"CK..! Menyusahkan"Ucap seorang wanita.
Alessio membulatkan matanya mendengar apa yang di katakan oleh wanita di depannya, harusnya dia berterima kasih karena dirinya sudah menyelamatkan dia dari para preman yang ingin menodai wanita di depannya.
Tapi apa balasannya dia bilang kalau dirinya menyusahkan, ia juga cuma mengalami luka kecil, karena dirinya sudah sangat kebal dari hal begituan.
"Apa kamu bilang?"Ucap Alessio berkata dengan dingin.
"Menyusahkan!"
"Beraninya kau."Ucap Alessio sambil menunjuk ke arah wanita di depannya.
Namun dia abaikan ucapan dari Alessio lalu ia menarik tangan Alessio untuk di obati. Walaupun ia memiliki sifat yang berubah-ubah namun di dalam hatinya masih tersisa rasa kasihan kepada seseorang.
Ia lalu mengambil obat di laci mobil Alessio dan itu sesuai petunjuk dari pria kejam itu.
Wanita itu pun dengan telaten mengobati goresan pisau yang ada di lengan tangan pria itu, tak lupa juga ia mengobati pipinya yang di tonjok oleh preman tadi.
Sampai wanita itu tak menyadari kalau Alessio sedang menatapnya dengan lelah, bahkan dia enggan untuk mengalihkan pandangannya dari wanita yang sudah menarik hatinya untuk mencintai wanita di depannya.
"Sudah puas menatapku seperti pemangsa?"Wanita itu berbicara dengan ketus.
"Teresa Apriliana! Kayanya aku jatuh cinta denganmu?"
Kali ini wanita yang bernama lengkap Teresa Apriliana, merasa terkejut dengan apa yang di katakan pria di depannya bahkan ia hampir mengeluarkan air dari dalam Mulut.
"Terus aku harus bilang wow gitu? Di dalam kamusku tidak ada yang namanya cinta.. Karena cinta mampu menghancurkan apa yang sudah aku raih sejauh ini."
"Dan aku sendiri yang akan menambahkan kata 'CINTA' Di dalam kamus mu baby."Ujar Alessio langsung pergi dengan sedikit rasa bahagia.
Namun Alessio belum bisa memiliki sebelum ia membalaskan dendamnya dengan tuntas sampai ke akar-akarnya, karena ia tidak suka melihat orang itu bahagia di atas penderitaan yang ia dapat dari mereka.
Setelah mengobati luka pria itu Teresa pergi dari tempat itu dengan senyuman yang terukir di wajahnya. Senyum yang sangat jarang di keluarkan oleh Tere.
Sampai mbok marini terkejut melihat nona Teresa tersenyum, bahkan senyuman itu sangat hangat.
Sementara di mansion Maximus juga sedang terjadi fenomena dengan senyuman Alessio. Bahkan sang kakak membulatkan matanya saat melihat adiknya tersenyum.
"Al..! Kau tidak apa-apa kan? Apa kamu kesambet?"Tanya Ellie dengan bertubi-tubi.
Alessio yang di tanya seperti itu pun kembali ke wajah dingin. datar dan kejam membuat sang Kaka mendengus kesal, baru juga sudah senang karena adiknya tersenyum sekarang sudah kembali ke wajah dingin.
Alessio pun langsung berjalan meninggalkan kakak'nya tanpa menjawab pertanyaan sang kakak, karena ia sedang kesal dengan Ellie.
"Kakak bahagia melihat kamu sedikit tersenyum walaupun kamu tak menunjukkan kepada kakak, kayanya aku harus berterima kasih kepada wanita yang sudah membuat kamu tersenyum."Monolog.
"Sayang kenapa kamu melamun?"Tanya seseorang pria yang tiba-tiba datang.
Ellie pun menggelengkan kepala, "Aku tidak apa-apa sayang.. Aku hanya memikirkan Alessio."
"Ada apa dengan tuan Alessio?"Tanya Bibian.
"Sepertinya dia sedang jatuh cinta dengan wanita yang kamu ceritakan tadi."
"What!"Pekik bibian sangat terkejut dengan perkataan kekasihnya itu.
"Bisa tidak gak usah teriak seperti itu gimana. kalau Alessio dengar bisa berabe."
Bibian hanya tersenyum simpul mendengar ucapan Ellie, sebenarnya ia ingin mengatakan kepada tuan dan tuan muda kalau dirinya adalah kekasih dari Ellie, namun itu belum saatnya.
Mereka pun kembali berpisah dengan bahagia karena mereka akan beristirahat dengan gelapnya malam, agar mereka bisa bermimpi yang sangat indah.
***
Dor!
Dor!
Dor!
Berapa kali tembakan bersarang di tubuh seorang pria dan wanita dengan. tragis, bahkan seorang anak kecil di siksa dengan sangat kasar.
"Ahhhhh"
"TIDAKKKKK!"
Nafas tersengal-sengal dengan keringat yang bercucuran membasahi tubuhnya, walaupun ada AC, tapi tak mempengaruhi keringat yang terus saja keluar.
Karena mimpi itu sampai membuat seorang pria tak bisa tertidur lagi, lantas ia berjalan keluar dari kamar lalu ia mendekati mini bar yang sudah di sediakan di mansion'nya. Setiap dia mimpi buruk masti tujuannya adalah mini bar.
Satu Botol sudah tandas di minum olehnya, lalu kembali ke botol kedua.. Sampai ke botol ke lima ia masih saja mengingat kembali ingatan buruk yang menimpanya.
"Apa mimpi buruk itu datang lagi?"Tanya seseorang yang mengambil botol berisi minuman keras yang setia malam di minum oleh tuannya.
Alessio yang melihat bibian di depannya hanya mengabaikan saja, saat ini ia tak butuh di ganggu oleh seorang pun.. Tujuannya ia hidup adalah untuk membalas mereka satu persatu.
"Kita harus segera ke negara N. Untuk merebut kekuasaan dunia gelap mereka."
"Apa kita harus kesana?"
Alessio menatap tajam ke arah bibian, karena selama ini ia tak pernah mendengar bantahan dari bibian.
"Ya, kita akan kesana besok! Karena kehancuran mereka harus ada di tanganku.. Sebaiknya kau persiapkan seluruh anggota God of death, untuk keberangkatan besok."Ucap Alessio dengan dingin.
Bibian pun mengangguk kepala, lalu ia membantu tuanya untuk berjalan ke arah kamarnya, walaupun Alessio menolak ia akan tetap melakukannya.
Setelah merebahkan tubuh Alessio, ia kembali ke kamar dirinya. Sebenarnya ia sudah mengetahui sifat tuannya yang keras tapi lembut di dalam.
Dan setiap dia mimpi buruk dia selalu menemani tuanya. Tapi ia tak pernah menceritakan tentang ini kepada Ellie, jika Ellie tau pasti tuan akan marah besar.
***
Pagi tiba. Saat ini Ellie sedang membuat sarapan untuk dirinya, Alessio dan bibian. Namun dia belum mengetahui kalau kedua pria itu sudah pergi ke bagian selatan.
"Mbok Inah."Teriak Ellie.
Mbok Inah pun mendekati nyonya'nya. "Iya nyonya ada yang bisa aku bantu?"
"Mbok bisa sajikan makanan ini aku mau memanggil Alessio dan bibian dulu."
"Maaf nyonya tuan Alessio dan tuan bibian sudah pergi dari tadi subuh."Ucap mbok Inah.
Ellie terkejut dengan perkataan mbok Inah kalau adiknya sudah pergi dari tadi subuh, ia takut pasti adiknya akan berbuat hal mengerikan.
"Tuan Alessio pergi sama siapa mbok?"
"Tuan pergi dengan berapa sebagian bodyguard nyonya."
Ellie kembali terkejut cuma hanya sebagian bodyguard yang ikut, berarti cuma 50 bodyguard yang ikut bersama dengan mereka.
Lalu Ellie berterima kasih kepada mbok Inah karena sudah memberi tahu dirinya, lalu ia mengirimkan pesan kepada bibian kemana mereka sebenarnya.
Namun selama satu jam penuh ia tak mendapatkan jawaban dari kekasihnya itu, membuat mood ia rusak dan merasa kesal akan kekasihnya.
Dia pun berinisiatif untuk jalan-jalan ke sekitar rumahnya, namun tak jauh dari rumahnya ia melihat ada sebuah pasar tradisional yang. membuat dirinya tertarik.
Bukkk!
"Maaf.. Maaf.. Maaf!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments