohnya."
"Jodoh ditangan Tuhan beb, bukan di tangan Lovy, wlee.." Sara yang udah lama gak jumpa Lovy merasa puas bisa bersama sahabatnya meski gak lama mereka berjumpa.
"Lo nanti antar gue ke rumah Daddy Matthew ya, beb." ucap Lovy.
"Wani piro?" Sara menengadahkan tanngannya di depan Lovy.
"Ahh lo dasar madu lo." ucap Lovy sambil menepis pelan tangan Sara.
"Asem, siapa yang mata duitan." delik Sara tidak terima.
Sara dan Lovy dua sahabat yang sudah lama tidak bertemu, berbincang banyak hal. Mereka sahabat yang selalu mendukung satu sama yang lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Rahma AR
lanjut... semangat
2023-10-05
1