Setelah berjuang keras selama enam bulan, Daniel akhirnya berniat memainkan game yang selama ini berusaha ia hindari. Selama enam bulan ini, ia melakukan beberapa persiapan, seperti latihan fisik dan ilmu bela diri, semua itu ia lakukan untuk meningkatkan permainannya.
Daniel duduk di depan komputernya, yang sekarang terhubung ke perangkat VR yang canggih. Ia merasa cemas dan gugup, tidak tahu apa yang harus dia harapkan dari game ini. Tapi di lubuk hatinya, ia merasa gairah dan semangat yang sudah lama hilang kembali muncul.
Saat dia memasuki dunia Kingdoms of Eternia, ia merasakan sensasi luar biasa ketika tubuhnya berpindah ke avatar virtualnya. Pandangan pertamanya adalah hutan yang subur, pepohonan menjulang, dan udara segar yang mengalir melalui rambut virtualnya. Rasanya seperti dia benar-benar ada di dunia itu.
Tampilan status karakternya muncul di depan matanya:
**Nama Karakter: Zero**
**Ras: human**
**Kelas: Tidak Memiliki Job**
Kenyataan bahwa dia masih level 1 dan belum memiliki job membuatnya merasa seperti seorang pemula. Namun, dia tidak terlalu khawatir. Dia telah memutuskan bahwa dia akan menjadi seorang pemain dengan kemampuan yang luar biasa, dan dia akan menghancurkan semua rintangan yang menghadangnya.
Daniel memutuskan untuk segera menguji kemampuan karakternya. Dia keluar dari pemukiman pemain awal dan memasuki hutan yang lebih gelap. Setelah beberapa saat menjelajah, dia menemukan monster pertamanya: sekelompok serigala.
Hati Daniel berdebar kencang saat dia mendekati mereka. Dia memegang belati tumpul yang diberikannya pada karakternya. Tanpa ragu, dia melompat ke tengah serigala dan mulai bergerak cepat. Dia mengejutkan serigala pertama dengan serangan cepat dan menebasnya sebelum serigala lainnya bisa bereaksi.
Serigala-serigala itu tidak terlalu kuat, tetapi mereka membawa risiko. Daniel merasa seakan-akan dia benar-benar ada di dunia ini. Dia merasakan semburat adrenalin yang telah lama ia rindukan saat bermain game.
Setelah melawan dengan gigih, akhirnya ia berhasil membunuh satu lagi serigala, meninggalkan hanya satu yang tersisa. Monster terakhir itu menyerang dengan ganas, tetapi Daniel menggunakan semua skill yang telah ia pelajari selama enam bulan ini untuk menghindari serangan-serangan itu dan menyudahkan dengan satu tusukan terakhir.
Ketika serigala terakhir mati, Daniel merasa puas. Dia melihat hasil pencapaiannya:
**Pengalaman Diperoleh: 100**
Walaupun telah membunuh dua serigala, Daniel sedikit kecewa karena tidak mendapatkan drop yang memuaskan, ia malah mendapatkan exp yang tidak berguna karena masih belum bisa digunakan dalam keadaan ia saat ini belum memiliki job.
Tapi saat ini perasaannya sangat senang, karena Saat itulah dia benar-benar merasa bahwa dia telah kembali hidup. Kingdoms of Eternia adalah dunia yang luar biasa yang menawarkan petualangan tak terbatas dan tantangan yang menantang. Kini, dia memiliki kesempatan untuk menjadi pahlawan yang selalu dia impikan.
Namun, untuk mewujudkan impian ini, dia perlu fokus sepenuhnya pada permainan. Dia tidak bisa terus bekerja sebagai koki di restoran Cina. Maka, dengan hati yang berat, dia memutuskan untuk menghadap pemilik restoran, Mr. Wu.
"Saya tahu saya telah bekerja di sini selama beberapa bulan, Mr. Wu," ucapnya dengan tulus, "Tapi saya harus pergi sekarang. Ada sesuatu yang harus saya lakukan."
Mr. Wu, pemilik restoran yang ramah, mengangguk. "Kau tahu apa alasan kenapa aku menerima mu bekerja di tempat ini, itu tidak lain karena aku mengenalmu, almarhum anakku dulu sangat mengidolakanmu, sehingga muncul perasaan kasihan saat melihatmu terpuruk seperti ini, jadi saat melihat sudah kembali itu membuatku juga ikut senang, kau tidak akan dipecat tapi kau adalah koki khusus di tempat ini, kapanpun kau ingin kembali, datanglah kapanpun itu!”
Ketulusan dari mr. wu menyentuh Hati Daniel, ia sudah enam bulan bekerja di sini, ia tidak tahu sama sekali tentang anak dari Mr. Wu, dan kata-kata dari Mr. Wu membuatnya terharu dengan kata lain masih ada banyak orang yang selalu memperhatikannya.
“Hy nak! Jangan menyebarkan resepku dengan sembarangannya!” ucap koki yang mengajarkan cara memasak.
“Kenapa harus mengikuti resep jika masakan ku sudah lebih enak dari mu, pak tua!” balas Daniel dengan tersenyum.
“Woi!” ucap koki tersebut dengan marah, dan mereka pun, baik itu para koki dan para pekerja yang berada di sana, tertawa. Ini menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk Daniel karena ia sama sekali tidak pernah merasakan perasaan kekeluargaan seperti ini dalam hidupnya.
“Terimakasih semua, beri aku waktu beberapa bulan, mungkin setelah beberapa bulan aku bisa pergi ke sini lagi bersama kalian!” ucap Daniel dengan sangat lantang sambil menunduk, menandakan ia sangat berterima kasih dengan segalanya yang telah ia terima selama 6 bulan ini.
Setelah perpisahan yang melegakan, sore hari itu ia segera pulang dengan perasaan riang gembira, karena ini adalah sebuah daerah pinggiran dari kota yang cukup padat, ada banyak gang kosong yang sering digunakan para perampok untuk melakukan kejahatan seperti pemalakan atau penjualan barang terlarang.
Saat melalui gang-gang yang ada di sekitar restoran, ia melihat dua orang pemuda yang sedang membawa seorang nenek-nenek yang terlihat kebingungan. Sehingga jiwa curiosity nya membuatnya ingin mengecek, siapa tahu mereka berniat mencelakai nenek tersebut.
Daniel pada dasarnya bukanlah orang yang peduli dengan lingkungan sekitarnya, tapi perbuatan baik dari para pekerja di restoran menyadarkannya bahwa berbuat baik kepada orang lain juga bisa membuat seseorang menjadi lebih baik.
Dan memang benar, saat ia melihat lagi para pemuda tersebut, ia segera menghadapi mereka. Mereka mencoba untuk melukai si nenek hingga salah satu dari mereka berhasil melukai salah satu kaki Daniel. Setelah pertarungan singkat, mereka berhasil dikalahkan dan segera melarikan diri karena takut dilaporkan kepada polisi.
Setelah sedikit berurusan dengan para pemuda tersebut, Daniel mendekati si nenek. Sang nenek terlihat ingin berterima kasih, tapi saat pandangannya mengarah kepada kaki Daniel yang berdarah, ia langsung pingsan.
“Ayolah, akhirnya aku mengerti kenapa ada istilah seringlah menjadi baik, jika ingin hidup lebih cepat mati!” gumamnya sambil mengeluh. Pada akhirnya, ia harus mengangkat nenek tersebut untuk dibawa ke rumah sakit.
Jika ia adalah orang biasa, mungkin Daniel akan membiarkannya, tapi karena ini adalah orang tua yang memiliki potensi untuk memiliki penyakit berbahaya, seperti serangan jantung, maka membuatnya takut.
Bahkan setelah sampai di rumah sakit, ia menghadapi masalah baru karena nenek tersebut tidak memiliki identitas. Daniel harus bertanggung jawab atas segala yang berkaitan dengan perawatannya.
Tapi sebelum ia mendapatkan jawaban atas masalah yang menimpanya, ia terburu pingsan karena kehabisan darah akibat luka yang tidak ia sadari, sebenarnya ia membawa nenek tersebut dengan keadaan takut, ia takut jika ada apa-apa kepada nenek tersebut ia takut menjadi orang yang disalahkan sehingga luka yang sebenarnya cukup parah sama sekali tidak dihiraukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Liar Marabunta
up
2023-10-03
0