Misi yang diberikan oleh ksatria mentor Daniel ternyata tidak semudah yang dia bayangkan. Awalnya, dia sangat senang karena tugasnya terlihat cukup sederhana: membuat gurunya puas dengan kemampuannya. Namun, seiring berjalannya waktu, dia menyadari bahwa misi itu jauh lebih sulit daripada yang dia kira.
Hari pertama saja, Daniel melakukan berbagai hal untuk mencoba membuat Bar, sang mentor, puas. Dia mencoba berbagai teknik bertarung yang baru dia pelajari, memasak makanan lezat, dan bahkan membantu membersihkan ruangan mentor. Namun, perangkat perasaan Bar yang menunjukkan tingkat kepuasan hanya meningkat sedikit, hanya mencapai 5 persen.
"Mungkin saya harus bekerja lebih keras," pikir Daniel. Dia tahu bahwa mencapai 100 persen kepuasan mentor adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan misi ini dan mendapatkan pekerjaan Asura yang diinginkannya.
Daniel mulai berlatih lebih keras dan melakukan semua yang dia bisa untuk memuaskan mentornya yang keras kepala itu. Dia berlatih hingga larut malam, memasak hidangan lezat, dan bahkan menghibur mentor dengan berbagai cerita dan lelucon. Namun, perangkat perasaan Bar masih menunjukkan angka yang sangat rendah.
Beberapa kali, Daniel merasa frustasi. Dia merasa seperti hanya dimanfaatkan oleh mentor, dan semua usahanya tidak ada artinya. Dia ingin fokus pada tujuannya untuk mengumpulkan uang dari game ini, tetapi misi ini membuatnya terjebak.
Suatu hari, ketika angka kepuasan mentor baru mencapai 50 persen, Daniel merasa tidak tahan lagi. Dia memutuskan untuk tidak masuk ke dalam game selama satu hari untuk melepaskan beban pikirannya. Dia merasa bahwa keputusannya untuk bermain game adalah untuk mendapatkan kebebasan, dan sekarang dia merasa terikat oleh sang mentor.
"Apakah saya benar-benar harus melakukan ini?" gumamnya sambil berjalan-jalan.
Keputusannya untuk tidak masuk ke dalam game membuatnya merasa sedikit lega. Namun, rasa frustasinya masih ada. Dia merasa bahwa ia harus mencari cara untuk menyelesaikan misi ini dengan cara yang lebih baik.
Ketika sedang duduk di sebuah taman, Yuliana, cucu dari nenek yang pernah ia selamatkan, datang menghampirinya. Sebenarnya, ia juga seseorang yang cukup terkenal di dalam game KOE. Yuliana adalah salah satu petinggi dari guild besar di dalam game, dan dia memiliki reputasi yang baik di antara para pemain.
"Mengapa kamu tidak masuk ke dalam game, Daniel?" tanya Yuliana dengan ramah.
“Hanya ada beberapa masalah di awal bermain!” balasnya sambil menjelaskan secara singkat tentang pengalamanya saat bermain beberapa hari ini.
Daniel menjelaskan situasinya kepada Yuliana. Dia merasa terjebak oleh misi yang diberikan oleh mentor, dan itu menghalangi tujuannya untuk mengumpulkan uang dari game.
“HAHAHA! Sepertinya kesialan ada di dalam dirimu!” Walaupun ia mendengarkan cerita Daniel dengan baik, hal pertama yang Yuliana lakukan setelah mendengarnya adalah menertawakan Daniel karena mengalami penderitaan seperti itu.
Yuliana mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengerti perasaan Daniel. "Saya bisa membantumu, Daniel," kata Yuliana. "Kami bisa bekerja sama untuk membantumu naik level dengan cepat, dan kamu akan bisa menyelesaikan misi ini dengan mudah."
Setelah puas menertawakan kisah Zero yang menyedihkan, pada akhirnya ia menawarkan Zero untuk mendapatkan bantuan darinya. Meskipun tawaran Yuliana terdengar menggoda, Daniel menolaknya dengan lembut. "Terima kasih, Yuliana, tapi saya ingin menyelesaikan misi ini sendiri. Saya akan mencari cara untuk membuat pelatih saya puas."
Yuliana menghormati keputusan Daniel dan mengerti bahwa dia adalah pemain yang penuh tekad. Sebelum berpisah, Yuliana menawarkan bantuan lagi jika Daniel berubah pikiran.
“Tenang saja, suatu saat nanti aku pasti akan meminta bantuanmu! Jadi simpan saja tawaran itu untuk sekarang!" balas Daniel. Ia tahu suatu saat ia pasti membutuhkan tawaran itu sehingga ia berharap menggunakannya pada saat yang tepat.
Mendengar itu, Yuliana tidak mengatakan banyak hal, ia hanya tersenyum. Ia juga tidak berharap banyak kepada Daniel, salah satu alasan kenapa ia ingin menawarkan bantuannya, jika memang Daniel adalah seorang pemain berbakat maka ia akan menawarkan kepada Daniel untuk bergabung dalam guildnya.
Setelah pertemuan itu, Daniel kembali memikirkan cara untuk menyelesaikan misinya. Dia tahu bahwa dia harus menemukan cara untuk membuat mentor puas dan menunjukkan kemampuannya dalam game. Misi ini adalah ujian pertamanya di dalam dunia Kingdoms of Eternia, dan dia bertekad untuk melewati ujian itu dengan sukses.
Selain menerima misi untuk memuaskan Bar, ia terus berlatih di dalam hutan, ini dilakukan masih dalam perintah Bar itu sendiri, tugasnya memasuki adalah membunuh para makhluk yang ada di sana.
Sebenarnya, memasuki hutan dengan tugas adalah sebuah kegiatan berisiko karena ini bisa diartikan sebagai tindakan bunuh diri. Namun, Bar tahu dengan kemampuan Zero yang sekarang, membunuh goblin tidak terlalu sulit baginya. Meskipun Zero berhadapan dengan bahaya, kabur bukan hal sulit baginya.
Saat Zero masih fokus dalam membunuh beberapa kelinci untuk mengambil dagingnya, ia mendengar teriakan meminta tolong. “Cukup yang terakhir, aku melakukan kebaikan!” gumamnya setelah mengingat tindakannya menyelematkan si nenek.
Tapi saat ia berbalik, ia sudah menemukan seorang laki-laki menarik aggro sepuluh serigala secara bersamaan ke arahnya.
“Sudah
lah, sepertinya kesialan memang adalah nama belakangku!” lanjutnya, mengambil sikap siap untuk bertarung, semua yang telah ia lakukan tampaknya menjadi masalah berarti baginya.
Sementara orang yang membawa serigala tersebut terlihat terkejut, ia juga merasa bersalah karena membawa seseorang ke dalam bahaya, karena setelah ia melewati Zero, aggro seluruh serigala itu langsung mengarah kepada orang itu.
“Ayo bertarung!” ucapnya berusaha menguatkan diri.
Karena lawannya adalah sepuluh serigala, maka masih mustahil untuk menang dalam pertarungan kali ini. “Maaf karena melibatkanmu dalam masalahku!” ucapnya saat ia berhasil mencapai Zero.
Mereka saat ini saling memunggungi. “Sepertinya kau adalah seorang assassin, kan? Jangan terlalu berusaha menyerang serigalanya, cobalah hanya mengikuti gerakanku, dan lindungi aku jika melakukan kesalahan.”
Zero sama sekali tidak peduli dengan berbagai permintaan maaf dari pemuda tersebut, ia hanya melihat bahwa pemuda itu adalah seorang assassin, sehingga ia segera memberikan instruksi untuk menutupi setiap kesalahan yang dilakukannya.
“Baik!”
Walaupun terkejut, sang assassin langsung mengiyakan. Setelah melakukan beberapa serangan, ia menemukan bahwa kemampuan laki-laki ini terlihat sangat hebat, gerakannya terlihat sangat sederhana, tetapi sangat ampuh, dan sangat mudah untuk diikuti, sehingga ia sangat percaya diri untuk melaksanakan tugasnya.
dan alhasil mereka pada akhirnya berhasil mengalhkan 10 serigala tersebut, walaupun dengan hp yang hampir habis. setelah pertarungan yang sangat melelahkan mereka akhirnya tertidur dengan perasaan yang sangat puas.
“itu tadi benar-benar Gila!” ucap assasin itu mengirimkan permintan perteman kepada Zero.
Zero tidak mengatakan apa-apa langsung menerima perteman dari orang tersebut, “itu tadi adalah pertarungan yang menyenangkan, jika ada kesempatan mari melakukan yang lebih gila lagi!”
balas Zero yang langsung berdiri dan berniat meningalkan tempat itu, hari di dalam game terlihat hampir gelap berarti mereka telah menhabiskan terlalu banyak Waktu, dan ia tidak ingin Bar menunggu dan membuatnya terkena masalah yang lebih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Liar Marabunta
up up
2023-10-03
0