Matahari pun terbit menggantikan malam yang kelam, saat ini seorang pria dengan tampang dinginnya sudah bersiap menggunakan setelan jas berwarna putih dan biru.Dia akan berkunjung ke kaki gunung untuk melihat proyek yang ia buat.
Pastinya tak ketinggalan bibian selalu hadir di samping tuannya untuk berjaga-jaga akan ada bahaya.
Mobil yang di tumpangi oleh Alessio pun berjalan meninggalkan markas yang penuh dengan kekejaman. Bahkan mansion itu sedikit sangat horor.
Saat mobil mereka memasuki area pasar mobil itu sedikit terhambat oleh perjalan kaki.
Bibian sedikit membukakan kaca mobilnya, tanpa sengaja ia mendengar seorang warga sedang bergosip, namun masih di denger oleh bibian.
"Apa kau tau berita tadi pagi?"
"Berita apa emang?"
"Tadi pagi ada seorang yang ingin berangkat ke sawah dan dia menemukan sebuah mayat mati dengan tragis."
"Dan apa kau tau mayat pria itu junior di potong."Ucap warga A, sambil menggidik ngeri.
Bahkan ada yang mual mendengar cerita warga itu. Bahkan para pria yang. Bahkan para pria langsung memegang benda pusakanya mereka merasa ngilu. Mereka pun masih berlanjut cerita.
Sementara Alessio yang sedang menghadap ke arah jendela, tanpa sengaja melihat seorang wanita dengan rambut panjang. yang sedang berterbangan. Seorang gadis itu menggunakan dress yang sangat indah.
"Akan ku jadikan dia milikku baby."Gumam Alessio saat melihat gadis yang sedang membeli bahan makanan. Hati pria itu merasa berdebar-debar ingin memiliki gadis itu.
Karena jalanan sudah renggang bibian melanjutkan perjalanannya sampai ke sebuah villa yang sangat asri nan indah.. Bahkan pemandangannya sangat bagus,
"Apakah aku mencintai gadis itu?"Batin Alessio yang merasakan jantungnya terus berdebar.
Bibian pun menyuruh pelayan yang sudah di pekerjakan olehnya untuk merawat mansion. Bibian yang terus kepikiran akan cerita warga ia berbicara dengan kepala asisten.
"Mbok!"
Mbok Inah yang. adalah kepala asisten pun menengok ke arah tuan bibian.
"Iya tuan ada apa?"Ucap mbok Inah setelah berhadapan dengan bibian.
"Apa benar disini ada pembunuhan?"
"Benar tuan di sini banyak pembunuhan berantai, bahkan membunuh dengan sangat tragis.. Rumor yang beredar dia membunuh para pria yang suka mempermainkan wanita, tapi semua itu tak terbukti karena Minggu lalu juga ada seorang wanita di bunuh. Setiap bulan sudah ada sepuluh atau sampai lima belas korban."Terang mbok Inah.
Setelah mendengar itu bibian menyuruh mbok Inah untuk melanjutkan perkerjaan'nya karena sebelum makan malam tiba ia dan Alessio akan mengunjungi proyek pembangunan hotel.. Karena di daerah situ banyak sekali turis dan pendaki yang ingin ke tempat désa di atas awan.
Karena banyak turis dan warga lokal yang ingin mengeksplor tempat itu mereka tergoda akan pesona gadis-gadis desa dan ingin melepaskan hasrat mereka kepada gadis-gadis désa yang sangat lugu dan bodoh.
Tapi kejadian itu membuat hidupnya mati seketika entah siapa yang membunuh para turis dan warga lokal.
Bukannya tempat itu menjadi sepi karena adanya pembunuhan malahan tempat itu banyak sekali yang berdatangan mulai media bahkan orang asing pun datang ke tempat itu.
Alessio yang memang sudah mengetahui akan rumor itu pun merasa tertarik untuk tinggal lebih lama di desa negri awan itu. Ia ingin mengetahui siapa dalang di balik matinya para turis itu yang sangat tragis.
"Tuan apa kita harus pulang saja?"
"Tidak bian, karena aku sangat penasaran siapa psikopat itu, siapa tau dia akan mau berkerja sama denganku untuk membunuh pamanku."Ucap Alessio dengan senyum mengerikan.
Alessio lalu mengajak bibian ke pembangunan itu, yang tidak jauh dari mansion'nya. Namun saat mereka sedang berjalan mereka mendengar teriakan seseorang, bibian pun menghentikan mobilnya.
"Tuan apa kau mendengar sesuatu?"
"Hm!"
Kedua pria itu pun keluar dan mencari sumber suara, dengan berjalan mengendap-endap dia menyelusuri jalanan yang cukup sepi.
Bibian sudah waspada dia juga sudah mempersiapkan pistol yang selalu dia bawa kemanapun, karena untuk berjaga-jaga jika ada musuh datang.
Mereka berjalan ke arah semak-semak, dan bugh satu pukulan mendarat di wajah tampang bibian. Karena mendapatkan pukulan secara tiba-tiba. Bahkan ia belum. melakukan persiapan,
Alessio melihat sebuah mayat dengan berapa tusuk bahkan pembunuhan di depan lebih mengerikan dari pada yang dia lakukan.
Dia pun memanfaatkan situasi seperti ini buat mengancam sang pelaku agar mau berkerja sama dengan dirinya. Alessio pun berjalan mendekati sosok pembunuh itu,
"Wah teryata rumor yang beredar teryata benar apa adanya.!"Alessio melihat sekeliling tempat yang menjadi pembunuhan itu.
"Xixixi. sepertinya ada mangsa baru buat ku bunuh.!"Ujar seorang pembunuh itu dengan memainkan sebuah pisau kebanggaannya.
"Saya si tidak keberatan kau membunuhku! Tapi apa kau sanggup melawan seluruh anggotaku?"Alessio berkata dengan. tenang dan. dingin.
Orang itu tak mengerti akan apa yang di Ucapkan oleh pria di depannya, karena setiap orang akan melawan saat asisten malaikat maut akan menjemputnya.
Bibian yang sudah siap siaga karena melihat leher tuanya akan di potong dengan belati itu, pun berkata. "Nona jika kau melakukan itu maka seluruh anggota kami tidak akan pernah memaafkan mu! Bahkan akan kami cari kemanapun kau bersembunyi."Bibian berbicara dengan dingin dengan mengarahkan pistolnya.
Orang yang di panggil nona itu pun menurunkan belatinya, dan menatap mereka dengan tajam dan menyuruh mereka buat pergi ia lalu memasukkan mayat itu kedalam karung.
"Gimana kalau kita berkerja sama?"Kata Alessio.
"Cih. Aku tidak akan suka dengan cara kerja sama, karena kita sama saja mencari musuh."Ucap nona itu namun saat akan pergi, pria itu menarik pergelangan tangan nona itu.
Wanita itu yang di tarik mendadak pun tak ada persiapan al hasil bibir mereka saling bertemu.
Cup!
Satu kecupan membuat bibian langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. 'Sepertinya tuan jatuh cinta kepada wanita gila ini.'Namun saat sedang melamun pupil matanya mengarah ke sebuah benda yang tergeletak. Karena bibian penasaran mengambilnya,
Menyadari kalau benda yang ia ambil adalah sebuah senjata milik seorang pria pun langsung melempar benda itu. Ia merasa nyeri di bagian pusatnya karena itu terpisah dari tubuh seorang pria.
HUEKK!
HUEKK!
HUEKK!
bibian terus saja mengeluarkan isi perutnya yang merasa mual karena melihat itu, walau dia juga seorang pembunuh tapi ia tak pernah melakukan hal itu bahkan rasanya jijik harus menyentuhnya.
Alessio dan wanita itu yang sedang berciuman terkejut dengan suara bibian. Lalu dia menanyakan kepada bibian kenapa dia sampai mual-mual,
Bibian hanya menunjukkan ke arah benda yang ia lempar tadi. Dan ia pun enggan untuk melihatnya, Jangankan melihat memegang saja ia jijik. Dan ini adalah hari pertama dia menyentuh kebanggaan seorang pria yang sudah terpisah.
Wanita itu pun mengambilnya dan memasukkan kedalam plastik sampahnya.
"Dih gitu aja mual..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments