Saat sadar hal yang pertama yang Daniel pikirkan adalah kabur dari rumah sakit. Ia tidak peduli jika ia harus ditangkap oleh polisi, tapi pikiran utama nya adalah kabur dan membiarkan masalah orang tua itu diatasi oleh para pekerja di rumah sakit ini.
Saat Daniel berusaha melarikan diri dari rumah sakit dengan perasaan bersalah yang mendalam, dia tiba-tiba dihadang oleh seorang perempuan muda yang sepertinya seumuran dengannya. Wanita itu memiliki penampilan yang sangat menawan, dengan mata yang tajam dan rambut hitam yang mengalir panjang. Namun, sikapnya sangat kasar dan agresif. Tanpa kata-kata, dia menyerang Daniel dengan penuh kemarahan.
Walaupun sudah memiliki beberapa pelatihan, serangan pertama Daniel tidak bisa ia hindari. Entah pengaruh pusing dalam kepalanya masih berpengaruh atau memang kemampuan dari perempuan tersebut, setelah beberapa kali terlibat pertarungan, Daniel berhasil di tumbangkan dengan melukai kakinya.
"Kenapa kau melarikan diri?" bentak wanita itu dengan suara tajam.
"Kau pikir kau bisa begitu saja pergi setelah menyerang nenekku?" lanjutnya
“Hah!” tentu mendengar seperti itu membuat Daniel bingung
Awalnya Daniel mengira kalau perempuan ini adalah petugas keamanan dalam rumah sakit ini, tapi mendengar ucapannya membuatnya berpikir, apa yang sebenarnya terjadi karena ia adalah orang yang menyelamatkan nenek sekarang malah dituduh menjadi penyerang, sehingga sekarang ia berusaha menjelaskan.
Daniel mencoba menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud menghindar, tetapi dia tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit. Tapi wanita itu tidak mendengarkannya dan tampaknya tidak tertarik dengan penjelasannya. Dia terus menyerang Daniel.
Akibat pukulan yang keras, kakinya yang sudah terluka menjadi semakin parah. Daniel merintih kesakitan saat dia merasa tulangnya mungkin patah. Dia merasa sangat tidak berdaya di hadapan wanita ini.
Tiba-tiba, sebuah suara perempuan yang lebih tua terdengar dari belakang mereka. "Sudah cukup, Yuliana! Hentikan sekarang juga!" Suara itu tegas dan memerintah.
Wanita yang disebut Yuliana akhirnya menghentikan serangannya dan menoleh ke belakang. Dia mengepalkan tinjunya dengan rasa frustasi, tetapi tidak berani melawan wanita yang telah memanggilnya.
Wanita yang lebih tua itu berjalan mendekati Daniel dengan wajah penuh perhatian. "Maafkan cucuku," katanya lembut kepada Daniel. "Dia tidak tahu apa-apa. Kami hanya ingin mengucapkan terima kasih atas bantuannya."
Daniel merasa bingung. "Anda ingin mengucapkan terima kasih dengan cara melukai kakiku?" katanya dengan nada kebingungan.
Wanita itu tersenyum. "Cucuku memang memiliki sikap yang kasar, tapi dia sangat mencintai neneknya. Dan jika kamu benar-benar ingin tahu, neneknya adalah saya." Dia mengangkat bahu dan melanjutkan, "Kami adalah keluarga yang cukup berada, jadi jangan khawatir tentang biaya rumah sakit. Apakah kamu baik-baik saja?"
Daniel merasa lega mendengarnya. "Saya akan baik-baik saja," jawabnya dengan senyum. Dia merasa bersyukur bahwa dia tidak harus khawatir tentang biaya rumah sakit yang mahal. Tetapi dia juga merasa malu karena menyebabkan masalah dengan wanita muda tadi.
Walaupun terus mengatakan ia baik-baik saja, ia terus memperlihatkan kakinya yang sakit untuk membuat perempuan yang menyerangnya merasa bersalah.
Setelah masalah diselesaikan, Daniel harus dirawat di rumah sakit karena kakinya semakin parah. Sebenarnya Daniel sudah meminta untuk pulang, sehingga mereka bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik, tapi sang nenek yang dia selamatkan berusaha membuat Daniel tetap di rumah sakit sehingga ia tidak bisa apa-apa selain pasrah.
"Jadi, kau yang akan menjadi perawat pribadiku selama di rumah sakit!" ujarnya saat mereka tinggal berdua di ruangannya.
"Jangan banyak tingkah, jika bukan nenek yang memaksaku, aku juga tidak ingin melakukannya!" balas Ana dengan ketus.
"Ambil, di dalam kamar kos ada peralatan VR, tolong bawa kesini. Setelah kau mengambilnya, tidak datang pun aku sama sekali tidak masalah!" balas Daniel dengan melemparkan kunci kamar kosnya kepada Yuliana.
"Kau memerintahku!" balasnya dengan sedikit gas.
"TOlong!!" ucap Daniel terlihat tidak ingin terlibat lebih banyak dengan perempuan ini.
"Tenang saja, kau tidak akan menemukan hal-hal aneh di dalam kamarku, sehingga kau bisa datang pergi dengan tenang. Dan tolong cepat, seperti halnya denganmu, aku juga tidak ingin terlalu banyak urusan denganmu!" lanjut Daniel karena melihat keraguan di wajah Ana.
Walaupun dengan berat hati ia pada akhirnya melakukan perintah Daniel, dengan bermodalkan alamat yang Daniel berikan ia datang ke dalam kosan tersebut. Itu adalah kosan sederhana yang memiliki banyak orang yang berada di dalamnya.
Terlihat beberapa penghuninya adalah para mahasiswa yang masih berkuliah atau beberapa pekerja freelancer yang berada di daerah tersebut. Salah satu orang yang berada di sana mengarahkannya ke dalam kamar Daniel.
"Maaf, apakah Anda adalah pacar Daniel?" ucap orang tersebut sedikit basa-basi.
Tentu saja, orang-orang yang berada di sana ingin memastikan identitas orang yang baru ia lihat, mereka tidak ingin jika ada masalah, mereka yang akan disalahkan. "Anggap saja saya temannya, tenang saja, saya datang karena permintaannya. Daniel saat ini berada di dalam rumah sakit karena kecelakaan, jadi saya datang untuk mengambil beberapa pakaian untuknya," balas Yuliana dengan santai.
"Astaga, sampaikan salam kami kepadanya. Mungkin besok kami akan datang berkunjung!" balas orang tersebut mempersilahkan Yuliana menyelesaikan urusannya.
"Untuk ukuran kamar laki-laki, ia terlihat bersih!" gumamnya.
Di dalam kamar tersebut hampir tidak ada apa-apa, selain satu buah lemari, sebuah kipas kecil, dan sebuah kasur untuk tidur. Melihat keadaannya seperti ini membuat Yuliana sedikit merasa bersalah karena sempat menuduh Daniel sebagai orang jahat.
"Beberapa orang memang hidup dengan pemikiran mereka sendiri!" pikirnya setelah itu ia meninggalkan kamar tersebut, tanpa mengambil apa pun yang berada di sana.
Besoknya, Daniel menemukan beberapa barang baru di dalam kamar rumah sakit tempatnya dirawat. Menurut dokter yang ada di sana, itu adalah pemberian dari Ana.
"Padahal aku hanya meminta yang ada di kos, kenapa harus membeli barang baru. Entahlah, siapa yang bisa menebak pemikiran orang kaya!"
Beberapa pemikiran aneh ada di kepala Daniel saat itu, seperti Ana terlalu malas ke tempat kotor seperti tempatnya sehingga lebih memilih untuk membelikannya barang baru, atau memang ia mempunyai terlalu banyak uang sehingga memberikannya semua ini!
"Anggap saja ucapan terima kasih," gumamnya. Setelah itu, ia benar-benar masuk ke dalam permainan.
Segera setelah dia kembali ke dalam permainan, Daniel merasa semangat dan siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. Dia merasa beruntung telah memilih Asura sebagai pekerjaannya, karena setelah membunuh serigala, beberapa status tambahan muncul di layar karakternya. Tubuhnya terasa lebih kuat dan lebih tangguh dari sebelumnya.
Daniel mulai mengejar beberapa misi di desa pemula. Dia membantu warga desa menghadapi monster dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh NPC (karakter non-pemain). Semakin banyak misi yang dia selesaikan, semakin banyak pengalaman yang dia peroleh.
Selama perjalanannya, dia juga berkenalan dengan banyak pemain lain yang bermain di Kingdoms of Eternia. Dia bahkan berhasil memperkenalkan diri kepada tujuh gild penguasa yang memiliki pengaruh besar dalam permainan ini. Mereka adalah pemain-pemain terbaik di dunia ini, dan Daniel bermimpi untuk menjadi salah satu dari mereka suatu hari nanti.
Dengan kakinya yang sembuh dan semangatnya yang berkobar, Daniel melangkah maju ke dalam dunia game ini, siap menghadapi semua tantangan dan petualangan yang ada di depannya. Ia memiliki satu tujuan yang jelas: untuk menjadi pemain terbaik di Kingdoms of Eternia.
**[Catatan: Cerita ini akan terus berlanjut dalam bab-bab selanjutnya.]**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Liar Marabunta
UU pp
2023-10-03
0